Anda di halaman 1dari 15

DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP UPAYA GENERASI MUDA

MENJALANKAN KEWAJIBAN BELA NEGARA

Disusun oleh :

LAILY L

14/_____/_____/_____/W

YOGYAKARTA

2014/2015
Kata Pengantar

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat illahi rabbi yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Dampak Globalisasi terhadap Upaya Generasi Muda
Menjalankan Kewajiban Bela Negara” dengan lacar. Salawat serta salam marilah kita
limpahkan kepada baginda kita yakni Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabatnya.

Kata globalisasi sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Globalisasi seperti yang
kita tahu menimbulkan berbagai dampak, baik dampak positif dan negative. Dalam
makalah ini, akan dipaparkan mengenai seluk beluk globalisasi mulai dari pengertian
globalisasi, ancaman, dampak hingga pengaruh globalisasi terhadap upaya bela Negara.
Tidak ketinggalan juga pembahasan mengenai bela Negara. Tidak lupa penulis
mengucapkan terima ksih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
maklah ini hingga dapat selesi dengan baik.

Akhirnya penulis berharap, makalah ini dapat memberikan informasi baik untuk
generasi muda maupun masyarakat umum terutama mengenai dampak globalisasi
terhadap bela negara sehingga diharapkan mampu menjadi pengingat dalam
berkehidupan di era globalisasi seperti sekarang ini. Dalam penulisan makalah ini penulis
merasa masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan.

Yogyakarta, 17 November 2014

Laily Lathifah

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ……………………………………………………... ii

BAB I Pendahuluan

Latar Belakang ……………………………………………………... 1

Rumusan Masalah ……………………………………………………... 2

Maksud dan Tujuan ……………………………………………………... 2

Manfaat ……………………………………………………... 2

BAB II Landasan Teori

Globalisasi ……………………………………………………... 3

Bela Negara ……………………………………………………... 3

BAB III Permasalahan ……………………………………………………... 8

BAB IV Penyelesaian ……………………………………………………… 9

BAB V Penutup

Kesimpulan ……………………………………………………... 11

Saran ……………………………………………………... 11

Daftar Pustaka
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Globalisasi dan bela Negara, dua istilah yang memiliki pengertian berbeda.
Yang pertama globalisasi, kata yang sangat familiar dan sering terdengar
belakanang ini, tidak hanya di Indonesia, melaikan di seluruh penjuru dunia.
Diartikan sebagai masuknya atau meluasnya pengaruh dari suatu wilayah atau
Negara ke wilayah atau Negara lain atau dapat diartikan sebagai suatu proses
masuknya suatu Negara dalam pergaulan dunia. Di Indonesia sendiri arus
globalisasi sudah terasa sejak lama. Globalisasi dapat dirasakan mulai dari
budaya. Di internet maupun televise ditayangkan bagaimana budaya barat mulai
masuk ke Indonesia, seperti cara berpakaian yang telah dijadikan tren remaja
Indonesia . Pada bidang ekonomi, modal asing yang banyak masuk ke Indonesia,
seperti Freeport di Papua, Tamasek di Telkom dan Indosat, Citibank, dan banyak
usaha lainnya. Dalam era globalisasi dewasa ini, tidaklah mungkin suatu Negara
hidup dan membangun kemajuan dalam posisi mengisolasi diri. Pengaruh
antarnegara lewat teknologi informasi, teknologi industri, perdagangan uang, dan
perdagangan komoditas antarbangsa merupakan kenyataan. Suka tidak suka kita
harus hidup dengan kondisi seperti itu sekarang ini.
Selanjutnya, adalah bela Negara. Bela Negara diartikan sebagai sikap dan
perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Betapa pentingnya
bela Negara hingga diatur dalam Undang-Undang maupun di beberapa pasal UUD
1945. Bela Negara memiliki tujuan besar yaitu untuk menjamin keutuhan dan
kelngsungan hidup bangsa da Negara dari berbagai ancaman.
Globalisasi dan bela Negara memang memiliki makna yang berbeda,
namun jika dipahami secara mendalam apakah keduannya mmiliki kaitan? Oleh

1
Karena itu, ingin diketahui hubungan antara keduannya (globalisasi dan
bela Negara). Pada makalah ini akan dibahas mengenai keterkaitan dampak
globalisasi terhadap upaya generasi muda dalam menjalankan kewajiban bela
Negara.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian globalisasi ?


2. Bagaimana pengertian bela negara?
3. Bagaimana dasar dan aturan hukum terkait bela negara?
4. Bagaimana dampak globalisasi terhadap upaya generasi muda dalam
menjalankan kewajiban bela Negara?
5. Bagaimana upaya mengatasi dampak globalisasi terhadap upaya
generasi muda dalam menjalankan kewajiban bela Negara?

C. Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui pengertian globalisasi


2. Mengetahui pengertian bela negara
3. Mengetahui dasar dan aturan hokum terkait bela negara
4. Mengetahui dampak globalisasi terhadap upaya generasi muda dalam
menjalankan kewajiban bela Negara
5. Mengetahui upaya mengatasi dampak globalisasi terhadap upaya
generasi muda dalam menjalankan kewajiban bela Negara

D. Manfaat
Memberikan informasi terhadap masyarakan umum mengenai globalisasi,
bela Negara dan terkaitan keduannya sehingga dapat dijadikan salah satu sumber
pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II

Landasan Teori

A. Globalisasi
1. Pengertian globalisasi

Globalisasi secara umum memiliki pengertian sebagai masuknya atau


meluasnya pengaruh dari suatu wilayah atau negara ke wilayah atau negara
lain atau dapat diartikan sebagai suatu proses masuknya suatu negara dalam
pergaulan dunia. Namun, terdapat beberapa pendapat ahli mengenai
pengertian globlisasi. Menurut Ronald Robertson dalam Globalitazio, Social
Theory and Global Culture (1992:8), globalisasi merupakan karakteristik
hubungan antara penduduk bumi ini yang melampaui batas-batas
konvensional, seperti bangsa dan negara. Dalam proses tersebut, dunia telah
dimampatkan (comressed) serta terjadi intensifikasi kesadaran terhadap dunia
sebagai satu kesatuan utuh.Wallerstein, salah seorang pemikir penting tentang
globlisasi, berpendapat bahwa globalisasi dimulai sejak abad ke limabelas
(Robertson:14). Menurut Wallerstein, globalisasi adalah proses pembentukan
sistem kapitalis dunia. Menurut Heru Nugroho, Ph.D dalam Problema
Globalisasi Prespektif Sosiolosi Hukum, Ekonomi, & Agama (2000:44),
globalisasi merupakan sebuah proses kebudayaan, dimana ada
kecenderungan wilayah-wilayah di dunia menjadi satu dalam format social-
politik-ekonomi. Dalam proses itu seolah-olah tidak ada lagi wilayah di mana
pun di dunia ini yang dapat menghindar dari proses global.

B. Bela Negara
1. Pengertian Bela Negara
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 3 tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara. Istilah yang digunakan dalam undang-udang tersebut
bukan ”usaha pembelaan negara” tetapi digunakan istilah lain yang
3
mempunyai makna sama yaitu ”upaya bela negara”.Dalam penjelasan
tersebut ditegaskan bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku
warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada negara kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
2. Dasar Hukum Bela Negara
Adapun peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang
Pembelaan Negara adalah:

a. UUD 1945 BAB XII Pasal 30 ayat (1), (2), (3), (4), (5)
Ayat (1): Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara
Ayat (2): Usaha pertahanan dan

keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan


rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung

Ayat (3): Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan
Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungi dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. Ayat (4):
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat serta menegakkan hukum

Ayat (5): susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian


Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia didalam menjalankan
tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan
pertahanan dan keamanan diatur undang-undang.

4
b. UU RI No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

Dalam UU RI No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara antara lain


disebutkan sebagai berikut:

1) Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan


kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap
bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsan dan
negara

2) Sistem pertahanan negara adalah sistem pertahanan yang bersifat


semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber
daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah
dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah dan berlanjut
menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan
segenap bangsa dari segal ancaman.

3) Pasal 2: Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan


bersifat semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada
kesadaran hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada
kekuatan sendiri.

4) Pasal 4: pertahanan negara bertujuan untuk menjaga dan melindungi


kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara Kesatuan Republik
Indonesia dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk
ancaman.

5) Pasal 5: Pertahanan negara berfungsi untuk mewujudkan dan


mempertahankan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagai satu kesatuan pertahanan.

5
c. UU RI No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI

d. UU RI No. 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia

e. TAP MPR RI No. VI/MPR/2000 tentang Pemisahan TNI dan POLRI

Pasal 1: Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik


Indonesia secara kelembagaan terpisah sesuai dengan peran dan
fungsinya masing-masing
Pasal 2

Ayat (1): Tentara Nasional Indonesia adalah alat negara yang berperan
dalam pertahanan negara

Ayat (2): Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah alat negara yang
berperan dalam memelihara keamanan.

Ayat (3): dalam hal terdapat keterkaitan kegiatan pertahanan dan kegiatan
keamanan, Tentara Naional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia harus bekerja sama dan saling membantu.

f. TAP MPR RI No. VII/MPR/2000 tentang Peran Tentara Nasional Indonesia


dan Peran Kepolisian Republik Indonesia

Ketetapan MPR ini terdiri dari 2 bab yaitu BAB I tentang Tentara Nasional
Indonesia dan BAB II tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pasal 2: Peran Tentara Nasional Indonesia

Dari peraturan perundang-undagan di atas dapat diketahui bahwa pembelaan


negara wajib bagi warga negara Indonesia dengan diatur undang-undang. Negara
Kesatuan Republik Indonesia mewajibkan pembelaan negara terhadap warganya
karena:

1. Bela negara merupakan wujud kecintaan warga negara kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasil dan UUD 1945
6
2. Upaya pembelaan negara selain kewajiban dasar manusia juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh
kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban dalamm engabdi kepada negara
dan bangsa

3. Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan


kedaulatannya

4. Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik luar
negeri bebas aktif bentuk perlawanan Indonesia dalam rangka membela
kemerdekaan dan kedaulatannya bersifat kerakyatan, kesemestaan dan
kewilayahan

7
BAB III
Permasalahan

Pada dasarnya setiap orang membutuhkan suatu organisasi yang disebut


negara. Apa yang akan terjadi jika tidak ada negara? Thomas Hobbes pernah
melukiskan kehidupan manusia sebelum adanya negara yaitu ”manusia
merupakan serigala bagi manusia lainnya” (Homo Homini Lupus) dan ”perang
manusia lawan manusia” (Bellum Omnium Contra Omnes). Dengan demikian, jika
tidak ada negara pasti tidak akan ada ketertiban, keamanan, dan keadilan.
Banyak pendapat para ahli tentang negara. Negara akan tegak berdiri jika
dipertahankan oleh setiap warga negaranya. Oleh karena itu, membela negara
sangat penting dilakukan oleh setiap da negara kesatuan RI merupakan realisasi
dari konsep nasionalisme (rasa kebangsaan) dan cinta tanah air
(patriotisme). Sedangkan kecintaan kepada tanah air dan kesadaran berbangsa
merupakan ciri kesadaran dalam bela negara.warga negaranya. Alasan-alasan
pentingnya usaha pembelaan negara tersebut dapat dihubungkan dengan
Pertama, teori fungsi negara; Kedua, unsur-unsur dan sifat negara; Ketiga, aspek
sejarah perjuangan bangsa (merupakan panggilan sejarah); dan
Keempat, peraturan perundang-undangan tentang kewajiban membela negara.
Konsep rasa kebangsaan dan cinta tanah air sangat berkaitan dengan
makna upaya bela negara. Perhatikan kalimat “ ..dijiwai oleh kecintaannya kepada
negara kesatuan RI ..”. Kalimat kecintaan kepa. Arus globalisasi begitu cepat
merasuk ke dalam masyarakat, terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi
terhadap anak muda begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat
banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.
Lambat laun, Konsep rasa kebangsaan dan cinta tanah air sangat berkaitan
dengan makna upaya bela negara luntur dikarenakan telah terpengaruh dengan
kebudayaan negara lain maupun terpengaruh oleh perilaku modern ala efek
lobalisasi. Hal ini ditunjukan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan
sehari-hari anak muda sekarang. Dari cara berpakaian, yang cenderung ke
budaya Barat. 8
BAB IV
Penyelesaian

Globalisasi memang memunculkan kekhawatiran yang luas bahwa


kedaulatan suatu Negara akan digerogoti salah satunya melalui dampak
globalisasa yang melunturkan semangat cinta tanh air kalangan muda dalam
upaya pembelaan Negara. Berikut merupakan upaya-upaya yan dapat dilakukan
untuk mengatasi hal tersebut dan ancaman globalisasi terhadap NKRI.

Langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai-


nilai nasionalisme, antara lain:

1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang terpengaruh, missal semangat


mencintai produk dalam negri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dengan sebaik-baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama denagn sebaik-baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hokum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam
arti sebenar-benarnya dan seadil-adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideology, ekonomi, dan
social budaya bangsa.

Berikut upaya penyelesaian ancaman globalisasi terhadap NKRI

1. Menghadapi globalisasi ekonomi


a. Menjaga kestabilan politik dalam jangka panjang, sehingga
menjamin kepastin hukum untuk investasi
b. Menjaga kestabilan ekonomi makro
c. Meningkaatkn kualitas sumber daya manusia melalui demokrtisasi
pendidikan
d. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
e. Memperbiki prasarana ekonomi
f. Meningkatkan kemampuan kewirausahaan 9
g. Menyediakan lembaga-lembaga ekonomi yang modern
h. Membiasakan masyarakat terhadap perubahan
i. Memastikan penegakan hokum
j. Mengeksploitasi sumber daya alam secara proporsional
2. Menghadapi gliblisasi ilmu pengetahuan dan teknologi
Untuk menghadapi globalisasi IPTEK, maka pokok pikiran program
teknologi dalam Matriks Nasional Riset dan Teknonogi meliputi lima bidang
yaitu:
a. Kebutuhan dasar manusia
b. Sumber daya alam dan teknologi
c. Industrialisasi
d. Pertahanan atau keamanaan
e. Social, ekonomi, budaya, dan falsafah
3. Menghadapi globalisasi dalam etika dan efisiensi
a. Menyusun kode etik profesi yang sesuai karakter dan budaya
bangsa
b. Meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan YME sebagai
landasan dalam berfikir dan bertindak
c. Mengembangkan kepribadian bangsa, yang jujur, ramah, sopan,
dan terbuka

10
BAB V
Penutup

A. Kesimpulan
Globalisasi telah mengubah wajah Negara berkembang dan Indonesia
khususnya. Globalisasi telah membuat semangat nasionalisme menurun,
sebab setiap orang berusaha memaksimalkan kepusannya dengan berbagai
produk globalisasi. Hal itu juga yang terjadi pada kalangan muda Indonesia,
terlalu menikmati budaya negara lain membuat lunturnya rasa cinta terhadap
budaya sendiri dan berdampak pada upaya bela Negara yang telah tercantum
dalam kostitusi.

B. Saran
Dalam menghadapi tantangan globalisasi, perlu dilakukan tindakan
pencegahan dan penyelesaian akan dampak globalisasi terhadap bangsa di
Indonesia. Hal ini tidak hanya dilakukan oleh satu pihak, pemerintah misalnya,
namun seluruh elemen masyarakat Indonesia guna mencapai cita-cita
nasional seperti yang telah tercantum dalam konstitusi. Tidak lupa semangat
bela negara harus terus disuarakan dan dilaksanakan agar walaupun dalam
kondisi apapun kesatuan dan persatuan NKRI tetap terjaga.

11
Daftar Pustaka

Srijanti dkk. 2006. Etika Berwarga Negara Pendidikan Kewarganegaraan di


Perguruan Tinggi. Salemba empat:Jakarta
Rahardjo, Satjipto. 2001. Problema Globalisasi Perspektif Sosiologi Hukum,
Ekonomi & Agama. Muhammadiyah University Press: Surakarta
Kaelan dan Zubaidi Achmad . 2010. Pendidikan Kewaranegaraan untuk
Perguruan Tinggi. Paradigma: Yogyakarta

Daftar Laman

http://komunitasgurupkn.blogspot.com/2011/09/materi-pkn-kelas-ix-
partisipasi-dalam.html diakses pada 11 November 2014 pukul 12:14

http://www.lokerdunia.com/2014/10/hak-dan-kewajiban-warga-negara-dalam-
bela-negara.html diakses pada 13 November 2014 pukul 15:46

http://guru-ppkn.blogspot.com/2013/11/landasan-hukum-bela-negara.html
diakses pada 13 November pukul 15:47

http://bachtiar52.wordpress.com/materi-pkn-smk/kelas-xi/dampak-globalisas/
diakses pada 13 November 17:33

http://refleksionalisme-ub.blogspot.com/2011/11/bela-negara-di-era-
globalisasi.html diakses pada 13 November pukul 17:36

Anda mungkin juga menyukai