DOSEN :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
snayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tentang pengaruh
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATARBELAKANG
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak
terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan
bersama dan menjadi pedoman bersama bangsa-bangsa di seluruh dunia. Dalam prosesnya,
globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi
ruang dan waktu.
Nasionalisme pada saat sekarang ini menjadi sebuah dinamika di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Ketika aspek-aspek lokal menjadi komoditi utama dalam
perhelatan negara bangsa, justru globalisasi akan membawa aspek-aspek kelokalan itu ke
dalam arus global. Masuknya globalisasi menjadi ancaman bagi nasionalisme bangsa-bangsa
di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Nasionalisme akan berbicara tentang paham negara
bangsa. Lalu, apakah kondisi negara bangsa Indonesia juga mengalami permasalahan antara
nasionalisme dan globalisasi? Sudah tentu bahwa negara bangsa saat ini mengalami persoalan
dimana pengaruh globalisasi menjadi ancaman runtuhnya negara bangsa Indonesia.
Munculnya Gerakan Papua Merdeka, Gerakan Aceh Merdeka, Gerakan Maluku Merdeka,
dan Riau Merdeka menjadi bukti bahwa ini adalah persoalan serius yang menyangkut bangsa
Indonesia.
2. Rumusan Masalah
Memudarnya peran negara juga disebabkan oleh semakin kompleks dan rumitnya
masalah global yang berimbas pada negara. Masalah global yang rumit tersebut tidak dapat
dengan mudah diselesaikan oleh satu negara tapi harus diselesaikan oleh beberapa negara,
akan tetapi rakyat cenderung menuntut masalah global harus diselesaikan oleh negaranya
sendiri. Hal inilah yang mengakibatkan pudarnya tingkat kepercayaan publik terhadap negara
yang berakibat pada pudarnya nasionalisme. Contoh masalah global tersebut adalah masalah
lingkungan. Masalah lingkungan ini merupakan masalah global yang kompleks dan rumit,
akan tetapi rakyat Indonesia menuntut agar masalah ini diselesaikan oleh negara sehingga
yang terjadi rakyat cenderung tidak percaya kepada negara karena negara tidak dapat
menyelesaikan masalah lingkungan ini dengan mudah. Rakyat lebih percaya pada lembaga-
lembaga multinasional yang secara gencar melakukan kampanye untuk menyelesaikan
masalah lingkungan.
Globalisasi dalam tataran kemajuan dan modernitas dikatakan sebagai solusi yang tepat
untuk saling bersinergi antar negara menciptakan kesejahteraan disetiap negara. Akan tetapi
ketika globalisasi dihadapkan dengan nasionalisme akan menjadi bumerang bagi setiap
negara yang melakukan interaksi global. Untuk menyiasatinya saat ini mulai digencarkan
kampanye untuk mencintai produk dalam negeri. Kampanye ini dilakukan oleh masyarakat
yang bersinergisasi dengan pemerintah untuk memberikan informasi mengenai pentingnya
mencintai produk dalam negeri. Implikasi dari keberhasilan kampanye ini adalah melindungi
pengusaha dalam negeri dan juga karyawan dalam perusahaan tersebut akan terus bekerja,
serta dapat meminimalisir pengangguran. Dampak latennya adalah mencipatkan semangat
nasionalisme dalam bentuk mencintai produk dalam negeri agar terus dapat bertahan
menghadapi serangan produk global. Selain upaya kampanye, usaha lain untuk melindungi
budaya lokal Indonesia agar tetap bertahan ditengah serangan budaya global adalah
pendidikan Indonesia yang berorientasi pada pentingnya membangun sinergisasi pendidikan
yang berbasis kerifan lokal, dimana penanaman dan pemahaman mengenai pentingnya
menjaga dan melestarikan budaya lokal terus digalakkan. Bukan hanya di level pendidikan
formal saja, tetapi pendidikan non formal seperti sanggar entah sanggar tari atau sanggar
budaya yang mana di dalamnya ada upaya melestarikan budaya lokal dengan terus
mengajarkan budaya lokal Indonesia kepada generasi muda. Kedua hal tersebut adalah
sebagaian upaya yang dilakukan oleh sebagian warga Indonseia yang sadar bahwa ancaman
globalisasi datang dari berbagai aspek, entah produk, budaya atau yang lainnya.
Selain upaya yang berbasis tindakan kolektif upaya yang berbasis individu untuk dapat
bertahan menjaga nasionalisme perlu digalakan, seperti :
Globalisasi mungkin tidak dapat kita hindari, akan tetapi ada baiknya kita bersama berupaya
untuk menjaga semangat nasionalisme untuk dapat bertahan ditengah serangan globalisasi.
Pentingnya menjaga nasionalisme bukan hanya untuk Negara Indonesia semata tetapi untuk
bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
Beberapa contoh sikap untuk menghadapi dampak negatif dari globalisasi misalnya :
BAB III
KESIMPULAN
Selain dampak positif, globalisasi juga membawa banyak dampak negatif, terutama
bagi generasi muda Indonesia. Seperti meniru budaya barat dan meninggalkan budayanya
sendiri. Ini menyebabkan hilangnya regenerasi nilai-nilai budaya di Indonesia serta
menimbulkan krisis identitas bagi generasi muda. Ada baiknya kita baik itu generasi muda
atau generasi tua, terutama generasi muda umtuk dapat menerima globalisasi ini dengan baik.
Baik dalam arti mengambil segala manfaat yang diberikan dari arus globaliasi serta
meninggalkan segala sesuatu yang buruk akibat dari globalisasi. Generasi muda sebagai
penerus bangsa tetap semangat memperjuangkan serta mengamalkan nilai-nilai pancasila dan
menghargai budaya local sebagai salah satu benteng agar nasionalisme di generasi muda tetap
tumbuh.
DAFTAR PUSTAKA
Kohn, Hans. 1961. Nasionalisme. Arti Dan Sejarahnya. Jakarta: Pustaka Sardjana.
Hutchinson, John dan Anthony D. Smith. 1994. Nationalism. Oxford: Oxford University
Press.