Anda di halaman 1dari 11

IDENTITAS NASIONAL

DAN GLOBALISASI

Desti Yuvita Sari, M.Kom


PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL

Kata identitas berasal dari bahasa Inggris yaitu identity yang secara harfiah berarti ciri, tanda

atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan

dengan yang lain. Sedangkan kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan, yaitu

pengelompokkan yang lebih besar dari sekedar pengelompokan ras, suku, budaya, bahasa,

maupun agama.
UNSUR PEMBENTUK IDENTITAS NASIONAL

UNSUR-UNSUR PEMBENTUKAN IDENTITAS NASIONAL

1. Sejarah : Perjalanan bangsa Indonesia menjadi sebuah bangsa


2. Agama
3. Suku bangsa : golongan khusus yang bersikap askriptif (ada sejak lahir), yang sama
corak, bahasa, dan kebudayaannya.
4. Bahasa : sebagai sistem perlamban yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur
bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia
5. Kebudayaan
PANCASILA DAN NILAI-NILAI
KEBANGSAAN

Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat Internasional, memiliki
sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di
dunia. Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme modern,
diletakkanlah prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam hidup berbangsa
dan bernegara. Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para pendiri bangsa, yang
diangkat dari filsafat hidup atau pandangan hidup bangsa Indonesia, yang kemudian
diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat negara yaitu pancasila. Jadi dasar
filsafat suatu bangsa dan negara berakar pada pandangan hidup yang bersumber

kepada kepribadian sendiri.


KARAKTERISTIK IDENTITAS
NASIONAL

Identitas Nasional hakikatnya merupakan manifestasi nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam

berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas yaitu satu bangsa berbeda dengan bangsa lain
dalam hidup dan kehidupan
DIMENSI DALAM IDENTITAS NASIONAL

Pola perilaku yaitu adat istiadat, budaya dan kebiasaan, ramah tamah, hormat kepada orang
tua dan gotong royong
Lambang-lambing yaitu: bendera, bangsa dan lagu kebangsaan
Alat-alat perlengkapan yaitu: masjid, pakaian, adat, teknologi bercocok tanam dan teknologi
seperti kapal laut, pesawat terbang dll
Tujuan yang ingin dicapai yaitu: pembukaan UUD 45
GLOBALISASI
 Suatu perubahan sosial dalam bentuk semakin bertambahnya keterkaitan antara masyarakat dengan
faktor-faktor yang terjadi akibat transkulturasi dan perkembangan teknologi modern. Istilah
globalisasi dapat diterapkan dalam berbagai konteks sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya
memahami globalisasi adalah suatu kebutuhan, mengingat majemuknya fenomena tersebut.

Globalisasi sering diidentikkan dengan:


1. Internasionalisasi
2. Liberalisasi
3. Universalisasi
4. Westernisasi
5. De-teritorialisasi
Unsur terpenting dalam globalisasi

Global Space (Dunia maya)


Globalisasi informasi ditunjukan dengan semakin pesatnya penggunaan media elektronik dalam mengirim
dan menerima informasi, surat kabar, radio dan televisi tidak lagi merupakan sumber utama informasi.
kehadiran internet telah memudahkan informasi dunia diterima oleh siapapun dipenjuru pelosok dunia. Jika
radio dan televisi masih dapat diawasi dan diatur oleh kekuasaan politik sebuah negara, numun tidak dengan
dengan media internet
Tantangan masa depan dalam gelombang globalisasi

1. Program melawan kemiskinan

2. Memperjuangkan dan melaksanakan Hak Asasi


Manusia

3. Menciptakan dan memelihara tatanan dunia yang aman

4. Perlu diwujudkan tatanan ekonomi dan keuangan yang baru

5. Melindungi dan memlihara planet bumi sebagai satu-satunya


tempat kehidupan bersama manusia

6. Kerjasama regional perlu dikembangkan didalam rangka kerja


sama internasional
Antara nasionalisme dan globalisasi

Salah satu isu penting yang mengiringi gelombang demokrasi adalah munculnya wacana multikulturisme. Multikulturisme
adalah kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan tanpa memedulikan perbedaan budaya, teknik,
gender, bahasa maupun agama. Gerakan multicultural muncul pertama kali di kanada dan australia sekitar 1950-an.
Karakter masyarakt multicultur adalah toleran. Mereka hidup dalam semangat peacepul co-existace, hidup berdampingan
secara damai. Dalam perspektif multikulturisme, baik individu maupun kelompok hidup dalam societal cohesion tanpa
kehilangan identitas etnik dan kultur mereka

Ini adalah harapan kita semua, bagaimana kita dapat mengadopsi nilai dan budaya dari luar yang baik bagi
bangsa ini serta adanya badan pengawasan serta pengembangan budaya asli Indonesia dari pemerintah,
jangan sampai budaya tersebut menjadi terkikis dan hilang dari masyarakatnya sendiri, akibat dari arus
globalisasi yang begitu besar.
TERIMAKASIH

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai