Anda di halaman 1dari 10

IDENTITAS NASIONAL DAN GLOBALISASI

KELOMPOK 1
AFIFAH RAHMIVA DEWI
ANGGARA DWI PUTRA ZAGOTO
SHANATA FAISA
STELLA NADIVA
A. Makna Penting Identitas Nasional

Kata identitas berasal dari bahasa Inggris yaitu identity yang secara harfiah berarti ciri, tanda
atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan
dengan yang lain. Sedangkan kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan, yaitu
pengelompokkan yang lebih besar dari sekedar pengelompokan ras, suku, budaya, bahasa,
maupun agama.

Unsur – Unsur Pembentuk Identitas Nasional

SEJARAH
AGAMA
SUKU BANGSA
BAHASA
KEBUDAYAAN
Indentitas Primer dan Sekunder

Bersifat primer karena identitas nasional itu dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga
bangsa sebagai identitasnya setelah mereka bernegara.

Bersifat sekunder karena identitas nasional lahir belakangan bila dibandingkan dengan
identitas kesukubangsaan yang memang telah dimiliki warga bangsa itu secara askriptif.

Sebelum memiliki identitas nasional, warga bangsa telah memiliki identitas primer yaitu
identitas kesukubangsaan.
Karakteristik Identitas Nasional

Identitas Nasional hakikatnya merupakan manifestasi nilai budaya yang tumbuh dan berkembang
dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas yaitu satu bangsa berbeda
dengan bangsa lain dalam hidup dan kehidupan.

Dimensi Dalam Identitas Nasional


Pola perilaku yaitu adat istiadat, budaya dan kebiasaan, ramah tamah, hormat kepada orang tua
dan gotong royong
Lambang-lambang yaitu: bendera, bangsa dan lagu kebangsaan
Alat-alat perlengkapan yaitu: masjid, pakaian, adat, teknologi bercocok tanam dan teknologi
seperti kapal laut, pesawat terbang dll
Tujuan yang ingin dicapai yaitu: pembukaan UUD 45
B. Tantangan Identitas Nasional dan Globalisasi

 Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan keamanan, dan lain lain. Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam
globalisasi. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia
sehingga akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap bangsa. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu
pengaruh positif dan pengaruh negatif.

Globalisasi sering diidentikkan dengan:


1.Internasionalisasi
2.Liberalisasi
3.Universalisasi
4.Westernisasi
5.De-teritorialisasi
Tantangan dan Peluang Globalisasi

Globalisasi dapat pula dipandang sebagai suatu tantangan. Dalam konteks globalisasi sebagai tantangan
merupakan cara pandang yang optimistis, dimana memandang globalisasi sebagai suatu yang menantang.
Sesuatu yang menantang mengandung makna bahwa sesuatu tersebut harus disikapi dan dihadapi dengan
berbagai upaya dan strategi.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang transportasi dan telekomunikasi telah membuat
dunia terasa seolah tanpa batas dan sekat. Kemajuan teknologi telekomunikasi telah membuat hubungan
komunikasi penduduk antar negara di berbagai belahan dunia  menjadi semakin  terbuka  dan  mudah.
Tantangan Masa Depan Dalam Gelombang Globalisasi

1. Program melawan kemiskinan

2. Memperjuangkan dan melaksanakan Hak Asasi


Manusia

3. Menciptakan dan memelihara tatanan dunia yang aman

4. Perlu diwujudkan tatanan ekonomi dan keuangan yang


baru

5. Melindungi dan memlihara planet bumi sebagai satu-satunya


tempat kehidupan bersama manusia

6. Kerjasama regional perlu dikembangkan didalam rangka kerja


sama internasional
Antara Nasionalisme dan Globalisasi

Salah satu isu penting yang mengiringi gelombang demokrasi adalah munculnya wacana
multikulturisme. Multikulturisme adalah kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai
kesatuan tanpa memedulikan perbedaan budaya, teknik, gender, bahasa maupun agama. Gerakan
multicultural muncul pertama kali di kanada dan australia sekitar 1950-an. Karakter masyarakt
multicultur adalah toleran. Mereka hidup dalam semangat peacepul co-existace, hidup
berdampingan secara damai. Dalam perspektif multikulturisme, baik individu maupun kelompok
hidup dalam societal cohesion tanpa kehilangan identitas etnik dan kultur mereka

Ini adalah harapan kita semua, bagaimana kita dapat mengadopsi nilai dan budaya dari luar yang
baik bagi bangsa ini serta adanya badan pengawasan serta pengembangan budaya asli Indonesia
dari pemerintah, jangan sampai budaya tersebut menjadi terkikis dan hilang dari masyarakatnya
sendiri, akibat dari arus globalisasi yang begitu besar.
TERIMA KASIH
REFERENSI

Berger, Peter & Samuel Huntington (Ed.).2002. Many Globalization: Cultural


Diversityinthe Contemporary World. New York: Oxford University Press.

Dwi Winarno. 2006. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di


Perguruan Tinggi. Jakarta : Bumi Aksara.

Hassan Suryono., dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Surakarta :


Sebelas Maret University Press.

Anda mungkin juga menyukai