Anda di halaman 1dari 16

INTEGRASI

NASIONAL
INTEGRASI NASIONAL
01 FAKTOR PENDORONG INTEGRASI NASIONAL

02 INTEGRITAS NASIONAL DAN LATAR BELAKANG SEJARAH

03 INTEGRASI NASIONAL DALAM KEMAJEMUKAN PENDUDUK


DAN KONDISI GEOGRAFIS NEGARA

04 INTEGRASI NASIONAL DAN KEMAJEMUKAN BUDAYA

05 INTEGRASI NASIONAL DAN TUGAS TANGGUNG JAWAB MASA


DEPAN
PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan negara dengan kepulauan terbesar di d
unia, namun bangsa Indonesia belum sepenuhnya mampu mengelola wila
yahnya dalam satu kesatuan yang utuh dan bulat dengan segenap
isinya. Yang mengakibatkan sebagian wilayah di Indonesia belum bisa
dikuasai, dimanfaatkan dan diberdayakan secara maksimal. Maka dari itu,
sebagai warga negara Indonesia perlu untuk menanamkan kembali
kesadaran berbangsa, bernegara dan bermasyarakat melalui pentingnya
integrasi nasional.
FAKTOR PENDORONG INTEGRASI
NASIONAL
2
Sumpah Pemuda
Perhimpunan – Perhimpunan Pelajar Indonesia
PEMBENTUKAN BANGSA

1
(PPPI) didirikan pada tahun 1926, merupakan
Fenomena umum di seluruh dunia perkumpulan mahasiswa Recht Schoolgeschar dan
bahwa terjadi transformasi loyalitas STOVIA untuk merealisasikan persatuannya dan
masyarakat dari bentuk “negara- menghilangkan sifat-sifat kedaerahan dan
wangsa” ke “negara-bangsa”. Artinya, mencapai Indonesia satu. Oleh karena itu diadakan
terdapat perluasan dan/atau suatu
\transformasi loyalitas kepada kongres yang bertujuan membentuk badan sentral,
penguasa ke loyalitas kepada teritori mengajukan paham kesatuan, semakin
dan penduduknya. mempererat hubungan antara semua perkumpulan
pemuda
kebangsaan. PPPI mengadakan kongres lagi pada

3
Nasionalisme tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dikenal dengan
Hans Kolan menyatakan, kongres Sumpah Pemuda.
nasionalisme adalah suatu
faham yang berpendapat bahwa Konsensus Bersama Bangsa

4
kesetiaan tertinggi individu
harus diserahkan kepada Simbol-simbol untuk menguatkan arti penting
negara dan dari bangsa serta kolektivitas melalui consensus
bangsa. bersama yakni Proklamasi, Pancasila , UUD NRI
Tahun 1945, Bendera Indonesia, Bahasa dan
Lagu Kebangsaan.
FAKTOR PENGHAMBAT INTEGRASI NASIONAL
Heteroginitas Budaya, Agama
01 dan Intoleransi 02 Luas wilayah Pembangunan tidak
03 merata
Apabila keberagaman budaya Wilayah negara yang luas, Ketimpangan dan
dan agama memiliki perbedaan dengan ribuan pulau yang ketidakmerataan pembangunan
nilai dipraktikkan dalam kehidupan dikelilingi lautan luas dan hasil-hasil
dengan sikap yang tidak ramah memiliki kemungkinan pembangunan menimbulkan
dan intoleran akan menjadikan ancaman, berbagi rasa tidak puas dan
suatu bangsa tidak bisa berjalan tantangan, hambatan dan keputusasan. Hal ini bisa menjadi
bersama dan beriringan. Sikap gangguan yang merongrong problem bangsa yang akan
untuk bisa memahami dan keutuhan, kesatuan dan dibawa dalam masalah SARA,
menerima perbedaan dalam persatuan bangsa, baik gerakan
budaya dan agama sangat yang berasal dari dalam separatisme dan kedaerahan.
penting untuk mewujudkan maupun luar negeri
integrasi.
Etnosentrisme
04 Etnosentrisme adalah pandangan terhadap sesuatu dimana kelompok sendiri sebagai
pusat dan segala sesuatu dan semua yang lain diukur dan dipandang dengan rujukan
kelompoknya, setiap kelompok memupuk kebanggaan dan kesombongannya sendiri,
membanggakan dirinya superior, mengagungkan diri sendiri dan melihat dengan
memandang rendah kelompok luar yang lainnya.
INTEGRITAS NASIONAL DAN LATAR BELAKAN
G SEJARAH
Ditilik dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia, pembelajaran
integrasi nasional dapat dipilah ke dalam 4 periode yaitu:

Zaman sebelum Zaman


Zaman Zaman setelah
kedatangan pergerakan
penjajahan kemerdekaan
penjajah nasional
2. Zaman penjajahan
Pada zaman penjajahan, keadaan di seluruh Indonesia b
erbalik dari kondisi adil makmur (gemah ripah loh jina
wi) menjadi bangsa yang dikuasai oleh pemerintah kolo
nial dan imperialisme. Akiibatnya timbullah perlawana
n dan pemberontakan terhadap penjajah, baik secara fis
ik maupun sosial.Perlawanan tersebut pada dasarnya ad
alah sikap antipati terhadap kolonialisme dan imperialis
me yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
3. Zaman pergerakan nasional
Perlawanan putra/putri daerah yang masih bersifat kedaerahan ternyata mudah dikala
hkan oleh penjajah. Belajar dari pengalaman itu ,maka perjuangan menuju Indonesia
merdeka diubah melalui pergerakan nasional yang terhimpun dalam wadah organisasi
yang ditandai oleh berdirinya Budi Utomo atau yang kemudian disebut sebagai angk
atan perintis. Sebagai organisasi sosial politik, Budi Utomo bercita-cita mencapai In
donesia merdeka dengan mendahulukan pendidikan. Setelah lahirnya Budi Utomo, m
aka berdirilah berbagai organisasi sosial politik yang secara bersama-sama menuntut
Indonesia merdeka.
Perhimpunan dan organisasi sosial politik yang didirikan oleh generasi muda telah m
engkristal, lebih sistematis dan lebih strategis dalam menyiapkan dan merumuskan ke
merdekaan Indonesia. Puncak kristalisasi ini dicapai pada saat para pemuda menyam
paikan ikrar atau Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Dengan diikrarkan
nya sumpah pemuda maka bangsa Indonesia mampu mewujudkan integrasi nasional
pertama, sehingga angkatan 1928 disebut sebagai angkatan Penegak.
Pasca Sumpah Pemuda, putra-putri Indonesia membentuk BPUPKI dan PPKI yang b
ertugas merumuskan dan menyusun Landasan atau dasar negara dan UUD yang diper
lukan untuk memenuhi persyaratan sebagai negara merdeka. Hasilnya yaitu ditetapka
nnya Piagam Jakarta yang menjadi modal penting bagi proklamasi kemerdekaan pad
a tanggal 17 Agustus 1945. Setelah itu, pada tanggal 18 Agustus 1945 sila pertama d
ari Pancasila mengalami sedikit perubahan sehingga sila pertama berbunyi Ketuhana
n Yang Maha Esa. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indo
nesia dengan upaya mewujudkan integrasi nasional di tengah keberagaman bangsa In
donesia.
Integrasi nasional dalam kemajemukan penduduk da
n kondisi geografis negara

Pembangunan bangsa memerlukan perhatian khusus terhadap kemajemukan penduduk yang terdiri dari beragam S
ARA, latar belakang geografis, latar belakang kebudayaan dan sebagainya. Permasalahan yang muncul adalah Juml
ah penduduk Indonesia saat ini tersebar tidak merata dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Padahal jumla
h penduduk berkaitan erat dengan tingkat kemakmuran bangsa. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akan
memunculkan masalah baru yaitu ketidakseimbangan antara jumlah kelahiran dengan ketersediaan kebutuhan poko
k seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan.
Permasalahan jumlah penduduk jika dikaitkan dengan konfigurasi dan konstelasi wilayah akan memunculkan masal
ah baru yaitu luas lahan pertanian berubah menjadi pemukiman sehingga produksi barang pertanian semakin menyu
sut yang membahayakan kecukupan dan ketahanan pangan bagi rakyatnya. Selain itu, ketimpangan distribusi atau s
ebaran penduduk yang tidak merata dapat menjadikan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata pula. Oleh karena it
u kegiatan transmigrasi dan penempatan penduduk pada pulau-pulau terluar di seluruh wilayah menjadi kebutuhan
penting dalam menjaga mempertahankan dan mengamankan bangsa dan negara
Konstelasi wilayah Indonesia terletak pada posisi silang, yaitu menjadi pusat lalu lintas kekuatan dan pengaruh asin
g yang terbuka lebar setiap saat dari segala penjuru, sedangkan daya adaptasi bangsa masih rendah. Akibatnya setia
p komponen bangsa harus berhadapan dengan pengaruh dan tekanan globalisasi baik di bidang ideologi, politik, ek
onomi, sosial, budaya, pertahanan-keamanan
dan aspek kehidupan lain yang terkait seperti pendidikan, teknologi, lingkungan hidup,
HAM dan sebagainya. Gelombang dan arus global yang terjadi tidak mungkin dapat
dicegah, dibendung atau ditolak. Namun yang lebih penting bagi bangsa Indonesia
adalah bagaimana cara memperkuat dan mempertahankan jati diri bangsa sehingga
tidak larut dalam nilai-nilai baru yang bertentangan dengan budaya bangsa sendiri.
Add a full screen image
Permasalahan integrasi nasional, pada
umumnya dialami negara maju maupun

F
berkembang. Contoh runtuhnya United
State Socialis Rusia dan Yugoslavia.
Memasuki abad XXI setiap negara
dihadapkan pada wacana dan pengaruh
globalisasi. Saat ini yang dibutuhkan bangsa
Indonesia adalah menemukan kembali
identitas nasional dalam rangka
Integrasi Nasional da memperkokoh identitas nasional ditengah-
n Kemajemukan Bud tengah keragaman budaya.
aya
Add a full screen image
Saat ini pembangunan bangsa sering melupakan kemaje
mukan budaya, sebagian orang menganggap bahwa masyar
akat merupakan kesatuan sosial yang utuh dan mendukung t
radisi dan budaya yang sama. Bangsa Indonesia harus mamp
u mengatasi perbedaan-perbedaan dinamika pergolakan mas
alah sosial yang bersumber dari perbedaan budaya lokal. Ber
untungnya Indonesia tidak mengenal adanya supremasi may
oritas dan tirani minoritas yang berarti mampu mendudukan
permasalahan budaya sehingga pertikaian antar unsur buday
a tidak pernah terjadi.
Add a full screen image

Permasalahan dalam menata kehidupan yang sejajar anta


r unsur budaya terletak pada adanya perbedaan peradaban a
ntar suku bangsa, sebagian anggota masyarakat Indonesia m
asih terasing dan sebagian lagi berpendidikan rendah sehing
ga menunjukkan bahwa penduduk yang masih bertempat tin
ggal di daerah asal pada umumnya tidak cepat berkembang
daripada merantau di tempat lain. Bertolak dari pasal 32 UU
D RI Tahun 1945 maka makna kebudayaan nasional harus m
erupakan kerangka acuan bagi setiap penduduk untuk mengi
mplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Add a full screen image
Pengembangan kebudayaan nasio
nal yang berbasis pada ketiga kelompo
k budaya di atas akan mampu memper
kokoh dan meningkatkan keterlibatan
sosial setiap angggota masyarakat. Bag
Kajian kebudayaan nasional y
i bangsa Indonesia kemajemukan tradis
ang khas Indonesia, pada das i dan budaya bukan masalah melainka
n menjadi pengikat perbedaan sebagai
arnya dipilih menjadi 3 kelom
mana yang tersimpul dalam sesanti “Bh
pok, yaitu : ineka Tunggal Ika”, dalam studi integra
si keanekaragaman tradisi dan budaya l
1. Kebudayaan suku bangsa okal dipandang sebagai aset karena m
2. Kebudayaan daerah, dan ampu mempersatukan bangsa dan neg
ara di atas perbedaan.
3. Kebudayaan nasional
Add a full screen image
Integrasi nasional merupakan bagian
penting dalam mewujudkan persatuan dan

G
kesatuan serta jatidiri bangsa, karakteristik
“kebhinnekaan isi” adalah modal dan aset
bangsa yang tak ternilai harganya, tetapi
dapat berubah menjadi ancaman bila ada
pihak-pihak yang berupaya memaksakan
kehendak.
Kondisi aman tentram, dan damai pada
Integrasi Nasional d zaman kerajaan dimasa lalu sering kali
an Tugas tanggung j timbul perpecahan akibat penerapan politik
awab Masa Depan pemecah belah atau devide et impera.
Add a full screen image
Dengan berlakunya otonomi daerah kecenderungan nilai-nilai ked
aerahan masih dominan dalam pergaulan nasional yang kadang-kada
ng berbenturan dengan putra daerah yang telah keluar daerah dan m
enjadi perantau lama dan sebagian putra daerah tidak mengenal bud
aya asalnya.
Tanggungjawab bangsa sebagai acuan pergaulan nasional dan int
erasional dipengaruhi 3 faktor :
1 . Faktor kependudukan
2 . Faktor kemapanan kebudayaan daerah atau suku; dan
3 . Faktor sosial, politik, ekonomi beserta aspek pemerataannya
Ketiga faktor tersebut, menjadi pengikat dan penjamin partisipasi
masyarakat dalam pergaulannya, dalam hal berimigrasi di kota-kota b
esar perlu diatur bahwa putra-putra daerah yang merantau seharusny
a mau kembali ke daerah asal untuk membangun dan memajukan da
erahnya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai