NASIONAL
INTEGRASI NASIONAL
01 FAKTOR PENDORONG INTEGRASI NASIONAL
1
(PPPI) didirikan pada tahun 1926, merupakan
Fenomena umum di seluruh dunia perkumpulan mahasiswa Recht Schoolgeschar dan
bahwa terjadi transformasi loyalitas STOVIA untuk merealisasikan persatuannya dan
masyarakat dari bentuk “negara- menghilangkan sifat-sifat kedaerahan dan
wangsa” ke “negara-bangsa”. Artinya, mencapai Indonesia satu. Oleh karena itu diadakan
terdapat perluasan dan/atau suatu
\transformasi loyalitas kepada kongres yang bertujuan membentuk badan sentral,
penguasa ke loyalitas kepada teritori mengajukan paham kesatuan, semakin
dan penduduknya. mempererat hubungan antara semua perkumpulan
pemuda
kebangsaan. PPPI mengadakan kongres lagi pada
3
Nasionalisme tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dikenal dengan
Hans Kolan menyatakan, kongres Sumpah Pemuda.
nasionalisme adalah suatu
faham yang berpendapat bahwa Konsensus Bersama Bangsa
4
kesetiaan tertinggi individu
harus diserahkan kepada Simbol-simbol untuk menguatkan arti penting
negara dan dari bangsa serta kolektivitas melalui consensus
bangsa. bersama yakni Proklamasi, Pancasila , UUD NRI
Tahun 1945, Bendera Indonesia, Bahasa dan
Lagu Kebangsaan.
FAKTOR PENGHAMBAT INTEGRASI NASIONAL
Heteroginitas Budaya, Agama
01 dan Intoleransi 02 Luas wilayah Pembangunan tidak
03 merata
Apabila keberagaman budaya Wilayah negara yang luas, Ketimpangan dan
dan agama memiliki perbedaan dengan ribuan pulau yang ketidakmerataan pembangunan
nilai dipraktikkan dalam kehidupan dikelilingi lautan luas dan hasil-hasil
dengan sikap yang tidak ramah memiliki kemungkinan pembangunan menimbulkan
dan intoleran akan menjadikan ancaman, berbagi rasa tidak puas dan
suatu bangsa tidak bisa berjalan tantangan, hambatan dan keputusasan. Hal ini bisa menjadi
bersama dan beriringan. Sikap gangguan yang merongrong problem bangsa yang akan
untuk bisa memahami dan keutuhan, kesatuan dan dibawa dalam masalah SARA,
menerima perbedaan dalam persatuan bangsa, baik gerakan
budaya dan agama sangat yang berasal dari dalam separatisme dan kedaerahan.
penting untuk mewujudkan maupun luar negeri
integrasi.
Etnosentrisme
04 Etnosentrisme adalah pandangan terhadap sesuatu dimana kelompok sendiri sebagai
pusat dan segala sesuatu dan semua yang lain diukur dan dipandang dengan rujukan
kelompoknya, setiap kelompok memupuk kebanggaan dan kesombongannya sendiri,
membanggakan dirinya superior, mengagungkan diri sendiri dan melihat dengan
memandang rendah kelompok luar yang lainnya.
INTEGRITAS NASIONAL DAN LATAR BELAKAN
G SEJARAH
Ditilik dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia, pembelajaran
integrasi nasional dapat dipilah ke dalam 4 periode yaitu:
Pembangunan bangsa memerlukan perhatian khusus terhadap kemajemukan penduduk yang terdiri dari beragam S
ARA, latar belakang geografis, latar belakang kebudayaan dan sebagainya. Permasalahan yang muncul adalah Juml
ah penduduk Indonesia saat ini tersebar tidak merata dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Padahal jumla
h penduduk berkaitan erat dengan tingkat kemakmuran bangsa. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akan
memunculkan masalah baru yaitu ketidakseimbangan antara jumlah kelahiran dengan ketersediaan kebutuhan poko
k seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan.
Permasalahan jumlah penduduk jika dikaitkan dengan konfigurasi dan konstelasi wilayah akan memunculkan masal
ah baru yaitu luas lahan pertanian berubah menjadi pemukiman sehingga produksi barang pertanian semakin menyu
sut yang membahayakan kecukupan dan ketahanan pangan bagi rakyatnya. Selain itu, ketimpangan distribusi atau s
ebaran penduduk yang tidak merata dapat menjadikan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata pula. Oleh karena it
u kegiatan transmigrasi dan penempatan penduduk pada pulau-pulau terluar di seluruh wilayah menjadi kebutuhan
penting dalam menjaga mempertahankan dan mengamankan bangsa dan negara
Konstelasi wilayah Indonesia terletak pada posisi silang, yaitu menjadi pusat lalu lintas kekuatan dan pengaruh asin
g yang terbuka lebar setiap saat dari segala penjuru, sedangkan daya adaptasi bangsa masih rendah. Akibatnya setia
p komponen bangsa harus berhadapan dengan pengaruh dan tekanan globalisasi baik di bidang ideologi, politik, ek
onomi, sosial, budaya, pertahanan-keamanan
dan aspek kehidupan lain yang terkait seperti pendidikan, teknologi, lingkungan hidup,
HAM dan sebagainya. Gelombang dan arus global yang terjadi tidak mungkin dapat
dicegah, dibendung atau ditolak. Namun yang lebih penting bagi bangsa Indonesia
adalah bagaimana cara memperkuat dan mempertahankan jati diri bangsa sehingga
tidak larut dalam nilai-nilai baru yang bertentangan dengan budaya bangsa sendiri.
Add a full screen image
Permasalahan integrasi nasional, pada
umumnya dialami negara maju maupun
F
berkembang. Contoh runtuhnya United
State Socialis Rusia dan Yugoslavia.
Memasuki abad XXI setiap negara
dihadapkan pada wacana dan pengaruh
globalisasi. Saat ini yang dibutuhkan bangsa
Indonesia adalah menemukan kembali
identitas nasional dalam rangka
Integrasi Nasional da memperkokoh identitas nasional ditengah-
n Kemajemukan Bud tengah keragaman budaya.
aya
Add a full screen image
Saat ini pembangunan bangsa sering melupakan kemaje
mukan budaya, sebagian orang menganggap bahwa masyar
akat merupakan kesatuan sosial yang utuh dan mendukung t
radisi dan budaya yang sama. Bangsa Indonesia harus mamp
u mengatasi perbedaan-perbedaan dinamika pergolakan mas
alah sosial yang bersumber dari perbedaan budaya lokal. Ber
untungnya Indonesia tidak mengenal adanya supremasi may
oritas dan tirani minoritas yang berarti mampu mendudukan
permasalahan budaya sehingga pertikaian antar unsur buday
a tidak pernah terjadi.
Add a full screen image
G
kesatuan serta jatidiri bangsa, karakteristik
“kebhinnekaan isi” adalah modal dan aset
bangsa yang tak ternilai harganya, tetapi
dapat berubah menjadi ancaman bila ada
pihak-pihak yang berupaya memaksakan
kehendak.
Kondisi aman tentram, dan damai pada
Integrasi Nasional d zaman kerajaan dimasa lalu sering kali
an Tugas tanggung j timbul perpecahan akibat penerapan politik
awab Masa Depan pemecah belah atau devide et impera.
Add a full screen image
Dengan berlakunya otonomi daerah kecenderungan nilai-nilai ked
aerahan masih dominan dalam pergaulan nasional yang kadang-kada
ng berbenturan dengan putra daerah yang telah keluar daerah dan m
enjadi perantau lama dan sebagian putra daerah tidak mengenal bud
aya asalnya.
Tanggungjawab bangsa sebagai acuan pergaulan nasional dan int
erasional dipengaruhi 3 faktor :
1 . Faktor kependudukan
2 . Faktor kemapanan kebudayaan daerah atau suku; dan
3 . Faktor sosial, politik, ekonomi beserta aspek pemerataannya
Ketiga faktor tersebut, menjadi pengikat dan penjamin partisipasi
masyarakat dalam pergaulannya, dalam hal berimigrasi di kota-kota b
esar perlu diatur bahwa putra-putra daerah yang merantau seharusny
a mau kembali ke daerah asal untuk membangun dan memajukan da
erahnya.
THANK YOU