Anda di halaman 1dari 5

Nama : Iin Maliah

NIM : 132011133044
Kelas : A3.3
Prodi : S1-Keperawatan

TM 7 (WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK DI INDONESIA)


 Latar belakang konsepsi wawasan nusantara : falsafah pancasila, aspek historis,
aspek geografis dan sosial budaya, dan aspek geopolitis dan kepentingan
nasional.
 Secara sederhana wawasan nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia
terhadap diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
 Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat wawasan nusantara diwujudkan
denggan menyatakan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
 Dasar wawasan nusantara ada landasan idiil pancasila, dan landasan
konstitusional UUD 1945.
 Unsur dasar konsep wawasan nusantara : wadah, isi, dan tata laku.
 Dasar hukum wawasan nusantara : Tap MPR. No. IV/MPR/1973 pada tanggal
22/Maret 1973, Tap MPR. No. IV/1978/22/Maret/1978/tentang GBHN, Tap
MPR. No. II/MPR/1983/12/Maret/1983.
 Kedudukan wawasan nusantara : pncasila sebagai falsafah, UUD 1945, sebagai
visi nasional, ketahanan nasional, dan GBHN.
 Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta
rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan
perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah.
 Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala
aspek kehidupan rakyat Indonesia.
 Asas wawasan nusantara terdiri atas : kepentingan yang bersama, tujuan yang
sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan kesetiaan terhadap ikrar
atau kesepakatan bersama demi terpeliharanya persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan.
 Peranan wawasan nusantara : mewujudkan serta memelihara persatuan dan
kesatuan, menumbuhkan rasa tanggungjawab atau pemanfaatan lingkungan nya,
menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional.
 Wajah wawasan nusantara : sebagai landasan konsepsi ketahanan nasional,
sebagai wawasan pembangunan nasional, sebagai wawasan pertahanan dan
keamanan negara, sebagai wawasan kewilayahan.
 Implementasi wawasan nusantara : menjadi pola yang mendasari cara berpikir,
bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi, berbagai permasalahan
menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 Manfaat wawasan nusantara : pertambahan luas wilayah teritorial indonesia,
diterima dan diakuinya konsepsi nusantara di forum internasional, wawasan
nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional.
 Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia adalah cara pandang suatu
bangsa memandang tanah air, dan beserta lingkungan nya menghasilkan wawasan
nasional.
 Kata geopolitik berasal dari kata geo dan politik.
 Salah satu pandangan ahi geopolitik adalah dari pandangan Rudolf Kjellen yang
menyebutkan bahwa negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup,
yang memiliki intelektual.
 Paham geopolitik indonesia adalah paham yang dikembngkan dari asas
arohipelago yang memang berbeda dengan pemahaman arohipelago di negara-
negara Barat pada umumnya.
 Wawasan kekuatan geopolitik : wawasan benua, wawasan bahari, wawasan
dirgantara, wawasan kombinasi.

TM 8 (KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA)


 Ketahanan nasional diartikan sebagai kondisi dinamis suatu bangsa, yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.
 Tujuan ketahanan nasional adalah untuk menjamin identitas, integritas,
kelangnsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasionalnya.
 Menurut konsepsi tahun 1968 dan 1969 ketahanan nasional adalah keuletan dan
daya tahan, sedang pada konsepsi 1972 ketahanan nasional merupakan kondisi
dinamik yang berisi keuletan dan ketangguhan.
 Menurut James Lee Ray, unsur kekuatan nasional negara terbagi menjadi dua
faktor, yaitu tangible factor, dan intangible factor.
 Konsepsi ketahanan nasional indonesia dikemukakan dengan sejumlah faktor
yangg diistiahkan sebagai gatra.
 Gatra ketahanan nasional Indonesia disebut asta gatra (delapan gatra). pendekatan
asta gatra dalam mewujudkan ketahanan nasional merupakan pendekatan yang
utuh menyeluruh, yakni mencerminkan keterpaduan antara segala aspek
kehidupan nasional bangsa.
 Asta gatra terdiri atas tri gatra ( tiga gatra) yaitu : gatra letak dan kedudukan
geografi, gatra keadaan dan kekayaan alam, dan gatra keadaan dan kemampuan
penduduk.
 Selanjutnya adalah panca gatra (lima gatra) yang terdiri atas : gatra ideologi, gatra
politik, gatra ekonomi, gtra sosial budaya, dan gatra pertahanan dan keamanan.
 Menurut Malcolm Waters, dimensi globalisasi dibagi ada 3, yaitu : economic
globalization, political globalization, and cultural globalization. Yang akan
mempengaruhi aspek : ideologi dan politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan serta keamanan.
 Spektrum ancaman di era global yang membahayakan keamanan dan
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara ada 2, yaitu ancaman militer dan
ancaman non militer.

TM 9 (GLOBALISASI)
 Globalisasi berasal dari bahasa Inggris, globalization. Global berarti
mendunia, dan lization merupakan proses. Jadi, pengertian globalisasi menurut
bahasa adalah suatu proses yang mendunia.
 Menurut Malcom Waters, globalisasi adalah sebuah proses sosial yang
berakibat pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting
yang terjelma di dalam kesadaran orang.
 Globalisasi terjadi ketika ditetapkan nya formasi sosial global baru dengan
ditandai oleh diberlakukan nya secara global suatu mekanisme perdagangan melalui
penciptaan kebijkan free-trade.
 Dampak positif adanya globalisasi adalah perubahan tata nilai dan sikap,
berkembang nya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tingkat kehidupan yang lebih
baik.
 Dampak positif ini dapat membawa bangsa indonesia kearah kemajuan suatu
bangsa.
 Dampak negatif adanya globalisasi adalah menjadikan masyarakat yang
konsumtif, hedonisme, individuaisme, dan terdapat kesenjangan sosial yang semakin
menajam.
 Dampak negatif ini akan membawa bangsa Indonesia kedalam pengaruh
buruk terutama pada aspek sosial budaya.

TM 10 ( INTEGRASI NASIONAL)
 Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan
secara nasional.
 Menurut Soedjati Djiwandono, integrasi merupakan cara bagaimana sebuah
kelestarian dalam persatuan nasional di dalam arti luas dapat di damaikan dengan
hak di dalam menentukan nasib sendiri.
 Integrasi nasional penting bagi bangsa indonesia karena merupakan salah satu
cara untuk menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia.
 Indonesia menyimpan potensi konflik yang bersifat vertikal (konflik antara
pemerintah dengan rakyat, termasuk pemerintah daerah dengan pemerintah
pusat), dan konflik horizontal (konflik antarwarga masyarakat atau antar
kelompok yang terdapat dalam masyarakat).
 Faktor pendorong integrasi nasional diantaranya : adanya rasa senasib
seperjuangan, adanya ideologi nasional, adanya sikap tekad dan keinginan untuk
kembali bersatu, serta adanya ancaman dari luar.
 Sedangkan faktor pendukung nya adalah : penggunaan bahasa Indonesia,
semangat persatuan dan kesatuan di dalam bangsa, adanya kepribadian dan
pandangan hidup kebangsaan yang sama yakni Pancasila, dan adanya jiwa serta
rasa semangat dlam bergotong royong.
 Selain itu, ada juga faktor penghambat integrasi nasional, diantaranya :
kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan, kurangnya toleransi antar
sesama golongan, kurangnya kesadaran diri pada rakyat Indonesia, dan adanya
sikap ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan.
 Ancaman integrasi nasional berupa ancaman militer dapat berbentuk agresi,
pelanggaran wilayah, spionase, sabotase, aksi teror bersenjata, pemberontakan,
dan perang saudara. Ancaman militer dapat dari luar negeri dan dalam negeri.
 Ancaman non militer dapat berbentuk ancaman berdimensi politik, ideologi,
sosial budaya, ekonomi, teknologi informasi, dan keselamatan umum.
 Cara mengatasi ancaman integrasi nasional telah diatur dalam UUD 1945 Pasal
30 ayat (10 sampai (5).
 Pertahanan dan kemanan negara tidak hanya menjadi tanggungjawab TNI da
POLRI, tetapi masyarakat sipil juga.

Anda mungkin juga menyukai