Anda di halaman 1dari 7

JPII 2 (1) (2013) 1-7

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA


TOPIK KATABOLISME KARBOHIDRAT UNTUK MENINGKATKAN
PENGUASAAN KONSEP MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI

H. Rahmatan1*, Liliasari2, S. Redjeki2

Prodi Pend. Biologi FKIP UNSYIAH


1

2
Program Studi Pendidikan IPA SPs UPI

Diterima: 24 Januari 2013. Disetujui: 3 April 2013. Dipublikasikan: April 2013

ABSTRAK

Studi ini bertujuan untuk mengukur penguasaan konsep Katabolisme Karbohidrat mahasiswa calon guru Biologi
melalui pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Hasil penelitian pada kelas uji coba, N-Gain (%) tertinggi
pada siklus Krebs berkategori sedang (59) dan terendah pada karbohidrat berkategori rendah (22%). N-Gain (%)
tertinggi pada kelas eksperimen adalah fosforilasi oksidatif berkategori tinggi (83%) dan kelas kontrol adalah kar-
bohidrat berkategori sedang (50%). Sebaliknya N-Gain (%) terendah baik pada kelas eksperimen maupun kelas
kontrol adalah glikolisis berkategori sedang (masing-masing 62% dan 33%). Hasil analisis statistik menunjukkan
bahwa hasil pretes dan postes baik pada kelas uji coba maupun pada kelas implementasi terdapat perbedaan yang
signifikan pada p < 0,05.

ABSTRACT

The study were intended to measure understanding of the concept carbohydrate catabolism of pre-service biol-
ogy teacher through interactive multimedia-based learning. The result of research in limited testing class, the
highest N-Gain (%) was Krebs cycle in medium category (59%) and the lowest was carbohydrate in low category
(22%). The highest N-Gain (%) in the experimental class was oxidative phosphorilation in high category (83%)
and in the control class was carbohydrate in medium category (50%). Conversely, the lowest N-Gain (%) in both
the experimental class and the control class was glycolysis in medium category (60% and 30%, respectively). The
results of statistical analysis showed that the pretest and posttest in limited testing and implementation classroom
were significant differences in the p < 0.05.

© 2013 Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNNES Semarang

Keywords: Interactive multimedia-based learning; understanding of the concept; carbohydrate catabolism

PENDAHULUAN tara struktur dan fungsi materi organik tersebut.


2) metabolisme, merupakan keseluruhan reaksi
Biokimia merupakan matakuliah wajib kimia yang terjadi pada materi organik tersebut.
bagi mahasiswa calon guru biologi di LPTK, 3) genetika molekular. Kajian struktur kimia-
yang bertujuan agar mahasiswa memahami pro- wi dari materi organik yang dipelajari meliputi
ses dan aktivitas hidup yang terjadi pada makhluk struktur dan fungsi makromolekul diantaranya
hidup. Di dalam biokimia dipelajari proses kimia kajian tentang struktur dan fungsi karbohidrat,
yang terjadi di dalam makhluk hidup. Biokimia asam amino dan protein, lipid dan asam nukleat.
dapat dibagi menjadi 3 kajian, yaitu: 1) struktur Kajian metabolisme meliputi enzim, katabolisme
kimiawi dari materi organik serta hubungan an- dan anabolisme dari karbohidrat, protein dan li-
pid. Kajian mengenai genetika molekuler melipu-
*Alamat korespondensi:
E-mail: hafnatirahmatan@yahoo.co.id ti DNA (struktur kromosom dan gen), replikasi
2 H. Rahmatan dkk. / JPII 2 (1) (2013) 1-7

dan transkripsi DNA, serta sintesis protein dan salah satu pembelajaran yang berpusat pada ma-
pengaturannya (Lehninger, 2008). hasiswa.
Topik dalam penelitian ini adalah katabo- Perubahan paradigma dalam proses pem-
lisme karbohidrat, yang merupakan bagian dari belajaran yang tadinya berpusat pada pengajar
kajian metabolisme dalam matakuliah biokimia. (teacher centered) menjadi pembelajaran yang ber-
Hasil studi pendahuluan (Rahmatan, 2011) me- pusat pada mahasiswa (student centered) diharap-
ngenai pengetahuan awal topik katabolisme kan dapat mendorong mahasiswa untuk terlibat
karbohidrat yang dilakukan juga belum menun- aktif dalam membangun pengetahuan, sikap,
jukkan sebagai pengetahuan awal yang baik, wa- kemampuan dan prilaku. Pada proses pembela-
laupun topik tersebut telah diberikan pada jen- jaran yang berpusat pada mahasiswa, mahasis-
jang pendidikan sebelumnya. Pengetahuan awal wa memperoleh kesempatan dan fasilitasi untuk
mahasiswa masih menunjukkan adanya miskon- membangun sendiri pengetahuannya sehingga
sepsi yaitu mengenai tempat terjadinya tahapan mereka dapat memperoleh pengetahuan yang
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif piruvat, siklus mendalam (deep learning), dan pada akhirnya me-
Krebs dan fosforilasi oksidatif yang terjadi di ningkatkan mutu kualitas mahasiswa.
dalam sel. Hal ini disebabkan keabstrakan topik Penerapan pembelajaran aktif berbasis
yang mereka pelajari. Oleh karena topik ini sulit multimedia interaktif berpengaruh positif terha-
dipahami karena tidak dapat terlihat, maka perlu dap prestasi akademik dan sikap terhadap sains.
dibantu dengan strategi pembelajaran yang dapat Aplikasi pembelajaran berbasis komputer juga
membantu mahasiswa memahaminya yaitu de- memberikan pengaruh yang positif terhadap per-
ngan memanfaatkan teknologi komputer. kembangan konseptual dan mengurangi miskon-
Telah dilakukan beberapa penelitian me- sepsi pada mahasiswa (Akinoglu & Tandogan,
ngenai pemanfaatan teknologi komputer untuk 2007). Penggunaan permasalahan ”ill-structured”
meningkatkan pemahaman konsep bagi mahasis- dalam pembelajaran berbasis multimedia inter-
wa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Odum, aktif meningkatkan proses kognitif mahasiswa.
1995; Zuckerman, 1994; dan Sanger et al., 2001 Proses kognitif ini meliputi merumuskan per-
(dalam Meir et al. 2005) diduga bahwa miskon- masalahan, mengajukan pertanyaan, membuat
sepsi yang terjadi pada mahasiswa disebabkan perbandingan, menerapkan pengetahuan awal
karena ketidakmampuan secara langsung untuk ke dalam situasi baru, dan membuat keputusan
mengamati proses difusi dan osmosis pada ting- (Chin & Chia, 2005).
kat molekuler. Berdasarkan penjelasan di atas, maka
Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa makalah ini mencoba menyajikan bagaimana
media berbasis multimedia interaktif tidak hanya penguasaan konsep pada topik katabolisme kar-
membantu untuk memahami gagasan, konsep bohidrat mahasiswa pendidikan biologi melalui
dan proses yang abstrak saja, tetapi juga dapat pembelajaran berbasis multimedia interaktif.
membawa pengaruh positif terhadap motivasi
dan prestasi belajar mahasiswa dan membantu METODE
mahasiswa terlibat aktif secara mental (Kartimi,
2003). Griffin (2003) melaporkan bahwa berbagai Penelitian ini termasuk jenis Penelitian
pembelajaran dengan menggunakan komputer dan Pengembangan Pendidikan (Borg, and Gall,
dapat meningkatkan efektivitas waktu pembelaja- 1983; Sugiono, 2006; Sukmadinata, 2010). Pada
ran, kreativitas, keahlian dan berpikir kritis siswa. tahap ujicoba, dilakukan di salah satu LPTK di
Zacharia dan Anderson (2003) menambahkan provinsi Jawa Barat yang melibatkan 31 maha-
bahwa penggunaan simulasi interaktif memban- siswa yang sudah mengontrak matakuliah bioki-
tu mahasiswa memvisualisasikan masalah dan mia. Desain penelitian yang digunakan adalah
pemecahannya. dengan desain pretes-postes pada satu-kelompok.
Mengingat pentingnya penguasaan konsep Pada tahap implementasi program atau
dan juga karakteristik dari materi pada topik ini, pengujian, dilakukan di salah satu LPTK di
maka perlu dikembangkan suatu program pem- provinsi Aceh yang melibatkan 74 mahasiswa,
belajaran yang dapat meningkatkan penguasaan masing-masing 37 orang untuk kelas eksperimen
konsep katabolisme karbohidrat. Salah satu dan kontrol. Desain yang digunakan adalah de-
program pembelajaran yang ditenggarai efektif ngan desain kelompok kontrol yang tidak sama.
meningkatkan penguasaan konsep adalah pem- Desain penelitian yang digunakan dalam imple-
belajaran berbasis multimedia interaktif, sebagai mentasi program tertera pada Tabel 1.
H. Rahmatan dkk. / JPII 2 (1) (2013) 1-7 3

Tabel 1. Desain pada Implementasi Program mogenitas untuk nilai tersebut dapat dilihat pada
Tabel 3.
Kelompok Pretes Perlakuan Postes Tabel 3 dapat menjelaskan bahwa hasil
pengujian normalitas dan homogenitas menun-
Eksperimen O X1 O
jukkan bahwa data berdistribusi tidak normal
Kontrol O X2 O serta homogen. Oleh karena datanya tidak nor-
mal, selanjutnya dilakukan uji statistik beda data
Ket: X1 = Pembelajaran berbasis multimedia interaktif pretes dan postes secara nonparametrik menggu-
X2 = Pembelajaran secara konvensional nakan uji dua sampel berhubungan (Two Samples
O = Tes penguasaan konsep Related Test) yaitu uji Wilcoxon dengan ketentuan
signifikansi p < 0,05.
Instrumen penelitian yang digunakan un- Berdasarkan hasil uji beda data antara
tuk mengumpulkan data yaitu tes tertulis pilihan pretes dan postes untuk sub topik karbohidrat,
ganda yang terdiri dari 40 soal. Data nilai pretes glikolisis, siklus Krebs dan fosforilasi oksidatif
dan postes dianalisis dengan statistik. Analisis diperoleh nilai p sebesar 0,000 sedangkan de-
peningkatan penguasaan konsep mahasiswa ca- karboksilasi oksidatif piruvat diperoleh nilai p
lon guru Biologi berdasarkan perbandingan nilai sebesar 0,002. Oleh karena nilai signifikan lebih
N-Gain antara kelompok eksperimen dan kontrol. kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bah-
Pengujian perbedaan data pretes dan pos- wa terdapat perbedaan rerata nilai pretes dan
tes pada kelas uji coba terbatas dilakukan uji Wil- postes untuk tiap sub topik pada kelas uji coba
coxon. Sedangkan perbedaan data N-Gain pada terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan perbedaan yang signifikan antara nilai pretes dan
dengan uji t dan uji Mann-Whitney. Keseluruhan postes untuk penguasaan konsep pada semua to-
uji tersebut dilakukan dengan menggunakan pe- pik bahasan pada kelas uji coba terbatas, dengan
rangkat lunak SPSS versi 16,0. Pengambilan ke- demikian pengembangan Model Perkuliahan Ka-
putusan dalam uji normalitas, homogenitas, dan tabolisme Karbohidrat Berbasis Multimedia In-
uji t didasarkan pada perbandingan nilai probabi- teraktif (MPK2BMI) berpengaruh positif dalam
litas/siginifkansi (sig) dengan taraf kepercayaan meningkatkan penguasaan konsep pada topik
5% (p < 0,05). Katabolisme Karbohidrat mahasiswa calon guru
Biologi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Sub topik yang dikembangkan dalam topik
Katabolisme Karbohidrat pada uji implementasi
Sub topik yang dikembangkan dalam topik sama halnya seperti pada uji coba terbatas. Pero-
Katabolisme Karbohidrat ini terdiri dari 5 sub lehan rerata nilai pretes, postes dan N-Gain un-
topik yaitu karbohidrat, glikolisis, dekarboksilasi tuk tiap sub topik tersebut pada kelas eksperimen
oksidatif piruvat, siklus Krebs dan fosforilasi ok- dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.
sidatif. Perolehan rerata nilai pretes, postes dan Selanjutnya nilai N-Gain untuk tiap sub
N-Gain (%) untuk tiap sub topik tersebut pada ke- topik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
las uji coba terbatas dapat dilihat pada Tabel 2. dianalisis statistik untuk pengujian normalitas
Selanjutnya data pretes dan postes untuk dan homogenitas seperti yang terlihat pada Ta-
setiap sub topik pada kelas uji coba terbatas dia- bel 5. Tabel 5 dapat menjelaskan bahwa hasil
nalisis statistik untuk pengujian normalitas dan pengujian normalitas dan homogenitas menun-
homogenitas. Hasil pengujian normalitas dan ho- jukkan bahwa nilai N-Gain untuk sub topik gli-

Tabel 2. Perolehan Rerata Nilai Pretes, Postes dan N-Gain (%) Tiap Sub Topik Katabolisme Karbo-
hidrat pada Kelas Uji Coba Terbatas

Kelas Uji Coba (N=31)


Sub topik
Pretes Postes N-Gain (%)
Karbohidrat 43,95 56,05 22
Glikolisis 49,19 62,50 26
Dekarboksilasi Oksidatif Piruvat 51,56 71,97 42
Siklus Krebs 39,52 75,00 59
Fosforilasi Oksidatif 50,49 66,60 33
4 H. Rahmatan dkk. / JPII 2 (1) (2013) 1-7

Tabel 3. Hasil Perhitungan Statistik Penguasaan Topik Katabolisme Karbohidrat Tiap Sub Topik
pada Kelas Uji Coba Terbatas

Uji Normalitas* Uji Uji Wilcoxon***


No Sub topik
Pretes Postes Homogenitas** Nilai Signifikan
Tidak
Tidak Normal Homogen
1. Karbohidrat Normal Z = 3,699 P = 0,000
(Sig:0,000) (Sig:0,753)
(Sig:0,005)
Tidak
Normal Homogen
2. Glikolisis Normal Z = 3,962 P = 0,000
(Sig:0,193) (Sig:0,648)
(Sig:0,042)
Dekarboksilasi Tidak
Tidak Normal Homogen
3. Oksidatif Normal Z = 3,169 P = 0,002
(Sig:0,000) (Sig:0,867)
Piruvat (Sig:0,000)
Tidak
Tidak Normal Homogen
4. Siklus Krebs Normal Z = 4,371 P = 0,000
(Sig:0,000) (Sig:0,937)
(Sig:0,001)

Fosforilasi Tidak Normal Normal Homogen


5. Z = 3,895 P = 0,000
Oksidatif (Sig:0,005) (Sig:0,058) (Sig:0,971)

Keterangan:
* = Uji Kolmogorov-Smirnov (Normal, sig.> 0,05)
** = Uji Lavene (Homogen, sig. > 0,05)
*** = Uji t atau Wilcoxon (sig. < 0,05)

Tabel 4. Perolehan Rerata Nilai Pretes, Postes dan N-Gain (%) Tiap Sub Topik Katabolisme
Karbohidrat Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Sub topik (N=37) (N=37)


Pretes Postes N-Gain (%) Pretes Postes N-Gain (%)
Karbohidrat 36,15 83,78 75 34,50 67,57 50
Glikolisis 40,03 77,36 62 35,98 57,09 33
Dekarboksilasi 9,90 77,40 75 27,90 59,40 44
Oksidatif Piruvat
Siklus Krebs 12,16 73,65 70 20,95 56,76 45
Fosforilasi Oksidatif 25,50 87,00 83 23,10 60,90 49

kolisis datanya berdistribusi normal baik pada fosforilasi oksidatif menunjukkan bahwa datanya
kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol dan berdistribusi tidak normal dan homogen kecuali
juga homogen untuk kedua kelas tersebut. Oleh dekarboksilasi oksidatif piruvat dan fosforilasi
karena datanya normal, selanjutnya dilakukan oksidatif datanya tidak homogen. Oleh karena
uji statistik beda nilai N-Gain secara parametrik datanya tidak normal, selanjutnya dilakukan uji
menggunakan uji t sampel independen (Indepen- statistik beda nilai N-Gain secara nonparametrik
dent Samples Test) dengan ketentuan signifikansi menggunakan uji dua sampel independen (Two-
p < 0,05. Berdasarkan hasil uji beda nilai N-Gain Independent-Samples Test) yaitu menggunakan uji
diperoleh nilai p sebesar 0.000. Mann Whitney dengan ketentuan signifikansi p <
Hasil pengujian normalitas dan homoge- 0,05.
nitas nilai N-Gain untuk sub topik karbohidrat, Berdasarkan hasil uji beda nilai N-Gain
dekarboksilasi oksidatif piruvat, siklus Krebs dan diperoleh nilai p untuk sub topik karbohidrat,
H. Rahmatan dkk. / JPII 2 (1) (2013) 1-7 5

Tabel 5. Hasil Perhitungan Statistik Penguasaan Tiap Sub Topik Katabolisme Karbohidrat pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji t atau Mann-


Uji Normalitas* Uji
No Sub topik Whitney***
Homogenitas**
Eksperimen Kontrol Nilai Signifikan
Tidak Normal Normal Homogen
1. Karbohidrat U = 435,5 P = 0,006
(Sig:0,001) (Sig:0,200) (Sig:0,092)
Normal Normal Homogen
2. Glikolisis t = 5,004 P = 0,000
(Sig:0,128) (Sig:0,200) (Sig:0,091)
Dekarboksilasi Tidak
Tidak Normal Tidak Homogen
3. Oksidatif Normal U = 348,5 P = 0,002
(Sig:0,000) (Sig:0,040)
Piruvat (Sig:0,005)
Tidak Normal Normal Homogen
4. Siklus Krebs U = 416,5 P = 0,003
(Sig:0,000) (Sig:0,200) (Sig:0,083)
Fosforilasi Tidak Normal Normal Tidak Homogen
5. U = 278,0 P = 0,000
Oksidatif (Sig:0,000) (Sig:0,200) (Sig:0,000)
Keterangan:
* = Uji Kolmogorov-Smirnov (Normal, sig.> 0,05)
** = Uji Lavene (Homogen, sig. > 0,05)
*** = Uji t atau Wilcoxon (sig. < 0,05)

dekarboksilasi oksidatif piruvat, siklus Krebs dan pengetahuan yang secara aktif dilakukan oleh pe-
fosforilasi oksidatif berturut-turut sebesar 0,006, belajar dengan mengasimilasi, mengakomodasi,
0,002, 0,003 dan 0,000. Oleh karena semua nilai dan menghubungkan bahan yang dipelajari de-
p lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan ngan pengetahuan yang sudah dimiliki sehingga
bahwa Model Perkuliahan Katabolisme Karbo- pengetahuan pebelajar terus berkembang. Kon-
hidrat Berbasis Multimedia Interaktif (MPK2B- struktivisme kognitif yang dikembangkan oleh
MI) berpengaruh positif terhadap peningkatan Piaget dan pandangannya berpendapat bahwa
penguasaan konsep untuk tiap sub topik Katabo- seorang pebelajar membangun pengetahuan me-
lisme Karbohidrat mahasiswa calon guru Biolo- lalui berbagai jalur seperti membaca, menyimak,
gi. bertanya, menelusuri, dan melakukan eksperi-
Terjadinya peningkatan penguasaan kon- men di lingkungannya.
sep pada kelas eksperimen yang lebih tinggi di- Pengetahuan yang dikonstruksi oleh pe-
bandingkan dengan kelas kontrol ini terkait de- belajar sebagai subjek akan menjadikan penge-
ngan strategi pembelajaran berbasis multimedia tahuan tersebut bermakna. Pembelajaran seperti
interaktif yang diterapkan. Pembelajaran berbasis ini dapat mendorong pebelajar terlibat aktif da-
multimedia interaktif memberikan kesempatan lam membangun pengetahuannya sendiri secara
pada mahasiswa untuk mengkonstruksi sendiri mendalam (deep learning). Adapun pengetahuan
pengetahuan yang diperoleh saat mereka terlibat yang diperoleh melalui pemberitahuan tidak
dalam proses belajar, selanjutnya strategi pembe- akan menjadi pengetahuan yang bermakna, pe-
lajaran ini disebut konstruktivisme (Jacobsen, et ngetahuan itu hanya diingat sementara setelah
al. 2009; Slavin, 2009). Lingkungan pembelajaran itu dilupakan.
konstruktivistis mendorong peran aktif mahasis- Dalam teori belajar Ausubel (Dahar, 1989;
wa, hal ini sangat memungkinkan penguasaan Novak & Gowin, 1984; Odom & Kelly, 2001)
konsep lebih tinggi dibandingkan dengan pembe- belajar bermakna merupakan suatu proses dikait-
lajaran berpusat pada guru. kannya informasi baru pada topik-topik relevan
Pembelajaran berbasis multimedia inte- yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.
raktif merupakan suatu paradigma dalam pro- Proses belajar tidak sekedar menghafal topik atau
ses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa fakta belaka, melainkan berusaha menghubung-
(student centered) yang merujuk pada pembelaja- kan konsep-konsep tersebut untuk menghasilkan
ran konstruktivisme. Menurut paham konstruk- pemahaman yang bermakna (meaningfull kear-
tivisme, belajar adalah proses mengkonstruksi ning), sehingga konsep yang dipelajari dipahami
6 H. Rahmatan dkk. / JPII 2 (1) (2013) 1-7

secara baik dan tidak mudah dilupakan. mereka berada di sekolah menengah.
Strategi pembelajaran dengan menggu- Peningkatan penguasaan konsep terendah
nakan model drills-and-practice menanamkan ke- pada kedua kelas ditemukan pada sub topik gli-
biasaan dalam bentuk latihan dan dapat diulang kolisis. Hal ini disebabkan tingkat kesulitan ma-
sendiri sehingga menjadi efektif bagi mahasiswa teri yang lebih tinggi, dikarenakan pada sub topik
untuk mentransfer informasi baru dalam belajar ini pertama sekali mereka mengenal proses reaksi
memori jangka panjang. Tujuan dari pembela- yang cukup rumit dalam memahaminya. Walau-
jaran melalui model drill-and-practice pada da- pun demikian pencapaian penguasaan konsep
sarnya memberikan kondisi latihan (exercise) dan pada sub topik glikolisis kelas eksperimen lebih
mengingat kembali (recall) mengenai informasi tinggi dari kelas kontrol meskipun masih dalam
dari materi pembelajaran atau informasi terten- kategori sedang. Pencapaian penguasaan konsep
tu dalam waktu yang telah ditentukan. Software yang lebih tinggi pada kelas eksperimen ini sesu-
ini juga memungkinkan mahasiswa ingat lebih ai dengan pendapat Burke, et al. (1998) yang me-
cepat dan dapat menggunakan keterampilan ngatakan bahwa animasi yang menjelaskan topik
dasar sebagai prasyarat untuk memahami topik pada komputer dirancang untuk membantu pe-
yang lebih maju. Hal ini sesuai dengan yang di- mahaman konsep dasar dari proses reaksi kimia.
kemukakan oleh Kozma (1991) bahwa kemam-
puan proses yang terdapat dalam komputer dapat PENUTUP
mempengaruhi representasi dan proses kognitif
mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian dan pemba-
Demikian juga halnya dengan peningka- hasan yang diuraikan di atas, dapat ditarik ke-
tan penguasaan konsep pada topik Katabolisme simpulan bahwa pembelajaran berbasis multime-
Karbohidrat untuk semua sub topik. Peningka- dia interaktif dapat meningkatkan penguasaan
tan penguasaan konsep untuk kelas eksperimen konsep mahasiswa calon guru biologi pada topik
berkategori sedang dan tinggi dengan nilai ber- Katabolisme Karbohidrat. Peningkatan pengu-
kisar antara 62% – 83% dan untuk kelas kontrol asaan konsep pada kelas uji coba adalah sub to-
berkategori sedang dengan nilai berkisar antara pik dekarboksilasi oksidatif piruvat, siklus Krebs
33% – 50%. Data menunjukkan bahwa untuk se- dan fosforilasi oksidatif berturut-turut diperoleh
tiap sub topik peningkatan penguasaan konsep sebesar 42%, 59% dan 33% dikategorikan sedang,
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan de- sementara pencapaian peningkatan penguasaan
ngan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa konsep untuk sub topik karbohidrat dan glikolisis
pembelajaran dengan model pembelajaran berba- berturut-turut diperoleh sebesar 22% dan 26% di-
sis multimedia interaktif yang disusun sedemiki- kategorikan rendah.
an rupa dapat meningkatkan penguasaan konsep Peningkatan penguasaan konsep bagi ca-
mahasiswa lebih tinggi dibandingkan dengan per- lon guru biologi yang memperoleh pembelajaran
kuliahan dengan model konvensional. dengan menggunakan model drills-and-practice
Peningkatan penguasaan konsep terting- lebih tinggi dibandingkan dengan calon guru
gi pada kelas eksperimen terjadi pada sub topik yang memperoleh pembelajaran konvensional.
fosforilasi. Hal ini disebabkan karena adanya Peningkatan penguasaan konsep untuk kelas eks-
pembelajaran berbasis multimedia interaktif perimen berkategori sedang dan tinggi dengan
sehingga sub topik yang tadinya sulit dipahami nilai berkisar antara 62% – 83% dan untuk kelas
dengan adanya pembelajaran tersebut menjadi kontrol berkategori sedang dengan nilai berkisar
lebih mudah dipahami. Penemuan ini sejalan de- antara 33% – 50%.
ngan yang dikemukakan oleh Falvo (2008) bah- Berdasarkan hasil uji beda nilai N-Gain
wa animasi yang sangat kompleks menjadi cepat diperoleh nilai p untuk sub topik karbohidrat,
mudah dipahami karena mahasiswa membutuh- dekarboksilasi oksidatif piruvat, siklus Krebs dan
kan model mental yang akurat untuk membantu fosforilasi oksidatif berturut-turut sebesar 0,006,
pemahaman mereka. Akan tetapi peningkatan 0,002, 0,003 dan 0,000. Oleh karena semua nilai
penguasaan konsep tertinggi pada kelas kontrol p lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan
adalah pada sub topik karbohidrat. Sub topik ini bahwa Model Perkuliahan Katabolisme Karbo-
merupakan materi awal dalam pembahasan to- hidrat Berbasis Multimedia Interaktif (MPK2B-
pik Katabolisme Karbohidrat. Hal ini mengingat MI) berpengaruh positif terhadap peningkatan
tingkat kesulitannya lebih rendah dibandingkan penguasaan konsep untuk tiap sub topik Katabo-
dan merupakan materi pengantar pada topik- lisme Karbohidrat pada mahasiswa calon guru
topik yang terkait, disamping itu juga materi ini Biologi.
sudah pernah diterima jauh sebelumnya ketika
H. Rahmatan dkk. / JPII 2 (1) (2013) 1-7 7

DAFTAR PUSTAKA Kozma, R.B. 1991. “Learning with Media”. Review of


Education Research. Vol 61 (2): 179-212.
Akinoglu & Tandogan. 2007. “The effect of problem- Lehninger, A.L. 2008. Dasar-dasar Biokimia Jilid 2. Ter-
based active learning ini science education on jmhn. Jakarta: Penerbit Erlangga.
students’ academic achievement, attitude and Meir, E. et al. 2005. “How Effective are Stimulated Mo-
concept learning”. Eurasia Journal of Mathemat- lecular-Level Eksperiments for Teaching Diffu-
ics, Science & Technology Education. Vol 3 (1): 71- sion and Osmosis?”. Cell Biology Education. Vol
81. 4: 235-248.
Borg, W. R. and Gall, M. D. 1983. Educational Research: Novak, J.D. & Gowin, D.B. 1984. Learning How to
An Introduction (Fourth ed.). New York: Long- Learn. Cambridge: Cambridge University Press.
man, Inc. Odom, A.L. & Kelly, P.V. 2001. “Integrating concept
Burke, K.A., Greenbowe, T.J., and Windschitl, M.A. mapping and learning cycle to teach diffusion
1998. “Developing and Using Concepttual and osmosis concepts to high school biology
Computer Animations for chemistry Instruc- students”. Science Education. Vol 85: 615-635.
tion”. J. Chem. Educ. Vol 75 (12): 1658. Rahmatan, H. 2011. “Biochemistry Concept Level
Chin, C. & Chia, L.G. 2005.”Problem-based learning: Of Difficulty Profile On Prospective Biology
using ill structured problems in biology project Teachers Perception”. Makalah. Bandung: SPS
work”. Science Education. 90, 44-67. Universitas Pendidikan Indonesia.
Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga Slavin, R. E. 2009. Educational Psychology: Theory and
Falvo, D. A. 2008. “Animation and Simulations for Practice (Nineth ed.). New Jersey: Pearson Ed-
Teaching and Learning Molecular Chemistry”. ucation, Inc.
International Journal of Technology in Teaching Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan: Pendeka-
and Learning. Vol 4 (1): 68-71. tan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Griffin, J.D. 2003. “Technology in the Teaching of Alfabeta.
Neuroscience: Enhanced Student Learning”. Sukmadinata, N.S. 2010. Pengembangan Kurikulum Teo-
Journal Advan Physiol Educ. Vol 27: 146-155. ri dan Prakteknya. Bandung: PT Remaja Rosda-
Jacobsen, D.A., Eggen, P. and Kauchak, D. 2009. karya Offset.
Methods for Teaching: Promoting Student Learning Zacharias, Z. dan Anderson, O.R. 2003. “The effect of
in K-12 Classrooms. USA: Pearson Education. an interactive computer-based simulation prior
Kartimi. 2003. Pengembangan Model Pembelajaran In- to performing a laboratory inquiry-based ex-
teraktif Berbasis Komputer untuk Bahan-bahan periment on students’ conceptual understand-
Kajian Partikel-partikel Materi di SLTP. (Tesis). ing of physics”. American Journal of Physics. Vol
Bandung: SPS UPI. 71 (6): 618-629.

Anda mungkin juga menyukai