Anda di halaman 1dari 11

RESUME ILMU DASAR KEPERAWATAN 2

METABOLISME ZAT-ZAT XENOBIOTIK

Disusun Oleh

Yudha Pranata

NIM 132011133183

Kelas A1

ANGKATAN 2020

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2021
PENGANTAR DAN DASAR EKOLOGI

Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus pertanian adalah
tanaman, sedangkan lingkungannya dapat berupa air, tanah, unsur hara, dan lain-lain. Kata
ekologi sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos
artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi
semula ekologi artinya “ilmu yang mempelajari organisme di tempat tinggalnya”. Umumnya
yang dimaksud dengan ekologi adalah “ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
organisme atau kelompok organisme dengan lingkungannya”. Saat ini ekologi lebih dikenal
sebagai ”ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi dari alam”. Bahkan ekologi dikenal
sebagai ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk hidup.

Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel seorang ahli biologi
Jerman pada tahun 1866. Beberapa para pakar biologi pada abad ke 18 dan 19 juga telah
mempelajari bidang-bidang yang kemudian termasuk dalam ruang lingkup ekologi. Misalnya
Anthony van Leeuwenhoek, yang terkenal sebagai pioner penggunaan mikroskop, juga
pioner dalam studi mengenai rantai makanan dan regulasi populasi. Bahkan jauh sebelumnya,
Hippocrates, Aristoteles, dan para filosuf Yunani telah menulis beberapa materi yang
sekarang termasuk dalam bidang ekologi.

Secara ringkas, ruang lingkup ekologi dapat digambarkan melalui spektrum biologi,
yang menggambarkan aras-aras organisasi kehidupan sebagai berikut :

1. Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa organik yang kompleks,
seperti lemak, protein, dan karbohidrat.
2. Sel adalah satuan dasar suatu organisme yang terdiri atas protoplasma dan inti yang
terkandung dalam membran. Membran merupakan komponen yang menjadi pemisah dari
satuan dasar lainnya.
3. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama, misalnya jaringan
otot.
4. Organ atau alat tubuh merupakan bagian dari suatu organisme yang mempunyai fungsi
tertentu, misalnya kaki atau telinga pada hewan, dan daun atau akar pada tumbuhan.
5. Sistem organ adalah kerja sama antara struktur dan fungsi yang harmonis, seperti kerja
sama antara mata dan telinga, antara mata dan tangan, dan antara hidung dengan tangan.
6. Organisme adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk hidup.
7. Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan beranak pada suatu
daerah tertentu. Contohnya populasi rusa di pulau Jawa, populasi banteng di Ujung
Kulon, populasi badak di Ujung Kulon, dan populasi ayam kampung di Jawa Barat.
8. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis organisme yang menempati suatu
daerah tertentu. Di daerah tersebut setiap populasi berinteraksi satu dengan lainnya.
Misalnya populasi rusa berinteraksi dengan populasi harimau di Pulau Sumatra atau
populasi ikan mas berinteraksi dengan populasi ikan mujair.
9. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal
balik yang kompleks antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik yang hidup
maupun tak hidup (tanah, air, udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama
membentuk suatu sistem ekologi.
10. Biosfer adalah lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi. Lapisan biosfer kira-kira 9000
m di atas permukaan bumi, beberapa meter di bawah permukaan tanah, dan beberapa ribu
meter di bawah permukaan laut.

STRUKTUR ULTRA

Struktur sel dibagi menjadi struktuk sel prokariotik dan eukariotik.

Struktur Sel Prokariotik

Semua sel prokariotik mempunyai membran plasma, nukleoid (berupa DNA dan
RNA), dan sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membrane
inti karena tidak mempunyai membran inti maka bahan inti yang berada di dalam sel
mengadakan kontak langsung dengan protoplasma. Ciri lain dari sel prokariotik adalah tidak
memiliki sistem endomembran (embran dalam), seperti reticulum endoplasma dan kompleks
golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloropas, namun
mempunyai struktur yang berfungsi sama, yaitu
mesosom dan kromatofor. Adapun sel prokariotik
meliputi sebagai berikut.
 Dinding sel
Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel
terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.

 Membran Plasma
Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lemak dan protein. Fungsinya
sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan
mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan ke dalam sel.

 Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim dipergunakan
untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme
sel. Metabolisme terdiri dari proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian
(katabolisme) zat-zat.

 Mesosom
Pada tempat tertentu, membran plasma melekuk ke dalam membentuk organel yang
disebut mesosom. Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Biasanya mesosom
terletak di dekat dinding sel yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri.
Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-
reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.

 Ribosom
Ribosom merupakan organel tempat berlangsungnya sintesis protein.
 DNA
Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) merupakan
persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA
berfungsi sebagai pembawa informasi genetik, yakni sifat-sifat yang harus di wariskan
kepada keturunannya.

 RNA
Asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA) merupakan persenyawaan hasil
transkripsi DNA. Jadi bagian tertentu, DNA melakukan transkripsi (mengkopi diri)
membentuk RNA. RNA membawa kode-kode genetik sesuai dengan pesanan DNA.
Selanjutnya, kode-kode genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino
dalam proses sintesis protein.

Struktur Sel Eukariotik

Perbedaan pokok antara sel prokariotik dan eukariotik adalah sel eukariotik memiliki
membran inti, sedangkan sel prokariotik tidak. Selain itu sel, eukariotik memiliki sistem
endomembran, yakni memiliki organel-organel bermembran seperti reticulum endoplasma,
kompleks golgi, mitokondria, dan lisosom. Sel eukariotik juga memiliki sentriol, sedangkan
sel prokariotik tidak.adapun sel eukariotik meliputi sebagai berikut:

 Membran plasma
Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat semi/selektif
permeabel, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel
dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif. Membran plasma disusun oleh fosfolipid,
protein dan kolesterol.
 Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air dan zatzat yang
terlarut serta berbagai macam organel sel hidup.

 Nukleus
Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel nukleus
berdiameter 10 mikrometer. Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk bulat
dan oval.

 Sentriol
Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan. Pada
fase tertentu dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia atau flagela. Sentriol hanya
dijumpai pada sel hewan, sedangkan pada sel tumbuhan tidak.

 Retikulum Endoplasma
Retikulum berasal dari kata reticular yang berarti anyaman benang atau jalakarena
letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma (endoplasma), maka disebut sebagai
retikulum endoplasma (disingkat RE). RE hanya dijumpai di dalam sel eukariotik, baik
sel hewan maupun sel tumbuhan.

 Ribosom
Ribosom tersusun atas RNA-ribosom (RNA-r) dan protein. Ribosom tidak memiliki
membran.

 Kompleks golgi
Kompleks golgi sering disebut golgi saja. Pada sel tumbuhan, kompleks golgi disebut
diktiosom. Organel ini terletak di antara RE dan membran plasma.

 Lisosom
Lisosom (lyso = pencernaan, soma = tubuh) merupakan membran berbentuk kantong
kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim. Enzim ini berfungsi dalam
pencernaan intrasel, yaitu mencerna zat-zat yang masuk dalam sel.

 Badan Mikro
Badan mikro disebut karena ukurannya yang kecil, hanya bergaris tengah 0,3-1,5 mikro
meter. Badan mikro terdiri atas peroksisom dan glioksisom. Gambar 1.18. Badan mikro.

 Mitokondria
Mitokondria merupakan penghasil energi (ATP) karena berfungsi untuk respirasi. Secara
umum dapat dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang. Mitokondria
mempunyai sifat plastis, artinya bentuknya mudah berubah. Ukurannya seperti bakteri
dengan diameter 0,5-1 mikrometer dan panjang 3-10 mikrometer.

 Mikrotubulus dan Mikrofilamen


Mikrotubulus merupakan organel berbentuk tabung atau pipa, yang panjangnya 2,5
mikrometer dengan diameter 25 nm. Tabung-tabung kecil itu tersusun atas protein yang
dikenal sebagai tubulin. Selain mikrotubulus, yang juga berperan dalam gerakan sel
adalah mikrofilamen. Organel ini berbentuk benang-benang halus, tipis yang memanjang.
Mikrofilamen tersusun atas dua macam protein, yaitu aktin dan miosin. Mikrofilamen
banyak terdapat pada sel-sel otot, dan juga membentuk rangka dalam pada sel. Diameter
mikrofilamen hanya 5 nm.

KOMPONEN SEL

Berdasarkan struktur ultra sel maka sel dapat digolongkan menjadi dua kelompok
yaitu sel Eukaryot dan sel Prokaryot. Penggolongan ini dilakukan oleh Chatton (1937).
Semua sel baik eukaryot maupun prokaryot memiliki komponen tersebut di bawah ini:

1. Membran plasma yang berperan sebagai barier, yang sifatnya selektif


2. Cytosol, yang bentuknya semifluid, seperti jelly, yang ada di dalam sel, di dalamnya
tersuspensi semua komponen sel
3. Kromosom, membawa gen yang terangkai di dalam DNA
4. Ribosom, sebagi tempat sintesis protein.

METABOLISME SEL

Metabolisme merupakan seluruh peristiwa reaksi-reaksi kimia yang berlangsung


dalam sel makhluk hidup. Metabolisme terdiri atas dua proses, yaitu penyusunan
(anabolisme) dan penguraian (katabolisme).

Anabolisme adalah penyusunan senyawa kimia sederhana menjadi senyawa kimia


atau molekul komplek (Prawirohartono dan Hadisumarto, 1997). Pada peristiwa ini
diperlukan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi
cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat
senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam
proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-
ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk. Energi yang digunakan dalam
anabolisme dapat berupa energi cahaya atau energi kimia. Anabolisme yang menggunakan
energi cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi
kimia dikenal dengan kemosintesis.

Katabolisme adalah reaksi pemecahan/pembongkaran senyawa kompleks menjadi


senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan menghasilkan energi yang dapat digunakan
organisme untuk melakukan aktivitasnya. Fungsi reaksi katabolisme adalah untuk
menyediakan energi dan komponen yang dibutuhkan oleh reaksi anabolisme.

ASAM NUKLEAT
Asam nukleat adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul
tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung informasi genetik. Asam nukleat
yang paling umum adalah asam deksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). DNA
dan RNA dalam tubuh kita berfungsi untuk biosintesis protein dan sebagai pembawa sifat
keturunan dari orang tua ke keturunannya. Kedua jenis asam itu terkandung karbon, oksigen,
nitrogen, hydrogen, bahkan fosfor di dalamnya. Dan ternyata mesikpun semua jenis senyawa
biokimia mengandung unsure karbon, oksigen, hidrogen, dan protein, namun hanya asam
nukleat satu-satunya senyawa yang mengandung unsure fosfor. Asam nukleat sendiri terdiri
dari rantai molekul yang memiliki ukuran sangat kecil, dan biasanya disebut nukleotida.
Selain itu, asam nukleat ditemukan pada setiap sel hidup termasuk sel virus.

Metabolisme asam nukleat meliputi formasi polimerisasi dari nukleotida menjadi


struktur makromolekul seperti DNA dan RNA, modifikasi selanjutnya dari makromolekul
dan katabolisme dan ekskersinya.

Asam nukleat merupakan rangkaian dari mononukleotida. Mononukleotida merupakan


monomer dari asam nukleat. Mononukleotida tersusun dari 3 molekul.

 Mononukleotida tersusun dari 3 komponen, yatu:


1. Basa nitrogen, terdiri dari 2 kelompok yaitu basa Purin dan Pirimidin. Basa Purin
terdiri dari Adenin (A) dan Guanin (G). Basa Pirimidin terdiri dari: Timin (T), Uracil
(U) dan Citosin (C) (Gambar 3.7)
2. Gula pentosa atau gula 5 karbon, karena ada 5 unsur C. Terdapat 2 jenis yaitu gula
ribosa yang menyusun ribonukleotida (monomer RNA) dan gula 2-deoksiribosa yang
menyusun deoxyribonucleotida (monomer DNA)
3. Gusus phospat (PO4 =)

Mononukleotida satu dengan mononukleotida yang lain dihubungkan oleh ikatan


phospodiester. Ikatan phospodiester terbentuk antara gugus PO4 pada atom C5 (gula pentosa)
dari nukleotida satu dengan gugus OH pada atom C3 (gula pentosa) dari nukleotida yang lain.
Dua nukleotida yang dihubungkan dengan satu ikatan phospodiester disebut dengan istilah
dinukleotida. Semakin banyak nukleotida tentu dihubungkan oleh banyak ikatan
phospodiester pula, disebut dengan istilah polinukleotida. Jadi polinukleotida adalah asam
nukleat, yang terdiri dari DNA dan RNA. Dalam penulisan DNA maupun RNA ditulis dari 5’
(lima prime) PO4 ke ujung 3’ (prime) OH.

REPLIKASI DNA

Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai ganda DNA. Pada sel, replikasi
DNA terjadi sebelum pembelahan sel. Prokariota terus-menerus melakukan replikasi DNA.
Pada eukariota, waktu terjadinya replikasi DNA sangatlah diatur, yaitu pada fase S siklus sel,
sebelum mitosis atau meiosis I. Penggandaan tersebut memanfaatkan enzim DNA polimerase
yang membantu pembentukan ikatan antara nukleotida-nukleotida penyusun polimer DNA.
Replikasi DNA tersebut terjadi secara invivo yaitu terjadi di dalam organisme baik pada sel
prokariot maupun eukariot. Seiring perkembangan IPTEK terutama tentang biologi sel dan
biologi molekuler pada saat ini, proses replikasi DNA dapat pula dilakukan secara in vitro (di
dalam tabung) dalam proses yang disebut reaksi berantai polimerase atau yang lebih umum
dikenal dengan istilah (Polymerase Chain Reaction/ PCR).

BIOSINTESIS PROTEIN
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.uinsu.ac.id/9141/1/Modul%20ajar%20Genetika.pdf

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/b02e09109a015001c1890f789f775e0
8.pdf

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/5cc3d82df3e9ca2e3cda7d70d219adc9.
pdf

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/BIOLOGI-SEL-
DAN-MOLEKULER-SC.pdf

http://repository.ut.ac.id/4305/1/BIOL4215-M1.pdf

Anda mungkin juga menyukai