PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah Negara Hukum baru dikenal pada abad XIX tetapi konsep Negara Hukum telah lama ada dan
berkembang sesuai dengan tuntuntan keadaan. Pemerintahan berdasarkan hukum adalah suatu
prinsip dimana menyatakan bahwa hukum adalah otoritas tertinggi dan bahwa semua warga negara
tunduk kepada hukum dan berhak atas perliindungannya. Secara sederhana supremasi hukum bisa
dikatakan bahwa kekuasaan pihak yang kuat diganti dengan kekuasaan berdasarkan keadilan dan
rasional.
HAM merupakan hak-hak yang dimiliki manusia sejak ia lahir yang berlaku seumur hidup dan tidak
dapat diganggu gugat oleh siapapun. HAM dilandasi dengan sebuah kebebasan setiap individu dalam
menentukan jalan hidupnya namun HAM juga tidak terlepas dari kontrol bentuk norma-norma yang
ada.
Negara hukum dan HAM tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Argumentasi hukum yang dapat
diajukan tentang hal ini, ditujukan dengan ciri negara hukum itu sendiri, bahwa salah satu
diantaranya adlah perlindungan terhadap hak asasi manusia. Dalam negara hukum, hak asasi
manusia terlindungi. Jika dalam suatu negara hak asasi manusia tidak dilindungi, negara tersebut
bukan negara hukum.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk memahami arti dari Negara
Hukum, mengetahui ciri dan tipe Negara hukum, mengetahui Indonesia sebagai negara hukum,
memahami makna dari Hak Asasi Manusia, mengetahui macam dan yang menjadi dasar hukum HAM
di indonesia, mengetahui bagaimana bubungan antara Negara Hukum dan HAM.
BAB II
ISI
Aristoteles, merumuskan negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin
keadilan kepada warga negaranya. Keadilan merupakan syarat bagi tercapainya kebahagiaan hidup
untuk warga negara dan sebagai daripada keadilan itu perlu diajarkan rasa susila kepada setiap
manusia agar ia menjadi warga negara yang baik. Peraturan yang sebenarnya menurut Aristoteles
ialah peraturan yang mencerminkan keadilan bagi pergaulan antar warga negaranya. Maka
menurutnya yang memerintah negara bukanlah manusia melainkan "pikiran yang adil". Penguasa
hanyalah pemegang hukum dan keseimbangan saja.
b. Peradilan yang bebas dari suatu pengaruh kekuasaan atau kekuatan lain dan
tidak memihak.
Tipe ini menghendaki agar negara berstatus pasif, artinya bahwa suatu
penguasa dan yang dikuasai ada suatu persetujuan dalam bentuk hukum, serta
Negara hukum formil yaitu negara hukum yang mendapat pengesahan dari
rakyat, segala tindakan penguasa memerlukan bentuk hukum tertentu, harus
berrdasarkan UU. Negara hukum formil ini diseebut juga negara demokratis
asas legalitas yaitu dalam negara hukum materiil, tindakan penguasa dalam hal
Dasar pijakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum tertuang pada
Pasal 1 ayat 3 UUD 1945, yang menyebutkan bahwa "Negara Indonesia adalah
Negara Hukum"
sebagai berikut:
1). Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechsstaat) tidak
Hak Asasi Manusia atau HAM adalah terjemahan dari Istilah Human Rights atau The Right of Human.
Secara terminolog istilah ini artinya adalah Hak-Hak Manusia. HAM adalah hak yang melekat pada
diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat
oleh siapapun.
Di Indonesia hak-hak manusia pada umumnya lebih dikenal dengan istilah "hak asasi" sebagai
terjemahan dari basic rights (Inggris) dan grondrechten (Belanda) atau bisa juga hak-hak
fundamental (civil rights).
a. Austin-Ranney, HAM adalah uang kebebasan individu yang dirumuskan secara jelas dalam
kostitusi dan dijami pelaksanaannya oleh pemerintah.
b. John Locke, HAM adalah hak yang diberikan langsung oleh tuhan sebagai sesuatu yang bersifat
kodrati, artinya hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya tidak dapat dipisahkan dari
hakikatnya, sehingga sifatnya suci.
c. Menurut UU No. 39 Tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikatnya
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME. Hak itu merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
a. Hak Asasi Pribadi (Pesonal Rights), adalah hak yang meliputi kebebasan
c. Hak Asasi Politik (Politic Rights), adalah hak ikut serta dalam pemerintahan,
e. Hak Asasi Sosial dan Budaya (Social and Culture Rights), adalah hak yang
menyangkut dalam masyarakat yakni untuk memilih pendidikan, hak untuk
perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan, misalnya peraturan dalam hal
Dasar hukum yang dijadikan landasan dalam pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesia terdapat
dalam perundang-undangan. Pengaturan HAM dengan menggunakan peraturan perundang-
undangan masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan pengaturan HAM dalam
UUD/konstitusi memberikan jaminan kepastian hukum yang sangat kuat, karena perubahan dan
atau penghapusan pasal-pasal dalam konstitusi seperti dalam ketatanegaraan di Indonesia dilakukan
melalui proses amandemen dan referendum. Sedangkan kelemahannya dala konstitusi hanya
memuat aturan yang bersifat global, seperti ketentuan tenrang HAM dalam konstitusi Republik
Indonesia. Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia, yakni:
berikut:
tubuh UUD 1945 Pasal 27, 28, 28D Ayat (3), 30, dan 31.
2. Pengaturan HAM dalam Ketetapan MPR, dapat dilihat dalam TAP MPR
Nomor XVII Tahun 1998 tentang Pelaksanaan dan Sikap Bangsa Indonesia
Merendahkan Martabat.
Lahirnya HAM pada periode ini tidak lepas dari penyebab pelanggaran
- Indische Partij(1912),
wacana HAM bisa dicirikan pada bidang sipil politik dan bidang ekonomi,
Masa ini adalah masa yang sangat kondusif sesuai dengan prinsip
demokrasi liberal yaitu kebebasan mendapat tempat dalam kehidupan
politik nasional. pada Terdapat lima indikator HAM dalam masa ini:
- Kebebasan pers.
RI seumur hidup.
d. Periode 1966-1998 (Orde Baru)
Sama halnya dengan Orde Lama, Orde Baru juga memandang HAM dan
dengan bangsa Indonesia terutama Pancasila dan UUD 1945 yang lebih
dulu ada dibandingkan dengan Deklarasi Universal HAM. Selain itu, isu
dilihat dari kebijakan politik Orde Baru yang bersifat Sentralistik dan anti
militer di Indonesia dan datangnya era baru demokrasi dan HAM. Pada
perkembangan yang sangat signifikan yang ditandai dengan Tap MPR No.
pengadilan HAM.
Dalam negara hukum hak asasi manusia terlindungi, jika dalam suatu negara hak asasi manusia tidak
dilindungi, negara tersebut bukan negara hukum akan tetapi negara dictator dengan pemerintahan
yang sangat otoriter. Perlindungan terhadap hak asasi manusia dalam negara hukum terwujud
dalam bentuk penormaan hak tersebut dalam konstitusi dan undang-undang dan untuk selanjutnya
penegakannya melalui badan-badan peradilan sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman. Kekuasaan
kehakiman merupakan kekuasaan yang bebas dan merdeka artinya terlepas dari pengaruh
kekuasaan pemerintah. Berhubung dengan itu harus diadakan jaminan dalam undang-undang.
Konstitusi melarang campur tangan pihak eksekutif atatupun legislative terhadap kekuasaan
kehakiman, bahkan pihak atasan langsung dari hakim yang bersangkutanpun, tidak mempunyai
kewenangan untuk mepengaruhi atau mendiktekan kehendaknya kepada hakim bawahan. Pada
hakekatnya, kebebasan peradilan ini merupakan sifat bawaan dari setiap peradilan hanya saja batas
dan isi kebebasannya dipengaruhi oleh sistem pemerintahan, politik, ekonomi, dan sebagainya.
Dari uraian diatas terlihat jelas hubungan antara negara hukum dan hak asasi manusia, hubungan
mana bukan hanya dalam bentuk formal semata-mata, dalam arti bahwa perlindungan hak asasi
manusia merupakan ciri utama konsep negara hukum, tapi juga hubungan tersebut dilihat secara
materil. Hubungan secara materil ini dilukiskan atau digambarkan dengan setiap sikap tindak
penyelenggara negara harus bertumpuh pada aturan hukum sebagai asas legalitas. Konstruksi yang
demikian ini menunjukan pada hakekatnya semua kebijakan dan sikap tindak penguasa bertujuan
untuk melindungi hak asasi manusia. Pada sisi lain, kekuasaan kehakiman yang bebas dan merdeka,
tanpa dipengaruhi oleh kekuasaan manapun, merupakan wujud perlindungan dan penghormatan
terhadap hak asasi manusia dalam negara hukum.
BAB III
PEMBAHASAN
Negara Hukum atau Rechstaat adalah negara yang di dalamnya terdapat berbagai aspek peraturan-
peraturan yang bersifat memaksa dan mempunyai sanksi tegas. Dalam Negara Hukum, hukum
berperan untuk menyelesaikan perselisihan atau permasalahan, sebagai aturan untuk mencapai
tujuan bersama dalam kesepakatan politik kenegaraan.
Dalam Negara Hukum, hukum yang di maksud adalah hukum yang didasarkan keadilan bagi rakyat.
Hukum memiliki kedudukan yang tinggi, kekuasaan harus tunduk terhadap hukum.
Indonesia adalah termasuk Negara Hukum seperti yang tersirat dalam Pasal 1 ayat 3 UUD 1945, yang
menyebutkan bahwa "Negara Indonesia adalah Negara Hukum". Begitupun tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang secara eksplisit dijelaskan bahwa "...maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Negara Indonesia...". Hal ini
mengandung arti bahwa suatu keharusan Negara Indonesia yang didirikan itu berdasarkan atas
Undang-Undang Dasar Negara.
Hak Asasi Manusia atau HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada setiap manusia, hak ini
sudah melekat sejak ia lahir dan tidak dapat diganggu gugat keberadaanya serta harus dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi baik oleh negara maupun pemerintah dan setiap orang. Hak itu
meliputi hak personal, hukum, ekonomi, politik, sosial dan budaya maupun hak peradilan.
HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan
politik, ataupun asal-usul sosial bangsa
Tegaknya HAM mencerminkan peranan hukum yang ikut andil dalam perlindungan HAM. Dengan
begitu Negara Hukum dan HAM adalah satu hal yang tak terpisahkan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara Hukum adalah negara yang berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan dan
pemerintahnya tidak berdasarkan sistem konstitusi (hukum dasar) bukan absolute (kekuasaan yang
tidak terbatas).
b. Peradilan yang bebas dari suatu pengaruh kekuasaan atau kekuatan lain dan
tidak memihak.
Tipe negara hukum diantaranya: Negara Hukum Liberal, Negara Hukum Formil, Negara Hukum
Materiil.
Indonesia sebagai Negara Hukum tertera pada Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa
"Negara Indonesia adalah Negara Hukum".
HAM adalah hak yang sudah melekat dalam diri manusia yang keberadaannya harus dihormati,
dijunjung tinggi, dijaga, dan dilindungi oleh setiap individu. Hak itu meliputi hak personal, hukum,
ekonomi, politik, sosial dan budaya maupun hak peradilan. Di Indonesia HAM diatur dalam Undang-
Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999.
Antara Negara Hukum dan HAM tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Argumentasi hukum yang
dapat diajukan tentang hal ini, ditunjukkan dengan ciri negara hukum itu sendiri, bahwa salah satu
diantaranya adalah perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia.
B. Saran
Kita sebaiknya mencari informasi lebih tentang Negara Hukum dan HAM agar lebih memahami
kedua bahan pembahasan di atas. Kita sebagai mahasiswa dan generasi penerus bangsa, sudah
semestinya membantu pemerintah untuk terus menegakkan HAM di Indonesia. Rakyat juga harus
membantu mewujudkannya dengan mematuhi segala peraturan perundang-undangan yang ada
dalam negara Indonesia, serta membantu pemerintah dalam mewujudkan negara aman dan
makmur.
DAFTAR PUSTAKA
1.Prof. Dr. H. Kaelan, M.Pd. Dosen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Pendidikan
Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Berdasar SK DIRJEN DIKTI NO.43/DIKTI/KEP/2006 sesuai
dengan KKNI Bdg PT 2013. Edisi Revisi. Yogyakarta: Paradigma, 2016
2.https://arulsyahrul26.blogspot.com/2017/01/makalah-negara-hukum-dan-ham.html?m=1
3.Meilabalwell.wordpress.com/negara/hukum-konsep-dasar-dan-implementasinya-di-indonesia/
4.Ayu.b15on,com/ham/
5.Kunamavam.blogspot.com