Oleh
1. Tasya Najwa 202210360311001
2. Diva Vahlizah 202210360311191
3. Arnelita Dwi 202210360311196
4. Annisya Tri Andhinna 202210360311199
5. Aisyah Farah A 202210360311268
Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan mengambil banyak data dari
literatur dan laporan yang di rilis oleh Bank Indonesia dan mengumpulkan data melalui
metode studi pustaka (library research). Metode penelitian kuantitatif adalah pendekatan
ilmiah yang menekankan pada pengumpulan data berupa angka atau variabel yang dapat
diukur secara numerik. Karl Pearson Dikenal sebagai "Bapak Statistik," Pearson
memainkan peran kunci dalam membentuk fondasi statistik modern. Ia mengembangkan
metode-metode statistik untuk mengevaluasi hubungan dan variabilitas dalam data. Tujuan
utamanya adalah untuk mengidentifikasi pola, hubungan, dan kecenderungan dalam data,
serta melakukan analisis statistik untuk mendukung generalisasi dan pembuatan keputusan.
Proses penelitian dimulai dengan formulasi pertanyaan penelitian yang dapat
dioperasionalisasikan dalam variabel yang terukur. Selanjutnya, peneliti merancang desain
penelitian yang mencakup pemilihan sampel yang representatif. Pengumpulan data
dilakukan melalui teknik survei, eksperimen, atau analisis data sekunder. Analisis data
kuantitatif melibatkan penggunaan statistik, seperti uji hipotesis dan regresi, untuk
mengidentifikasi pola atau hubungan yang signifikan. Metode ini memungkinkan
pembuatan generalisasi dari sampel ke populasi yang lebih besar, memberikan dasar yang
kokoh untuk formulasi kebijakan atau teori. Laporan hasil penelitian kuantitatif umumnya
mencakup presentasi data dalam bentuk grafik atau tabel, analisis statistik, dan interpretasi
kesimpulan yang dapat diukur secara empiris.
Studi pustaka adalah pendekatan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan
dan menganalisis literatur, laporan, dan penelitian terdahulu yang relevan dengan topik
yang dibahas. Pendekatan "library research" atau penelitian studi pustaka secara khusus
mungkin tidak secara eksplisit menjadi fokus dari tokoh-tokoh tertentu dalam sejarah.
Namun demikian, beberapa tokoh terkenal memiliki pandangan terkait penggunaan
literatur, riset, atau studi pustaka dalam proses penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan. Thomas Jefferson Sebagai salah satu pendiri Amerika Serikat, Thomas
Jefferson sangat menekankan pentingnya akses terhadap literatur dan pengetahuan. Ia
bahkan mendirikan Library of Congress sebagai upaya untuk memberikan akses yang luas
terhadap sumber-sumber literatur dan ilmu pengetahuan. Dalam konteks analisis praktik
politik moneter dan kebijakan Bank Indonesia selama pandemi Covid-19, metode ini
memberikan dasar untuk menyusun pemahaman yang komprehensif berdasarkan kajian
literatur yang telah ada.
Langkah pertama dalam metode penelitian ini adalah pengumpulan data dari
berbagai sumber literatur, termasuk laporan resmi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
Data-data ini mencakup kebijakan moneter yang diimplementasikan oleh Bank Indonesia
selama pandemi, serta dampak dan tujuan dari kebijakan tersebut. Selain itu, penulis juga
akan merujuk pada penelitian terdahulu yang relevan untuk mendapatkan konteks dan
analisis lebih lanjut tentang praktik politik moneter di masa pandemi.
Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yang memungkinkan mereka
untuk menjelajahi kompleksitas isu-isu yang terkait dengan kebijakan moneter. Pendekatan
kualitatif memberikan ruang untuk menganalisis data secara mendalam dan kontekstual,
serta memahami dinamika yang terlibat dalam pengambilan keputusan oleh Bank
Indonesia. Dalam konteks ini, penulis akan menyusun data dan informasi yang
dikumpulkan dalam bentuk tulisan, dengan merinci kebijakan moneter yang diambil, tujuan
dari kebijakan tersebut, dan dampaknya terhadap stabilitas ekonomi.
Analisis dilakukan dengan merujuk pada data dan teori yang relevan. Data yang
dikumpulkan dari studi pustaka akan dibandingkan dan dikontraskan untuk
mengidentifikasi pola dan tren yang muncul selama pandemi Covid-19. Teori-teori terkait
kebijakan moneter dan dampak pandemi akan digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi
keefektifan kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia.
Rumusan masalah menjadi panduan dalam melakukan analisis dan pembahasan.
Setiap aspek rumusan masalah akan dijabarkan dan dieksplorasi secara mendalam dengan
mengacu pada temuan-temuan yang muncul dari studi pustaka. Hal ini memberikan struktur
dan fokus yang jelas dalam penyusunan argumen dan kesimpulan.
Dengan menggunakan metode penelitian ini, diharapkan makalah dapat
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman tentang praktik politik
moneter Bank Indonesia selama pandemi Covid-19. Pendekatan studi pustaka kualitatif
memungkinkan penulis untuk merinci konteks, dinamika, dan dampak kebijakan moneter
dengan lebih baik, sehingga hasil penelitian dapat memberikan wawasan yang lebih
mendalam kepada pembaca.
Pandemi Covid-19 telah memicu dampak ekonomi yang signifikan, tidak terkecuali
bagi Indonesia. Sebagai respons, pemerintah Indonesia meluncurkan serangkaian kebijakan
moneter untuk mengatasi krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi ini. Fokus utama
makalah ini adalah pada analisis praktik politik moneter dan kebijakan Bank Indonesia
selama masa pandemi Covid-19. Landasan konseptual yang membimbing penelitian ini
ialah teori ekonomi makro. Kemudian, menurut Ascarya (2002) menggambarkan kebijakan
moneter sebagai instrumen bank sentral untuk mengendalikan besaran moneter dan
mencapai stabilitas ekonomi. Pandemi Covid-19, sebagai penyakit baru, memunculkan
dampak signifikan pada perekonomian global (Akbar et al., 2022). Bank Indonesia, sebagai
bank sentral, memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan
negara, terutama dalam mengambil kebijakan moneter selama pandemi (Silalahi & Ginting,
2020). Dalam pelaksanaan kebijakan moneter, Bank Indonesia menggunakan kerangka
kerja yang dinamakan Inflation Targeting Framework (ITF). ITF merupakan suatu
kerangka kerja melalui kebijakan moneter yang diarahkan supaya mencapai sasaran dari
inflasi yang ditetapkan ke depan dan akan diumumkan kepada publik sebagai perwujudan
dari komitmen dan akuntabilitas Bank Indonesia sebagai bank sentral. Kebijakan moneter
BI saat pandemi covid 19 mencakup : Kebijakan Makroprudensial Akomodatif, Kebijakan
Stabilitas Rupiah Bank Indonesia, Kebijakan Pembelian SBN, dan Penurunan Suku Bunga
Kebijakan (BI7DRR).
VI. KESIMPULAN
Dalam menjalani masa pandemi Covid-19, Bank Indonesia telah menerapkan
sejumlah kebijakan moneter dengan cermat dan responsif. Analisis praktik politik
moneter selama pandemi membuka jendela wawasan terhadap upaya bank sentral
dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan negara. Langkah-langkah seperti
Kebijakan Stabilitas Nilai Tukar Rupiah, Pembelian Surat Berharga Negara (SBN),
Penurunan Suku Bunga Kebijakan (BI7DRR), dan sinergi dalam pemberian bantuan
sosial bersama pemerintah mencerminkan kerja keras Bank Indonesia dalam mengatasi
dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh pandemi.
Salah satu poin penting yang muncul dari analisis ini adalah kebutuhan akan sinergi
antara kebijakan moneter, stabilitas nilai tukar, dan langkah-langkah makroprudensial.
Penerapan Kebijakan Stabilitas Nilai Tukar Rupiah memberikan kontribusi positif
terhadap stabilitas nilai tukar dan kepercayaan investor, sementara pembelian SBN dan
penurunan suku bunga berusaha merangsang likuiditas pasar dan pertumbuhan
ekonomi. Sinergi dalam pemberian bantuan sosial juga menyoroti peran bank sentral
dalam mendukung aspek sosial dan kesejahteraan masyarakat yang terdampak.
Bank Indonesia juga menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dan merespons
secara dinamis terhadap perubahan kondisi ekonomi dan keuangan. Penerapan
Inflation Targeting Framework (ITF) mencerminkan komitmen bank sentral dalam
mencapai target inflasi, sementara koordinasi yang erat dengan pemerintah dan Komite
Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menegaskan pentingnya sinergi lintas lembaga.
Meskipun demikian, tantangan dan pertanyaan tentang masa depan tetap ada.
Fluktuasi ekonomi global, ketidakpastian terkait pandemi, dan perubahan dinamika
ekonomi domestik menuntut kewaspadaan terus-menerus. Evaluasi mendalam terhadap
efektivitas kebijakan yang diambil selama pandemi, termasuk dampak jangka
panjangnya, akan menjadi fokus penting untuk penelitian masa depan.
Sebagai kesimpulan, Bank Indonesia dengan keberanian dan ketanggapan yang
terencana telah memberikan kontribusi positif dalam menjaga stabilitas ekonomi dan
keuangan selama pandemi. Keseluruhan analisis ini memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang praktik politik moneter dan kebijakan bank sentral di tengah
krisis global. Dengan menjaga sinergi, adaptabilitas, dan kewaspadaan, Bank Indonesia
memegang peran kunci dalam memandu Indonesia menuju pemulihan ekonomi yang
berkelanjutan di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA