Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEKUENSI GEOPOLITIK ATAS PERDAGANGAN


INTERNASIONAL INDONESIA

Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Tata Negara


Yang Diampu Oleh: Hj. Nia Kania Winayanti, Dra., S.H., M.H.

Disusun Oleh:
Kelompok 6
1. Yoana Ledy Mutiara Sinaga 221000245
2. Fajrul Gymnastiar Rahman 221000330
3. Reyhan Lewin 221000333
4. Marini Febriyanti 221000345
5. Ditya Priliandi 221000353

PROGRAM STUDI
FAKULTAS
UNIVERSITAS PASUNDAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geopolitik sebagai ilmu memberikan pandangan objektif tentang
posisi kita sebagai bangsa yang hidup berdampingan dan berinteraksi
dengan negara lain dalam urusan dunia. Politik Geografis mengkaji
fenomena politik dari perspektif geografis. Oleh karena itu, setiap
kebijakan pemerintah selalu berkaitan dengan masalah geografis suatu
wilayah atau tempat tinggal masyarakat. Sebagai penerapan konsep
nusantara, pertimbangan geopolitik meliputi pertimbangan kewilayahan,
sosial, ekonomi, dan politik. Meski ada aspek ekonomi, geopolitik tidak
menekankan pada dimensi ekonomi. Sisi ekonomi hanyalah salah satu
bagian dari perkembangan politik-ilmiah dan militer-strategis, dimana
istilah geopolitik berada di depan jika mempertimbangkan kondisi
geografis negara.
Masalah yang tak terhindarkan dalam perkembangan ekonomi
dunia adalah saling ketergantungan antar negara untuk penghidupan.
Kawasan Asia-Pasifik membentuk aliansi sebagai platform untuk
membangun hubungan timbal balik. Setiap negara peserta memiliki
kekhususan yang menyediakan kebutuhan finansial berdasarkan
kepentingannya. Hal ini menimbulkan persaingan antar negara untuk
menguasai barang-barang di pasar. Dari perspektif regional, Indonesia
memiliki keunggulan kompetitif. Secara geografis, Indonesia merupakan
negara kepulauan di garis khatulistiwa sebagai jalur utama perdagangan
internasional. Selain itu, Indonesia memiliki sumber daya alam yang
melimpah seperti keanekaragaman hayati dan hewan serta hasil mineral
bumi. Oleh karena itu, diperlukan strategi pembangunan ekonomi berbasis
geostrategi untuk mengelola kepentingan Indonesia.
Karena fenomena ekonomi tersebut, konsep geopolitik tidak dapat
sepenuhnya diterapkan dalam pembangunan ekonomi Indonesia karena
keterbatasan ruang lingkup keilmuan. (Solberg, 2014) Geoekonomi
berbeda dari geopolitik dalam dua aspek mendasar. Pertama, tentang isu-
isu yang tidak terutama terkait dengan aktivitas politik dan militer, tetapi
aktivitas ekonomi. Kedua, terkait dengan kegiatan yang tidak dilakukan
oleh orang-orang yang mewakili negara-bangsa, tetapi oleh pegawai
organisasi sektor swasta yang sangat setia kepada pemilik organisasi.
Berdasarkan pendapat tersebut, geoekonomi memiliki dimensi yang lebih
tepat dalam mempelajari dimensi ekonomi, sehingga geoekonomi
merupakan konsep yang relevan digunakan untuk menghadapi
perkembangan berbagai fenomena ekonomi di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan geostrategi?
2. Bagaimana strategi pembangunan ekonomi Indonesia agar mampu
bersaing di dalam pasar perdagangan internasional?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan geostrategi
2. Untuk mengetahui strategi pembangunan ekonomi Indonesia agar
mampu bersaing di dalam pasar perdagangan internasional
BAB II
PEMBAHASAN

A. Geostrategi
Menurut Priyono & Yusgiantoro (2017), geostrategi adalah
orientasi geografis kebijakan luar negeri suatu negara. Secara lebih
spesifik, geostrategi menjelaskan dimana suatu negara memusatkan
kekuatannya dengan memproyeksikan kekuatan militer dan mengarahkan
aktivitas diplomasi. Berdasarkan pendapat tersebut, kita dapat mengartikan
geostrategi sebagai langkah strategis, dengan mempertimbangkan kondisi
geografis untuk merumuskan kebijakan dalam penyelenggaraan suatu
negara. Geostrategi merupakan konsep yang dapat diterapkan dalam
berbagai bidang ilmu, baik itu ilmu sosial, ekonomi, politik maupun
hukum. Perdagangan internasional dalam hal ini merupakan
perkembangan fenomena ekonomi Indonesia yang secara praktis
membutuhkan geostrategi untuk merencanakan strategi pembangunan
ekonomi Indonesia. Strategi yang dimaksud dengan konsep geostrategi
adalah taktik pemikiran politik dalam kaitannya dengan perumusan
kebijakan dan militer sebagai sistem pengamanan atas kebijakan yang
dibuat. Geostrategi bisa juga disebut sebagai cabang ilmu geopolitik,
namun keterbatasan ilmu geopolitik Indonesia tidak mampu mempelajari
bidang ekonomi secara keseluruhan. Penerapan geostrategi dalam bidang
ekonomi dengan demikian dituangkan dalam konsep geoekonomi.
Geoekonomi sebagai studi aspek spasial, budaya dan sumber daya-
strategis untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Geoekonomi merupakan kelanjutan dari pemikiran geopolitik di era
globalisasi (Solberg, 2014). Berbeda dengan ilmu geopolitik, konsep
geoekonomi mempelajari aktivitas ekonomi, dengan fokus pada jaringan,
koneksi, hubungan lintas batas. Kajian strategi ekonomi dalam konsep
geoekonomi meliputi pasar, pelanggan, pesaing, pemasok dan industri
secara umum. Jenis ancaman termasuk perang mata uang, diplomasi
ekonomi, intelijen kompetitif, perang ekonomi, strategi tidak langsung,
kapitalisme negara, kekuatan ekonomi mendukung kekuatan. Logika
geoekonomi adalah proses yang tidak berada di bawah kendali negara-
bangsa dunia barat, karena sebagian besar didorong oleh inisiatif ekonomi
sektor swasta di tingkat internasional (Solberg, 2014). Artinya, konsep
geoekonomi tidak didorong dan disebarluaskan oleh ekspansi negara-
negara Barat, tetapi oleh para pelaku ekonomi masing-masing negara,
memaksa mereka untuk bekerja sama secara internasional. Ketika
Amerika, Jepang, dan China berkembang, mereka menjadi pilar ekonomi
dunia karena kemampuan mereka untuk mengontrol pangsa pasar global
mereka melalui strategi dan kebijakan yang dirumuskan oleh pemerintah
mereka. Globalisasi ekonomi adalah manifestasi baru dari evolusi
kapitalisme menjadi sistem ekonomi internasional. Untuk memposisikan
hukum ekonomi agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi
dan pengelolaan sumber daya alam, perlu dilakukan penelitian parlementer
yang menyeluruh tentang pembangunan ekonomi dan pengelolaan sumber
daya alam, sehingga hukum tidak hanya menjadi instrumen untuk tidak
hanya memenuhi kebutuhan ekonomi. kebutuhan aktor, tetapi juga alat
untuk kesejahteraan (Waluyo et al., 2019). Berdasarkan pernyataan
tersebut, maka konsep geoekonomi merupakan konsep yang tepat untuk
digunakan dalam menghadapi globalisasi ekonomi.

B. Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia


Menurut Aprita dan Adhitya (2020), buku mereka menjelaskan
bahwa Indonesia terlibat dalam perdagangan internasional sebagai faktor
utama untuk meningkatkan produk domestik bruto (PDB). Hal ini berguna
untuk meningkatkan pendapatan nasional. Selain itu, Indonesia memiliki
tujuan perdagangan internasional yang memberikan banyak keuntungan
bagi kelangsungan hidup negara. Menurut Sadono Sukirno, keuntungan
perdagangan internasional bagi Indonesia adalah:
1) Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negara sendiri, 2)
Menggunakan spesialisasi, 3) Memperluas pasar dan meningkatkan
keuntungan, 4) Mentransfer teknologi modern. Perdagangan internasional
juga berkontribusi terhadap industrialisasi, kemajuan transportasi,
globalisasi dan kehadiran perusahaan multinasional.
Dalam strategi kerjasama internasional, penting untuk
mengembangkan industri dari sumber daya alam yang potensial menjadi
produk yang kompetitif dengan menggunakan model angsa terbang yang
dikembangkan oleh Kaname Akamatsu dengan pembagian kerja
internasional dalam kerjasama antara negara-negara Asia dan Pasifik yang
terlibat. Untuk itu Indonesia perlu menciptakan kerja sama perdagangan
global yang salah satunya bernaung di bawah aliansi Asia-Pasifik. Dalam
pendekatan geoekonomi, elemen sumber daya adalah kekuatan finansial
dan properti. Dalam kaitan ini, pemerintah mengacu pada kebijakan
perimbangan keuangan negara nusantara dan daratan dalam UU No. 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antar Negara dan Negara, PP
No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, UU No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 6 Tahun 1996 tentang Perairan
Indonesia. Kepemilikan sumber daya tidak hanya diukur dengan indikator
sektor daratan, karena daratan dan lautan merupakan satu kesatuan
wilayah yang tidak terpisahkan. Pada tanggal 21 Maret 1980, pemerintah
Indonesia mengumumkan ZEE Indonesia yang lebarnya 200 mil diukur
dari garis pangkal laut teritorial Indonesia. Dalam pengumuman tersebut,
Indonesia menyatakan bahwa Indonesia memiliki dan melaksanakan hak
berdaulat untuk mengeksplorasi, mengelola, dan melestarikan sumber
daya hayati dan nonhayati di ZEE, serta hak berdaulat lainnya untuk
mengeksplorasi dan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga air, arus, dan
angin. Selain itu, Indonesia memiliki yurisdiksi atas pembuatan dan
penggunaan pulau buatan, fasilitas dan struktur lainnya, penelitian ilmiah
kelautan dan perlindungan lingkungan laut.
Elemen geoekonomi keempat adalah bobot, yang mempengaruhi
kunci keberhasilan “keunggulan kompetitif suatu bangsa”, termasuk
ukuran dan kualitas populasi, dan pangsa pasar. Menurut (Wicaksana,
2019), untuk negara-negara Asia Tenggara yang secara demografis relatif
menguntungkan karena komposisi populasi yang menua relatif kecil,
masalah kependudukan adalah bagaimana kebijakan publik pemerintah
dapat memastikan manfaat ekonomi dan sosial bagi generasi muda yang
sedang tumbuh. . Berbeda dengan Indonesia yang memiliki bonus
demografi pada usia kerja. Ini akan menjadi keuntungan terbesar
Indonesia, jika pemerintah dapat memanfaatkan pertumbuhan demografi
tersebut dengan meningkatkan kualitas penduduk, khususnya di bidang
pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar penduduk usia kerja dapat
memanfaatkan dengan baik sumber daya alam negara Indonesia. Tahapan
proses produksi di tempat yang berbeda bahkan antar negara (desain,
manufaktur, pemasaran) merupakan titik awal untuk mempertahankan
suatu tempat sebagai tempat produksi karena keunggulannya dan pangsa
pasarnya yang luas sehingga distribusi ke konsumen dapat terwujud di
tempat yang sama dengan produksi.
Kekuatan sebagai ystem penciri geoekonomi diartikan sebagai
tingkat kompetensi umum dan kesesuaian antara kompetensi dan bisnis.
Indonesia memiliki kompetensi yang unggul pada sumber daya alam dan
sumber daya manusia. Sebagai negara kepulauan yang terletak pada garis
katulistiwa dan dilalui jalur aktif gunung berapi. Hal ini mengakibatkan
sumber daya alam Indonesia sangat melimpah dan menjadi modal utama
penggerak aktivitas produksi. Letak negara Indonesia mempermudah
pelaku ekonomi dalam akses perdagangan Internasional. Artinya Indonesia
memiliki kemudahan menjangkau lalu lintas perdagangan Internasional.
Elemen geoekonomi keenam ini mencakup struktur organisasi dan
kultur pemerintah pusat. Kondisi dan performa birokrasi sangat
berpengaruh dalam membangun dan mengembangkan daya saing. Struktur
organisasi pemerintah yang baik akan tercermin dalam penyelenggaran
yang terlaksana secara sistematis dan perumusan kebijakan yang objektif.
Dalam hal ini struktur organisasi Kementrian Perdagangan Republik
Indonesia memiliki peran penting dalam pemberian nasihat kebijakan
kepada pemerintah serta dalam mengeksekusi undang-undang dan
kebijakan negara.
Berbicara tentang elemen keamanan dalam geoekonomi, berarti
membicarakan kewenangan yang sah menurut hukum terkait
pembangunan daerah diatur dalam UU No. 32 Tahun 2004, pengembangan
ystem unggulan diatur dalam Perpres No. 28 Tahun 2008, dan
pemanfaatan wilayah perairan laut diatur dalam UU No. 6 Th 1996. Ketiga
dasar legal-formal memberi peluang kepada daerah untuk melakukan
kewenangan secara otonom, baik ystem maupun internasional dalam
membangun daerahnya sesuai dengan potensi dan letak geografis serta
posisi geopolitik melalui pengembangan strategi yang tepat. Elemen
geoekonomi kesembilan direpresentasikan dalam komunikasi dengan
perangkat ystem. Segala aktivitas yang berkaitan dengan ystema luar
negeri menggunakan Bahasa Internasional, yaitu Bahasa Inggris. Begitu
pula dengan kegiatan perdagangan yang dilakukan secara global baik itu di
dalam ystem Asia-Pasifik maupun di luar dari aliansi perdagangan ystem
Asia-Pasifik, maka untuk memberikan satu pemahaman yang berlaku
secara internasional disepakati untuk menggunakan Bahasa Inggris.
Elemen ekspansi atau perluasan sebagai penciri geoekonomi yang
pertama adalah produk yang dapat diekspor. Negaranegara kaya merespon
konsern terhadap kelangkaan komoditas dengan melakukan pembelian
bahan mentah, barang tambang dan perusahaan pertambangan dengan
mengerahkan pendekatan non-ekonomi. Kebijakan yang ofensif
mendatangkan ketakutan bagi negara-negara pengekspor komoditas bahwa
independensi ekonomi dan bahkan politik mereka akan terancam. Elemen
ekspansi yang kedua adalah kultur perusahaan. Oleh karena pelaku
kegiatan adalah ystem swasta yang dinaungi pemerintah Indonesia, maka
yang dimaksud dengan kultur perusahaan adalah ystem kerja pada
perusahaan swasta dalam memproduksi barang ekspor. Sedangkan kultur
pada pemerintah Indonesia meliputi kebijakan yang mengatur ketentuan
perusahaan swasta dalam melakukan aktivitas ekspor, Kebijakan yang
sangat erat kaitannya dalam hal ini adalah bea keluar barang ekspor,
pembatasan jumlah komoditas ekspor untuk jenis tertentu, kebijakan
dumping, dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Geostrategi memiliki keduudkan sebagai cabang ilmu dari konsep
Geoekonomi yang menitikberatkan pada studi strategi dengan
memperhatikan konsidi geografis serta batas negara Indonesia secara
Internasional. Perdagangan Internasional menuntut Bangsa Indonesia
untuk merancang strategi pembangunan ekonomi Nasional, aspek spek
yang perlu diperhatikan dalam menentukan strategi dan arah pembangunan
ekonomi Nasional Indonesia dimuat dalam bidang kajian Geoekonomi.
Bidang kajian ilmu Geoekonomi dianalisis ke dalam sepuluh variabel
perinci geoekonomi, yaitu: kepercayaan, posisi, sumber daya, bobot
penekanan, kekuatan, struktur, basis, keamanan, komunikasi, dan ekspansi.
Selain kompetensi yang unggul dalam sumber daya alam akibat letak
geografisnya, Indonesia menjadi negara dengan penduduk terbesar ketiga
di dunia mengalami bonus demografi penduduk usia produktif. Oleh
karena itu, pemerintah harus mengelola sumber daya manusia yang
dimiliki Bangsa Indonesia dengan sebaik mungkin, sehingga nantinya
Indonesia dapat bersaing dalam pasar global secara matang. Jika para
generasi muda itu dipersiapkan dengan pembinaan yang membuatnya
tumbuh besar maka ia kelak akan menjadi insan-insan pengukir prestasi
dalam sejarah peradaban negeri ini, sebaliknya jika ia diperlakukan biasa
saja bahkan dibuat tidak pernah berpikir mandiri maka ia hanya akan
membebani bangsa ini. Pemuda sudah sepantasnya menjadi agent of
change, pembawa perubahan, yang membawa bangsa ini menjadi lebih
baik, lebih bersatu, lebih makmur, lebih demokratis.
DAFTAR PUSTAKA
Aprita, S., & Adhitya, R. (2020). Hukum Perdagangan Internasional (R.
Mirsawati (ed.)). PT RajaGrafindo Persada.
Priyono, J., & Yusgiantoro, P. (2017). Geopolitik, Geostrategi, Geoekonomi.
Wicaksana, I. G. W. (2019). Tantangan Geoekonomi Global dan Prospek Integrasi
Ekonomi ASEAN. Global Strategis, 8(2), 305–320.

Anda mungkin juga menyukai