Jakub J. Grygiel
Geostrategi adalah arah geografis dari politik luar negeri suatu negara. Lebih
tepatnya, geostrategi menggambarkan di mana suatu negara memusatkan
upayanya dengan memproyeksikan kekuatan militer dan mengarahkan
aktivitas diplomatik. Asumsi yang mendasari adalah bahwa negara memiliki
sumber daya yang terbatas dan tidak mampu, bahkan jika mereka bersedia,
untuk melakukan tous asimuths kebijakan luar negeri. Sebaliknya mereka
harus fokus secara politik dan militer pada wilayah tertentu di dunia.
Geostrategi menggambarkan dorongan kebijakan luar negeri suatu negara dan
tidak berurusan dengan motivasi atau proses pengambilan kusan.
Oleh karena itu, geostrategi suatu negara tidak selalu dimotivasi oleh faktor
geografis atau geopolitik. Suatu negara dapat memproyeksikan kekuasaan ke
suatu lokasi karena alasan ideologis, kelompok kepentingan, atau hanya
keinginan pemimpinnya.
Ditambah lagi kemajuan zaman akan semakin pesat seperti kemajuan teknologi
di wilayah indonesia ini. Kemajuan tegnologi yang semakin pesat ini kan
memiliki dampak juga untuk kedepannya. Maka dari itu para pengguna untuk
mengunakannya sebaik mungkin dan di gunakan semestinya.
Ekonomi dan Sumber Daya: Penguasaan sumber daya alam, akses ke pasar, dan
kontrol atas jalur perdagangan dapat menjadi dorongan geopolitik yang kuat.
Negara-negara dapat berusaha untuk mengamankan sumber daya penting atau
jalur perdagangan strategis untuk memajukan kepentingan ekonomi mereka.
Keamanan Energi: Ketergantungan pada energi, khususnya minyak dan gas, dapat
memotivasi negara-negara untuk berpartisipasi dalam kompetisi geopolitik.
Mereka dapat mencari sumber pasokan energi yang andal dan mengamankan rute
pengiriman.
Ideologi dan Nilai: Ideologi politik atau nilai-nilai tertentu dapat menjadi
dorongan geopolitik. Negara-negara yang mempromosikan sistem politik atau
nilai-nilai tertentu mungkin berusaha untuk mempengaruhi atau mendukung
entitas yang memiliki pandangan sejenis di tingkat internasional.
Aliansi dan Kemitraan: Aliansi dan kemitraan geopolitik dapat menjadi dorongan
penting. Negara-negara sering mencari sekutu atau mitra strategis untuk mencapai
tujuan bersama atau untuk meningkatkan kekuatan mereka dalam urusan
internasional.