Anda di halaman 1dari 3

RANCANGAN PENELITIAN

A. Judul : Analisis Alih Kode pada Dialog film Luca

B. Permasalahan
Alih kode merupakan fenomena sosio-linguistik yang sering terjadi
dalam kehidupan kita sehari-hari. Kode mengacu pada ragam bahasa yang
berbeda. Alih kode merupakan fenomena linguistik yang gencar muncul
dalam situasi formal maupun informal. Alih kode adalah proses peralihan
dari satu kode ke kode lainnya karena suatu sebab tertentu. Saat ini banyak
orang yang terbiasa menggunakan lebih dari satu kode. Mereka cenderung
mengganti kode sesuai dengan situasi. Penutur melakukan alih kode untuk
mencerminkan identitas sosial atau budaya mereka. Alih kode adalah
keterampilan yang dilakukan untuk tujuan tertentu dengan lawan bicara
tertentu. Fenomena sosiolinguistik ini hanya dapat dilakukan oleh orang
yang dapat berbicara lebih dari satu bahasa. Orang yang dapat berbicara
dua bahasa disebut bilingualisme dan lebih dari dua bahasa disebut
multilingualisme. Jadi, fenomena sosio-linguistik ini terjadi pada
masyarakat bilingual atau multilingual. Penting untuk memahami tujuan
penggunaan bahasa secara lisan atau tulisan.
Di kelas EFL, siswa memiliki sikap positif terhadap alih kode yang
dilakukan oleh guru. Itu membuat siswa mengerti dan lebih percaya diri.
Pelajar ESL percaya bahwa alih kode memfasilitasi siswa untuk
memahami bahasa target dengan lebih baik. Di sisi lain, menurut sebuah
studi tentang sikap terhadap alih kode di antara orang dewasa pengguna
bahasa mono dan multibahasa, sikap orang terhadap alih kode berbeda.
Orang-orang yang dibesarkan dalam latar belakang pengguna bahasa
multibahasa menghargai penggunaan alih kode tetapi monolingual tidak.
Sikap terhadap penggunaan alih kode terkait dengan ciri-ciri kepribadian
dan secara mengejutkan hasilnya menunjukkan bahwa tingkat multibahasa
yang lebih tinggi tidak secara otomatis berkontribusi pada sikap positif
terhadap alih kode. Alasan sikap negatif adalah ambiguitas dalam
interaksi, dan alih kode menunjukkan gejala kurangnya kompetensi dalam
penguasaan bahasa. Di Indonesia, ada fenomena penggunaan alih kode
yang disebut Bahasa Jaksel. Sikap negatif terhadap alih kode semacam ini
juga terjadi. Alasan dari sikap tersebut adalah penutur dapat kehilangan
kemampuannya dalam berbicara dalam bahasa ibu dan alih kode membuat
percakapan menjadi sulit untuk dipahami. Alih kode dapat dilihat sebagai
positif atau negatif, terutama dalam situasi yang berbeda.

C. Korpus Penelitian
Untuk mengumpulkan data, peneliti akan mencari film dan naskah
film tersebut di internet. Setelah mengumpulkan data, peneliti akan
menonton film sambil membaca naskah. Setelah memeriksa apakah skrip
dan percakapannya sama, langkah selanjutnya adalah menganalisis data.
Pertama, tandai kata dan kalimat yang tidak termasuk dalam Bahasa
Inggris. Kedua, mencari arti kata tersebut melalui mesin terjemahan dan
website lain yang membahas alih kode yang terjadi pada film Disney
berjudul “Luca”. Kemudian dilakukan pengelompokan jenis dan fungsi
dari setiap alih kode yang terjadi. Terakhir, menghitung frekuensi dari
setiap jenis dan fungsi yang terjadi. Berdasarkan teori dari peneliti
sebelumnya, penelitian ini akan menjawab dua pertanyaan penelitian yaitu
jenis dan fungsi alih kode yang digunakan dalam film “Luca”.

D. Metode
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif bersifat deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau
gambar bukan angka. Hasil tertulis dari penelitian berisi kutipan dari data
untuk menggambarkan dan memperkuat presentasi. Data tersebut meliputi
transkrip wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi,
memo, dan catatan resmi lainnya. Artikel dan laporan kualitatif seringkali
berisi kutipan dan mencoba menggambarkan seperti apa situasi atau
pandangan dunia tertentu dalam bentuk naratif. Kata-kata tertulis sangat
penting dalam pendekatan kualitatif, baik dalam merekam data maupun
menyebarluaskan temuan.

Anda mungkin juga menyukai