DIKALANGAN REMAJA
Nabila Azzahra
Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Makassar
210506500004
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masyarakat yang sudah jarang memakai bahasa
monolingual (1 bahasa ). Namun dalam kehidupan sehari hari, masih banyak masyarakat
yang menggunakan dua bahasa (bilingual) dalam waktu yang bersamaan pula. Seperti orang
orang yang menggunakan bahasa asing dan juga bahasa Indonesia. Hasil penelitian
menunjukan situasi kebahasaan pada masyarakat bilingualism di daerah kota Makassar
yang ditandai dengan adanya logat logat khas yang dituturkan oleh masyarakat dalam kasus
bilingual ini.
masyarakat multibahasa di Indonesia peralihan dari satu kode ke kode yang lain
terutama pada penuturan masyarakat di (Chaer dan Agustina, 2010: 107). Misalnya
deskripsi mengenai alih kode dan campur beralih menggunakan bahasa Jawa. Alih
kode yang telah diperoleh dari penelitian kode merupakan salah satu aspek
bahasa, baik yang menyangkut bahasa multilingual sangat sulit seorang penutur
Indonesia maupun bahasa bahasa lainnya. mutlak hanya menggunakan satu bahasa.
Dalam alih kode masing-masing bahasa
Istilah kode dipakai untuk
masih cenderung mendukung fungsi
menyebut salah satu varian di
masingmasing sesuai dengan konteksnya.
dalamhierarki kebahasaan, sehingga selain
Suwito (1983: 100) membagi alih kode
kode yang mengacu kepada bahasa
menjadi dua yaitu:
( seperti bahasa Inggris, Belanda, Jepang,
Indonesia), juga mengacu kepada variasi a. Alih kode ekstern
Solo, Surabaya ), juga varian kelas social bahasa Inggris atau sebaliknya.
Jawa halus dan kasar ), varian ragam dan Bila alih kode berupa alih
gaya dirangkum dalam laras bahasa ( gaya varian, seperti dari bahasa Jawa
sopan,gaya hormat, atau gaya santai), dan ngoko berubah ke krama. Beberapa
varian kegunaan atau register ( bahasa faktor yang menyebabkan alih kode
pidato, bahasa doa, dan bahasa lawak ). antara lain sebagai berikut.
2. Obrolan Bahagia