SOSIOLINGUISTIK
“BILINGUALISME DAN DIGLOSIA”
“BILINGUALISME DAN DIGLOSIA”
KELOMPOK 8
Nitha Amanda Hutapea 2163210024
Novaria Siburian 2163210025
Okto Clarita Br Regar 2163210026
Porman Delan Panjaitan 2163210027
Siti Aisyah 2163210029
SASTRA INDONESIA
SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
Latar Belakang
I
I
RUMUSAN MASALAH
I
TUJUAN
Pengertian II
menurut para ahli 1. Bilingualisme diartikan sebagai penggunaan
dua bahasa oleh seorang penutur dalam
pergaulannya dengan orang lain secara
bergantian (Mackey 1962:12, Fishman
1975:73 dalam Chaer dan Agustina, 2004:
84).
II
Haugen (1961 dalam Chaer dan Agustina, 2004:86) “tahu
akan dua bahasa atau lebih berarti bilingual” menurut
Haugen selanjutnya “seorang bilingual tidak perlu secara
aktif menggunakan kedua bahasa itu, tetapi cukup kalau
bisa memahaminya saja.”
2. Kreol
Pidgin:
1. Digunakan untuk fungsi dan domain yang terbatas,
2. Dibandingkan dengan bahasa sumber, bahasa pijin
mengalami penyederhanaan struktur,
3. Secara umum, bahasa pijin termasuk ke dalam bahasa
yang prestiusnya rendah dan diperlakukan secara negatif.
4. Pidgin adalah bahasa yang tidak memiliki penutur asli
Kreol :
5. Penggunaan bahasa ini tidak terbatas kepada kelompoknya
sahaja.
6. Bahasa kreol memiliki penutur asli
7. Bahasa kreol memiliki hubungan yang tidak sederhana
dengan bahasa standar yang menjadi akarnya.
C. Perubahan bahasa pidgin ke bahasa kreol
KESIMPULAN
KESIMPULAN
SARAN