Anda di halaman 1dari 10

Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No.

3 Nopember 2017, hal 319-328

PENGGUNAAN METODE COMMUNICATIVE LANGUAGE TEACHING


DALAM PENGAJARAN BAHASA INGGRIS
PADA GURU TUTOR DI BIMBINGAN BELAJAR

Rina Husnaini Febriyanti


Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
febri_usagi@yahoo.com

Abstract: This community service held at Foreign English Course located in Jl. Akses Tol
Cijago, Cisalak, Cimanggis, Depok, Jabar and at Bimbingan Belajar dan Les Privat Be Smart
located in Jl. Banteng No. 3 Ruko Pondok Cibubur, Cisalak, Cimanggis, Depok aiming on
sharing knowledge and information how to use Communicative Language Teaching (CLT)
especially on English teaching towards all learner levels. Additionally, the community service
activities were provided not only in theoretical concept and principles of CLT but also practical
perspectives and models of using CLT. The training targeted is the mentors who teach at
Foreign English Course and Bimbingan Belajar dan Les Privat Be Smart. The training was
conducted using Community Language Learning, and held during April-August 2017.The
output product of this service is a Booklet which contains about using CLT in English teaching.

Key words: Communicative Language Teaching, English Teaching Method, English Course

Abstrak: Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di Lembaga Kursus Foreign


English Course dengan alamat Jl. Akses Tol Cijago, Cisalak, Cimanggis, Depok, Jabar dan
di Bimbingan Belajar dan Les Privat Be Smart yang beralamat di Jl. Banteng No. 3 Ruko
Pondok Cibubur, Cisalak, Cimanggis, Depok bertujuan untuk membagikan pengetahuan dan
informasi mengenai penggunaan metode Communicative Language Teaching (CLT) dalam
pengajaran bahasa Inggris di tingkat SD/SMP/SMA/PT/Karyawan/Umum. Kegiatan yang
dilakukan selain memberikan penjelasan secara teoritikal dan praktikal mengenai metode
Communicative Language Teaching (CLT) dengan memberikan penjelasan tentang bagaimana
mengaplikasikan metode tersebut dengan tehnik yang sesuai dan variasi model pengajaran
dari metode CLT. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa pelatihan untuk
para guru tutor yang mengajar di Lembaga Kursus Foreign English Course dan Bimbingan
Belajar dan Les Privat Be Smart . Metode yang digunakan dalam pelatihan yaitu Community
Language Learning yang mana saling berbagi informasi layaknya seperti konsultan dan klien.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan selama bulan April-Agustus 2017. Luaran
dari kegiatan abdimas yang dilakukn berupa Booklet yang berisi cakupan tentang metode
Communicative Language Teaching yang dapat dipakai sebagai acuan dalam penganjaran
bahasa Inggris.

Kata kunci: Communicative Language Teaching, Metode Pengajaran Bahasa Inggris,


Bimbingan Belajar

319
Rina Husnaini Febriyanti, Penggunaan Metode Communicative Language Teaching Dalam Pengajaran........

PENDAHULUAN pembiasaan bahasa pertama terhadap bahasa


Mata pelajaran bahasa Inggris merupakan asing yang dipelajari, kemudian penyesuaian
mata pelajaran bahasa asing yang dipelajari kebudayaannya, cara pola berpikirnya,
di Indonesia yang artinya bahasa Inggris perasaan yang berbeda, dan tindakan yang
tidaklah sering dipergunakan dalam berbeda dan dari semua hal tersebut tidaklah
berkomunikasi dalam konteks keseharian. Hal mudah. Brown juga menyatakan bahwa
tersebut berdampak dalam kegiatan belajar penguasaan bahasa asing bukanlah seperti
mengajar baik kepada pengajar ataupun sesuatu yang dapat dipelajari sendiri sehingga
pembelajar. Dengan kata lain, sangatlah tidak sangatlah jarang pembelajar bahasa asing yang
mudah dalam mempelajari bahasa Inggris lancar menguasai bahasa tersebut jika hanya
bagi para pembelajar bahasa Inggris di terbatas pada kegiatan belajar di kelas saja.
Indonesia pada khususnya. Ada banyak hal Di Indonesia bahasa Inggris dipelajari
yang harus disesuaikan ketika belajar bahasa dari institusi formal yaitu dari tingkat Sekolah
Inggris karena beragam perbedaan baik dalam Dasar sampai Perguruan Tinggi walaupun
kosakata ataupun struktur bahasa jika demikian tidak sedikit dari pembelajar Bahasa
dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Inggris masih merasa kesulitan dalam
Seperti yang disampaikan oleh Brown mempergunakan bahasa tersebut. Sehingga
(2007:1) proses pembelajaran yang didapatkan dari
Learning a second language is a institusi formal dianggap masih kurang. Oleh
long and complex undertaking. Your karena itu banyak bermunculan institusi non
whole person is affected as you formal seperti lembaga kursus, bimbingan
struggle to reach beyond the confines belajar, les privat dan yang lainnya yang
of your first language and into a new menawarkan pembelajaran bahasa Inggris di
language, a new culture, a new way institusi tersebut. Namun, dikarenakan di
of thinking, feeling, and acting. Total lembaga non formal tidak ada persyaratan
commitment, total involvement, a yang bersifat terikat dengan pemerintah
total physical, intellectual, and terkadang dari tenaga pengajarnya berlatar
emotional response are necessary to belakang pendidikan yang tidak sesuai atau
successfully send and receive tidak linier dengan materi yang diajarkan;
messages in a second language. misalnya untuk proses pembelajaran Bahasa
Many variables are involved in the Inggris belum tentu tenaga pengajarnya
acquisition process. Language berlatar belakang pendidikan dari Bahasa
learning is not a set of easy steps Inggris sehingga target dari proses kegiatan
that can be programmed in a quick belajar mengajar dianggap masih kurang
do-it-yourself kit. So much is at stake maksimal. Sehubungan dengan hal tersebut
that courses in foreign languages kegiatan pengabdian masyarakat yang
are often inadequate training diusulkan yaitu di institusi non formal yang
grounds, in and of themselves, for bernama Lembaga Kursus Foreign Language
the successful learning of a second Course dan Bimbingan Belajar dan Les Privat
language. Few if any people achieve Be Smart. Profil dari kedua mitra ini terlampir
fluency in a foreign language solely di halaman lampiran.
within the confines of the classroom. Penggunaan metode, pendekatan, dan
Seperti disebutkan pada kutipan diatas, tehnik yang tepat sangatlah penting dalam
dijelaskan banyak hal penyesuaian mulai dari menunjang keberhasilan dari kegiatan belajar

320
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 3 Nopember 2017, hal 319-328

mengajar. Selain itu juga dibutuhkan media disesuaikan dengn kebutuhan peserta didik,
yang sesuai ketika proses kegiatan belajar kondisi,budaya, tempat tinggal, sarana,
mengajar berlangsung. Dapat diungkapkan fasilitas dsb. Seperti diungkapkan oleh
tidak ada metode yang bersifat mutlak artinya Richards (2001: 159) dalam bagan dibawah
metode yang dipergunakan haruslah ini:

Dari bagan diatas dapat terlihat jelas alur pengajar dan peserta didik lebih mudah
penggunaan metode dalam proses kegiatan menangkap pesan baik yang diberikan ataupun
belajar mengajar pemilihan dan penggunaan yang diterima dalam kegiatan belajar
metode haruslah disesuaikan dengan mengajar. Sudjana and Rivai (2009: 2)
kebutuhan peserta didik dengan cara dilakukan menyatakan ada beberapa manfaat dalam
pre-test/ need assessment untuk dapat penggunaan media adalah sebagai berikut:
diketahui kemampuan awal dari peserta didik, (1) meningkatkan motivasi peserta didik dalam
tujuan pembelajaran juga harus jelas, serta belajar terhadap ketertarikan materi yang
rancangan dari program pembelajara juga diajarkan, (2) materi yang disampaikan lebih
harus jelas. Selain itu juga diperlukan mudah diterima dan lebih jelas di tangkap
pertimbangan administrasi, instruksi, logistik, oleh peserta didik, (3)dalam proses kegiatan
dan psikososial untuk kesinergian antara belajar mengajar tidak terkesan monoton dan
pendekatan, metode, materi dan evaluasi yang membosankan (4) peserta didik tidak hanya
dipergunakan. sekedar mendengarkan ceramah tetapi dapat
Selain pemilihan dan penggunaan mempraktekkan langsung dan ikut berinteraksi
pendekatan, metode, dan tehnik yang tepat dalam kegiatan belajar .
juga diperlukan media sebagai penunjang Dari aspek-aspek penting yang dijabarkan
keberhasilan dari kegiatan belajar mengajar diatas satu hal yang juga perlu diperhatikan
seperti yang dikatakan oleh Nasution yaitu keberhasilan dari kegiatan belajar
(2008:101) media adalah bagian dari alat mengajar adalah pemahaman seorang pengajar
teknologi yang dipergunakan dalam terhadap apa yang dibutuhkan, apa yang
pendidikan yang diciptakan untuk membuat dirasakan, apa yang harus dilakukan kepada

321
Rina Husnaini Febriyanti, Penggunaan Metode Communicative Language Teaching Dalam Pengajaran........

peserta didiknya. Seperti yang dikatakan oleh tehnik dan model pengajaran yang sesuai
Harmer (2001: 3) “A simple answer to the dengan materi yang diajarkan. Dan juga
question “What makes a good teacher?” penggunaan media sebagai penunjang dalam
therefore, is that good teachers care more membantu kelancaran proses belajar mengajar.
about their students’ learning than they do Pembaharuan dan penambahan pengetahuan
about their own teaching.” untuk para guru yang mengajar bahasa Inggris
Adapun permasalahan mitra (guru tutor juga sangat penting sekali, sehingga dalam
yang mengajar) di Foreign English Course proses mengajar tidak bersifat monoton.
dan Bimbingan Belajar dan Les Privat Be Metode Communicative Language
Smart adalah sebagai berikut: Teaching menurut Littlewood (2002: 1) “One
1. Latar belakang pendidikan para guru of the most characteristic features of
tutor yang mengajar tidak semuanya communicative language teaching is that it
adalah lulusan sarjana pendidikan pays systemic attention to functional as well
bahasa Inggris; misalnya dari jurusan as structural aspects of language, combining
sastra Inggris, bahasa Indonesia, these into a mor fully communicative view.”
matematika, fisika, agronomi dll. Jadi, pengertian dari CLT adalah metode yang
2. Minimnya pengetahuan tentang berjalan bersamaan antara penguasaan struktur
metode, tehnik dan model bahasa dan penguasaan komunikasi.Karena
pengajaran dalam mengajar bahasa dua hal tersebut tidak dapat dipisahkan dan
Inggris dikarenakan sebagian besar saling berkaitan untuk menguasai sebuah
dari pengajar masih dalam status bahasa khususnya Bahasa Inggris.
belajar menuju Strata Satu; misalnya Menurut Richards dan Rodgers (2001:
masih semester 3, 5, atau 7. 172) ada lima prinsip dalam menggunakan
3. Penggunaan metode dalam metode Communicative Language Teaching
mengajar kencenderungan metode yaitu sebagai berikut:
yang digunakan bersifat monoton 1. Learners learn a language through using
yaitu dengan menggunakan metode it to communicate.( Pembelajar belajar
konvensional misalnya metode yang bahasa dengan menggunakannya untuk
dipergunakan hanya metode berkomunikasi)
ceramah atau drilling saja. 2. Authentic and meaningful communication
4. Jarangnya penggunan variasi media should be the goal of classroom
pembelajaran dalam proses mengajar activities.( Keontetikan dan Kemaknaan
bahasa Inggris misalnya hanya komunikasi menjadi tujuan dari kegiatan
menggunakan papan tulis atau buku yang ada didalam kelas)
teks saja. 3. Fluency is an important dimension of
Dari uraian yang dipaparkan sebelumnya communication.(Kelancaran adalah
menegaskan bahwa penting sekali dimensi yang penting didalam
mempelajari bahasa Inggris dengan berkomunikasi)
mempertimbangkan beberapa hal yaitu tujuan 4. Communication involves the integration
dalam mempelajari bahasa Inggris, kebutuhan of different language skills.(Komunikasi
dalam mempelajari bahasa Inggris, minat dari mencakup integrasi dari empat
pembelajar, serta variasi penggunaan metode, ketrampilam dalam pembelajaran bahasa)

322
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 3 Nopember 2017, hal 319-328

5. Learning is a process of creative communicating behind a screen to another


construction and involves trial and error.( learner and giving instructions on how to
Belajar adalah sebuah proses konstruksi draw a picture or shape, or how to complete
kreatif dari pada melakukan percobaan a map; following directions; and solving
dan kesalahan. problems from shared clues. Social interaction
Piepho dalam Richards dan Rodgers activities include conversation and discussion
(2001:162) menyebutkan beberapa tujuan sessions, dialogues and role plays, simulations,
dalam pendekatan CLT adalah sebagai berikut: skits, improvisations, and debates.
1. an integrative and content level (language Richards dan Rodgers sendiri membagi
as a means of expression) menjadi tiga peran dalam penggunaan metode
2. a linguistic and instrumental level CLT yaitu learner roles, teacher roles, dan
(language as a semiotic system and an the roles of materials. Learner roles atau
object of learning) pembelajar sebagai negosiator yang mana
3. an affective level of interpersonal pembelajar dituntut memberikan kontribusi
relationships and conduct (language as yang intensif atau lebih aktif di dalam proses
a means of expressing values and kegiatan belajar mengajar. Sehingga
judgments about oneself and others) keberhasilan dengan menggunakan metode
4. a level of individual learning needs CLT bergantung pada pembelajar itu sendiri.
(remedial learning based on error Teacher roles atau peran guru yang pertama
analysis) guru sebagai analis kebutuhan peserta didik
5. general educational level of extra- yang mana haris mencari tahu benar kebutuhan
linguistic goals (language learning within dan permasalahan yang menjadi kendala
the school curriculum) peserta didik di dalam KBM. Yang kedua
Dari beberapa tujuan yang diungkapkan guru sebagai konselor yang mana fungsi
Piepho dijelaskan bahwa pembelajaran bahasa sebagai konselor adalah memahami situasi
adalah sebuah pembelajarn yang tidak hanya dan kondisi serta membantu mencarikan solusi
sekedar input saja melainkan dibuthkan sebuah bagi peserta didiknya. Terakhir, guru sebagai
output dari pembelajarnya. Berikut ini adalah manajer yang mengatur, mengelola, dan
penjabaran oleh Littlewood dalam Richards memfasilitasi proses pembelajaran yang
dan Rodgers (2001: 166) dia membedakan berlangsung. The roles of materials atau materi
dua kegiatan yang dilakukan dalam CLT yaitu yang dapat dipergunakan dalam metode CLT
sebagai berikut: adalah text-based materials, task-based
Littlewood (1981) distinguishes between material, dan realia. Text-based materials
“functional communication activities” and berupa sebagai berikut:
“social interaction activities” as major activity A typical lesson consists of a theme (e.g.,
types in Communicative Language Teaching. relaying information), a task analysis for
Functional communication activities include thematic development (e.g.,
such tasks as learners comparing sets of understanding the message, asking
pictures and noting similarities and questions to obtain clarification, asking
differences; working out a likely sequence of for more information, taking notes,
events in a set of pictures; discovering missing ordering and presenting information), a
features in a map or picture; one learner practice situation description (e.g., “A

323
Rina Husnaini Febriyanti, Penggunaan Metode Communicative Language Teaching Dalam Pengajaran........

caller asks to see your manager. He does Dalam task-based material dapat berupa
not have an appointment. Gather the permainan, belajar dengan menggunakan
necessary information from him and relay kartu, berpasangan, berinteraksi dengan
the message to your manager.”), a pasangan tersebut. Sedangkan untuk realia
stimulus presentation (in the preceding dapat berupa sebagai berikut:
case, the beginning of an office Many proponents of Communicative
conversation scripted and on tape), Language Teaching have advocated the use
comprehension questions (e.g., “Why is of “authentic,” “from-life” materials in the
the caller in the office?”), and paraphrase classroom. These might include language-
exercises. (Richard dan Rodgers, based realia, such as signs, magazines,
2001:169) advertisements, and newspapers, or graphic
Jadi untuk materi berbasis tes dalam CLT and visual sources around which
dapat berupa analisis tes yang diberikan communicative activities can be built, such
secara tematik seperti memahami makna, as maps, pictures, symbols, graphs, and charts.
tanya jawab mengenai klarifikasi, menanyakan Different kinds of objects can be used to
informasi, mencatat, memberikan dan support communicative exercises, such as a
membawakan presentasi , praktek p l a s t i c m o d e l t o a s s e m b l e f ro m
menggambarkan situasi presentasi yang directions.(Richards and Rodgers, 2001: 170)
menstimulasi, pertanyaan pemahaman, dan Untuk realia dalam CLT yaitu dapt
latihan paraphrase. Sementara untuk task- menggunakan tanda, majalah, iklan, Koran,
based material sebagai berikut: grafik, sumber visual, peta, gambar, symbol,
A variety of games, role plays, model dari plastic yang dapat menciptakan
simulations, and task-based suasana komunikasi dan berhubungan dengan
communication activities have been dunia nyata.
prepared to support Communicative Penggunaan metode CLT ditunjukkan
Language Teaching classes. These sangat bermanfaat dalam pengajaran Bahasa
typically are in the form of one-of-a-kind Inggris seperti hasil dari studi George M.
items: exercise handbooks, cue cards, Jacobs dan Thomas S.C. Farrell pada tahun
activity cards, pair-communication 2003 dengan judul “Understanding and
practice materials, and student- Implementing the CLT Paradigm” yang
interaction practice booklets. In pair menyatakan ada perubahan yang lebih baik
communication materials, there are pada pengajar bahasa kedua atau bahasa asing
typically two sets of material for a pair yaitu Bahasa Inggris dalm proses baik
of students, each set containing different mengajar ataupun belajar. Kemudian dari hasil
kinds of information. Sometimes the studi Ming Chang pada tahun 2011 dengan
information is complementary, and judul “EFL Teacher’s Attitudes toward
partners must fit their respective parts Communicative Language Teaching in
of the “jigsaw” into a composite whole. Taiwanese College” dari hasil studinya
Others assume different role relationships menunjukkan para pengajar menunjukkan
for the partners (e.g., an interviewer and kenyamanan dan keefektifan dalam mengajar
an interviewee). Still others provide drills Bahasa Inggris ketika menggunakan metode
and practice material in interactional CLT dalam proses KBM mereka. Selanjutnya,
formats. (Richards and Rodgers, 2001: ada Saeed Ahmad dan Congman Rao dengan
169) judul studi mereka adalah “Applying

324
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 3 Nopember 2017, hal 319-328

Communicative Approach in Teaching English the roles of the teacher (the counselor) and
as a Foreign Language: a Case Study of learners (the clients) in the language
Pakistan” dari hasil studi mereka classroom. The basic procedures of CLL can
menunjukkan pembelajar bahasa di Pakistan thus be seen as derived from the
merasa termotivasi deng metode CLT dan counselor–client relationship.
bagi para pengajarnya merasa antusisa ketika Dengan kata lain pendekatan CLL adalah
menggunakan metode CLT dalam KBM pendekatan yang dilakukan layaknya seperti
mereka. Dan dari hasil studi Ratna sari dan konsultan dengan klien kedua belah pihak
Esti Kurniasih pada tahun 2014 dengan judul baik pemberi informasi atau pengetahuan dan
“The Use of Communicative Language penerima saling mendukung dan berbagi
Teaching Approach to teach Speaking Recount pengetahuan dalam terlaksananya proses
Text to Eight Grade Students of SMPN 2 pembelajaran.
Jombang” menunjukkan hasil bahwa dengan Adapun materi yang akan disampaikan
m e n g g u n a k a n m e t o d e C LT p r o s e s dalam kegiatan pengabdian masyarakat
pembelajaran jauh lebih menarik dan siswa mengenain metode Communicative Language
dapat lebih aktif dalam menggunakan Bahasa Teaching dalam pengajaran Bahasa Inggris
Inggris. yang akan disajikan dalam slide yaitu sebagai
berikut:
METODE PELAKSANAAN 1. Slide Pertama: What is Communicative
Pendekatan atau metode yang dilakukan Language Teaching
dalam kegiatan pengabdian masyarakat yaitu 2. Slide Kedua: Relating Forms to Meanings
dengan menggunakan pendekatan atau metode 3. Slide Ketiga: Communicative Activities:
Community Language Learning adalah Some General Considerations
metode yang menurut Richards dan Rodgers 4. S l i d e K e e m p a t : F u n c t i o n a l
(2001:90) Communication Activities
Community Language Learning 5. Slide Kelima: Social Interaction Activities
represents the use of Counseling-Learning 6. Slide Keenam: Listening Activities
theory to teach languages counseling is one 7. Slide Ketujuh: Choosing What to Teach
person giving advice, assistance, and support 8. Slide Kedelapan: A Communicative
to another who has a problem or is in some Approach
way in need. Community Language Learning 9. S l i d e K e s e m b i l a n : C o n c l u s i o n
draws on the counseling metaphor to redefine PEMBAHASAN
Berikut adalah Skema posisi ketika pelaksanaan kegiatan abdimas yang di adakan di lembaga
kursus Foreign Language Course dan Bimbingan Belajar :

PEMBAHASAN masyararakat adalah sebagai berikut:


Langkah-langkah yang dilakukan dalam 1. Observasi datang secara langsung ke
pelaksanaan kegiatan pengabdian tempat mitra yaitu ke tempat lokasi

325
Rina Husnaini Febriyanti, Penggunaan Metode Communicative Language Teaching Dalam Pengajaran........

Foreign English Course dengan alamat Telp. (021)87757217 adalah berupa kegiatan
Jl. Akses Tol Cijago, Cisalak, Cimanggis, pelatihan bahasa Inggris mengenai
Depok, Jabar No. Telp. 081905038398 penggunaan metode Communicative
dan di Bimbingan Belajar dan Les Privat Language Teaching. Pada dasarnya beberapa
Be Smart yang beralamat di Jl. Banteng guru tutor yang mengikuti kegiatan pelatihan
No. 3 Ruko Pondok Cibubur, Cisalak, tersebut sudah mengenal metode CLT namun
Cimanggis, Depok Telp. (021)87757217. belum memahami sepenuhnya bagaimana
2. Interview dengan kedua mitra dengan metode tersebut diimplementasikan secara
menanyakan seputar permasalahn yang procedural dan sistematis ketika mengajar
sering muncul ketika proses kegiatan bahasa Inggris. Hasilnya, para guru tutor
belajar mengajar berlangsung. Kendala tersebut merasa mendapatkan informasi yang
apa saja yang dihadapi . positif yang dapat mereka gunakan ketika
3. Diskusi dengan kedua mitra bagaimana mengajar di tempat mengajar mereka. Selaian
terselenggaranya kegiatan pengabdian itu, mereka juga mendapatkan berbagai
masyarakat di adakan dan mencocok kan macam ide baru ketika menstimulasi siswa
waktu yang sesuai dengan kedua mitra. didik mereka untuk lebh aktif berkomunikasi
4. Perencanaan penyusunan produk luaran dalam belajar bahasa inggris. Tambahan
dengan menyesuaikan solusi yang sesuai lainnya adalah ketika proses pelatihan
dengan kebutuhan mitra. berlangsung para peserta pelatihan juga ikut
Pelaksanaan kegiatan pengabdian berpartisipasi dengan bersimulasi dari
masyarakat yang dilakukan di lembaga kursus beberapa contoh teknik mengajar dengan
Foreign Language Course yang beralamat menggunakan Communicative Language
di Jl. Akses Tol Cijago, Cisalak, Cimanggis, Teaching. Adapun jadwal kegiatan pengabdian
Depok, Jabar No. Telp. 081905038398 dan masyarakat yang sudah dilakukan di lembaga
Bimbingan Belajar dan Les Privat Be Smart kursus Foreign Language Course dan
yang beralamat di Jl. Banteng No. 3 Ruko Bimbingan Belajar dan Les Privat Be Smart
Pondok Cibubur, Cisalak, Cimanggis, Depok sebagai berikut :

326
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 3 Nopember 2017, hal 319-328

Capaian luaran dari kegiatan pengabdian dan yang lainnya. Materi yang dijelaskan
masyarakat ini adalah sebuah Booklet yang dalam Booklet tersebut diantaranya adalah
isinya mengenai seputar metode CLT . Booklet sebagai berikut: Relating Forms to Meanings,
tersebut di desain hanya terfokus pada Communicative Activities: Some General
penggunaan metode Communicative Considerations, Functional Communication
Language Teaching yang dipergunakan dalam Activities, Social Interaction Activities,
pengajaran bahasa Inggris. Adapun isi Booklet Listening Activities, Choosing What to Teach,
mengenai definisi dari CLT , aspek-aspek A Communicative Approach dan Conclusion.
yang dipergunakan didalam CLT, tehnik-
tehnik yang dapat dipergunakan dalam CLT, SIMPULAN
bagaimana pendekatan CLT dipergunakan Dari kegiatan pengabdian masyarakat
dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di di lembaga kursus Foreign
khususnya dalam mengajar bahasa Inggris Language Course dan Bimbingan Belajar dan

327
Rina Husnaini Febriyanti, Penggunaan Metode Communicative Language Teaching Dalam Pengajaran........

Les Privat Be Smart para guru tutor yang DAFTAR PUSTAKA


mengajar di lembaga tersebut mendapatkan
pengetahuan dan informasi serta pemahaman Ahmad, S. dan Rao C. 2013. Applying
tentang metode Communicative Language Communicative Approach in Teaching
Teaching, variasi tehnik dan model pengajaran English as a Foreign Language: a Case
yang terdapat dalam metode Communicative Study of Pakistan. Porta Linguarium.
Language Teaching serta mempraktikkan Vol. 20. Edisi Juni: 187- 203
ketika mereka mengajar bahasa Inggris seperti Brown, H.Douglas. 2007. Principles of
Relating Forms to Meanings, Communicative Language Learning and Teaching. New
Activities: Some General Considerations, York: Pearson Education
Functional Communication Activities, Social Chang, Ming. 2011.EFL Teacher’s Attitude
Interaction Activities, Listening Activities, toward Communicative Language
Choosing What to Teach, A Communicative Teaching in Taiwanese College. Asian
Approach., mendapatkan ide atau gagasan EFL Journal Profesional Teaching. Vol.
penggunaan media sebagai alat penunjang 53. Edisi Juli: 17-34.
yang sesuai dengan metode Communicative Harmer, Jeremy. 2001. How to Teach English
Language Teaching yang dapat membantu an Introduction to the Practice of
dalam proses pengajaran bahasa Inggris yang English Language Teaching. Malaysia:
disesuaikan dengan situasi dan lokasi mitra Pearson Education.
berada serta dapat mengajar dengan prosedur Jacobs, G.M. dan Farell, T.S.C. Understanding
yang lebih sitematis dan variatif dalam a n d I m p l e m e n t i n g t h e C LT
menggunakan metode Communicative (Communicative Language Teaching)
Language Teaching dan tidak lagi bersifat Paradigm. RELC Journal. Vol.34. Edisi
konvensional atau monoton. Januari: 5-30
Littlewood, William. 2002. Communicative
SARAN Language Teaching. Cambridge:
Para guru tutor yang mengajar di Foreign Cambridge University Press.
Language Course dan Bimbingan Belajar dan Nasution. 2008. Teknologi Pendidikan.
Les Privat Be Smart masih membutuhkan Jakarta:Bumi Aksara.
selain metode CLT yang dapat dipergunakan Richards Jack C. and Theodore S. Rodgers.
dalam pengajaran bahasa Inggris misalnya 2001. Approaches and Methods in
metode Eclecticsm Method, Creative Language Teaching second Edition.
Method,Cooperative Language Teaching etc. Cambridge: Cambridge University
Selain itu, para guru tutor juga masih Press.
membutuhkan pelatihan tentang penggunaan Sari, R. 2014.The Use of Communicative
media berbasis teknologi misalnya Language Teaching (CLT) Approach
penggunaan internet, laptop, atau online based to Teach Speaking Recount Text To
learning dll., guna menunjang kelancaran Eight Grade Students of SMPN 2
dalam proses KBM. Jombang. Retain. Vol 2. No.2 . . Di
akses pada tanggal 16 April 2017.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2009. Media
Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.

328

Anda mungkin juga menyukai