INDIKATOR:
Indikator Kompetensi Dasar 3.2
Mengidentifikasi pendapat
Menjelaskan fungsi sebuah pendapat dengan sesuai.
Indikator Kompetensi Dasar 4.2
Menanyakan pendapat orang lain secara tepat.
Memberikan pendapat secara tepat.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai siswa mampu:
Siswa mampu mengidentifikasi pendapat
Siswa mampu menjelaskan fungsi sebuah pendapat dengan sesuai.
Indikator Kompetensi Dasar 4.2
Siswa mampu menanyakan pendapat orang lain secara tepat.
Siswa mampu memberikan pendapat secara tepat.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific approach
Model : Project Based Learning (PJBL) dan Problem Based Learning
Teknik : Group Disscusion and Presentation
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media : Teks. Video mengenai issue bullying atau Poster.
2. Alat : Laptop, papan tulis, dan in focus.
3. Sumber pembelajaran :
- Buku panduan untuk Siswa Kelas XI Wajib Kurikulum 2013
-www.youtube.com
Pertemuan ke-1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Guru mengucapkan greeting dengan mengucapkan salam 20 menit
Pendahuluan atau kalimat sapaan lainnya.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru menstimulasi siwa melalui tayangan sebuah video
tentang bullying atau mengajukan sebuah poster tentang
bullying dan pertanyaan yang akan disampaikan seperti:
1. Have you seen someone getting bullied? What was your
feeling? Were you scared or angry?
4. Guru memberikan brainstorming mengenai ungkapan giving
opinion serta menghubungkannya dengan issue mengenai
bullying seperti yang ada pada tayangan video atau poster
tersebut.
Mengasosiasi
12. Guru menanyakan ide utama kepada setiap kelompok dari
penyampaian pemahaman kelompok temannya.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Sikap
Lembar Pengamatan Sikap pada Kegiatan Kerja Kelompok
Sikap yang diamati Terlihat (√) dan Tidak Terlihat Nilai
(X) Akhir
No. Nama Siswa
Tanggung Percaya
Disiplin Kerjasama Jujur
jawab Diri
1 √
2
3
4
5
6
7
Tehnik penilaian :
Tanggung jawab : ditunjukkan dengan sikap melaksanakan tugas dengan baik
: ditunjukkan dengan sikap dapat melaksanakan tugas sesuai waktu yang ditentukan
ma : ditunjukkan dengan sikap mampu bekerjasa dengan teman kelompok dan tidak mendominasi
: ditunjukan dengan sikap mampu menyelesaikan dengan kemampuan sendiri.
diri : ditunjukan dengan sikap mampu mengungkapkan pendapat, jawaban tanpa rasa ragu.
Untuk tiap sikap yang ditunjukkan peserta didik diberi tanda cek list (√) dan diberi nilai 1
1.
Keterangan:
Jumlah skor yang diperoleh kelompok adalah jumlah skor yang diperoleh siswa dari kriteria ke-1
sampai dengan ke-5 .
Skor maksimal/ideal adalah hasil perkalian skor tertinggi (4) dengan jumlah kriteria yang
ditetapkan (ada 4 kriteria). Jadi skor maksimal/ideal = 4x4 = 16
Sehingga perhitungan nilai akhir kelompok adalah :
Kelompok 1: 12/16 x 100 = 75 Kelompok 2: 14/16 x 100 = 87,5
Nilai kelompok secara otomatis akan menjadi nilai anggotanya.
Rubik Penilaian Proyek
Kriteria Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
Orisinalitas Ide ditentukan sendiri Ide dirumuskan Ide dirumuskan Ide diberikan oleh
ide dengan mandiri. dengan adanya dengan bantuan guru atau pihak
masukan dari guru guru atau pihak lain.
atau pihak lain. lain
Kreativitas Kreatifitas dalam Kreatifitas cukup Kreatifitas Baik kreatifitas
membuat proyek dengan adanya kurang sehingga maupun isi dan
sangat menonjol variasi warna, tampilan kurang tujuan proyek
dengan adanya garis, dan bentuk, menarik, isi dan tidak sesuai
komposisi warna, namun tampilan tujuan proyek dengan yang telah
garis, bentuk, dan kurang menarik, masih sesuai ditetapkan
ornamenornamen sedangkan isi dan dengan ketentuan
yang menarik dan tujuan proyek yang ditetapkan
variatif, tanpa sudah sesuai
mengganggu isi dan dengan ketentuan
tujuan pembuatan yang ditetapkan
proyek
Waktu Proyek diselesaikan Proyek Proyek diselesaikan Proyek tidak
penyelesaian sesuai dengan target diselesaikan dengan tambahan selesai meskipun
proyek waktu yang diberikan dengan sedikit waktu maksimum 1 sudah diberikan
tambahan waktu, hari tambahan waktu 1
namun tidak hari.
melebihi hari yang
ditetapkan
Kesesuaian Proyek memenuhi Ada sebagian kecil Sebagian besar Proyek tidak
proyek semua ketentuan yang ketentuan tidak ketentuan tidak sesuai dengan
dengan ditetapkan terpenuhi terpenuhi ketentuan sama
permintaan sekali.
tugas
I. Evaluasi
Pertanyaan sulit mengenai teks bullying:
1. Do you think bullying is a serious issue in your school? Give reasons to support your opinion.
2. Did this opinion article raise/change your awareness about bullying?Please explain.
3. Do you think it is necessary to educate people on issue of bullying? Why? Give reasons to
support your opinion.
SriNovi,S.Pd IinNuraeni
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
2. Reading Activity
Note: All names have been changed to protect the privacy of those involved, especially
the victims.
A tragic end to an education that had barely begun 13-year-old Kiki stopped schooling
because her classmates used to make fun of her relentlessly. They had accidentally discovered
her humble background, her father being a street vendor. In another case, 15 year old Dinda
could not take it anymore. She became depressed, left school and stayed at home because she
was constantly teased by her classmates for failing in junior high school.
And in yet another, more recent case, some senior students of a junior high school took
seven junior students, and subjected them to violent beatings. Sherry, one of the junior students,
was rushed to hospital with bruises on his abdomen. He is extremely scared to go to school.
Julie, a 10 year old, fifth grade student, states that her first two years of elementary school were a
traumatic experience. She sadly remembers being cruelly bullied by her male classmates because
she was overweight. They used to call her Sumatran elephant, baboon, gentong and many other
names.
These are few cases out of hundreds of similar cases and the number is increasing over
the time. In Indonesia bullying exists in every form, from teasing to extreme abuse. Even though
incidents of bullying are common, unfortunately it is not seen as a major problem. A recent
survey conducted by National Child Protection Commission has shown that more than half of
bullying incidents go unreported due to the fact that it is considered normal in some parts of the
society. Also the people who get bullied are either unwilling to report it because they feel it will
“make a big deal”. Or worse, they are so scared that they don't trust anyone and do not want to
share their plight with anyone (http://www.asianewsnet.net/news-34263.html). The issue of
bullying has been a problem for years but recently it got limelight from news media when few
cases were reported.
Bullying affects the children both psychologically and physically. It is estimated that
hundreds of children miss school every day due to the fear of being mistreated by other students
and in some extreme cases they choose to home school, or in severe circumstances they stop
studying altogether (http://www.bullyingstatistics.org/content/facts-on-bullying.html).
Children should not be living in constant fear. They shouldn't be afraid. On the contrary,
they should look forward to every day of school and enjoy school life. According to a research
bullying has always existed in Indonesian society, but it has come to surface due to the recent
proliferation of media technologies (Craig, 2009). Since bullying is prevalent in our society it is
important that everyone should be made aware of this social evil. There should be campaigns to
increase awareness. Everyone should be working together, against it, to stop it. It is distressing to
see our children being isolated from society because they are treated badly. I am of opinion that
no one has any right to harass or make people feel inferior. No one should have that kind of
power. These children are our future and we should make every possible effort to stop bullying.
I would like to point out that bullying is everyone's problem and responsibility. If you
condone bullying in any way, shape or form it means you are taking part in it whether it is
directly or indirectly by being silent. Majority of people agree that we have to work together
towards eliminating this problem.
Some people may consider taunting someone as funny, even though it is anything but
funny to the person who is at the receiving end. Minor taunts can create a lot of pain and
suffering. While it may seem innocent but the cumulative effect could be highly damaging. In
addition to that, as the pain increases, each instance cuts a little deeper which eventually
becomes a sore.
It is highly possible that bullying might happen in your school so it is the liability
of every student to protect their classmates and try to stop bullying. If it doesn't work then you
should inform your teachers or parents.
Not many of us think of stopping it. As long as it doesn't happen to us why should we get
involved, why should we bother? But the time has come for us to be actively involved in
eradicating bullying (Farrington, 1993).
So next time if you see someone getting bullied, would you try to stop it or let it happen?
Remember, bullying is everyone's problem.
Translet in Indonesia
INTIMIDASI:
Sebuah masalah serius yang harus diberantas
Catatan: Semua nama telah diubah untuk melindungi privasi mereka yang terlibat,
terutama para korban,
Sebuah akhir yang tragis untuk pendidikan yang baru saja dimulai Kiki 13 tahun berhenti
sekolah karena teman-teman sekelasnya menjadi bahan ejekan untuk mengolok-olok dirinya
tanpa henti. Mereka sengaja menemukan latar belakang yang sederhana/miskin, ayahnya menjadi
seorang pedagang kaki lima. Dalam kasus lain, 15 tahun Dinda yang tidak tahan lagi. Dia
menjadi depresi, meninggalkan sekolah dan tinggal di rumah karena dia selalu diejek oleh
teman-teman sekelasnya karena gagal di bangku SMP.
Dan di lain kasus yang lebih baru, beberapa siswa senior sekolah menengah pertama,
tujuh siswa SMP menjadi sasaran mereka (senior) untuk pemukulan kekerasan. Sherry, salah
satu siswa SMP, dilarikan ke rumah sakit dengan luka memar disekitar perutnya. Dia sangat
takut untuk pergi ke sekolah. Julie, berusia 10 tahun, siswa kelas lima, menyatakan bahwa
dirinya dua tahun pertama sekolah dasar adalah pengalaman traumatis. Dia sedih mengingat
kekejaman disiksa oleh teman laki-laki sekelasnya karena dia kelebihan berat badan.
Mereka memanggilnya gajah Sumatera, babon, gentong dan banyak nama lainnya.
Ini adalah beberapa kasus dari ratusan kasus serupa dan jumlah ini meningkat dari waktu
ke waktu. Di Indonesia pembulian ada dalam beragai bentuk, dari menggoda penyalahgunaan
ekstrim. Meskipun insiden pembuliian yang umum, sayangnya hal ini tidak dilihat sebagai
masalah yang besar. Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Komisi Nasional Perlindungan
Anak telah menunjukkan bahwa lebih dari setengah dari insiden pembulian tidak dilaporkan
karena faktanya bahwa itu (pembulian) dianggap normal di beberapa bagian masyarakat. Juga
orang-orang yang digertak lebih baik tidak mau melaporkannya karena mereka merasa hal itu
akan "membuat masalah yang besar". Atau lebih buruk lagi, mereka begitu takut bahwa mereka
tidak percaya pada siapa pun dan tidak ingin berbagi penderitaan mereka dengan siapa pun
(http://www.asianewsnet.net/news-34263.html). Masalah bullying telah menjadi masalah selama
bertahun-tahun tapi baru-baru ini mendapat sorotan dari media ketika beberapa kasus dilaporkan.
Bullying mempengaruhi anak baik dari secara psikologis maupun fisik. Diperkirakan
ratusan anak bolos sekolah setiap hari karena takut dianiaya oleh siswa lain dan dalam beberapa
kasus yang ekstrim mereka memilih untuk sekolah rumah, atau dalam keadaan yang parah
mereka berhenti belajar sama sekali (http://www.bullyingstatistics.org /content/facts-on-
bullying.html).
Anak-anak tidak boleh tinggal dalam ketakutan. Mereka tidak perlu takut. Sebaliknya,
mereka harus melihat ke depan untuk setiap hari sekolah dan menikmati kehidupan sekolah.
Menurut penelitian intimidasi selalu ada di masyarakat Indonesia, tetapi telah datang ke
permukaan karena perkembangan baru-baru teknologi media (Craig, 2009). Karena intimidasi
lazim di masyarakat kita adalah penting bahwa setiap orang harus dibuat sadar akan kejahatan
sosial ini. Harus ada kampanye untuk meningkatkan kesadaran. Setiap orang harus bekerja sama,
melawan itu, untuk menghentikannya. Hal ini menyedihkan untuk melihat anak-anak kita yang
terisolasi dari masyarakat karena mereka diperlakukan dengan buruk. Saya berpendapat bahwa
tidak ada yang memiliki hak untuk melecehkan atau membuat orang merasa rendah diri. Tidak
ada yang harus memiliki kekuatan semacam itu. Anak-anak ini adalah masa depan kita dan kita
harus berusaha semaksimal mungkin untuk menghentikan bullying.
Saya ingin menunjukkan bahwa bullying adalah masalah dan tanggung jawab semua
orang. Jika Anda membiarkan intimidasi dengan cara apapun, bentuk atau bentuk itu berarti
Anda mengambil bagian di dalamnya apakah itu langsung atau tidak langsung dengan menjadi
diam. Mayoritas orang setuju bahwa kita harus bekerja sama menuju menghilangkan masalah ini.
Beberapa orang mungkin menganggap mengejek seseorang itu lucu, meskipun sama
sekali tidak lucu bagi orang yang menerima pembulian. Ejekan kecil dapat membuat banyak rasa
sakit dan penderitaan. Walaupun mungkin tampak tidak bersalah, tetapi efek kumulatif bisa
sangat merusak. Selain itu, dengan meningkatnya nyeri, misalnya masing-masing memotong
sedikit lebih dalam yang akhirnya menjadi sakit.
Hal ini sangat mungkin bahwa intimidasi mungkin terjadi di sekolah sehingga
merupakan kewajiban setiap siswa untuk melindungi teman sekelas mereka dan mencoba untuk
menghentikan bullying. Jika tidak bekerja maka Anda harus memberitahu guru atau orang tua.
Tidak banyak dari kita berpikir menghentikannya. Selama itu tidak terjadi pada kita
mengapa kita harus terlibat, mengapa kita harus repot-repot? Tapi waktunya telah tiba bagi kita
untuk secara aktif terlibat dalam pemberantasan intimidasi (Farrington, 1993).
Jadi lain kali jika Anda lihat seseorang mendapatkan diganggu, Anda harus mencoba
untuk menghentikannya atau membiarkan hal itu terjadi? Ingat, pembulian adalah masalah
semua orang; Oleh karena itu setiap orang harus menjadi bagian dari solusi tersebut.
3. Poster Bullying
http://www.zazzle.com/no+bullying+posters
http://peteict.wikispaces.com/Anti-bully+poster+(G9B)
INDIKATOR:
Indikator Kompetensi Dasar 3.2
Mengidentifikasi pendapat
Menjelaskan fungsi sebuah pendapat dengan sesuai.
Indikator Kompetensi Dasar 4.2
Menanyakan pendapat orang lain secara tepat.
Memberikan pendapat secara tepat.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai siswa mampu:
Indikator Kompetensi Dasar 3.2
Siswa mampu mengidentifikasi pendapat
Siswa mampu menjelaskan fungsi sebuah pendapat dengan sesuai.
Indikator Kompetensi Dasar 4.2
Siswa mampu menanyakan pendapat orang lain secara tepat.
Siswa mampu memberikan pendapat secara tepat.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific approach
Model : Discovery Learning
Teknik : Group Disscusion and Presentation
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media : Teks.
2. Alat : Laptop, papan tulis, dan in focus.
3. Sumber pembelajaran :
- Buku panduan untuk Siswa Kelas XI Wajib Kurikulum 2013
- http://yuliaps97.blogspot.com/2014/05/expression-of-asking-and-giving opinion_5042.html
Pertemuan ke-2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru mengucapkan greeting dengan mengucapkan salam 20 menit
atau kalimat sapaan lainnya.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru menstimulasi siwa melalui sebuah game yang berkaitan
dengan expressing asking and giving opinion.
4. Guru memberikan brainstorming mengenai ungkapan asking
Kegiatan
and giving opinion, pertanyaan yang akan disampaikan
Pendahuluan
seperti:
“Based on the games previously, now please guess! What
the topic are we discus today?’’
-Guru menanyakan tugas pembuatan poster pada
pertemuan sebelumnya dan meminta siswa
mempresentasikan secara berkelompok
Mengamati. 60 menit
5. Siswa mengidentifikasi ungkapan-ungkapan mengenai
ungkapan menanyakan dan memberikan pendapat
6. Siswa mengidentifikasi perbedaan ungkapan agreement
and disagreement dengan sebuah pendapat.
7. Siswa membaca sebuah dialog tentang ungkapan-ungkapan
asking and giving opinion.
8. Siswa meniru dan menulis contoh ungkapan-ungkapan
yang ada pada dialog yang berbeda dengan sebuah game.
Kegiatan Inti
Mempertanyakan
9. Dengan bimbingan dan arahan guru siswa
mempertanyakan antara lain, perbedaan ungkapan pendapat
antara berbagai ungkapan dalam budaya bahasa Inggris dan
bahasa Indonesia.
10. Dengan bimbingan dan arahan guru siswa diminta untuk
menanyakan apa perbedaan fakta dan pendapat.
Mengeksplorasi
11. Siswa diberikan sebuah topic, dan siswa diminta untuk
membuat sebuah percapan yang didalamnya harus terdapat
asking opinion, giving opinion, agreeing with an opinion
and disagreeing with an opinion secara berkelompok.
12. Siswa memerankan percakapan yang mereka buat tersebut
kedepan kelas secara berpasangan
Mengasosiasi
13. Siswa diminta untuk mengetahui isi sebuah percakapan
yang diperankan oleh kelompok lainnya sehinnga mereka
bisa membandingkan perbedaan antra asking, giving,
agreement, disagreement sebuah pendapat.
Mengkomunikasikan
14. Setelah siswa selesai berdiskusi, siswa memerankan
percakapan yang mereka buat tersebut kedepan kelas
secara berpasangan, siswa menyatakan dan menanyakan
tentang ungkapan pendapat dalam konteks tertentu.
15. Siswa ditugaskan untuk mengisi jurnal mengenai topik 10menit
yang telah dipelajari.
16. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
terkait dengan apa yang telah dipelajari pada pertemuan ini.
Penutup
17. Siswa diberi tugas writing untuk menyatakan sebuah
pendapat, dan siswa dapat memilih satu dari beberapa
topic yang ada pada buku paket.
18. Salam Penutup.
2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian Menulis (individual)
Perolehan Skor Jumlah
Nilai
No Nama Siswa Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Skor
Akhir
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Perolehan
1
2
3
Tata Tidak ada kesalahan tata Ada beberapa Sering Banyak sekali
Bahasa bahasa yang signifikan, kesalahan tata ditemukan kesalahan tata
makna dan isi teks dapat bahasa namun kesalahan tata bahasa
dipahami dengan jelas tidak terlalu bahasa, namun sehingga
berpengaruh makna dan isi makna dan isi
terhadap teks masih teks sulit
makna kalimat dapat dipahami dipahami
dan isi teks
Perbendaha Kalimat yang digunakan Hanya Hanya Hanya
raan Kata sangat efektif, memenuhi 3 memenuhi 2 memenuhi 1
menggunkan variasi dari 4 dari 4 atau bahkan
lexical dengan benar, ketentuan yang ketentuan tidak memnuhi
menguasai bentuk kata dan ditetapkan yang semua kriteria
idiom dengan benar dan ditetapkan yang
efektif, istilah-istilah ditetapkan
digunakan dengan benar
3. Penilaian Sikap
Tehnik penilaian :
Tanggung jawab : ditunjukkan dengan sikap melaksanakan tugas dengan baik
: ditunjukkan dengan sikap dapat melaksanakan tugas sesuai waktu yang ditentukan
ma : ditunjukkan dengan sikap mampu bekerjasa dengan teman kelompok dan tidak mendominasi
: ditunjukan dengan sikap mampu menyelesaikan dengan kemampuan sendiri.
diri : ditunjukan dengan sikap mampu mengungkapkan pendapat, jawaban tanpa rasa ragu.
Untuk tiap sikap yang ditunjukkan peserta didik diberi tanda cek list (√) dan diberi nilai 1
I. Evaluasi
Exercises
A. Fill in the blank using the opinion expressions given in the box below
1. I____________________with you
2. It is all right if you don’t agree with me but I have every right to
my____________________
3. As far as I______________________, I will not support bullying in my
school.
4. I am_____________________ that medical care should be free for
everyone.
5. Some people_____________________eating fish and yogurt at the same
time causes severe skin disease.
6. I feel quite______________________about this issue.
Totally agree, Strongly believ
Opinion Believe that
Am concerned strongly
B. Below are given several opinions. Some of them are polite and some impolite. Highligh the
opinions with:
Red : If it is an impolite way of disagreeing
Blue : if it is a polite way of disagreeing
Green : if it a polite way of giving opinion
Yellow : If it is an impolite way of giving opinion
SriNovi,S.Pd IinNuraeni
Mengetahui,
Kepala Sekolah,