Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 8

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE

F.X.HENRY RESTU P. (202121500018)


NYAYU AYSHA (202121500542)

DOSEN PENGAMPU : YOLANDA S.S., M.Pd

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI


ALIH KODE
Kemampuan penutur bilingual untuk berkomunikasi dalam dua bahasa yang
dikuasai tanpa mengalami kesulitan.

Bilingual sejati adalah penutur yang terbiasa dengan dua bahasa sejak lahir atau
sejak usia dini dan penutur yang mempertahankan penggunaan dua bahasa
mereka sepanjang umur.

Terdapat dua alih kode, yaitu alih kode situasional yang menyangkut situasi
penutur yang terlibat, dan alih kode metafora yang berhubungan pada pilihan
bahasa untuk mencapai efek komunikatif khusus
(Gumperz 1976).
TIGA PENDEKATAN
Struktural : Leksikon, Fonologi, Morfologi,
Sintaksis, Semantik.

ALIH KODE Psikolinguistik : Produksi, Persepsi,


Pemerolehan Bahasa Penutur Bilingual.

Sosiolinguistik : Faktor Sosial.


FAKTOR PENYEBAB
ALIH KODE

• Faktor pembicara atau penutur


• Faktor lawan tutur
• Faktor adanya orang ketiga
• Faktor perubahan informal ke formal atau sebaliknya
• Faktor perubahan topik pembicaraan
• Faktor pembicara atau penutur

Pembicara atau penutur kerap melakukan alih kode karena hal-hal yang berhubungan dengan latar belakangnya
atau identitasnya.

Faktor lain yang mendorong penutur melakukan alih kode adalah untuk memperoleh keuntungan dari
tindakannya.

• Faktor lawan tutur

Lawan tutur adalah salah satu penyebab adanya alih kode, contohnya yakni dikarenakan penutur bermaksud
menyelaraskan kemahiran berbahasa si lawan bicara itu sebagai bahasa kedua, atau bisa juga menyamakan
bahasa karena identitas lawan tutur dengan penutur sama.
• Faktor adanya orang ketiga

Adanya orang lain yang tidak memiliki latar belakang bahasa yang sama dengan penutur serta lawan bicaranya
dapat menimbulkan adanya alih kode.

Adanya orang ketiga dapat memutuskan bahasa atau varian yang seharusnya dipakai saat bercakap-cakap
untuk tujuan menunjukkan keakraban.

• Faktor perubahan informal ke formal atau sebaliknya

Perubahan dari formal ke informal terjadi ketika seorang penutur berbicara


dilandasi atas kedudukan lawan bicara, tempat, situasi dan lain sebagainya.
• Faktor perubahan topik pembicaraan

Berubahnya topik dapat menyebabkan seseorang memilih kode atau bahasa


apa yang harus digunakan. Topik suatu pembicaraan sangatlah beragam,
namun dapat diklasifikasikan menjadi topik formal dan topik nonformal.
CAMPUR KODE

Campur kode terjadi ketika sebuah kata dalam bahasa A


atau ucapan yang mengandung unsur-unsur dari bahasa A
dan B dicampur ke dalam konteks bahasa dalam bahasa B.
PERBEDAAN KONSEP DASAR

Alih kode terjadi dengan masing-masing bahasa yang digunakan masih memiliki otonomi
masing-masing, dilakukan dengan sadar, dan disengaja, karena sebab-sebab tertentu.
Campur kode merupakan sebuah kode utama atau kode dasar yang digunakan sebagai fungsi dan
otonomi, sedangkan kode yang lain yang terlibat dalam penggunaan bahasa tersebut hanyalah
berupa serpihan (pieces) saja, tanpa fungsi dan otonomi sebagai sebuah kode (Arindra 2011).
IDENTITAS PENUTUR

Penutur yang akan mengutarakan pendapat biasanya mempunyai maksud dan tujuan tertentu,
oleh karena itu campur kode dapat terjadi.
Adapun maksud dan tujuan seorang penutur mencampurkan kode bahasa lain, seperti ingin
mengubah situasi pembicaraan.
Penutur juga melakukan campur kode karena kebiasaan dan kesantaian. Selain karena kebiasaan
dan kesantaian, penutur yang melakukan campur kode dilatarbelakangi oleh sikap bahasa yang
positif dan kadar kesetiaan yang tinggi terhadap suatu bahasa.
SIMPULAN
Alih kode merupakan kemampuan penutur bilingual untuk berkomunikasi dalam dua
bahasa yang dikuasai tanpa mengalami kesulitan.

Terdapat dua alih kode, yaitu alih kode situasional dan alih kode metafora.

Alih kode mempunyai tiga pendekatan dan lima faktor penyebab.

Campur kode terjadi ketika sebuah kata dalam bahasa A atau ucapan yang mengandung
unsur-unsur dari bahasa A dan B dicampur ke dalam konteks bahasa dalam bahasa B.
DAFTAR PUSTAKA

https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/5151/8/12.%20UNIKOM_Anggi%20S.H_BAB%20II
%20KAJIAN%20PUSTAKA.pdf

Lapasau, Merry dan E. Zaenal Arifin. (2016). Sosiolinguistik. Tangerang : PT Pustaka Mandiri.

Munandar, Aris. (2018).ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM INTERAKSI


MASYARAKAT TERMINAL MALLENGKERI KOTA MAKASSAR. Diakses 1 Mei 2023, dari
http://eprints.unm.ac.id/10388/1/ARTIKEL.pdf
TERIMA
KASIH
Alternative Resources XL

Anda mungkin juga menyukai