Sango Ceramics Indonesia adalah salah satu perusahaan besar di
Semarang. Perusahaan memproduksi berbagai keramik seperti piring pecah belah atau fireware, piring sup, sup krim bunga, piring salad, piring makan dan berbagai brosur yang terbuat dari bahan keramik lainnya. Perusahaan ini menggunakan mesin canggih dan otomatis untuk semua operasi produksinya (80% dilakukan oleh mesin). Kajian ini menarik untuk diteliti karena pembuangan limbah industri oleh PT. Keramik Sango di Semarang, mengakibatkan pencemaran air di sekitar pabrik dan keresahan warga sekitar. Air sangat penting untuk menopang kehidupan manusia. Proses produksi dilakukan oleh PT. Sango Ceramics Indonesia menghasilkan limbah B3 sebagai limbah B3 dari sumber yang tidak ditentukan. Limbah ini bukan berasal dari proses utama, melainkan dari pemeliharaan tanaman, inhibitor, korosi, pelarutan kapur, pencucian, pengemasan dan lain-lain. Limbah ini juga berasal dari sumber yang tidak terduga seperti: Ex. kadaluwarsa, residu kemasan, tumpahan dan limbah produk yang tidak sesuai. Sistem stabilisasi digunakan dalam proses pengolahan limbah, dalam proses ini ditambahkan zat dan dicampur dengan limbah untuk meminimalkan laju migrasi limbah untuk mengurangi toksisitas limbah. PT. Sango Ceramics Indonesia juga melakukan pemadatan, pemadatan adalah proses menggunakan bahan adiktif berdasarkan sifat fasis alami dari limbah. Perundang-undangan lingkungan Indonesia, terutama dalam hal penegakan hukum, terus tidak efektif, terbukti dengan pembuangan limbah industri oleh PT. Sango Ceramics di Semarang, mengakibatkan pencemaran air di sekitar pabrik yang menimbulkan kekhawatiran warga sekitar karena air sangat penting untuk menopang kehidupan manusia. Ada banyak tindakan kepolisian yang bisa dilakukan, mulai dari sanksi administratif, sanksi perdata, hingga sanksi pidana. Karena dalam menerapkan sanksi hukum harus menuntut sanksi yang tepat, yang dapat mencakup fungsi hukum itu sendiri, seperti kepastian, kepentingan dan keadilan, serta tidak menimbulkan kecemburuan dalam masyarakat. PT. Sango Ceramics meminimalkan polusi limbah dengan mengurangi proses limbah dan daur ulang. Perusahaan dalam industri keramik dapat melakukan upaya internal sesuai dengan kemampuannya, yaitu perencanaan proses produksi yang baik, akurat dan cermat, pengurangan penggunaan bahan kimia pembantu beremisi rendah, pengelolaan konsumsi air yang efektif dan efisien. Pemanfaatan dan penggunaan kembali bahan Bahan kimia yang terkandung dalam limbah cair untuk keperluan produksi. Meskipun tindakan eksternal PT. Sango Ceramics adalah perusahaan pengelolaan limbah pasca pengolahan melalui minimalisasi limbah. Sebaiknya PT. Sango Ceramics melakukan pengolahan limbah yang seharusnya di lakukan, agar limbah yang dihasilkan tidak berdampak pada hal negatif saja akan tetapi mempunyai dampak positif berdasarkan pengolahannya, diperlukan regulasi serta jalur koordinasi yang kuat pada pihak PT. Sango Ceramics untuk memperhatikan setiap limbah yang dihasilkan agar bisa dinetralisir sebelum di buang ke lingkungan. Hal tersebut sangat berpengaruh pada keadaan baik dari segi aspek lingkungan maupun masyarakat. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara pengurangan limbah dan proses daur ulang. Upaya internal dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan industri keramik sesuai dengan kondisi kemampuannya adalah perencanana proses produksi yang baik, akurat dan cermat mengurangi penggunaan bahanbahan kimia pembantu yang rendah beban pencemaran, pengontrolan pemakaian air yang hemat dan efisien, memanfaatkan dan menggunakan kembali (reuse) bahan-bahan kimia yang terdapat dalam limbah cair untuk keperluan produksi. Sedangkan upaya eksternal yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan industri keramik adalah upaya memantau limbah hasil pasca proses kegiatan minimasi limbah. Dari pelaksanaan program yang bisa dijalankan oleh perusahaan PT. Sango Ceramics maka hal itu memberikan keunggulan bagi perusahaan itu sendiri, karenanya pada era ini masyarakat yang sudah memikirkan bukan hanya kepada harga tetapi yang berdampak baik bagi masyarakat luas. Meningkatnya citra perusahaan akan memiliki implikasi strategis bagi perusahaan itu sendiri karena reputasi yang baik merupakan salah satu keunggulan yang kompetitif. Pemahaman akan lingkungan perusahaan merupakan suatu tindakan yang diambil pelaku bisnis atau pemangku kepentingan melalui perilaku yang secara sosial bertanggung jawab kepada masyarakat. Dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya, pelaku bisnis atau perusahaan memfokuskan perhatiannya kepada tiga hal, yakni ekonomi, sosial, dan lingkungan, hal ini difokuskan sebagai kegiatan yang berkesinambungan dan salah satu cara untuk mencegah krisis, yaitu dengan peningkatan reputasi atau image.