NIM : 1707114043
Kelas : Teknik Kimia S1 C
Hasil yang didapatkan dari nilai COD menunjukkan adanya penurunan pada
semua perlakuan, dimana pada lama waktu retensi 3 hari penurunan tertinggi
terjadi pada perlakuan B2, dan pada 6 hari penurunan tertinggi juga terjadi pada
perlakuan B2. Berdasarkan data dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa laju
penurunan COD pada perlakuan B2 lebih besar dibandingkan dengan perlakuan
B1, serta pada lama waktu retensi 6 hari (A6) juga lebih besar dibandingkan
dengan lama waktu retensi 3 hari (A3). Hal ini menunjukkan adanya pengaruh
antara lama waktu retensi dan pemberian aerasi terhadap nilai COD.
Berdasarkan data dari tabel dapat diketahui bahwa laju penurunan minyak
dan lemak pada perlakuan B2 lebih besar dibandingkan dengan perlakuan B1,
serta pada lama waktu retensi 6 hari (A6) juga lebih besar dibandingkan dengan
lama waktu retensi 3 hari (A3). Laju penurunan minyak dan lemak pada perlakuan
B1 lebih kecil dibanding dengan perlakuan B2 disebabkan karena proses
degradasi bahanbahan organik dalam air limbah dipengaruhi oleh keberadaan
oksigen terlarut, karena banyaknya minyak dan lemak yang mengapung di
permukaan air limbah, maka difusi oksigen ke dalam air limbah menjadi
terhambat (Widyaningsih, 2011). Oleh karena itu pada perlakuan B2 laju
penurunan minyak dan lemak lebih tinggi karena pada perlakuan B2 dilakukan
penambahan aerasi.
KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan pengolahan limbah Hotel Aston Braga City
Walk dengan proses fitoremediasi menggunakan tumbuhan eceng gondok cukup
optimal dalam penyisihan parameter BOD, TSS dan kekeruhan. Dengan kata lain,
proses fitoremediasi ini dapat diaplikasikan sebagai proses pengolahan limbah cair
Hotel Aston Braga City Walk. Perlakuan III menghasilkan nilai efisiensi tertinggi
yaitu 84,48 % untuk penyisihan BOD, 89,95% untuk penyisihan TSS, dan 87,76
% untuk penyisihan kekeruhan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa jumlah
eceng gondok yang digunakan memberikan pengaruh terhadap nilai efisiensi
pengolahan.Waktu kontak yang paling optimum adalah hari ke-6 dimana untuk
setiap perlakuan baik perlakuan I, II maupun III, nilai efisiensi yang ditunjukkan
pada hari ke-6 merupakan nilai efisiensi tertinggi.