Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PADA

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM(PDAM) KOTA MAKASSAR

Application Of Social Responsibility Accounting At Regional Drinking Water Companies


(PDAM) Makassar City

Sarah Alifa1, Wenny Nadya Asri2, Amiruddin3, Nadhirah Nagu4

Jurusan Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin 1,


Jurusan Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin 2,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin3,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin4,

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan akuntansi pertanggungjawaban sosial pada
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Kualitatif. Dalam melakukan proses pengumpulan data menggunakan teknik
trigulasi (gabungan observasi, wawancara, dan dokumentasi). Pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara turun langsung ke lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar telah menerapkan akuntansi lingkungan serta
telah mengeluarkan biaya-biaya lingkungan dan biaya-biaya lingkungan tersebut belum dikelompokkan
berdasarkan kategorinya. Biaya pengelolaan lingkungan yang dikeluarkan oleh PDAM dicatat dalam
laporan keuangan Perusahaan sebagai beban langsung usaha.
Kata Kunci : Akuntansi Lingkungan, Biaya Lingkungan, Tanggung Jawab Sosial

Abstract
The purpose of this study is to determine the application of social responsibility accounting to the
Regional Drinking Water Company (PDAM) of Makassar City. The type of research used in this study is
Qualitative. In carrying out the data collection process using trigulation techniques (combined
observation, interviews, and documentation). Data collection in this study was carried out by going
directly to the research site. The results showed that the Regional Drinking Water Company (PDAM) of
Makassar City has implemented environmental accounting and has incurred environmental costs and
these environmental costs have not been grouped by category. Environmental management costs incurred
by PDAM are recorded in the Company's financial statements as a direct business expense.
Keywords : Environmental Accounting, Environmental Costs, Social Responsibility

\
1. PENDAHULUAN
Akuntansi Lingkungan menurut Badan perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau
United states Enviromental Protection Agency (US EPA) mengemukakan bahwa Akuntansi
Lingkungan adalah suatu fungsi penting tentang gambaran biaya-biaya lingkungan upaya di
perhatikan oleh para stakeholder perusahaan yang mampu mendorong dalam
mengidentifikasikan cara-cara mengurangi atau menghindari biaya-biaya ketika pada waktu yang
bersamaan sedang memperbaiki kualitas lingkungan.
Konsep akuntansi lingkungan berkembang di Eropa sejak tahun 1979- an yang
didasarkan pada banyaknya tekanan dari lembaga non pemerintah, serta meningkatnya kesadaran
lingkungan pada kalangan masyarakat luas yang mendesak agar perusahaan-perusahaan
menerapkan pengelolaan lingkungan bukan dari kegiatan industri hanya demi bisnisnya saja.
Masalah terhadap lingkungan merupakan salah satu isu yang paling ramai diperbincangkan dan
menjadi perhatian masyarakat terutama para pelaku bisnis karena bagi sebuah perusahaan
tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan salah satu kewajiban penting yang mau tidak
mau harus dijalankan oleh sebuah perusahaan. Kemudian komite IASC mengembangkan konsep
mengenai prinsip akuntansi internasional pada pertengahan tahun 1990-an, yang mana di
dalamnya termasuk mengenai pengembangan akuntansi lingkungan serta audit–audit hak asasi
manusia. Akhirnya The Environmental Agency/MOE mengeluarkan panduan akuntansi
lingkungan pada bulan Mei tahun 2000 yang kemudian disempurnakan kembali pada tahun 2002
dan 2005 (Safitri, 2020).
Adanya hal tersebut perusahaan di harapkan mampu bertanggung jawab bukan hanya
untuk perusahaan itu sendiri melainkan juga dapat bertanggung jawab terhadap sosial.
Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi saja. Melainkan juga harus
memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya,
untuk dapat terus bergerak maju dan tetap menjaja keberlangsungan perusahaannya. Oleh sebab
itu perusahaan dapat mengimplementasikan hal-hal dari aktivitas yang dijalankan oleh
perusahaan itu sendiri. Hal ini tentu mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat sekitar jika
perusahaan dapat memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan masalah lingkungan sekitar dan
apabila perusahaan lalai dalam menanggapi hal tersebut maka akan berdampak negatif terhadap
perusahaan itu sendiri. Permasalahan ini menjadikan ilmu akuntansi berkembang yang selama ini
hanya memberikan informasi tentang kegiatan perusahaan kepada pihak ketiga (stakeholders),

\
yang mempunyai kontribusi langsung bagi perusahaan, sedangkan pihak lain sering diabaikan.
Meskipun masing – masing perusahaan memiliki pemangku kepentingan yang berbeda-beda
akan tetapi seluruh stakeholders memiliki peran yang sama terhadap perushaan. Semakin baik
aktivitas lingkungan yang dilakukan oleh pihak perusahaan maka semakin baik pula peningkatan
kepercayaan di mata stakeholder sehingga berdampak baik terhadap kinerja perusahaan itu
sendiri. Adanya tuntutan ini, maka akuntansi bukan hanya merangkum informasi tentang
hubungan perusahaan dengan pihak ketiga, tetapi juga dengan lingkungannya, bagaimana
perusahaan dapat melihat keadaan lingkungan sekitar dan bagaimana sebuah perusahaan dapat
bertanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan itu sendiri (Maria, 2013).
Akuntansi lingkungan merupakan bentuk pencegahan pencemaran lingkungan yang harus
di atasi agar tidak menimbulkan berbagai masalah lingkungan yang dapat merugikan berbagai
pihak untuk itu dalam mencegah dampak buruk limbah. Dapat diketahui bahwa dalam akuntansi
lingkungan bukan hanya tentang pencatatan, pengakuan dan penyajian biaya lingkungan tetapi
juga tentang bagaimana perusahaan dapat mengimplementasikan dan memberi tanggung jawab
sosial perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah kebijakan yang diambil guna untuk
menemukan titik keseimbangan antara perusahaan dan pihak yang terkait seperti
masyarakat,pemerintah dan konsumen.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar merupakan Perusahaan Milik
Daerah yang bertugas untuk mendistribusikan 6 air bersih kepada konsumen, dimana ait tersebut
harus memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Terkait pengungkapan mengenai
tanggung jawab sosial yaitu Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar. Dimana peneliti
akan mengkaji terkait penerapan akuntansi pertanggungjawaban sosial pada Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Kota Makassar.
Penelitian ini merupakan pengembangan/replikasi dari beberapa penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya. Alasan yang melatar belakangi penelitian ini adalah ingin mengetahui
pengungkapan mengenai tanggung jawab sosial pada Perusahaan.Pengetahuan. Dari pengaruh
dari faktor tersebut selanjutnya dianalisis dan dibahas untuk memberikan solusi terbaik pada
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar.
2. TINJAUAN PUSTAKA

\
3. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif. Dan melakukan
proses pengumpulan data menggunakan teknik trigulasi (gabungan observasi, wawancara, dan
dokumentasi). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara turun langsung ke
lokasi penelitian.
4. PEMBAHASAN

Kegiatan Lingkungan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar menggunakan dua jenis bahan
yaitu bahan baku dan bahan pembantu. Sekitar 95% bahan baku yang diolah PDAM Kota
Makassar berasal dari beberapa sungai dan bendungan yang ada di Kota Makassar. Pada tahap
aktivitas lingkungan di PDAM Kota Makassar melewati berbagai macam tahap yang untuk
memproses air baku menjadi air yang layak untuk di gunakanan, adapun tahap-tahap yang dilalui
seperti proses pengolahan bahan baku, pencampuran bahan kimia, proses pengadukan, proses
pemisahan, dan proses penyaringan.

Selama proses produksi bahan baku dan bahan penolong menjadi air bersih akan
menghasilkan limbah yang berupa lumpur kasar dan lumpur halus. Kandungan dari limbah yang
dihasilkan selama proses produksi mengandung aluminium sulfat/tawas yang tergolong sebagai
limbah bahan berbahaya yang beracun sehingga dapat menimbulkan dampak terhadap
lingkungan. Pada proses aktivitas lingkungan PDAM Kota Makassar menghasilkan limbah.
Yang dimana lumpur-lumpur hasil sedimentasi yang jatuh kemudian berkumpul menjadi limbah,
tetapi di PDAM Kota Makassar tidak langsung buang begitu saja, namun penampung limbah
setelah kurang lebih setiap setahun sekali lumpur itu dikeruk dan dijadikan tanah timbunan.

Adapun kendala-kendala yang dihadapi PDAM Kota Makassar seperti produksi air bersih
apabila musim kemarau yang berdampak pada debit akan berkurang atau musim hujan yang
tingkat kekeruhannya meningkat dibanding musim kemaru.

\
Hasil wawancara dengan pak Amir bagian produksi, mengatakan bahwa ”..Yang
namanya limbah hasil olahan semakin tinggi tingkat kekeruhan semakin limbah lumpur itu
semakin banyak juga tapi itu terjadi pada saat musim hujan yang biasa kekeruhannya dikisaran
sampai 1000- an. Sedangkan jika musim kemarau cenderung kekeruhan lebih rendah di kisaran
20-40an”

Biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk menentukan apakah produksi, proses dan
aktivitas perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar telah memenuhi standar
lingkungan yang berlaku atau tidak. Perusahaan dapat mengikuti standar lingkungan dan
prosedur meliputi :

1. Peraturan pemerintah,
2. Voluntary standard (ISO 14001) yang dikembangkan oleh international standards
organization,
3. Kebijakan lingkungan yang dikembangkan oleh manajemen.

Pengakuan Biaya Lingkungan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar

Akuntansi Lingkungan sebagai metode untuk mengungkap dan menyajikan perlakuan


biaya yang berhubungan dengan pengelolaan lingkungan memerlukan tahap-tahap yang
berurutan dan rinci dengan tetap mengacu pada standard akuntansi maupun pernyataan akuntansi
yang berlaku umum. Adapun Tahap-tahap akuntansi yang dimaksud meliputi identifikasi,
pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan. Berikut ini merupakan tahap perlakuan
akuntansi lingkungan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar.

1. Pengidentifikasian
Proses pengidentifikasian yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Kota Makassar sebagai bentuk pengungkapan terhadap biaya lingkungan khususnya terhadap
tanggung jawab sosial.
2. Pengakuan
Pengakuan dalam hal ini ialah berhubungan dengan masalah transaksi di catat atau
tidaknya transaksi tersebut kedalam system pencatatan yang pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap laporan keuangan di perusahaan. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota

\
Makassar mengakui bahwa terdapat biaya yang dialokasikan untuk biaya lingkungan yang
khusus digunakan untuk mengelola lingkungan.
3. Pencatatan
Pencatatan terkait dengan biaya-biaya yang dialokasikan untuk biaya lingkungan,
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar tidak melakukan pencatatan secara
khusus tetapi pencatatan untuk penganggarannya tetap ada.
4. Penyajian
Penyajian berkaitan terhadap bagaimana suatu informasi keuangan tersebut disajikan
dalam laporan keuangan.
Penerapan Akuntansi Lingkungan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota
Makassar
Dalam meningkatkan kinerja, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar
merujuk pada tingkat kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan. Tingkat kerusakan lingkungan yang lebih rendah menunjukkan
kinerja lingkungan perusahaan yang lebih baik. Begitu pula sebaliknya, semakin tinggi tingkat
kerusakan lingkungannya maka semakin buruk kinerja lingkungan perusahaan. Hal ini
ditunjukkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar yang melakukan
penanaman pohon diarea sumber air baku.
Aktivitas pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kota Makassar dapat dijelaskan bahwa aktivitas tersebut bukan tanpa mengeluarka
biaya. Aktivitas tersebut adalah beban yang harus dibiayai oleh perusahaan , dimana beban
tersebut harus dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan.Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kota Makassar sudah mengeluarkan biaya-biaya lingkungan dalam pencatatan
akuntansinya. Biaya pengelolaan lingkungan yang dikeluarkan oleh Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kota Makassar dicatat dalam laporan keuangan perusahaan sebagai beban
langsung usaha. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar telah menerapkan
akuntansi lingkungan dan berperan dalam peningkatan kinerja lingkungan perusahaan.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan akuntansi
pertanggungjawaban sosial pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar telah
dilaksankan dan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, terkait dengan tanggung jawab

\
sosial perusahaan di PDAM Kota Makassar telah memenuhi Tanggung Jawab sesuai dengan
Standar dan ketentuan yang berlaku, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar
telah mengakui terkait biaya yang disalurkan untuk CSR dan telah dilakukan pencatatan, dan
pelaporan dalam laporan keuangan
Dan adapun saran dalam penelitian ini yaitu :
1. Terkait dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan diharapkan dapat lebih
ditingkatkan lagi, karena dengan hal ini bukan hanya dapat membantu masyarakat tetapi
juga dapat meningkatkan efektifitas dan citera perusahaan di masyarakat.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan menganalisis data yang terkait atau aktivitas lingkungan
yang menimbulkan biaya dapat dikaji lebih luas lagi.
6. DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Ayu. 2016. Analisis Pengaruh Penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan dan
Strategi Terhadap Inovasi Produk dan Inovasi Proses. Universitas Riau 595-608.
Rahayu, Ghita Siti Yulistiani. 2016. Pengaruh Implementasi Biaya Lingkungan Terhadap
Tingkat Profitabilitas Perusahaan. Skripsi, Bandung: Universitas Widyatama.
Wardiana, Ericha Betha., Husaini, Achmad. 2017. Analisis penerapan akuntansi biaya
lingkungan terhadap pengelolaan limbah (studi pada limbah PG Pesantren Baru Kediri
Tahun 2016. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) UB.
Hidayat, M., & Safitri, D. S. (2020).Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja
Perusahaan Melalui Implementasi Csr Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Mirai
Management, 5(2), 257-270.
IAI, Majalah Media Akuntansi. Edisi 56, Tahun XII, September 2006.
Karmila, K. N. (2017). Analisis Potensi Pelaporan Akuntansi Lingkungan Sebagai Bentuk
Pertanggungjawaban Perusahaan Terhadap Lingkungan. Skripsi. DI Yogyakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Maria Falentina debora, Mutia Ismail, 2013. Implikasi akuntansi lingkungan serta etika bisnis
sebagai faktor pendukung keberlangsungan perusahaan di Indonesia. Universitas
sumatera utara. Vol.1. No.1.
Meiyana, A., & Aisyah, M. N. (2019). Pengaruh Kinerja Lingkungan, Biaya Lingkungan, Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Corporate social
responsibility Sebagai Variabel Intervening. Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan
Manajemen, 8(1), 1-18.
Mitrasari, Faridah and lukman setiawan. 2017. Analisis Penerapan Akuntansi Lingkungan Pada
Rumah Sakit Umum Daerah Makassar Journal, Vol 3.
Nurhandika, A., & Hamzah, A. (2020). Pengaruh Tata Kelola Perusahaan terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Dampaknya pada Nilai Perusahaan. Sosio
E-Kons, 11(3), 249-258
Pramiana, O., & Anisah, N. (2018).Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam
Perspektif Shariah Enterprise Theory. Eksis: Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, 13(2),
169-182.

\
Undang Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
U.S. EPA. 2000. Air Quality Criteria for Carbon Monoxide. Washington DC:
U.S.Environmental Protection Agency.
U.S. EPA. 2016. Documentation for Greenhouse Gas Emission and Energy Factors Used in the
Waste Reduction Model (WARM).
U.S. Environmental Protection Agency. 2010. Greenhouse Gas Emissions Estimation
Methodologies for Biogenic Emissions from Selected Source Categories: Solid Waste
Disposal Wastewater Treatment Ethanol Fermentation.

Anda mungkin juga menyukai