PENDAHULUAN
samping itu, standar industri juga semakin berkembang dan auditor profesional
menghasilkan biaya atau harga yang lebih akurat terhadap produk dari proses
penerapan akuntansi lingkungan, maka pertama dan utama sekali yang perlu
lingkungan. Langkah ketiga, memilih alat ukur yang sesuai dalam menentukan
dimasing-masing divisi.
lingkungan adalah dampak yang timbul dari sisi keuangan mampun non-keuangan
yang harus dipikul sebagai akibat dari kegiatan yang mempengaruhi kualitas
lingkungan.
ini bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit, seperti yang kita ketahui,
beberapa tahun yang akan datang, mulai dari proses pembukuan lahan, proses
untuk mengganti atau membayar biaya lingkungan. Maka dari itu, perusahaan
Penelitian ini mengacu pada penelitian Das, Sen dan Pattanayak pada tahun
Dilatar belakangi hal-hal yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik
Lingkungan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktisi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan bagi penelitian
serupa di masa yang akan datang. Bagi pihak kampus, penelitian ini bisa
Agar penelitian ini menjadi terurah dan tidak menyimpang dari tujuan
yang ingin dicapai maka penelitian ini dilakukan di lingkup terbatas yaitu jurusan
informan ialah mahasiswa semester 3.Penelitian ini hanya terbatas pada masalah
Akuntansi Lingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berikut :
which are and part, at least of financial character and interpreting the
menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai mata uang,semua transaksi
serta kejadian yang sedikit-sedikit bersifat finansial dan dari catatan itu dapat
laporan keuangan.
sebuah transaksi yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bagian dari pertanggung
social lingkungan sebagai ilmu akuntansi yang relatif baru. Menurut Arfan Ikhsan
Dalam hal ini, pencemaran dan limbah produksi merupakan salah satu
lingkungan yang dimasukkan dalam pos yang tidak secara detail dapat
biaya yang tidak dilakukan secara sistematis dengan metode penjelasan alokasi
biaya lingkungan dapat diartikan sebagai biaya yang muncul dalam usaha
berhubungan dengan biaya produk, proses, system atau fasilitas penting untuk
maupun eksternal:
internal (internal failure cost), dan biaya kegagalan eksternal (external failure
cost).
yang telah dipersiapkan untuk satu tahun periode akuntansi tersebut dapat
diterapkan secara tepat dan efisien. Menurut Munn (1999) mengungkapkan bahwa
particular stage of each phase requires that the cost can be justified,
company.
1. Identifikasi
2. Pengakuan
rekening ini dilakukan pada saat menerima manfaat dari sejumlah nilai
nilai yang telah dikeluarkan sebab pada saat sebelum niali atau jumlah
itu dialokasikan tidak dapat disebut sebagai biaya sehingga pengakuan
3. Pengukuran
dan jumlah biaya yang akan dikeluarkan ini dapat dilakukan dengan
sesuai kebutuhan riil setiap periode. Dalam hal ini, pengukuran yang
berbeda-beda.
4. Penyajian
tersebut.
5. Pengungkapan
(1999:74) menyebutkan :
common or overhead costs need to be made a special post that lists the
Kemungkinan untuk memuat seluruh biaya yang telah dikeluarkan dalam pos
khusus menjadi sebuah neraca khusu tetap ada, namun meski demikian minimal
dalam sebuah laporan keuangan adanya rekening khusus yang dapat menjelaskan
alokasi biaya lingkungan tersebut menjadi satu kesatuan pos rekening laporan
keuangan yang utuh dan secara rinci pengeluaran biaya tersebut sejak awal
biaya tersebut
1. Fungsi Internal
Fungsi internal merupakan fungsi yang berkaitan dengan pihak internal
maupun jasa lainnya. Adapun yang menjadi aktor dan faktor dominan pada
2. Fungsi Eksternal
Pada fungsi ini faktor penting yang perlu diperhatikan perusahaan adalah
pada entitas lain atau pemilik modal), dan pengaruh transaksi,peristiwa, dan
tersebut.
bisnis, investor, penduduk lokal maupun bagian administrasi. Oleh karena itu,
publikasi hasil akuntansi lingkungan akan berfungsi dan berarti bagi perusahaan-
para stakeholders yang secara simultan sangat berarti untuk kepastian evaluasi
Langkah pertama yang baik adalah laporan yang memberikan perincian biaya
lingkungan dari sudut pandang fungsi internal akuntansi lingkungan itu sendiri,
pada situasi aktual pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Data aktual
meliputi:
2.2 Persepsi
yang harus diiterpretasi dan diorganisasi melalui sebuah yang disebut persepsi
penilaian yang dilakukan individu baik positif maupun negatif terhadap suatu
benda, manusia, atau kejadian. Menurut Slameto (2010: 102), Persepsi adalah
proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia.
meliputi ruang dan waktu. Melalui definisi ini, dapat disimpulkan bahwa kejadian
meliputi semua persepsi mengenai gerak, namun persepsi mengenai kejadian
sering kali disebut sebagai event perception, bukan motion perception. Event
pergerakan manusia dan objek yang relatif terhadap lingkungan (Shiffrar, 2005).
Shaw, Flascher & Mace (1995) mendefinisikan event perception sebagai deteksi
dari informasi mengenai gaya dari perubahan yang terjadi pada struktur dalam
ruang dan waktu tertentu. Perbedaan antara event perception dan motion
perception adalah pada motion perception terjadi dalam isolasi, sedangkan event
Helmholtz, beberapa dari persepsi adalah hasil dari asumsi ketidaksadaran yang
yang diterima. Proses persepsi dinilai sama dengan proses pemecahan masalah.
menyebabkan pola tertentu dari stimulus, dan masalah ini diselesaikan dengan
mengenai apakah objek tersebut (Goldstein, 2011). Dalam penelitian ini, definisi
Ittelson (dalam Carmona dkk, 2003) menyatakan bahwa ada 4 aspek persepsi
yaitu :
informasi.
b. Afektif, perasaan kita yang mempengaruhi bagaimana kita mempersepsi
sesuatu.
berbeda dalam berbagai situasi sosial dan mungkin saja memberikan respon
illegal juga dapat mempengaruhi persepsi. Oleh karena itu, mungkin saja
kita melihat suatu hal dengan cara tertentu, terutama jika stimulus yang
diberikan ambigu. Ada beberapa hal yang mempengaruhi set yaitu motivasi,
f. Budaya Ada aspek dalam lingkungan dan budaya yang membuat individu
Beberapa studi telah menemukan bukti yang kuat untuk mendukung adanya
yang dimiliki oleh individu. Individu dapat mengenali objek yang berbeda
untuk menyampaikan proses pembelajaran (Hujair AH. Sanaky 2009: 4). Azhar
menyusun kembali informasi visual atau verbal. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai
mengajar siswa antara lain: (1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; (2) Bahan pengajaran akan lebih
jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran; dan (4)
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengar
2.3 Mahasiswa
dini. Menurut Hurlock (1999) masa dewasa dini dimulai pada usia 18 tahun
sampai kira-kira usia 40 tahun dimana tugas perkembangan pada masa dewasa
dini salah satunya adalah mencakup pemilihan karir atau mendapatkan suatu
pekerjaan. Pada masa dewasa dini terjadi perubahan nilai dimana banyak nilai
pada masa kanak-kanak dan remaja berubah karena pengalaman dan hubungan
kesimpulan bahwa mahasiswa merupakan peserta didik yang terdaftar dan belajar
pada perguruan tinggi tertentu serta berada pada masa dewasa dini dimana
Variabel Dependen
Variabel Independen
Mata Kuliah Akuntansi
Presepsi Mahasiswa
Lingkungan
(+)
BAB III
METODE PENELITIAN
adalah jenis penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data
survey, metode ini efektif untuk jenis penlitian yang mengumpulkan opini dari
diajukan melalui kuesioner. Jenis data ini yang digunakan terhadap penelitian ini
adalah data primer yang di dapat dari kuesioner yang akan dibagikan.
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Akuntansi semester 3 yang sudah
sampel harus dapat mewakili dari populasi yang ingin diteliti, dengan
tenaga, dana serta kemudahan dalam pengumpulan data dari populasi, maka
sampling.
anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi itu. Simple random sampling dilakukan apabila
dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak. Oleh
karena itu kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa
adalah dampak yang timbul dari sisi keuangan maupun non-keuangan yang harus
dan Hunt (2000) sebanyak 13 item pertanyaan. Jawaban atas pertanyaan didesain
dengan menggunakan skala likert 5 poin, mulai dari 1 = sangat tidak setuju
sampai 5 = sangat setuju. Cronbachs alpha untuk skala ini adalah 0,70, dengan
demikian menunjukkan reliabilitas internal yang dapat diterima untuk ukuran ini.
3.4 Metode Pengumpulan Data
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak
melalui perantara) yang dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau
kelompok, hasil observasi suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil
pengujian (Indriantoro dan Supomo, 2002). Data primer pada penelitian ini
untuk mengukur sikap, pendapat atau sekelompok orang tentang fenomena social
(Sugiyono, 2010). Skala Likertyang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala
Likert 5, yang tertinggi adalah 5 dan terendah adalah 1. Jawaban responden diberi
skor 5 (lima) untuk pilihan Sangat Setuju (SS), Skor 4 (Empat) untuk pilihan
setuju (S), Skor 3 (Tiga) untuk pilihan Netral (N), Skor 2 (Dua) untuk pilihan
Tidak Setuju (TS), dan Skor 1 (Satu) untuk pilihan Sangat Tidak Setuju (STS).
menjadikan sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami, yang
dilihat dari nilai rata-rata, median, standar deviasi, niali maksimum, dan
minimum. Data tersebut berasal dari jawaban yang diberikan oleh responden atas
data-data yang ada dengan cara dikelompokkan dan ditabulasikan kemudian diberi
Square (PLS). hal ini dikarenakan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dengan satu variabel dependen dan satu variabel independen, menurut Abdillah
dan Jogiyanto (2015) PLS baik digunakan pada penelitian kuantitatif yang
menggunakan model penelitian yang kompleks, yaitu model yang terdiri atas
banyak variabel dependen dan variabel independen (model kompleks) dan yang
SEM yang berbasis kovarian umunya menguji kusalitas atau teori sedangkan
PLS lebih bersifat predictive model. PLS merupakan metode analisis yang
Misalnya, data harus terdistribusi normal dan sampel harus besar. Selain dapat
menjelaskan ada tidaknya hubungan antar variabel laten. PLS juga dapat sekaligus
indikator.
konstruk.
model reflektif dan formatif, maka model dalam penelitian ini termasuk model
kuasalitas dari konstruk ke indikator atau manifest) dan sesuai dengan kriteria dari
1. Uji Validitas
a. Validitas Konvergen
berkorelasi dengan nilai pada skala lain yang dirancang untuk menilai
tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang ingin diukur
(Ghozali,2014).
b. Validitas Diskriminan
(chin, 1998).
jika nilai akar AVE untuk konstruk individual lebih besar dari nilai
yaitu 0,5 (Fornell dan Larcker, 1981). AVE loading lebih besar dari
0,5 menunjukkan bahwa nilai konstruk paling sedikit 50 persen dari
ukuran variance.
2. Uji Reabilitas
2007). Suatu kuesioner dikatan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
reliabel, maka nilai composite reliability harus lebih besar dari 0,7 (Abdillah dan
Jogiyanto, 2015).
meliat hubungan antara konstruk, nilai signifikan dan R-square dari model
konstruk dependen dan uji t sreta signifikansi dari koefisien parameter jalur
struktural.
Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-square untuk
setiap variabel laten dependen. Perubahan nilai R-square dapat digunakan untuk
bootstraping. Pengujian hipotesis yang diajukan dapat dilihat dari besarnya nilai t-
untuk menolak dan menerima hubungan yang diajukan dapat dilihat dari
perbandingan antar nilai t-statistik dan t-tabel. Jika nilai t-statistik > t-tabel (1,96)
a) Jika nilai t-statistik lebih kecil dari nilai t-tabel (t-statistik < 1,96), naka
b) Jika nilai t-statistik lebih besar atau sama dengan nilai t-tabel (t-statistik