Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KETIMPANGAN SOSIAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI


DALAM PEMBANGUNAN LINGKUNGAN

Pada Mata Kuliah Isu Isu Pembangunan

Dosen Pengampu : Dr. M. Fikri Akbar, S.I.Kom,M.Si,M.M

Disusun Oleh :

1. Anida Nabila Fasya 20632010020


2. Dandi Afrizal 20632010031
3. Segita Armaya 20632010023
4. Ukhti Yuliyas Tira 20632010001
5. Vianita 20632010044

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................2

A. LATAR BELAKANG..........................................................................................2

B. DEFINISI..............................................................................................................2

BAB II KASUS..............................................................................................................6

A. ANALISIS KONFLIK.........................................................................................8

BAB III KESIMPULAN................................................................................................9

A. KESIMPULAN.....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan merupakan suatu upaya perubahan, berdasarkan pilihan posisi


tertentu, yang tidak lepas dari pengalaman (sejarah), realitas situasi dan kepentingan
para pihak yang mengambil keputusan pembangunan. Pembangunan adalah usaha yang
dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah dalam rangka
mencapai tujuan nasional melalui pertumbuhan dan perubahan yang terencana menuju
masyarakat modern (S.P.Siagian:2012). Pembangunan dapat diartikan sebagai upaya
terencana dan terprogram yang dilakukan oleh negara terus menerus dalam menciptakan
masyarakat yang lebih baik. Dan pembangunan merupakan proses dinamis untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat. Proses kegiatan yang berkaitan dengan
pengembangan kegiatan ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat. Setiap
negara selalu berusaha untuk apa yang disebut pembangunan.

B. DEFINISI

Pembangunan politik merupakan pengembangan dari teori politik yang


menjadikan adanya perubahan dalam kehidupan masyarakat. Pembangunan politik tidak
dapat dipisahkan dari subdisiplin Kualitas Demokrasi karena pembangunan politik dan
demokrasi sering dianggap sebagai satu kesatuan. Menurut Hungtinton dan Dominguez
(dalam Afan Gaffar, 1989)konsep pembangunan politik dikatakan mempunyai konotasi
secara geografis, deveriatif, teologis dan fungsional :

1. Konsep Geografis berarti terjadi proses perubahan politik pada negara-negara


sedang berkembang dengan menggunakan konsep-konsep dan metode yang pernah
digunakan oleh negara-negara maju, seperti konsep mengenai sosialisasi politik,
komunikasi politik, rekrutment politik dan sebagainya.
2. Konsep Deveriatif dimaksudkan bahwa pembangunan politik merupakan aspek dan
konsekuensi politik dari proses perubahan yang menyeluruh, yakni modernisasi
yang membawa konsekuensi pada pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, peningkatan

2
pendidikan, media massa, perubahan status sosial dan aspek-aspek lainnya. Aspek
ekonomi menjadi tujuan pokok dari konsep ini.
3. Konsep Teologis dimaksudkan sebagai proses perubahan menuju pada suatu atau
beberapa tujuan dari sistem politik. Tujuan-tujuan itu mengenai stabilitas politik,
integrasi politik, demokrasi, partisipasi, mobilisasi dan sebagainya. Tujuan
pembangunan suatu bangsa meliputi pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
pemerataan, demokrasi, stabilistasdan otonomi nasional. (Huntington dalam
Ramlan Surbakti, 1992).
4. Konsep Fungsional diartikan sebagai suatu gerakan perubahan menuju kepada
sistem politik yang ideal dan ingin dikembangkan oleh suatu negara misalnya
Indonesia ingin mengembangkan sistem politik demokrasi konstitusional.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana


menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang
terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya
pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya
alam secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan yang


mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara
menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk
menopangnya. Peran lingkungan dalam pembangunan yaitu lingkungan hidup
diterapkan dengan bertujuan untuk dapat mengolah sumber daya alam secara bijaksana
karena hal ini bermaksud agar pembangunan yang dilaksanakan dapat menopang
pembangunan yang berkelanjutan bagi peningkatan kualitas hidup dari generasi ke
generasi seterusnya.

Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses dari perubahan kondisi


perekonomian yang terjadi di suatu negara secara berkesinambungan untuk menuju
keadaan yang dinilai lebih baik selama jangka waktu tertentu.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini menduduki urutan ketiga tercepat di


antara negara-negara anggota G20. Statistik terbaru menunjukan bahkan sejak 2000

3
hingga 2017 Produk DomestikBruto Indonesia (PDB) per kapita meningkat rata-rata 4%
setiap tahun, setelah China dan India, yang masing-masing tumbuh 9% dan 5,5% per
tahun.

Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia memicu tingginya ketimpangan antar


penduduk. Hal ini tercermin dalam indeks Gini-indeks untuk mengukur ketimpangan
dalam sebuah negara dari 0 (kesetaraan sempurna) sampai 100 (ketidaksetaraan
sempurna). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ketimpangan di Indonesia
mulai meningkat pada awal 1990-an.

Ketimpangan sosial merupakan kondisi di mana terjadi kesenjangan,


ketidaksamaan, atau perbedaan sumber daya yang ada. Umumnya ketimpangan sosial
dapat disebabkan oleh perbedaan status sosial, ekonomi, politik, serta budaya. Sosiologi
memandang ketimpangan sosial sebagai masalah sosial di masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan sosial timbul karena pembangunan


ekonomi yang tidak merata. Ketidakmerataan pembangunan ini disebabkan adanya
perbedaan antara wilayah satu dengan yang lainnya, serta dalam kehidupan masyarakat
mengakibatkan kemiskinan, pengangguran dan kecemburuan antara kelas sosial seperti
kelas atas menengah dan bawah akan tetapi kelas atas yang lebih banyak mengambil
keuntungan.

Ketimpangan sosial ini sangat dapat memepengaruhi kondisi sosial dan


ekonomi, daeah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung. Ini juga dapat
mempengaruhi kualitas hidup dan kesejhatraan masyarakat/daerah secara keseluruhan
dan dapat mengakibatkan ketegangan, konflik dll.

Indonesia bisa dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat.


Namun, permasalahannya juga kompleks seperti angka kemiskinan, ketimpangan sosial,
dan pengangguran juga tergolong tinggi. Penyakit sosial dan kesejahteraan seperti itu
seharusnya sudah bisa diselesaikan dengan sebuah solusi. Itu pun jika Indonesia
memiliki Pemimpin (baik itu Presiden, Anggota dewan, atau pun pemimpin daerah)
yang Amanah, tegas, cerdas, jujur, dan adil dalam kepemimpinannya.

4
Jadi permasalahamnya adalah pemimpinnya serta buruknya sistem pemerintahan
dan birokrasi di Indonesia, akibatnya itu bisa berpengaruh kepada permasalahan
lainnya. sulit untuk menjalankan sebuah program yang tujuannya untuk kesejahteraan
tetapi penuh dengan korupsi dan permainan cukong/konglomerat yang menguasainnya.

5
BAB II

KASUS

A. ANALISIS

1. Pembagunan IKN Beresiko bagi Lingkungan dan dapat Meluas di Kalimatan

1.1 Gambar Pembangunan IKN

Sumber: http://www.mongabay.co.id

Pada gambar pertama menjelaskan mengenai pembaguan, dimana


pembanguanan IKN merupakan rencana untuk mengejar Indonesia menjadi negara
penghasilan tinggi pada tahun 2045 mendatang. Namun, proyek pembagunan IKN yang
dilakukan pemerintah berisiko tinggi bagi lingkungan hidup dan masyarakat sekitar.
Berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KHLS), terdapat paling tidak tujuh
isu terhadap rencana pembangunan IKN di kalimanatan Timur, diantaranya yaitu daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup, habitat flora dan fauna, kontaminasi dan
kerusakan lingkungan, tekanan terhadap hutan dan perubahan lahan berkelanjutan,
sumber daya udara, dinamika sosial dan ekonomi masyarakat lokal dan wilaya lindung.

Dampak resiko dari pembanguanan IKN tersebut menurut Wahana Lingkungan


Hidup Indonesia (Walhi) dalam evalusi kinerja Presiden, pemerintah Indonesia bertekad

6
memindahkan ibu kota negara ke IKN Nusantara, Kaltim pada 2024, kota ini akan
dilandasi pada pembagunan hijau dan berkelanjutan, namun proyek ini banyak
merugikan masyarakat dan alam sekitar.

Timbulnya konflik lahan dengan masyarakat adat, dan kemungkinan relokasi


skala besar masyarakat memicu kekhawatiran kalangan pengamat lingkungan dan
aktivis HAM akan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan yang meluas ke seluruh
pulau. Hal ini, menjadi masalah yang diperkirakan bedampak pada konteks lingkungan
yaitu eksistensi yang berhubungan dengan sumber daya alam, seperti hutan mangrove
yang akan beralih fungsi, bahkan semakin hilang. Meskipun mempulihkan kembali,
butuh waktu yang cukup panjang dan lama.

Ancaman yang mengakibatkan kerusak lingkungan hidup dan beresiko merusak


habita fauna dan flora di hutan teropis, salin itu juga perumahan penduduk, serta
pertokoan, mapaun pembagunan jalan tol dan bandara kerap mengorbankan lahan
pertanian yang berarti mengancam hidup maasyarakat setempat. Selanjutnya yaitu
resiko pemindahan ibu kota paling banyak akan dirasakan oleh penduduk lokal
berdampak positif maupun negatif. Maksudnya positif membantu berapa warga dalam
bidang ekonomi yang sangat menguntungkan mereka, sedangkan dari segi negatif
masyarakat bahkan mengalami bajir di daerah Sepaku, dan kehilangan mata pencarian,
juga ruma. Serta pemerintah seolah-olah berlindung dengan misi meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dalam menjalankan pembangunan demi keberlangsungan
kesejahtraan.

7
2. Kerusakan Lingkungan Hingga Hilangnya Mata Pencarian Warga Wadas

1.2 Gambar Perlawanan Warga Wadas

Sumber: http://amp.kompas.com/nasional

Pada gambar kasus kedua menjelaskan mengenai proyek bedungan itu yang
merupakan akar persoalan dari perlawanan warga Wadas. Sebab, keberadaan proyek
tersebut menjadi ancaman kerusakan lingkungan dan hilangnya mata pencarian warga.
Bendungan Bener merupakan salah satu Proyek Startegis Nasional (PSN) yang akan
memasok sebagian besar kebutuhan air ke Bandara Yogyakarta Internasional Airport
(YIA) di Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta.

Menurut catatan Komite Percepatan Penyedian Infrastruktur Prioritas (KPPIP),


Bendungan Bener rencananya akan memiliki kapasitas 100,94 meter kubik. Proyek
bendungan ini memerlukan pasokan buatan andsit sebagai material pembangunan. Oleh
pemerintah, kebutuhan pasokan butuh andesit ini diambil dari Desa Wadas. Namun
demikian, sebagai warga menolak penambangan bantuan andesit di desa mereka.

Ancaman kerusakan lingkungan ini dikutip dari laman resmi Wahana


Lingkungan Hidup Indonesia, Walhi.or.id, proyek tambang di Desa Wadas ini
merupakan tambang quarry atau penambangan terbuka (dikeruk tanpa sisa) yang
rencananya berjalan 30 persen.

8
BAB III

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Pembangunan dapat diartikan sebagai upaya terencana dan terprogram yang


dilakukan oleh negara terus menerus dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik.
Dalam pembagunan sering kali mengalami masalah atau resiko yang sering terjadi dan
berkaitan atau berhubungan dengan ekosistem baik itu lingkungan, sumber daya alam
bahkan warga sekitar. Namun, pembangunan juga memiliki dampak positif dan negatif
bagi masyarata.

Positif membantu meningkatkan perekonomian bagi negara dan membuka


lapangan kerja serta mensejahtraankan warga, sedangkan negatifnya merugikan
lingkungan, risiko bencana bajir dan warga kehilangan usaha, serta rumah maupun
tempat berlindung lainnya.. Semu itu, tidak lepas dari kebijakan-kebijakan pemerintah
demi ekonomi dan kesenjangan sosial dimasa yang akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, A. (2004). Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

Hardiano, T. A. ((2019)). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dab Ketimpangan


Sosial Terhadap Kemiskinan Di Sumatra Barat. Abstract of Undergradudet Reeseach,
Faculty of Economics, Bung Hatta University , 14.

Manurung, R. (2009). Prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan, dalam Buku


ateri Pokok Manajemen Pembangunan dan Lingkungan, Modul 3. Jakarta: Universitas
Terbuka. .

Pambudi, D. T. (2019). Ketimpangan Sosial di Daerah Istimewah Yogyakarta


(DIY) pada Tahun 2018. Jurnal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta .

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup.

https://theconversation.com/pertumbuhan-ekonomi-selama-20-tahun-hanya-
dinikmati-orang-kaya-seberapa-parah-ketimpangan-di-indonesia-102107

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Pembangunan_politik

https://www.mongabay.co.id/2023/04/29/mencermati-ikn-danpotensi-degradasi-
lingkungan-yang-dapat-meluas-di-kalimatan/

hhtps://amp.kompas.com/nasional/read/2022/02/10/05400031/acaman-
kerusakan-lingkungan-hingga-hilangnya-mata-pencarian-warga-wadas

10
https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFEK/article/view/14025

11

Anda mungkin juga menyukai