Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian BIDANG EKONOMI, KEUANGAN, INDUSTRI, DAN PEMBANGUNAN

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. XIV, No. 12/II/Puslit/Juni/2022

DIVERSIFIKASI PANGAN LOKAL


DALAM MENGANTISIPASI KRISIS PANGAN
GLOBAL
19
Edmira Rivani

Abstrak
Sejak awal 2022, ekonomi pangan global menghadapi fenomena kenaikan harga
pangan. Tulisan ini akan mengkaji bagaimana memperkuat diversifikasi pangan
lokal guna mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan dari luar negeri.
Sayangnya, ketahanan pangan di Indonesia tak kunjung terwujud. Skor indeks
ketahanan pangan global Indonesia pada 2021 berada di skor 59,2 dengan kategori
moderat. Sementara, skor Indeks Kelaparan Global menempati urutan ke-73 dari
116 negara dengan skor 18.0 yang memiliki tingkat kelaparan sedang. Indonesia
dikaruniai tanah subur dan kekayaan alam melimpah. Namun, kerawanan pangan
masih menjadi tantangan tersendiri. Diversifikasi pangan lokal yang diharapkan
menjadi solusi, dapat dilakukan dengan meningkatkan kapasitas produksi pangan
lokal dalam negeri, pangan fungsional berbasis kearifan lokal, serta pemberian
fasilitas akses teknologi untuk mendukung diversifikasi pangan lokal. Dukungan
dan pengawasan DPR RI khususnya komisi IV diperlukan dalam pencapaian
ketahanan pangan. Tentunya, dengan tetap memperhatikan aspek pasokan,
ketersediaan, akses, dan kualitas pangan.

Pendahuluan tidak terlalu buruk. Harga rata-rata


Pandemi Covid-19 yang beras di Indonesia masih cukup
berkepanjangan, perang Rusia- stabil, yakni Rp11.800/kg selama
Ukraina di Eropa Timur, serta dua tahun (Media Indonesia, 14 Juni
iklim yang kurang kondusif sangat 2022). Namun, disrupsi dan hantaman
mempengaruhi rantai pasokan terhadap sistem pangan global
makanan secara global. Dua tahun demikian dahsyat. Banyak produsen
dihantam covid-19, sistem pangan pangan dilanda kekeringan sehingga
PUSLIT BKD global masih cukup resiliensi harga jagung dan kedelai mulai
walaupun sistem logistik global beranjak naik. Terlebih lagi setelah
terganggu. Kenaikan harga pangan invasi Rusia ke Ukraina, kenaikan
global masih dapat diredam karena harga pangan tidak dapat dihindari.
kinerja produksi di beberapa negara Sebagai produsen energi yang besar,
konflik Rusia-Ukraina melonjakkan Indonesia Rentan Ketahanan
harga energi, khususnya minyak Pangan
bumi dan gas. Minyak bumi menjadi Dalam kontestasi geopolitik
penopang utama sistem logistik dan pangan, wilayah Indonesia memiliki
perdagangan global. Gas menjadi area geografis, demografis, dan
bahan baku produksi pupuk urea atau sumber daya alam yang melimpah
salah satu input penting bagi sistem dan strategis. Namun, Indonesia
produksi pangan. masih berhadapan dengan
Sejak awal 2022, ekonomi permasalahan ketahanan pangan
pangan global menghadapi fenomena dan impor pangan dalam skala
yang cukup dahsyat karena kenaikan besar. Bukan kali ini saja Indonesia
harga pangan. Harga gandum naik mengalami persoalan kelangkaan
lebih dari dua kali lipat dari rata- bahan pangan. Tahun 2008, misalnya,
rata USD280/ton pada 2021 menjadi kelangkaan minyak goreng serta
USD650/ton pada Mei 2022. Harga
minyak nabati global naik, bahkan
tahu dan tempe pernah terjadi. 20
Harga minyak goreng melejit karena
sejak pandemi covid-19 pada awal tingginya harga minyak sawit mentah
2020 yang hampir setara dengan (CPO) dunia. Situasi yang sama
kondisi ketika krisis pangan global berulang di tahun 2011 (Kompas.id,
pada 2008. Harga minyak sawit 22 Maret 2022). Kelangkaan bahan
mentah (CPO) melonjak dari rata-rata pokok juga terjadi pada komoditas
US$1.131/ton menjadi US$1.717/ton tahu dan tempe. Dua produk pangan
pada Mei 2022. Harga minyak rapa harian masyarakat itu pernah absen
(rapeseed oil) yang banyak diproduksi hadir di sejumlah warung angkringan
di Eropa telah mendekati US$1,900 per dan pasar tradisional pada tahun 2008,
ton, suatu rekor kenaikan harga amat lantaran harga kedelai yang menjadi
tinggi. Indonesia sebagai produsen bahan bakunya melambung tinggi.
CPO terbesar bahkan mengalami Komoditas lainnya, yaitu gandum,
lonjakan harga minyak goreng sampai harganya pun naik tak terbendung.
di atas Rp20.000/liter yang sempat Dengan pengalaman tersebut,
menimbulkan persoalan sosial- Indonesia semestinya mempunyai
ekonomi politik (Media Indonesia, 14 cukup cara untuk mengatasi problem
Juni 2022). kelangkaan bahan pokok.
Tulisan ini akan mengkaji Sayangnya, hal serupa masih
bagaimana memperkuat diversifikasi terus menjadi kendala dari tahun
pangan lokal guna mengurangi ke tahun. Ketahanan pangan tak
ketergantungan terhadap impor kunjung terwujud. Berdasarkan
pangan dari luar negeri, sehingga laporan Economist Impact, skor indeks
tidak banyak bergantung pada ketahanan pangan global (GFSI)
pasokan pangan global yang begitu di Indonesia pada 2021 berada di
rentan akibat konflik bersenjata skor 59,2 dengan kategori moderat
maupun krisis kesehatan. Tentunya, (Gambar 1.). Skor indeks tersebut
dengan tetap memperhatikan aspek turun 2,2 poin dari tahun sebelumnya
pasokan, ketersediaan, akses, dan yang mencapai kategori baik dengan
kualitas pangan. skor 61,4.
Peringkatnya pun merosot
dari peringkat ke-63 menjadi 69
Gambar 1. Skor Indeks Ketahanan Pangan Pada 10 Negara dengan Jumlah
Penduduk Terbanyak Tahun 2021
Sumber: Economist Impact dan Kompas, 2022

seiring dengan skor yang menurun. para pemangku kebijakan dalam


21 Bahkan, jika dibandingkan dengan mengambil setiap langkah dan
beberapa negara yang memiliki keputusan.
karakteristik yang serupa, seperti
banyaknya jumlah penduduk, posisi Memperkuat Diversifikasi
Indonesia masih relatif tertinggal. Pangan Lokal
Brasil, misalnya, negara dengan Risiko kenaikan harga-harga
penduduk sebanyak 209 juta jiwa, pangan merupakan salah satu hal
menduduki peringkat ke-63 dengan yang perlu diwaspadai. Pemerintah
skor 60,0 di tahun 2021 (Gambar 1.). serta pemerintah daerah perlu
Begitu halnya dengan China, negara memprioritaskan peningkatan
berpenduduk 1,4 miliar jiwa dan produksi pangan. Tidak hanya beras,
menjadi yang tertinggi di dunia itu tapi juga pangan lainnya seperti
juga dilimpahi daratan terluas. Dari 9,4 jagung, ubi kayu, ubi rambat, dan
juta km persegi, lebih dari separuhnya porang. Badan Pangan Nasional
digunakan untuk pertanian. (Bapanas) juga perlu mendorong
Sehingga, luas lahan pertanian peningkatan stok pangan diiringi
menjadi 0,0048 km persegi per orang. dengan optimasi logistik atau
China mendapatkan peringkat ke- pengelolaan stok pangan tersebut.
34 (Gambar 1.), sangat jauh dari Kementerian terkait dan Bapanas
Indonesia. harus memiliki serangkaian skenario
Selain itu, skor Indeks Kelaparan kondisi dari yang agak buruk hingga
Global (Global Hunger Index) tahun yang sangat buruk, disertai berbagai
2021, Indonesia menempati urutan alternatif solusi untuk mengatasi setiap
ke-73 dari 116 negara dengan skor kondisi tersebut.
18.0 yang memiliki tingkat kelaparan Sekretaris Kementerian
sedang. Indonesia dikaruniai tanah Koordinator Bidang Perekonomian,
subur dan kekayaan alam melimpah. Susiwijono Moegiarso, mengatakan
Namun, kerawanan pangan dan pemerintah senantiasa mendorong
ketahanan sumber daya alam masih pengembangan produk komoditas
menjadi tantangan Pemerintah pertanian lokal yang mempunyai
Indonesia dalam mewujudkan potensi ekonomi tinggi. Selain untuk
kesejahteraan warganya. Kondisi menggerakkan perekonomian
ini menuntut peran dan komitmen rakyat, upaya tersebut juga dapat
menjadi solusi krisis pangan global Obat dan Makanan (BPOM) adalah
(Media Indonesia, 13 Juni 2022). Selain pangan olahan yang mengandung
itu, Kementerian Pertanian dapat satu atau lebih komponen fungsional
memperkuat program agar diversifikasi yang mempunyai fungsi fisiologis
pangan lokal dengan tujuan menekan tertentu, serta terbukti tidak
impor melalui optimalisasi pangan lokal membahayakan dan bermanfaat bagi
segera terwujud. kesehatan. Pangan fungsional sudah
Undang-Undang Nomor 18 Tahun berkembang dengan pesat dalam
2012 tentang Pangan menjelaskan beberapa tahun terakhir ini. Konsumen
bahwa, “Penganekaragaman pangan memilih makanan tidak lagi sebagai
merupakan upaya meningkatkan pengenyang perut belaka, tapi harus
ketersediaan pangan yang beragam mengandung komposisi gizi yang
dan yang berbasis potensi sumber baik, penampakan, cita rasa yang
daya lokal.” Dalam mengantisipasi menarik, dan tentu saja harus memiliki
krisis pangan pasca pandemi serta efek
domino dari konflik di Eropa Timur
manfaat bagi kesehatan.
Di Indonesia kita mengenal
22
yang menyebabkan kenaikan harga jajanan tradisional berbahan umbi-
bahan pangan, diversifikasi pangan umbian seperti klepon goreng ubi
dapat dilakukan dengan beberapa cara. ungu, bika ambon ubi, kue lumpur
Pemerintah perlu meningkatkan ubi, kolak singkong, dan getuk ubi
kapasitas produksi pangan lokal dalam ungu. Umbi-umbian seperti ubi
negeri melalui lumbung pangan (food jalar, gembili, ganyong, dan lain
estate) dan poros maritim dunia (world sebagainya berperan sebagai pangan
maritime axis). Sejumlah program fungsional yang mengandung serat
strategis nasional telah ditetapkan yang tinggi, oligosakarida yang
oleh pemerintah pusat, di antaranya bersifat mengenyangkan, serta bebas
peningkatan produksi pangan melalui dari gluten. Dengan ketiadaan gluten
pengembangan food estate. Selain itu, tersebut, produk olahan tersebut
dalam upaya mempertegas jati diri dapat dikonsumsi oleh konsumen
Indonesia sebagai negara Poros Maritim yang alergi dan tidak diperbolehkan
Dunia, pembangunan mulai dari aspek mengkonsumsi gluten, seperti
infrastruktur, politik, sosial-budaya, penderita resisten gluten (suara.com,
hukum, keamanan, hingga ekonomi 14 Juni 2022).
pun dicanangkan dalam melindungi Hal lainnya yang tidak kalah
sumber daya kelautan dan perikanan. penting adalah pemberian fasilitas
Meski program kedua sektor tersebut akses teknologi untuk mendukung
telah dieksekusi secara nasional, namun diversifikasi pangan lokal. Akses
masih perlu adanya penguatan dalam hasil inovasi baik oleh pemerintah,
pemanfaatan teknologi dalam proses perguruan tinggi, maupun swasta
hulu-hilir komoditas pertanian dan perlu diperluas secara sporadis
perikanan (theconversation.com, 14 Juni kepada petani, nelayan, dan stakeholder
2022). untuk mendorong transformasi
Selanjutnya, pangan fungsional pertanian dan perikanan dari
berbasis kearifan lokal yang pola tradisional menjadi lebih
menitikberatkan pada komoditas modern guna mendongkrak
unggulan di suatu daerah. Pangan produktivitas dan menghadapi
fungsional menurut Badan Pengawas perubahan iklim. Misalnya, Smart
Greenhouse, merupakan hasil inovasi agar Indonesia tidak terkena dampak
terbaru pemerintah yang mampu besar dari permasalahan rantai
mengendalikan suhu microclimate pasok global. Namun, hal tersebut
pada sebuah lahan pertanian modern menghadapi tantangan dimana skor
untuk menghasilkan produksi indeks ketahanan pangan global
pangan berkualitas yang berbasis Indonesia pada tahun 2021 berada di
pada konsumsi dalam negeri serta skor 59,2 dengan kategori moderat.
peningkatan ekspor. Selain itu, Sementara, skor Indeks Kelaparan
pada sektor perikanan budidaya, Global menempati urutan ke-73 dari 116
pemanfaatan kecerdasan buatan negara dengan skor 18.0 yang memiliki
diaplikasikan untuk menganalisis tingkat kelaparan sedang. Padahal
kualitas air, perubahan lingkungan, Indonesia dikaruniai tanah subur dan
hingga mengetahui kondisi ikan. kekayaan alam melimpah.
Integrasi sistem kecerdasan buatan Pemerintah perlu mendorong
23 dengan kamera bawah air dapat
mengetahui pemberian pakan secara
pengembangan produk komoditas
pertanian lokal yang mempunyai
presisi sesuai dengan bobot ikan potensi ekonomi tinggi. Selain untuk
tersebut. Keberhasilan diversifikasi menggerakkan perekonomian rakyat,
tidak saja akan memperkuat ketahanan upaya tersebut juga dapat menjadi
pangan, tapi juga akan bermanfaat bagi solusi krisis pangan global. Dukungan
penghematan devisa negara jutaan dan pengawasan DPR RI, khususnya
dolar per tahunnya yang berarti juga Komisi IV dalam hal peningkatan
meringankan beban keuangan negara produksi, nilai tambah, dan daya saing
(theconversation.com, 14 Juni 2022). produk pertanian sangat diperlukan.
Berbagai program terkait Hal tersebut dilakukan dengan
diversifikasi pangan yang sudah memperhatikan komoditas andalan,
dilaksanakan sejak lama oleh karakteristik, dan kebutuhan daerah
pemerintah seharusnya dapat masing-masing. Sehingga Indonesia
dilaksanakan secara konsisten tidak banyak bergantung pada pasokan
dan diperbesar sasaran dan pangan global.
volume kegiatannya. Dalam hal
ini, Komisi IV DPR RI diharapkan Referensi
dapat meningkatkan pengawasan, “Antisipasi Ancaman Krisis Pangan
khususnya dalam peningkatan Global”, Republika, 13 Juni 2022,
produksi, nilai tambah, dan daya hal.10.
saing produk pertanian sehingga “Indonesia Harus Perkuat
ketersediaan pangan di Indonesia tetap Diversifikasi Pangan Lokal,
aman. Hal tersebut dilakukan dengan Belajar dari Krisis Pangan
memperhatikan komoditas andalan, Global Saat Ini”, 14 Juni 2022,
karakteristik, dan kebutuhan daerah https://www.suara.com/
masing-masing. tekno/2022/06/14/141640/
indonesia-harus-perkuat-
Penutup diversifikasi-pangan-lokal-
Ancaman krisis pangan yang belajar-dari-krisis-pangan-global-
membayangi dunia harus diantisipasi saat-ini, diakses 14 Juni 2022.
oleh pemerintah. Langkah-langkah
yang komprehensif dibutuhkan
“Indonesia Perlu Perkuat “Transformasi Sistem Pangan”,
Diversifikasi Pangan Lokal Media Indonesia, 14 Juni 2022,
Untuk Hadapi Krisis Pangan hal.6.
Global”, 14 Juni 2022, https:// “Urgensi Menjawab Krisis Pangan
theconversation.com/indonesia- Nasional”, 22 Maret 2022,
perlu-perkuat-diversifikasi- https://www.kompas.id/baca/
pangan-lokal-untuk-hadapi- telaah/2022/03/21/urgensi-
krisis-pangan-global-181760, menjawab-krisis-pangan-
diakses 14 Juni 2022. nasional, diakses 14 Juni 2022.
“Krisis Pangan Global Peluang Bagi
Indonesia”, Media Indonesia, 13
Juni 2022, hal.10.

24

Edmira Rivani
edmira.rivani@dpr.go.id.

Edmira Rivani, S.Si, M.Stat. menyelesaikan studi S1 pada jurusan Statistika – Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran pada tahun 2008,
dan melanjutkan pendidikan Pasca Sarjana pada Jurusan Statistika Terapan – Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran tahun 2009.
Bekerja di Sekretariat Jenderal DPR RI mulai tahun 2009 sebagai Peneliti Ekonomi
dan Kebijakan Publik dengan kepakaran kebijakan ekonomi. Beberapa karya tulis
ilmiah tentang ekonomi dan kebijakan publik telah dihasilkan seperti: Perubahan
Struktur Ekonomi Tenaga Kerja dan Analisis Multidimensional Scaling (MDS) dalam
Mengelompokkan Penyerapan Tenaga Kerja di Berbagai Provinsi (2014), Peningkatan
Daya Saing Industri Indonesia dalam Menghadapi ASEAN China Free Trade Area
(2015), Peran Sektor Pertanian dalam Pembangunan Berkelanjutan (2015).

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai