Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Makalah ini membahas tentang sejarah kontemporer dunia. Untuk lebih jauh, penulis akan
jabarkan di dalam makalah ini.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini untuk
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman dan pengetahuan yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harap kan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................ 3
A. Latar Belakang............................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan ................................................................................................................. 3
A. Kesimpulan .................................................................................................................................. 8
A. LATAR BELAKANG
Benih perang dingin mulai tumbuh pada masa Perang Dunia II (PD II). Keberhasilan pasukan
sekutu membebaskan negara-negara di Eropa dari pendudukan Jerman. tampaknya, Uni Soviet
harus berpacu dengan Sekutu agar memperoleh daerah pengaruh apabila PD II berakhir.
Masalah inilah yang menjadi pemicu keretakan antar negara-negara Eropa di bawah pengaruh
Amerika Serikat dan dibawah hegemoni Uni Soviet. Ketegangan semakin berkembang setelah
Uni Soviet menduduki negara-negara Baltik seperti Latvia, Estonia, dan Lithuania, yang
merupakan wilayah Polandia.
Meskipun diantara sejarawan belum mencapai kesepakatan tentang kapan dimulainya
perang dingin, namun kebanyakan berpendapat bahwa pertemuan para pemimpin Sekutu dan
Uni Soviet pada bulan Pebruari 1945 di konferensi Yalta adalah awal dari perang dingin. Perang
dingin adalah istilah yang merujuk pada persaingan yang berkembang setelah PD II, antara
negara kelompok komunis dan nonkomunis. Dalam konteks pengertian tersebut, negara
komunis seperti Uni Soviet beserta sekutunya disebut Blok Timur dan kelompok negara
demokrasi seperti Amerika Serikat dan aliansinya disebut Blok Barat. Pergulatan antara dua
kelompok itulah yang dinamakan perang dingin,karena tidak sampai menjadi “perang panas”
dalam skala yang luas.
Seorang kolumnis bernama Walter Lipman mempopulerkan pergulatan itu dengan istilah Cold
War (Perang Dingin) dalam bukunya Cold War.
Perang dingin ditandai oleh sikap saling ketidakpercayaan, keurigaan dan kesalahpahaman
antara Blok Barat dan Blok Timur. Keadaan tersebut mendorong ketegangan kian bertambah
dan menjurus terjadinya Perang Dunia III. Amerika Serikat dituduh melakukan politik
imperialisme untuk memengaruhi dunia, sementara Uni Soviet dianggap melakukan perluasan
hegemoni atas negara-negara demokrasi melalui ideologi komunis. Negara yang baru merdeka
atau berkembang khawatir akan situasi seperti ini, untuk itu mereka membentuk suatu
kelompok yang tidak memihak pada Blok Barar maupun Blok Timur yang disebut dengan
Gerakan Non Blok (GNB). Makalah akan membahas bagaimana terjadinya perang dingin
tersebut dan bagaimana peranan Gerakan Non Blok (GNB) dan Koferensi Asia Afrika dalam
proses perdamaian dunia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Perang Dingin
2. Latar belakang terjadinya perang dingin
3. Sejarah Gerakan Non Blok
4. Tujuan Gerakan Non Blok
5. Peranan GNB dan KAA
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui apa maksud Perang Dingin
2. Untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi terjadinya perang dingin
3. Menjelaskan proses terjadinya Gerakan Non Blok
4. Menjelaskan Tujuan dilakukannya Gerakan Non Blok
5. Menjelaskan peranan Gerakan Non Blok (GNB) dan Koferensi Asia Afrika (KAA) dalam
proses perdamaian Dunia
BAB II PEMBAHASAN
A. PERANG DINGIN
Perang dingin merupakan perang yang terjadi tanpa adanya bentrokan fisik, maksudnya pihak
yang berperang saling menggertak satu sama lain dengan memperlihatkan kebolehannya dan
kelebihannya tanpa menyerang satu sama lain.
Menurut Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Perang Dingin (bahasa Inggris: Cold War, bahasa Rusia:
холо́ дная война́, kholodnaya voyna, 1947–1991) adalah sebutan bagi sebuah periode di mana
terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut
Blok Barat) dan Uni Soviet(beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun
1947—1991.
Istilah “Perang Dingin” ini sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan
Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara
Amerika Serikat dan Uni Soviet
GNB mempunyai arti yang khusus bagi bangsa Indonesia yang dapat dikatakan lahir sebagai
negara netral yang tidak memihak. Hal tersebut tercermin dalam pembukaan UUD 1945 yang
menyatakan bahwa “kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan”. Selain itu, diamanatkan pula bahwa Indonesia ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sesuai dengan politik luar negeri
yang bebas aktif, Indonesia memilih untuk menentukan jalannya sendiri dalam upaya
membantu tercapainya perdamaian dunia dengan mengadakan persahabatan dengan seluruh
bangsa. Sebagai implementasi dari politik luar negeri yang bebas aktif itu, selain sebagai salah
satu negara pendiri GNB, Indonesia juga senantiasa setia dan komitmen pada prinsip-prinsip
dan aspirasi GNB. Pada masa itu, Indonesia telah berhasil membawa GNB untuk mampu
menentukan arah dan secara dinamis menyesuaikan diri pada setiap perubahan yang terjadi.
BAB I PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perang dingin merupakan perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan dari
konflik-konflik kepentingan, supremasi, perbedaan ideologi dan lain-lain antara Blok Barat
yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet.
2. KAA menyepakatu “Dasa Sila Bandung”yang dirumuskan sebagai prinsip-prinsip dasar bagi
penyelanggaraan hubungan dan kerjasama antar bangsa-bangsa. Sejak saat itu proses
pendirian GNB semakin mendekati kenyataan, dan dalam proses ini tokoh-tokoh yang
memegang peran kunci sejak awal adalah presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, Presiden
Indonesia Soekarno, dan Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito. Kelima tokoh dunia ini
kemudian dikenal sebagai pendiri GNB.
3. Peranan Gerakan Non-Blok Terhadap Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Politik Negara
Berkembang :
a. Meningkatkan kesejahteraan bagi negara berkembang.
b. Meningkatkan program kearah tata ekonomi dunia.
c. Membantu Afrika Selatan dalam menghapus politik Aparthied.
4. Indonesia sangat berperan penting dalam GNB, beberapa peran penting yang dilakukan
Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Presiden Soekarno adalah satu dari lima pemimpin dunia yang mendirikan GNB;
b. Indonesia menjadi pemimpin GNB pada tahun 1991. Saat itu, Presiden Soeharto terpilih
menjadi ketua GNB. Sebagai pemimpin GNB, Indonesia sukses mengglar KTT X GNB di
Jakarta;
c. Indonesia juga berperan penting dalam meredakan ketegangan di kawasan bekas
Yugoslavia pada tahun 1991.
5. Dalam bidang ekonomi, selama menjadi ketua GNB, Indonesia juga secara konsisten telah
mengupayakan pemecahan masalah hutang luar negeri negara-negara miskin dan
pembangunan mengenai penyelesaian hutang luar negeri.
DAFTAR ISI
https://www.scribd.com/doc/436976946