Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

“Perang Dunia I”

Disusun Oleh:

1. Reza oktriani (2111270057)


2. Ridho pangestu (2111270070)

Dosen Pembimbing

M Ilham Gilang,M.Pd

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI
SUKARNO
(UINFAS) BENGKULU
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahrabbil’aalamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan rahmat berkah serta karunianya sehingga kami bisa di beri
kesempatan untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang yang InsyaAllah membawa berkah kepada kami insan yang
menuntut ilmu di dalamnya. Amin

Sholawat serta salam tetap kami curah limpahkan kepada junjung kita
Nabi Agung Muhammad SAW.yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya sehingga kelompok kami dapat menyusun makalah ini dengan
semaksimal mungkin walaupun setiap manusia pasti mempunyai ketidak
sempurnaan. Dan kami akan memcoba untuk memperbaiki kesalahan-
kesalahan kami.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
banyak membantu kami dalam proses pembuatan dan penyusunan makalah yang
berjudul ” Perang Dunia 1” ini, khususnya kepada Dosen Pengampu Mata
Kuliah sejarah Indonesia yang senantiasa dengan sabar dan ikhlas membimbing
kami.

Dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun (konstruktif) dari semua pembaca, karena kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini tentulah masih terdapat banyak sekali
kekurangan–kekurangan. Akhir kata, semoga karya makalah ini bisa bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin ya Robbal Alamin.

Bengkulu, Juni 2023

Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................3
C. Tujuan Masalah..........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perang Dunia I.........................................................................4
B. Sebab Terjadinya Perang Dunia I..............................................................6
C. Dampak Perang dunia Dalam Bidang Politik..........................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................16
B. Saran.....................................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Yang melatar belakangi perang dunia adalah sebagai
berikut:Pembunuhan Pangeran Austria Franz Ferdinand oleh kelompok teroris
Serbia, GavriloPrincip Persaingan merebut daerah sumber bahan baku,
penanaman modal, dan daerah pemasaran. Munculnya persekutuan atau blok
persaingan politik antar negara-negara Eropa:Triple Alliance : Jerman,
Austria, Italia, Triple Entante : Inggris, Prancis, RusiaDi Eropa abad ke-19
penjajahan tersebar luas. Kekuatan bangsa Eropa sepertiInggris dan Prancis
telah membangun kekuasaan penjajahan di keempat penjuru dunia.Jerman,
yang telah membangun kesatuan poitiknya lebih lama daripada negara-
negaralain, bekerja keras untuk menjadi pelopor dalam perlombahan ini.Pada
awal abad ke-20,hubungan yang didasarkan pada kepentingan telah membagi
Eropa menjadi dua kutubyang berlawanan. Inggris, Prancis, dan Rusia berada
di satu pihak, dan Jerman besertaKekaisaran Austria-Hungaria yang diperintah
oleh keluarga Hapsburg asal Jerman beradadi pihak lainnya.Ketegangan antara
kedua kelompok ini semakin hari semakin meningkat,hingga akhirnya suatu
pembunuhan pada tahun 1914 menjadi pemicu perang.Pangeran Franz
Ferdinand, pewaris tahta Kekaisaran Austria-Hungaria, dibunuholeh kaum
nasionalis Serbia yang berusaha menekan pengaruh kekaisaran tersebut
didaerah BalkanDalam kurun waktu yang amat singkat, hasutan setelah
peristiwa inimenyeret seluruh benua Eropa ke dalam kancah peperangan.
Pertama, Austria-Hungariamenyatakan perang kepada Serbia. Rusia, sekutu
abadi bangsa Serbia kemudianmenyatakan perang terhadap Austria-Hungaria
Perang Dunia 1 merupakan perang yang melibatkan seluruh kekuatan
besar di dunia. Perang ini berlangsung dari tanggal 28 Juli tahun 1914 dan
berakhir pada tanggal 11 November 1918. Kekuatan besar yang terlibat
meliputi 2 aliansi yang saling bermusuhan yakni pihak Sekutu (Prancis,
Britania Raya dan Rusia), dengan Blok Sentral yang terdiri dari (Italia, Austria

1
Hungaria dan Jerman). Dalam sejarahnya, Perang Dunia 1 melibatkan banyak
sekali tentara atau pasukan militer yang saling berperang. Berdasarkan
informasi yang ditemukan, perang ini melibatkan 70 juta pasukan militer dan
merupakan perang terbesar sepanjang sejarah perang di dunia.
Banyaknya pasukan yang terlibat, mengakibatkan korban dalam
perang dunia 1 juga sangat fantastis yaitu lebih dari 9 juta pasukan militer
gugur. Hal ini disebabkan karena teknologi yang digunakan dalam perang
sudah sangat maju sehingga banyak korban yang berjatuhan. Penyebab Perang
Dunia 1 yaitu karena kebijakan luar negeri dari negara-negara dengan
kekuatan besar di Eropa. Kekuatan besar ini meliputi : Kekaisaran Jerman,
Kesultanan Utsmaniyah, Kekaisaran Austria Hungaria, Imperium Britania,
Kekaisaran Rusia, Italia dan Republik Prancis.
Kepercayaan dan popularitasnya yang tinggi juga membuat negara
pemenang perang dunia pertama khawatir akan terjadinya perang besar yang
baru dimana saat itukekuatan sekutu belum siap untuk berperang, hal ii
dimanfaatkan Hitler untuk menjalin persekutuan degan Mussolini yang juga
berfaham Fasis. Hitler mulai mencaplok wilayah-wilayh Kekaisaran Jerman
dulu yang hilang akibat kekalahan perang dunia 1.kemudianmemulai Perang
Dunia II dengan menyerbu Polandia di kota Danzig pada tanggal 1September
1939 yang mana negara itu berada dalam perlindungan Perancis dan
Inggris.Hal ini membuat Perancis dan Inggris menyatakan perang pada Jerman
pada tanggal 3September 1939. Peristiwa itulah yang menjadi sebab langsung
terjadinya Perang Dunia II.

2
Pasca berakhirnya Perang Dunia I yang dimenangkan oleh sekutu,
Jepang yang berkerjasama dengan Inggris secara otomatis berada di pihak
pemenang tetapi dengan berakhirnya perang tidak membuat kondisi politik
dunia dalam keadaan aman dan stabil. Banyak negara di dunia yang merasa
khawatir terhadap perang yang akan terjadi di kemudian hari dapat
mengancam keamanan negara masing- masing. Berbagai ketegangan politik
pasca perang membuat beberapa negara berlomba-lomba membangun armada
militer yang kuat, termasuk Inggris dan Jepang. Dalam keadaan seperti ini,
tentu Jepang merasa bangga karena menjadi pihak pemenang dalam perang
sehingga memiliki kesempatan untuk menunjukkan dirinya sebagai penguasa
Asia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian Perang Dunia I?
2. Apa penyebab terjadinya Perang Dunia I?
3. Bagaimana dampak Perang Duni I terhadap bidang politik?

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dalam makalah ini adalah:
1. Untuk Mengetahui pengertian Perang Dunia I?
2. Untuk Mengetahui penyebab terjadinya Perang Dunia I?
3. Untuk Mengetahui dampak Perang Duni I terhadap bidang politik?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perang Dunia I


Perang dunia pertama (The First World War) merupakan perang besar
yang terjadi wilayah Eropa namun dampaknya terasa di seluruh dunia. Perang
ini menjadi salah satu ajang perebutan kekuasaan antara wilayah satu dengan
yang lainnya serta sebagai saluran penyebaran ideologi antara negara yang
menganut aliran ideologi Liberal dan negara yang menganut aliran ideologi
Komunis. Dimulainya Perang Dunia I ditandai dengan terbunuhnya putra
mahkota Austria, Archduke Ferdinand, oleh nasionalis Serbia di Sarajevo
tanggal 28 Juni 1914. 1

Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_I
Dalam buku Arifian (2020) dijelaskan beberapa proses pemicu yang
menyebabkan meletusnya perang dunia I yaitu diantaranya sebagai berikut:
a. Kebijakan ekspansionis internasional yang baru dikeluarkan oleh Kaisar
Wilhelm II dari Jerman tahun 1890.

1
Erik J. Zurcher, “Turki, A Modern History”, a.b. Karsidi Diningrat, Sejarah Turki
Modern, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003, hlm. 140.

4
b. Terdapat perubahan kekuatan penyeimbang (power balance) antara negara
dengan kekuatan ekonomi terbesar: Inggris dan Jerman. Hal ini
dikarenakan kemunculan Jerman yang dianggap Inggris dapat
mengganggu balance of power (keseimbangan kekuatan) antar negara-
negara di Eropa, yang disebabkan oleh bangkitnya armada laut jerman
dengan percepatan industri produksi kapal-kapal tempur guna menyaingi
Inggris.
c. Konflik antara negara imperialis-kolonialis di Afrika dan Asia.
d. Persaingan teritorial antara Perancis dan Jerman yang memperebutkan
wilayah Alsace dan Lorraine.
e. Persaingan antara Rusia dan Astro-Hongaria atas hegemoni di wilayah
Balkan
Perang dunia I mengakibatkan tumbangnya empat kekaisaran besar
yaitu Austria-Hongaria, Jerman, Turki Usmani dan Rusia. Perang ini juga
menandai berakhirnya monarki absolutisme di Eropa. Akibat dari perang ini
juga menjadi pemicu Revolusi Rusia, yang akan menginspirasi revolusi
lainnya di negara lainnya seperti Tiongkok dan Kuba, dan akan menjadi basis
bagi Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat (Iqbal, 2010:133).
Perang dunia I ini kemudian diakhiri dengan kekalahan Jerman
beserta sekutunya yaitu Austria-Hongaria dan Kekhalifahan Turki
Utsmaniyahdari kekuatan Britania Raya. Perang ini mengakibatkan kerugian
besar-besaran bagi perekonomian negara-negara yang terlibat dalam perang
tersebut, Inggris terlilit hutang dan mengalami krisis keuangan yang parah
akibat dari pecahnya perang tersebut, Inggris dan Prancis terlilit hutang lebih
dari 10 milliar dolar. Hal ini turut diperparah dengan hambatan perdagangan
bebas pasca meletusnya perang tersebut, tidak hanya itu dampak dari
meletusnya perang ini turut menewaskan ratusan ribu orang baik warga sipil
maupun militer yang tergabung dalam aliansi perang tersebut (Yazid,
2017:28)
Perang Dunia I adalah sebuah perang global terpusat di Eropa yang
dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918. Perang ini

5
sering disebut Perang Dunia atau Perang Besar sejak terjadi sampai
dimulainya Perang Dunia II pada tahun 1939, dan Perang Dunia Pertama atau
Perang Dunia I setelah itu. Perang ini melibatkan semua kekuatan besar dunia,
yang terbagi menjadi dua aliansi bertentangan, yaitu Sekutu (berdasarkan
Entente Tiga yang terdiri dari Britania Raya, Perancis, dan Rusia) dan Blok
Sentral (terpusat pada Aliansi Tiga yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria,
dan Italia).
Kedua aliansi ini melakukan reorganisasi (Italia berada di pihak
Sekutu) dan memperluas diri saat banyak negara ikut serta dalam perang.
Lebih dari 70 juta tentara militer, termasuk 60 juta orang Eropa, dimobilisasi
dalam salah satu perang terbesar dalam sejarah. Lebih dari 9 juta prajurit
gugur, terutama akibat kemajuan teknologi yang meningkatkan tingkat
mematikannya suatu senjata tanpa mempertimbangkan perbaikan
perlindungan atau mobilitas. Perang Dunia I adalah konflik paling mematikan
keenam dalam sejarah dunia, sehingga membuka jalan untuk berbagai
perubahan politik seperti revolusi di beberapa negara yang terlibat.
Penyebab jangka panjang perang ini mencakup kebijakan luar negeri
imperialis kekuatan besar Eropa, termasuk Kekaisaran Jerman, Kekaisaran
Austria-Hongaria, Kesultanan Utsmaniyah, Kekaisaran Rusia, Imperium
Britania, Republik Perancis, dan Italia. Pembunuhan tanggal 28 Juni 1914
terhadap Adipati Agung Franz Ferdinand dari Austria, pewaris tahta Austria-
Hongaria, oleh seorang nasionalis Yugoslavia di Sarajevo, Bosnia dan
Herzegovina adalah pencetus perang ini. Pembunuhan tersebut berujung pada
ultimatum Habsburg terhadap Kerajaan Serbia. Sejumlah aliansi yang
dibentuk selama beberapa dasawarsa sebelumnya terguncang, sehingga dalam
hitungan minggu semua kekuatan besar terlibat dalam perang; melalui koloni
mereka, konflik ini segera menyebar ke seluruh dunia.2

2
Alfi Arifian. Sejarah Lengkap Perang Dunia I: 1914-1918, (Jakarta: Anak Hebat
Indonesia, 2020)

6
B. Sebab Terjadinya Perang Dunia I
1. Terjadi Pertentangan antara Negara-negara Eropa
Menjelang Perang Dunia I negara-negara di Eropa saling bermusuhan
antara satu dengan lainnya. Penyebabnya bermacam-macam, baik politik,
ekonomi, maupun saling berebut daerah pengaruh. Contoh dari
pertentangan antara negara Eropa tersebut adalah sebagai berikut:

Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_I

a. Perancis-Jerman
Negara Jerman terpecah menjadi beberapa negara kecil
berdasarkan keputusan Kongres Wina (1815). Perdana Menteri Prusia
(Otto Von Bismarck) tampil untuk menyatukan Jerman. Usaha tersebut
berhasil pada tahun 1871 bersamaan waktunya dikalahkannya Perancis
dalam perang Jerman-Perancis (1870-1871). Pengumuman
terbentuknya negara kesatuan Jerman dilakukan di Istana Versailles
yang merupakan lambang keagungan Perancis. Ini merupakan suatu
penghinaan, sehingga pada diri rakyat Perancis timbul keinginan untuk
membalas dendam (Revanche Ide).
b. Inggris-Jerman
Pada akhir abad ke-19 Jerman telah berkembang menjadi negara
industri. Produksinya terlalu banyak sehingga tidak dapat diserap oleh
pasar dalam negeri (over produksi). Oleh karena itu perlu dicarikan

7
lebensraum (ruang hidup) untuk menjual hasil produksinya sekaligus
sebagai tempat untuk memperoleh bahan mentah. Inggris yang telah
muncul lebih dulu sebagai negara industri merasa mendapat saingan
sehingga ke dua negara saling berebut tanah jajahan.
c. Rusia-Jerman
Kedua negara saling berebut pengaruh di Timur Tengah. Sejak
abad ke-18 Rusia menjalankan Politik Air Hangat, yaitu mencari
pelabuhan yang airnya tidak beku di waktu musim dingin (di sebelah
Utara Rusia berbatasan dengan laut yang airnya beku sehingga tidak
dapat dilayari). Salah satu usaha yang dilakukan adalah ke Timur
Tengah. Di lain pihak pada abad ke-19 Jerman juga bermaksud
mengadakan kerjasama militer dan ekonomi dengan Irian dan Turki.
Terjadilah ketegangan antara Rusia dengan Jerman.
d. Rusia-(Austria-Hongaria)
Baik Rusia maupun Austria-Hongaria berusaha menanamkan
pengaruhnya di daerah Semenanjung Balkan. Dalam melaksanakan
Politik Air Hangatnya Rusia membantu gerakan Serbia Raya. Gerakan
tersebut bertujuan mempersatukan bangsa Slavia Selatan di daerah
Bosnia Hersegowina, yang dikuasai oleh Austria Hongaria. Hubungan
Rusia dengan Austria-Hongaria menjadi tegang dan keadaan ini juga
merupakan salah satu sebab terjadinya Perang Dunia I.

Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_I

8
e. Rusia -Turki
Turki menguasai sebagian Timur Tengah sejak abad ke-16.
Setelah kekuasaan Turki melemah (sering disebut dengan istiloah the
Sick Man), maka Rusia ingin meluaskan wilayahnya di wilayah Timur
Tengah. Akibatnya hubungan Rusia-Turki menjadi renggang.
2. Pembentukan Aliansi
Negara Eropa yang sedang bermusuhan seperti digambarkan di atas
berusaha mencari teman untuk menghadapi lawannya. Demikian juga
yang dilakukan oleh pihak lawan. Karena itu menjelang Perang Dunia I
terjadi polarisasi antara negara Eropa. Mereka membentuk aliansi
(persekutuan) yang isinya apabila salah satu dari anggota persekutuan
diserang oleh negara lain maka anggota yang lain harus membantunya.
Sebagai contoh Jerman yang bermusuhan dengan Inggris mencari kawan
Austria-Hongaria yang bermusuhan dengan Rusia. Di Eropa kemudian
terdapat dua aliansi yang saling berhadapan.
a. Triple Aliantie
Triple Aliantie atau Aliansi Tiga adalah aliansi militer antara
Kekaisaran Jerman, Austria-Hongaria dan Italia yang belangsung dari
tahun 1882 hingga dimulainya Perang Dunia I tahun 1914. Setelah
memperbaharui aliansi tahun 1902, Italia diam-diam membuat
perjanjian dengan Perancis. Ketika Jerman dan Austria-Hongaria
terlibat dalam perang pada Agustus 1914 dengan musuh Entente
Tiga, Italia membantu Blok Sentral, namun setelah konflik hampir
berakhir Italia memihak Entente melawan Austria-Hongaria pada Mei
1915 dan Jerman pada Agustus 1916.
b. Triple Etente
Triple Etente adalah nama yang diberikan untuk persekutuan
antara Britania Raya, Perancis dan Rusia setelah penandatanganan
Entente Anglo-Rusia tahun 1907. Persekutuan tiga kekuatan, diikuti
dengan perjanjian dengan Portugal, Jepang, Amerika Serikat dan

9
Spanyol, menjadi tandingan untuk Aliansi Tiga antara Jerman,
Austria-Hongaria dan Italia.
3. Perlombaan Persenjataan
Baik Triple Aliantie maupun Triple Etente saling mencurigai.
Masing-masing merasa khawatir jika suatu waktu pihak lawan
menyerang mereka. Untuk mengantisipasinya mereka mempersenjatai
diri. Terjadilah perlombaan dalam membuat persenjataan yang
mengakibatkan suasana di Eropa semakin genting.3

4. Pengaruh Darwinisme Sosial


George Wilhelm Friedrich Hegel (27 Agustus 1770-14 November
1831) adalah seorang filsuf idealis Jerman yang lahir di Stuttgart,
Württemberg. Pengaruhnya sangat luas terhadap para penulis dari
berbagai posisi, termasuk para pengagumnya (F. H. Bradley, Sartre, Hans
Küng, Bruno Bauer, Max Stirner, Karl Marx) dan mereka yang
menentangnya (Kierkegaard, Schopenhauer, Nietzsche, Heidegger,
Schelling). Dapat dikatakan bahwa dialah yang pertama kali
memperkenalkan dalam filsafat, gagasan bahwa Sejarah dan hal yang
konkret adalah penting untuk bisa keluar dari lingkaran philosophia
perennis, yakni, masalah-masalah abadi dalam filsafat. Ia juga
menekankan pentingnya Yang Lain dalam proses pencapaian kesadaran
diri (filsafat dialektika tuan-hamba).
Pemikiran utama Hegel adalah Negara merupakan penjelmaan “Roh
Absolut” (Great Spirit atau Absolute Idea). Negara bersifat absolute
melampaui hak individu, berbeda dengan J.J Roaseau dan John Locke,
Hegel berpendapat Negara bukan sebagai alat kekuasaan melainkan
tujuan itu sendiri. Karena itu dalam pribadi Hegel bukan Negara yang
harus mengabdi terhadap Rakyat namun sebaliknya lah yang seharusnya
demi kebaikan Negara dan rakyat itu sendiri.

3
Ivan Al Khanif Aditya. Sejarah Perang Dunia I : 1914-1918, (Jakarta: Cv Media
Edukasi Creative, 2022)

10
Dari pemikiran Hegel inilah mulai muncul Ludwig Feurbach (1804-
1872), Karl Marx (1818-1883) dan Soren Kierkegand (1813-1855),
meskipun terdapat perbedaan namun semuanya masih searah dengan
Hegel dan memiliki keyakinan hanya Fenomena alamlah yang berada.
Fenomena selalu dapat dilihat dan dirasa, manusia adalah makhluk
alamiah yang didorong nafsu alamiah. Yang terpenting dari manusia
bukan akalnya tapi usaha, sebab pengetahuan adalah alat untuk
keberhasilan usaha. Kebahagiaan manusia dapat dicapai di Dunia ini,
oleh karena itu agama dan metafisika harus ditolak.
5. Krisis Juli 1914
Diduga yang menjadi sebab Perang Dunia pertama juga adalah
krisis yang memuncak di bulan Juli, krisis ini diawali dengan macetnya
rempah-rempah khusunya sepinya tembakau yang beredar di kota
Bremen dan kota Hamsburg Jerman. Konon tembakau yang menjadi
sumber utama krisis ekonomi ini dikarenakan macetnya panen tembakau
di daerah timur Indonesia.

C. Dampak Perang Dunia I dalam Bidang Politik


1. Ketidakpuasan di Jerman
Munculnya Nazisme dan fasisme meliputi kebangkitan spirit
nasionalis dan penolakan berbagai perubahan pascaperang. Sama pula,
popularitas legenda pengkhianatan (Jerman: Dolchstoßlegende) adalah
wasiat terhadap keadaan psikologis Jerman yang kalah dan penolakan
tanggung jawab atas konflik ini. Teori konspirasi pengkhianatan ini
menjadi umum dan penduduk Jerman melihat diri mereka sebagai korban.
Penerimaan rakyat Jerman terhadap Dolchstoßlegende’ memainkan peran
penting dalam kemunculan Nazisme. Rasa disilusi dan sinisisme dibesar-
besarkan disertai pertumbuhan nihilisme. Banyak pihak percaya perang ini
mengawali akhir dunia karena korban yang tinggi dari kalangan pria,

11
pembubaran pemerintahan dan kekaisaran, dan jatuhnya kapitalisme dan
imperialisme.4

Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_I

Gerakan komunis dan sosialis di seluruh dunia mengumpulkan


kekuatan dari teroi ini dan menikmati popularitas baru. Perasaan-perasaan
ini lebih lantang diteriakkan di daerah-daerah yang langsung terkena
dampak perang. Dari ketidakpuasan Jerman terhadap Perjanjian Versailles
yang masih kontroversial, Adolf Hitler berhasil memperoleh popularitas
dan kekuasaan. Perang Dunia II juga merupakan kelanjutan perebutan
kekuasan yang tidak pernah selesai sepenuhnya oleh Perang Dunia
Pertama; faktanya, sudah biasa bagi Jerman pada tahun 1930-an dan 1940-
an untuk menjustifikasi tindakan agresi internasional karena persepsi
ketidakadilan yang diberlakukan oleh para pemenang Perang Dunia
Pertama. Sejarawan Amerika Serikat William Rubinstein menulis bahwa:
Zaman Totalitarianisme mencakup hampir semua contoh genosida
terkenal dalam sejarah modern, dipimpin oleh Holocaust Yahudi, tetapi
juga terdiri dari pembunuhan dan pemusnahan massal di dunia Komunis,
pembunuhan massal lain oleh Jerman Nazi dan sekutunya, serta genosida
Armenia tahun 1915. Semua pembantaian ini memiliki asal usul yang
sama, kejatuhan struktur elit dan mode pemerintahan normal di sebagian
besar Eropa tengah, timur, dan selatan akibat Perang Dunia Pertama, yang

4
Wahyudi, J `Madjid, M.D, Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar, (Jakarta, 2014)

12
tanpanya tentu saja Komunisme atau Fasisme tidak akan muncul kecuali
dalam pikiran para penghasut dan orang sinting.
2. Pandangan di Amerika Serikat
Intervensi A.S. dalam perang ini, termasuk pemerintahan Wilson
sendiri, semakin sangat tidak populer. Ini tampak dari penolakan Senat
A.S. terhadap Perjanjian Versailles dan keanggotaan di Liga Bangsa-
Bangsa. Pada masa antarperang, sebuah konsensus disepakati bahwa
intervensi A.S. adalah suatu kesalahan, dan Kongres mengesahkan
beberapa hukum dalam upaya melindungi netralitas A.S. pada konflik-
konflik selanjutnya. Pemungutan suara tahun 1937 dan bulan-bulan
pertama Perang Dunia II menunjukkan bahwa hampir 60% responden
menyatakan intervensi pada PDI adalah kesalahan, dan hanya 28%
yang menentang pandangan tersebut.
3. Identitas nasional baru
Polandia lahir kembali sebagai sebuah negara merdeka setelah
lebih dari satu abad. Sebagai “bangsa Entente kecil” dan negara
dengan korban terbanyak per kapita, Kerajaan Serbia dan dinastinya
menjadi tulang belakang negara multinasional baru, Kerajaan Serbia,
Kroasia, dan Slovenia (kelak bernama Yugoslavia). Cekoslovakia,
menggabungkan Kerajaan Bohemia dengan sebagian Kerajaan
Hongaria, dan menjadi satu bangsa baru. Rusia menjadi Uni Soviet dan
kehilangan Finlandia, Estonia, Lituania, dan Latvia, yang menjadi
negara-negara merdeka. Kesultanan Utsmaniyah langsung digantikan
oleh Turki dan beberapa negara lain di Timur Tengah.
4. Peta perubahan wilayah Eropa setelah Perang Dunia I
Di Imperium Britania, perang ini melepaskan bentuk baru
nasionalisme. Di Australia dan Selandia Baru, Pertempuran Gallipoli
semakin terkenal sebagai “Baptisme Perjuangan” negara-negara
tersebut. Inilah perang besar pertama yang melibatkan negara-negara
yang baru berdiri, serta untuk pertama kalinya tentara Australia
berperang sebagai penduduk Australia, bukan subjek dari Kerajaan

13
Britania Raya. Hari Anzac memperingati Korps Angkatan Darat
Australia dan Selandia Baru dan merayakan momen-momen
menentukan tersebut.

Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_I

Beberapa bulan setelah Perang Balkan berakhir pada 1913,


Usmani kembali masuk ke dalam konflik Eropa. Kedekatan Usmani
dengan Jerman selama akhir abad ke-19, serta konflik antara Usmani
dengan Inggris dan Prancis, telah mendorong negara yang didirikan
pada 1302 ini masuk dalam salah satu perang terbesar dalam sejarah
dunia. Meskipun pada awalnya ini adalah perang antarbangsa Eropa,
namun dengan masuknya Usmani ke dalam kontestasi perang, maka
perang ini dapat dikatakan sebagai perang yang memiliki skala dunia.
Mobilisasi besarbesaran dilakukan oleh negara-negara yang terlibat
perang. Tidak hanya tentara dari Eropa, para tentara Gurkha dari India
juga dikerahkan Inggris untuk melakukan penyerangan terhadap Teluk
Çanakkale pada 1915. Begitu juga dengan pasukan dari Australia dan
Selandia Baru (ANZAC) yang ikut bertempur melawan Usmani.
Usmani juga melakukan mobilisasi besarbesaran agar sukses dalam
perang ini. Wajib militer digalakan untuk seluruh orang Usmani lelaki
baik Muslim maupun non-Muslim dari Edirne, Istanbul, Anatolia

14
hingga Arab. Bagi Usmani, perang ini disebut juga dengan “Perang
Total” karena melibatkan seluruh penduduk negara dan memberikan
efek yang menyeluruh dari bidang politik, militer, sosial, hingga
kebudayaan
Keikutsertaan Usmani dalam Perang Dunia I telah meluaskan
jangkauan perang secara global. Usmani yang masih dipimpin oleh
Sultan Mehmed V Reşad (1909-1918) masih memiliki pengaruh luar
biasa terhadap seluruh Muslim di dunia, khususnya yang berada di
bawah koloni Inggris dan Belanda. Di India, Inggris memperingatkan
agar Muslim India tetap loyal terhadap Inggris. Mereka takut Muslim
India membangkitkan semangat Pan-Islamisme untuk membantu
Usmani seperti dalam Perang Balkan (1912-1913). Begitu juga dengan
Belanda yang berkuasa di Indonesia sejak abad ke-19. Dalam Perang
Dunia I, Belanda menyatakan netral dan tidak berpihak pada negara
manapun. Dengan demikian, pemerintah kolonial Belanda
menekankan agar seluruh warga Indonesia, termasuk Muslim, bersikap
netral.Seperti halnya Inggris, Belanda juga mengkhawatirkan adanya
Muslim Indonesia yang berusaha untuk melakukan provokasi agar
membela Usmani.
Meskipun Perang Dunia I merupakan peristiwa besar dalam abad
modern, namun tidak banyak peneliti yang tertarik dalam menulis
sejarah Perang Dunia I. Salah satu alasannya, mungkin, adalah durasi
perang yang singkat, yaitu empat tahun. Perang ini juga sering luput
dari pengamatan peneliti karena banyak peneliti yang lebih fokus pada
Perang Dunia II (1938-1945). Dalam perang ini, kita melihat
kehancuran yang lebih fatal sebab dalam perang ini tidak seperti
Perang Dunia I. Negara-negara peserta perang sudah menggunakan
teknologi perang yang sangat canggih. Teknologi bom nuklir yang
digunakan pasukan Amerika Serikat (AS) dalam menghancurkan kota
Hisroshima dan Nagasaki, Jepang, merupakan bukti bahwa dampak
keurusakan dari Perang Dunia II lebih besar. Selain itu skala Perang

15
Dunia II nampak lebih luas. Hal ini ditandai adanya invasi Jepang ke
hampir seluruh wilayah Asia, tak terkecuali Asia Tenggara.
Keikutsertaan AS dalam perang ini juga membuat Perang Dunia II
semakin global cakupannya. Meskipun demikian, kita tidak seharusnya
melupakan Perang Dunia I karena perang ini membawa perubahan
yang siginfikan, yaitu runtuhnya imperium dan munculnya negara-
negara modern.5
Namun, hal yang menarik dalam hal ini adalah Arab Hadrami
ternyata tidak seperti orang Arab di Bulan Sabit Subur yang
mengobarkan perlawanan dan pemberontakan terhadap Usmani pada
Perang Dunia I. Pada saat perang berlangsung, orang-orang Arab, yang
diprovokasi oleh Inggris dan Prancis, enggan membantu dan
mendukung Usmani. Meskipun Usmani sudah menerapkan wajib
militer, namun orangorang Arab memilih untuk mencari bantuan
Inggris dan Prancis agar mereka diberi kemerdekaan. Kemungkinan
besar orang-orang Arab telah mempelajari situasi di Balkan ketika
Kekuatan Besar (Great Powers) membantu mereka, maka
kemerdekaan akan segera didapatkan dengan mudah. Bahkan,
pemimpin Mekkah dan keturunan nabi Muhammad, Sharif Husein
terpikat oleh janji Inggris untuk memberikan kemerdekaan bagi Arab
(Rogan, 2015, hal. 277). Pemberontakan Sharif Husein merupakan
puncak dari konflik yang terjadi antara Komite Persatuan dan Progresif
dengan Arab. Terlebih lagi kebijakan Komite Persatuan dan Progresif
tidak disukai oleh orang-orang Arab. Banyak dari orangorang Arab
yang menolak untuk menjadi gerilya dan melakukan wajib militer
untuk menolong Usmani.
Pemberontakan terhadap Usmani dilakukan di wilayah-wilayah Arab,
seperti Suriah. Untuk meredam pemberontakan maka Sublime Porte
mengirim para perwira Turki Muda untuk mengamankan wilayah Arab
dari ancaman internal dan eksternal. Di Surah, Sublime Porte

5
` Wardah, Eva Syarifah. 2014. Metode Penelitian Sejarah. Jurnal Tsaqofah. 12 (2).

16
mengangkat Cemal Pasha, orang terpenting ketiga di Komite Persatuan
Progresif, sebagai Komandan ke-4 dan Gubernur. Artinya Cemal
Pasha memiliki wewenang memegang kekuasaan sipil dan militer di
Suriah. Cemal bertanggungjawab agar orang-orang Suriah tetap loyal
kepada Usmani dan menghalau ancaman eksternal yang dapat
memecah persatuan negara. Untuk mencapai tujuannya Cemal Pasha
melakukan perlawanan terhadap para pemberontakan Arab, Zionis dan
pemberontak dari agamawan, seperti pendeta Maronite dan
pemerintahan di Lebanon

BAB III

17
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perang Dunia Pertama memberi pengaruh besar terhadap ingatan sosial.
Perang ini dipandang oleh banyak orang di Britania sebagai tanda akhir zaman
stabilitas yang sudah ada sejak zaman Victoria, dan di seluruh Eropa banyak
orang menganggapnya sebagai ambang batas. Generasi pemuda tak bersalah,
kepala mereka dipenuhi abstraksi tinggi seperti Kehormatan, Kejayaan dan
Inggris, pergi berperang untuk menjadikan dunia ini aman bagi demokrasi.
Mereka dibunuh dalam pertempuran bodoh yang dirancang oleh jenderal
yang bodoh pula. Mereka yang selamat terkejut, mengalami disilusi dan
terpahitkan oleh pengalaman perang mereka, dan melihat bahwa musuh asli
mereka bukanlah Jerman, tetapi orang-orang tua di kampung halaman yang
telah membohongi mereka. Mereka menolak nilai-nilai masyarakat yang
mengirimkan mereka ke perang, dan dalam melakukannya mereka
memisahkan generasinya sendiri dari masa lalu dan warisan budayanya.
Kekalahan Jerman pada Perang Dunia Pertama serta hancurnya
kekaisaran Jermanakibat turunnya kaisar Jerman. Sebagian wilayah Jerman
diduduki Sekutu serta utangsebagai pihak yang kalah membuat penderitaan
rakyat Jerman semakin bertambah. Disaatketidakpastian inilah dimanffaatkan
oleh gerakan sayap kanan yang mengusung ideologi ultra nasionalisme yang
dipimpin oleh Adolf Hitler berhasil mendapat tempat dihatiRakyat Jerman,
setelah kematian Presiden Hindenburg, Hitler yang saat itu menjabatPerdana
Menteri mengangkat dirinya sebagai Presiden sekaligus dan menetapkan
Sistemsatu partai yaitu NAZI sebagai penguasa tunggal Jerman. Hitler mulai
memulai program pemurnian Ras nya dengan menetapkan sebagai ras asli
warga Jerman dantersuperior di dunia, sementara menetapkan orang Yahudi
sebagai manusia paling rendahderajatnya di dunia. Hitler dan NAZI
melakukan berbagai pembersihan etnis dan politisdidalam Jerman. Diluar
Jerman, Hitler mulai mencaplok negara-negara yang dianggapsebagai bagian
kekaisaran Jerman dulu. Hal ini memprovokasi Inggris dan Perancis

18
untukmenyatakan Perang pada Jerman. Perang dunia ini menimbulkan
kekalahan kedua bagiJerman yang berakibat lebih buruk dan tragis daripada
perang dunia pertama, wilayahJerman tidak hanya semakin sempit namun
terbagi 2 akibat Perbedaan Ideologi antara 2kekuatan sekutu yang
menyumbang kemenangan besar dalam Perang Dunia II ini yaituUni Soviet
dan Amerika, sementara itu warga sipil dan militer yang tewas juga lebih
banyak 3 kali lipat dibandingkan korban perang dunia pertama membuat
Perang Dunia IIsebagai konflik paling mematikan dalam sejarah dunia.

B. Saran
Perang dunia 1 terjadi antara tahun 1914-1918; $ang mengakibatkan
terjadinya ketegangan antar negara-negara Eropa. Perang Dunia 1 terjadi
antara tahun 1014-1918; Pada hakikatnya merupakan perang antar negara
yang berada di kawasan Eropa. Kemudia Perang Dunia 1 meluas kewilayah
sekitarnya. Dengan terjadi perang tersebut mengakibatkan tertdinya kekacauan
baik dalam bidang Politik, Ekonomi dan sosial.Perang dunia 1 banyak
memakan korban jiwa,
Penulis berharap kepada pembaca umumnya dan khususnya kepada
penulis sendiri,untuk dapat mengetahui dan memahami sebab-sebab terjadi
perang dunia 1. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan makalahini.

19
DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Ivan Al Khanif. 2022. Sejarah Perang Dunia I : 1914-1918. Jakarta: Cv


Media Edukasi Creative
Arifian, Alfi. 2020. Sejarah Lengkap Perang Dunia I: 1914-1918. Jakarta: Anak
Hebat Indonesia.
Erik J. Zurcher, 2003. “Turki, A Modern History”, a.b. Karsidi Diningrat, Sejarah Turki
Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyebab_Perang_Dunia_I
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_I
Madjid, M.D, Wahyudi, J. 2014. Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar. Jakarta:
Wardah, Eva Syarifah. 2014. Metode Penelitian Sejarah. Jurnal Tsaqofah. 12 (2).

Anda mungkin juga menyukai