Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SEJARAH PEMINATAN

PENGARUH PERANG DUNIA I DAN PERANG DUNIA II


BAGI KEHIDUPAN POLITIK GLOBAL

DISUSUN OLEH:
 JANEVA SALMA
 AMANDA KEISHA SYAHWALDA
 NAZWA PUTRI
 SURYA PUTRA VIODDY
 MUHAMMAD RIZKY PRATAMA
 MUHAMMAD ZAKKY ROMADON
KELAS: XI IPS 2
GURU PEMBIMBING: DANANG SETIAWAN

SMA PGRI 1 KOTA BEKASI


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat,taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
sejarah peminatan tapat pada waktu yang sudah di tentukan. Terima kasih juga kami ucapkan
kepada guru pembimbing yang selalu memberikan dukungan dan bimbingan nya.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas sejarah peminatan. Tak
hanya itu kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kekurangan nya. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah sejarah peminatan ini bisa memberikan
informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada para pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini hingga
akhir.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................................4
1.3 TUJUAN.....................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
BAB III..................................................................................................................................................6
PENUTUP.............................................................................................................................................6
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................................6
3.2 SARAN.......................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................7
LAMPIRAN..........................................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perang dunia I terjadi di beberapa kawasan dunia antara lain jerman,
perancis,inggris, Australia-Hongaria, Amerika Serikat, italia, Turki Usmani, Serbia,
Rusia dan Jepang pada tahun 1914-1918, yang berpengaruh terhadap perkembangan
sosial, politik, dan ekonomi dunia. Perang Dunia I merupakan perang antar negara-
negara barat yang sedang mengalami puncak kekuasaan imperialismenya, tersebut
pengaruh untuk mempertahankan dan memperluas daerah jajahannya. Ketika inggris
ikut terlibat dalam perang dunia I, Jepang turut bergabung sebagai sekutu inggris.
Pada tanggal 7 Agustus 1914, pemerintah Inggris secara resmi meminta bantuan
Jepang untuk membantu menjaga dan mengawasi wilayah di sekitaran perairan cina
dari serangan angkatan laut kekaisaran Jerman. Inggris merasa terbantu atas peran
Jepang sebagai penjaga wilayah jajahan Inggris di Asia.
Pasca berakhirnya Perang Dunia I yang di menangkan oleh sekutu Jepang
yang bekerjasama dengan Inggris secara otomatis berada di pihak pemenang tetapi
dengan berakhirnya perang tidak membuat kondisi politik dunia dalam keadaan aman
dan stabil. Banyak negara di dunia yang merasa khawatir terhadap perang yang akan
terjadi di kemudian hari dapat mengancam keamanan negara masing-masing.
Berbagai ketegangan politik pasca perang membuat beberapa negara berlomba-lomba
membangun armada militer yang kuat, termasuk inggris dan Jepang. Dalam keadaan
seperti ini, tentu jepang merasa bangga karena menjadi pihak pemenang dalam perang
sehingga memiliki kesempatan untuk menunjukkan dirinya sebagai penguasa Asia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh Perang Dunia I bagi kehidupan politik global?
2. Munculnya kekuatan Fasisme dalam politik dunia merupakan salah satu pengaruh politik
akibat dari Perang Dunia I, jelaskanlah apa hubungan dari berakhirnya Perang Dunia I dengan
adanya kemunculan Fasisme?
3. Salah satu dampak terjadinya Perang Dunia adalah hancurnya 4 kekaisaran tua di Eropa,
jelaskanlah apa yang menyebabkan mengapa 4 kekaisaran tersebut dapat hancur sebagai
akibat dari Perang Dunia I dalam kehidupan politik?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui latar belakang terjadinya pengaruh perang dunia 1 dan perang dunia 2 bagi
kehidupan politik global

BAB II
PEMBAHASAN

A. PERANG DUNIA I (1914-1918)


Secara umum, Perang Dunia I yang berlangsung sejak tahun 1914-1918 disebabkan oleh
beberapa faktor, seperti kemajuan industri, politik Kolonialisme dan Imperialisme, politik
mencari kawan dan perlombaan senjata. Adapun yang menjadi sebab khusus adalah
terbunuhnya putra mahkota Austria-Hongaria yang bernama Frans Ferdinand oleh Gavrilo
Principle di Sarajevo (28 Juli 1914).
Perang Dunia I ini melibatkan dua pihak yang saling berhadapan, yakni Triple Entante
(Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Rusia dan Italia) melawan Triple Alliance (Bulgaria,
Jerman, Austria-Hongaria dan Turki).
Jalannya Perang Dunia I ini dapat kita bagi menjadi beberapa front, yakni:
a. Front Barat, Jerman berhasil menduduki Belgia. Jerman kalah dari Perancis di tepi Sungai
Marne.
b. Front Timur, Rusia berhasil dikalahkan Jerman di dekat Danau Masuri.
c. Front Italia, Jerman berhasil memukul mundur Italia.
d. Front Balkan, Jerman berhasil melumpuhkan Rumania dan Serbia. Inggris dapat
dikalahkan oleh Turki di Galipoli. Inggris menyerang Bulgaria.
e. Front Laut, Jerman menghadapi hasil yang seimbang ketika menghadapi Inggris di
Justland.

Akhir Perang Dunia I ditandai dengan adanya beberapa perjanjian yang dilakukan oleh
negara-negara Triple Alliance yang mengalami kekalahan. Beberapa perjanjian tersebut, ialah
Perjanjian Versailles (Jerman), Perjanjian St. German (Autria), Perjanjian Neully (Bulgaria),
Perjanjian Trianon (Hongaria) dan Perjanjian Sevres (Turki).
Sebagai akibat dari terjadinya Perang Dunia I, beberapa perubahan terjadi dalam berbagai
bidang masyarakat dunia. Berikut ini adalah beberapa dampak yang ditimbulkan dari
terjadinya Perang Dunia I
a. Muncul paham-paham baru (Diktator Ploretariat, Komunisme, Nasionalisme Etatisme,
Fasisme, dan lain-lain)
b. Berkat usulan dari Woodrow Wilson yang tertuang dalam Peace Without Vactory, 18
Januari 1918 berdirilah Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dengan tugas menjaga perdamaian dunia.
B. PERANG DUNIA II (1939-1945)

Perang Dunia II berlangsung sejak 1939 hingga tahun 1945. Perang ini disebabkan oleh

beberapa faktor.

a. Sebab umum yang terdiri atas kegagalan LBB dalam menjaga perdamaian dunia,

munculnya politik aliansi, kekacauan ekonomi, munculnya negara-negara dengan faham


ultranasionalisme/fasis (Jerman, Jepang dan Italia) serta Jerman yang mengingkari Perjanjian
Versailles.

b. Sebab khusus yang menjadi pemicu timbulnya perang adalah:

1. Di Eropa: serangan Jerman terhadap Polandia (l September 1939)

2. Di Asia-Pasifik: Jepang menyerang Amerika Serikat (7 Desember 1941)

Pihak-pihak yang terlibat dalam PD II ini terdiri menjadi dua blok, yakni Blok Sekutu
(Inggris, Inggris, Perancis, Uni Soviet dan Amerika Serikat) dan Blok Axis (Jepang, Jerman,
Italia).

Dalam pelaksanaannya, Perang Dunia II dapat kita bagi menjadi tiga fase, yaitu:

a. Fase awal (1939 - 1942)

b. Fase titik balik/turning point (1942)

c. Fase akhir (1943 - 1945)

Setelah Perang Dunia II berakhir, dilanjutkan dengan adanya perjanjian damai antara

pihak yang menang dengan pihak yang kalah. Perjanjian damai itu antara lain Konferensi
Potsdam (Jerman-Sekutu), Perjanjian San Francisco (Jepang-Sekutu) serta Perjanjian Paris
(Italia-Sekutu

Selain menghasilkan kehancuran, Perang Dunia II juga memunculkan beberapa dampak,


seperti muncul negara-negara baru (merdeka), Amerika Serikat dan Uni Soviet menjadi
negara adidaya, muncul Perang Dingin, dibentuk United Nations Relief and Rehabilitation
Association (UNRRA) dan dibentuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

C. PERANG DINGIN

Setelah Perang Dunia II berakhir, Amerika Serikat dan Uni Soviet mejadi negara super power

dalam segala bidang. Perbedaan ideologi di antara kedua negara tersebut memunculkan

Ukraina, Azerbaijan, Kirgiztan, Uzbekistan, Armenian, Georgia, Moldova, Tadzikistan,


upaya perluasan pengaruh ke seluruh dunia.

Amerika dengan bangga menyebut ideologi Liberalis-Kapitalis sebagai ideologi terbaik di

dunia sedangkan Uni Soviet beranggapan bahwa ideologi terbaik di dunia adalah ideologi

Sosialis-Komunis.

Untuk membuktikan ideologinya adalah ideologi yang terbaik, tak jarang kedua negara

tersebut mengalami ketegangan. Amerika berusaha membendung agar ideologi komunis

tidak menyebar luas ke seluruh dunia sedangkan di sisi lain Uni Soviet justru memiliki
citacita agar komunisme dapat disebarkan secara Internasional. Upaya saling bendung antar

kedua negara tersebut kemudian dikenal dengan istilah Contaiment Policy.

D. RUNTUHNYA UNI SOVIET

Sejak kelahirannya pada tahun 1917, Uni Soviet menerapkan beberapa kebijakan, yakni:

a. Politik Komitern, mengembangkan komunisme secara internasional.

b. Politik Air Hangat, politik mencari daerah berair untuk dijadikan pelabuhan dagang.

c. Politik Pan-Slavisme, gerakan politik mempersatukan bangsa-bangsa Slav yang

mendiami wilayah Asia Tengah di bawah kekuasaan Uni Soviet.

Dampak yang ditimbulkan akibat kebijakan tersebut nyatanya membuat Uni Soviet

mengalami ketertinggalan di segala bidang kehidupan, pemerintahan yang ditaktor,

terjadinya banyak kudeta. Menanggapi permasalahan tersebut, Presiden Mikail Gorbachev

mengumumkan politik yang berbeda pada landasan ideologi negara, Ide Gorbachev yang

sangat menggemparkan Soviet adalah:

a. Perestroika (restrukturisasi)

b. Glasnot (keterbukaan)

c. Zaconots (sistem peradilan yang benar)

d. Democratizatia (demokrasi)
Akibat dari kebijakan reformasi yang dilakukan oleh Mikail Gorbachev tersebut justru

membuat Uni Soviet pecah menjadi negara-negara bagian, antara lain Belarusia, Kazakstan,

Ukraina, Azerbaijan, Kirgiztan, Uzbekistan, Armenian, Georgia, Moldova, Tadzikistan,


Turkmenistan dan Rusia.

E. REUNIFIKASI JERMAN

Selepas Perang Dunia II, sistem pertahanan Jerman menjadi lemah karena Jerman harus

menandatangai Perjanjian Potsdam. Dalam perjanjian antara Jerman dengan Sekutu

tersebut, dinyatakan bahwa wilayah Jerman harus dibagi menjadi dua, yakni Jerman Barat

(dibawah kekuasaan USA, Inggris dan Perancis) dan Jerman Timur (dibawah kekuasaan

Uni Soviet).

Dalam perkembangan selanjutnya keadaan Jerman Timur menjadi tertinggal jika

dibandingkan dengan Jerman Barat yang mengalami kemajuan ekonomi yang sangat

pesat. Timbul upaya untuk mempersatukan kembali kedua negara yang berbeda ideologi

tersebut sebagai bangsa Arya yang pemah unggul pada masa lalu.

Berdasarkan Pertemuan Dua Plus Empat yang dilaksanakan di Ottawa (Kanada) dan

Moskow (Rusia), pada tanggal 3 Oktober 1990 Jerman resmi menjadi satu kekuasaan

kembali dengan kekuasaan pemerintahan berada di tangan Kanselir.

F. MASALAH KAMBOJA

Kamboja merupakan negara yang berbentuk kerajaan yang dipimpin oleh raja Norodom

Sihanouk. Sistem politik yang diterapkan adalah sistem konservatif. Hubungan antara

Kamboja dengan USA menjadi kurang baik setelah USA menuduh Kamboja bersekongkol

dengan Viet Cong yang merupakan komunis Vietnam Selatan. Amerika lalu mendukung

Lon Nol untuk mengkudeta Norodom Sihanouk.

Keberhasilan Marsekal Lon Nol merebut kekuasaan tersebut, nyatanya tidak membuat

posisi kepemimpinan Lon Nol aman. Pol Pot yang memimpin organisasi Khmer Merah

pada tahun 1975 berhasil melengserkan pemimpin Kamboja tersebut. Pada 1978,
Vietnam mengangap Pol Pot dengan bantuan Republik Rakyat Cina telah melakukan

invasi ke negaranya. Pada bulan Desember 1978 melalui aksi invasi Vietnam, rezim Pol Pot

pun dapat dikudeta. Untuk mengisi posisi pemimpin Kamboja, Vietnam memilih Heng

Samrin.

Untuk mengatasi pergolakan yang terjadi di Kamboja tersebut, PBB dan Indonesia

mengambil peranan dalam penyelesaian permasalahan dalam negeri Kamboja dengan

mengadakan JIM (Jakarta Informal Meeting) yang berlangsung di kota Bogor. Pada

tanggal 30-31 Juli 1989, diadakanlah International Conference on Kampuchea (ICK) yang

berlangsung di Paris. Dengan diadakannya konferensi tersebut diharapkan agar masalah

Kamboja dapat terselesaikan.

G. PERANG TELUK

Perang teluk terjadi hingga tiga kali yang dimotori oleh Irak.

a. Perang Teluk I, terjadi antara Irak dengan Iran. Perang Teluk I terjadi akibat kekhawatiran

Irak terhadap pengaruh Islam Syiah dari Iran pimpinan Imam Khomaeni yang dianggap

tradisional serta Irak memperebutkan wilayah batas Shat El Arab.

b. Perang Teluk II, penyerangan Irak terhadap Kuwait ini disebabkan adanya keinginan

Saddam Husein untuk menjadikan Kuwait sebagai bagian dari Provinsi Besar dari

Kekaisaran Ottoman. Selain itu, alasan masalah perbatasan Irak dengan Kuwait di ladang

minyak Rumeilla serta menganggap Kuwait melanggar kuota ekspor minyak yang

merupakan kesepakatan sehingga harga minyak mengalami penurunan.

c. Perang Teluk III, terjadi antara Irak dengan USA yang mempermasalahkan senjata

pemusnah massal serta upaya menyelamatkan rakyat Irak dari rezim otoriter yang

dipimpin oleh Saddam Husein. Pada perang teluk inilah Saddam Husein yang menjabat

sebagai Presiden Irak berakhir di tiang gantungan.


H. UPAYA PERDAMAIAN TIMUR TENGAH

Persengketaan yang terjadi di Timur Tengah berawal dari upaya kaum Yahudi untuk

mencari hunian di tanah Palestina yang sudah dihuni kaum Pelestina. Kaum Yahudi

menganggap bahwa tanah Palestina merupakan tanah leluhur yang diwariskan kepada

kaum Yahudi yang dulu pemah ditinggalkan pada masa Imperium Romawi. Untuk

mewujudkan cita-citanya tersebut, Theodore Herltz membentuk sebuah gerakan yang

diberi nama Zionisme. Keinginan Yahudi ini kemudian mendapat dukungan dari Inggris

yang meengeluarkan Belfour Declaration pada tanggal 2 November 1917.

Berbagai cara telah diupayakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi, tapi

pelanggaran yang terjadi selalu datang dari kaum Yahudi yang menginginkan pendirian

negara Israel merdeka.

Pada tanggal 29 November 1947, PBB mengeluarkan resolusi No. I8l yang berisi mengenai

negara Arab meliputi daerah Acre, Nazareth, Jenin, Nablus, Tulkarm, Ramallah, Hebron

dan Jalur Ghaza sedangkan wilayah Yahudi meliputi Safad, Tiberias, Beisan, Haifa, Sahara,

Negeb, Jaffa, serta wilayah Yerusalem merupakan wilayah yang berada dalam pengawasan

intemasional.

I. POLITIK APARTHEID

Apartheid berasal dari bahasa Belanda yang berarti pemisahan atau pembedaan

berdasarkan warna kulit. Permasalahan ini terjadi di Afrika Selatan sejak kedatangan

bangsa Belanda penganut Kalvinis mendarat di Tanjung Harapan. Selain bangsa Belanda,

Inggris juga mendarat di Tanjung Harapan untuk menuju dunia timur, sebab saat itu

Terusan Suez belum dibuka. Kontak senjata yang terjadi diantara dua negara Eropa

tersebut tidak dapat dihindarkan sehingga menyebabkan terjadinya Perang Boer yang

berdampak pada kekalahan Belanda dan harus meninggalkan daerah Afrika Selatan.

Politik Apartheid pun dilaksanakan oleh Inggris di kawasan Afrika Selatan dengan

menerapkan beberapa aturan, seperti:

a. Land Act, undang-undang yang melarang orang-orang kulit hitam memiliki tanah di luar
wilayah yang telah ditentukan.

b. Group Areas Act, undang-undang yang mengatur pemisahan tempat tinggal orangorang kulit putih
dengan orang-orang kulit hitam.

c. Population Registration Act, undang-undang yang mewajibkan semua orang kulit

hitam untuk mendaftarkan diri menurut kelompok dan sukunya masing-masing.

Banyak pihak yang menentang sistem diskriminasi tersebut, antara lain dengan

menggerakkan ANC (Africa National Congres) untuk memperjuangkan kaum kulit hitam.

J. PECAHNYA YUGOSLAVIA

Negara Yugoslavia merupakan negara yang berada di Eropa Tenggara dengan sistem

tata negara Republic Federatif Sosialis dengan pusat pemerintahan di Serbia (Beograd).

Negara ini dihuni berbagai kaum dengan latar belakang yang berbeda- beda. Dampak

keruntuhan komunis di Uni Soviet berimbas pada negara ini, yaitu negara bagiannya

berupaya untuk memisahkan diri dari kekuasaan negara pusat. Upaya penyatuan

yang dilakukan oleh Joseph Broz Tito menjadi sulit terwujud karena salah satu negara

bagiannya menginginkan untuk menjadi yang paling unggul. Kondisi lebih parah terjadi

setelah presiden Slobodan Milosevic memerintah sehingga terjadilah perpecahan di

Yugoslavia tidak dapat terhindarkan. Negara pecahan Yugoslavia antara lain Serbia,

Bosnia, Montenegro, Kroasia, Slovenia dan Macedonia


Perang Dunia I mungkin memiliki konsekuensi yang lebih luas daripada perang lainnya yang pernah
terjadi. Secara politis, perang dunia I mengakibatkan jatuhnya empat monarki, di Rusia pada 1917, di
Austria-Hongaria dan Jerman pada 1918, dan di Turki pada 1922

Perang ini berkontribusi pada kebangkitan kaum Bolshevik ke kekuasaan di Rusia pada 1917
dan kemenangan fasisme Italia pada 1922. Sementara bagi negara-negara di Timur Tengah
dan di Asia Tenggara, perang dunia I memicu pemberontakan terhadap kolonial. Gejolak ini
berkontribusi mendorong runtuhnya kolonialisme Eropa. Dalam banyak kasus, para
pemenang Perang Dunia I menyerap wilayah dari bekas imperium. Inggris dan Perancis
mengambil tanah milik Kekaisaran Ottoman. Sementara itu, Jerman terpaksa menyerahkan
koloninya di Afrika dan Pasifik sebagai bagian dari ketentuan Perjanjian Versailles. Pecahnya
kerajaan-kerajaan ini juga mengakibatkan terciptanya negara baru di Eropa, seperti
Cekoslowakia dan Yugoslavia dan munculnya kembali negara lama seperti Polandia.

Pada pecahnya Perang Dunia I pada bulan Agustus 1914, politik kiri Italia menjadi sangat
dibagi atas posisinya pada perang . Partai Sosialis Italia menentang perang atas dasar
internasionalisme., Tetapi sejumlah sindikalis revolusioner Italia didukung intervensi
melawan Jerman dan Austria-Hongaria dengan alasan bahwa rezim-rezim reaksioner mereka
harus dikalahkan untuk menjamin keberhasilan sosialisme. Corradini disajikan kebutuhan
yang sama untuk Italia sebagai "bangsa proletar" untuk mengalahkan Jerman reaksioner dari
perspektif nasionalis. Awal fasisme yang dihasilkan dari perpecahan ini, dengan Angelo
Oliviero Olivetti membentuk Fascio Revolusioner Aksi Internasional pada Oktober
1914 .Pada saat yang sama, Benito Mussolini bergabung penyebab intervensionis. Fasis
didukung nasionalisme dan mengklaim bahwa internasionalisme proletar gagal.

Pada saat ini, kaum fasis tidak memiliki serangkaian kebijakan terpadu dan gerakan itu sangat
kecil. Its mencoba untuk mengadakan pertemuan massa tidak efektif dan itu teratur
dilecehkan oleh otoritas pemerintah dan sosialis ortodoks Antagonisme antara intervensionis,.
termasuk Fasis, dan sosialis ortodoks antiintervensionis menghasilkan kekerasan. Serangan
terhadap intervensionis begitu kekerasan yang bahkan sosialis demokrasi yang menentang
perang, seperti Anna Kuliscioff, mengatakan bahwa Partai Sosialis Italia sudah terlalu jauh
dalam kampanye untuk membungkam pendukung perang.
penggunaan Italia dari pemberani pasukan shock elit yang dikenal sebagai Arditi, dimulai
pada tahun 1917, merupakan pengaruh penting terhadap Fasisme Para Arditi adalah prajurit
yang secara khusus terlatih untuk hidup kekerasan dan mengenakan seragam blackshirt unik
dan fezzes. The Arditi membentuk sebuah organisasi nasional pada bulan November 1918,
Associazione fra GLI Arditi d'Italia, yang pada pertengahan 1919 memiliki sekitar dua puluh
ribu orang muda di dalamnya Mussolini banding ke Arditi, dan Squadristi. kaum fasis ',
dikembangkan setelah perang, didasarkan pada Arditi. Dengan pemisahan antara Marxis
antiintervensionis dan Fasis pro-intervensionis selesai pada akhir perang, kedua belah pihak
menjadi tak terdamaikan. Kaum Fasis disajikan diri mereka sebagai anti-Marxis dan sebagai
lawan dari komunisme Soviet, Benito Mussolini mengontrol konsolidasi selama gerakan
Fasis pada tahun 1919 dengan berdirinya italiani Fasci di combattimento, yang bertentangan
dengan sosialisme ortodoks dia menyatakan:

Kami menyatakan perang melawan sosialisme, bukan karena itu adalah sosialisme, tetapi
karena menentang nasionalisme. Meskipun kita dapat membahas pertanyaan tentang apa
sosialisme adalah, apa programnya, dan apa taktik, satu hal yang jelas: Italia resmi Partai
Sosialis telah reaksioner dan benar-benar konservatif. Jika dilihat perusahaan mempunyai
menang, kelangsungan hidup kita di dunia saat ini tidak mungkin.

Pada tahun 1919, Alceste De Ambris dan pemimpin gerakan Futurist Filippo Tommaso
Marinetti menciptakan Manifesto dari Fasci dari Combat (alias Manifesto Fasis). Manifesto
disajikan pada tanggal 6 Juni 1919 di surat kabar Il Popolo d'Italia Fasis. Manifesto
mendukung penciptaan hak pilih universal bagi laki-laki dan perempuan (yang terakhir
disadari hanya sebagian pada tahun 1925-an, dengan semua pihak oposisi dilarang atau
dibubarkan); perwakilan proporsional berdasarkan regional; perwakilan pemerintah melalui
sistem korporatis dari "Dewan Nasional" ahli, dipilih dari para profesional dan pedagang,
terpilih untuk mewakili dan memiliki kekuasaan legislatif di daerah masing-masing, termasuk
tenaga kerja, industri, transportasi, kesehatan masyarakat, komunikasi, dll; dan penghapusan
Senat Italia . Manifesto mendukung terciptanya hari kerja delapan jam untuk semua pekerja,
upah minimum, perwakilan pekerja dalam manajemen industri, sama kepercayaan serikat
buruh seperti di eksekutif industri dan pegawai negeri, reorganisasi sektor transportasi, revisi
draft undang-undang tentang asuransi cacat, pengurangan usia pensiun 65-55, pajak progresif
yang kuat atas modal, penyitaan milik lembaga agama dan penghapusan keuskupan, dan
revisi kontrak militer untuk memungkinkan pemerintah untuk menyita 85% dari [mereka
yang keuntungan].? Ini juga disebut untuk menciptakan layanan-singkat milisi nasional untuk
melayani tugas defensif, nasionalisasi industri persenjataan, dan kebijakan luar negeri yang
dirancang untuk menjadi damai tetapi juga kompetitif.
Peristiwa berikutnya yang mempengaruhi Fasis adalah serangan dari Fiume oleh Gabriele
d'Annunzio, nasionalis Italia dan pendiri Piagam Carnaro pada tahun 1920 D'Annunzio dan
De Ambris dirancang Piagam, yang menganjurkan productionism korporatis nasional-
sindikalis. pandangan bersama D'Annunzio's politik .Banyak Fasis melihat Piagam Carnaro
sebagai konstitusi ideal untuk Italia Fasis.

Bergeser ke kanan dan konsolidasi politik (1920–1922)

Awal tahun 1920, Fasisme mulai membuat pergeseran ke arah hak politik .Hal ini terjadi
sebagai aktivitas pemogokan militan oleh pekerja industri mencapai. Puncaknya di Italia, di
mana 1919 dan 1920 dikenal sebagai "Tahun Merah". Mussolini dan Fasis mengambil
keuntungan dari situasi dengan allying dengan usaha industri dan menyerang para pekerja
dan petani atas nama menjaga ketertiban dan perdamaian internal di Italia.

Fasis diidentifikasi lawan utama mereka sebagai mayoritas sosialis di sebelah kiri yang
menentang intervensi dalam Perang Dunia I. Fasis dan hak politik Italia diadakan landasan
bersama: baik Marxisme diadakan di penghinaan, diskon kesadaran kelas dan percaya dalam
aturan elit Kaum Fasis membantu kampanye antisosialis hak politik dengan allying dengan
tepat dalam upaya bersama untuk menghancurkan Partai Sosialis Italia dan tenaga kerja
organisasi berkomitmen untuk identitas kelas di atas identitas nasional.

Fasisme berusaha untuk mengakomodasi konservatif Italia dengan membuat perubahan besar
dalam agenda politiknya -. Meninggalkan populisme sebelumnya, republikanisme, dan
anticlericalism, mengadopsi kebijakan yang mendukung pasar bebas, dan menerima Gereja
Katolik Roma dan monarki sebagai lembaga di Italia untuk menarik konservatif Italia,
Fasisme mengadopsi kebijakan seperti mendorong nilai-nilai keluarga, termasuk promosi
peran wanita sebagai seorang ibu Meskipun Fasisme diadopsi. beberapa posisi yang
dirancang untuk menarik reaksioner, kaum fasis berusaha untuk mempertahankan karakter
revolusioner Fasisme's, dengan Angelo Oliviero Olivetti mengatakan "Fasisme ingin menjadi
konservatif, tetapi akan dengan menjadi revolusioner." The Fasis mendukung aksi
revolusioner dan berkomitmen untuk mengamankan hukum dan ketertiban untuk menarik
baik konservatif dan sindikalis.

Sebelum bergeser ke kanan, Fasisme adalah, kecil perkotaan, gerakan Italia utara yang
memiliki sekitar seribu anggota .Setelah itu, keanggotaan gerakan Fasis melejit menjadi
sekitar 250.000 pada 1921.
Salah satu dampak dari Perang Dunia I yang terjadi sejak 1914 hingga 1918 adalah
hancurnya empat kekaisaran di Eropa yang sudah ada sejak abad ke-17.

Keempat kekaisaran yang hancur tersebut antara lain adalah Kekaisaran Jerman, Austria-
Hongaria, Turki Ottoman, dan Rusia.

Kekaisaran Jerman

Pada awal 1918, Jerman sebernarnya masih dalam kondisi kuat, meskipun Rusia telah lebih
dulu runtuh.

Namun, tidak lama kemudian, berbagai kesialan terus dialami Jerman, yang akhirnya
berujung pada kekalahannya.

Tiga hal utama yang menyebabkan kalahnya Jerman adalah sebagai berikut.

Inggris dan Perancis melakukan serangan balik yang kuat

Pemogokan yang dilakukan Angkatan Laut Jerman

Bergabungnya AS ke Blok Sekutu pada April 1917 untuk melawan Jerman

Akhirnya, Kaisar Wilhelm II mengundurkan diri pada 9 November 1918, menandai


runtuhnya Kekaisaran Jerman yang eksis sejak 1871. Setelah itu, bentuk pemerintahan
kekaisaran digantikan oleh pemerintahan demokratis Jerman, Republik Weimar.

Kekaisaran Austria-Hongaria

Salah satu peristiwa bersejarah dalam Perang Dunia I adalah runtuhnya dan dihapuskannya
Kekaisaran Austria-Hongaria yang berdiri sejak 1867.

Austria-Hongaria, yang berada di pihak Blok Sentral dalam Perang Dunia I, resmi dibubarkan
pada 12 November 1918, tiga hari setelah mundurnya Kaisar Jerman.

Setelah itu, Kekaisaran Austria-Hongaria, yang memiliki wilayah luas, terpecah ke dalam
beberapa negara, yakni:

• Austria

• Hongaria

• Cekoslowakia

• Yugoslavia
• Polandia

Turki Ottoman

Kekalahan Blok Sentral dalam Perang Dunia I membuat Kesultanan Turki Ottoman, yang
didirikan sejak abad ke-13, ikut runtuh. 1922 dan digantikan dengan negara Turki dengan
bentuk pemerintahan republik.

Selain kekalahan dalam Perang Dunia I, Turki juga terlibat dalam perang Balkan. Gejolak
dalam negeri, yang dipicu oleh Gerakan Turki Muda, menjadi pemicu runtuhnya Turki
Ottoman.

Kekaisaran Rusia

Kekaisaran Rusia, yang terlibat dalam Perang Dunia I di Front Timur, mencoba menguasai
wilayah Prussia Timur dan Polandia yang dikuasai Jerman. Namun, usaha tersebut gagal,
mengakibatkan pasukan Jerman fokus untuk mempertahankan wilayahnya di Front Timur.

Kekaisaran Rusia sempat mengalahkan Jerman pada Pertempuran Marne pada September
1914. Kendati demikian, kerugian yang diderita tidak sedikit. Dua tahun kemudian, Rusia
masih berusaha menembus pertahanan Jerman di Front Timur. Namun, hal ini semakin
membuat sumber dayanya terkuras.

Selain itu, perang yang melibatkan Rusia membuat perekonomiannya hancur yang
mengakibatkan krisis pangan.

Krisis tersebut membuat wibawa pemimpin Rusia, Tsar Nicholas II, dan keluarganya jatuh di
mata rakyat.

Pada 1917, terjadi Revolusi Bolshevik, yang kemudian menjatuhkan Tsar Nicholas II dan
digantikan oleh Lenin. Kepemimpinan Lenin kemudian menghentikan keterlibatan Rusia
dalam Perang Dunia I dan mengakhiri Kekaisaran Rusia yang didirikan sejak 1721.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari uraian materi di atas, maka dapat kami simpulkan bahwa:

1. Peperangangan dimulai saat Jerman menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939,
dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara
Amerika serikat.
2. Secara resmi PD 2 berakhir ketika jepang menandatangani dokumen Japanesse Instrument of
Surrender di atas kapal USS Missouri pada tanggal 2 september 1945, 6 tahun setela perang
dimulai. Perang Dunia 2 berkecamuk di tiga benua yaitu Afrika, Asia dan Eropa.

3.2 SARAN
Perang dunia I terjadi antara tahun 1914-1918. Pada hakikatnya merupakan perang antar negara yang
berada di kawasan eropa. Kemudian perang dunia I meluas kewilayah sekitarnya. Dengan terjadi
perang tersebut mengakibatkan terjadinya kekacauan baik dalam bidang politik,ekonomi dan sosial.
Perang dunia 1 banyak memakan korban jiwa
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/22/183000369/penyebab-perang-dunia-i-dan-ii-serta-
dampaknya?page=all
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai