Anda di halaman 1dari 5

RANCANGAN PROGRAM KERJA KADIN INDONESIA

BIDANG BUMN DAN INDUSTRI PERTAHANAN

TAHUN 2013-2015

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum
Program Kerja (Progja) Kadin Indonesia periode 2012-2013 sebagaimana terangkum pada Hasil
Rapat Pimpinan Nasional Kadin 2012 yang meliputi dua puluh bidang, belum secara eksplisit
mencantumkan bidang BUMN dan Industri Pertahanan. Namun demikian, rancangan Progja Kadin
Indonesia periode 2013-2015 bidang BUMN dan Industri Pertahanan ini, tentu dimaksudkan tidak
sekadar menambah bilangan bidang menjadi lebih dari dua puluh, yang harus dikelola oleh Kadin
ke depan. Kehadiran BUMN dan Industri Pertahanan ini, disamping merupakan tuntutan untuk
penajaman terhadap 5 (lima) program prioritas Kadin periode 2010-2015: (1) peningkatan capacity
building organisasi Kadin; (2) mendorong pertumbuhan investasi; (3) mempercepat pertumbuhan
infrastruktur; (4) meningkatkan hubungan internasional; dan (5) pemberdayaan SDM dan
mendorong penciptaan entrepreneur baru; dapat juga dimaknai sebagai respon Kadin terhadap
tuntutan keharusan untuk memikirkan dan melakukan kerjasama global, dan juga upaya nasional,
terkait dengan pandangan Presiden RI dalam sambutannya pada Rapimnas Kadin 2012, tanggal 2
Oktober 2012 di Yogyakarta.
Tuntutan dan pemaknaan yang demikian menjadi urgen bagi Kadin pada periode 2013-2015
untuk ikut menjaga keberlanjutan kebijakan pemandirian industri pertahanan dan BUMN. Artinya
posisi strategis Kadin dapat diasumsikan seolah-olah sebagai wasit sekaligus pemain terhadap
peralihan tongkat estafet kepemimpinan dalam konteks kebijakan pemandirian industri pertahanan
dan BUMN, yang keberadaannya dimungkinkan tidak dipengaruhi oleh masa transisional pergantian
pemerintahan di penghujung tahun 2014. Terlebih, hingga akhir tahun 2014 sekalipun, kebijakan
pemandirian industri pertahanan masih tergolong “usia muda”. Arti penting posisi strategis Progja
Kadin periode 2013-2015 tersebut sekaligus merupakan tantangan tersendiri bagi Kadin, apakah
Kadin dalam periode tersebut mampu mengelola bidang BUMN dan Industri Pertahanan dalam
rangka turut serta mengakselerasi pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan pemandirian Industri
pertahanan dalam negeri.
Untuk menjawab tantangan tersebut, berdasarkan visi dan misinya, Kadin hendaknya
merumuskan kebijakan umum terkait bidang BUMN dan Industri Pertahanan dalam rangka
pemandirian Industri Pertahanan dalam negeri. Selanjutnya, mengacu kepada kebijakan umum,
disusun sebuah Progja Kadin periode 2013-2015.

2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud. Memberikan gambaran dan pemahaman tentang Rancangan Program Kerja
KADIN, tahun 2013-2015 Bidang BUMN dan Industri Pertahanan dalam rangka mendukung
tercapainya kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
b. Tujuan. Rancangan program kerja ini disusun dengan tujuan untuk mendapatkan
pengesahan dari Ketua Umun Kadin Indonesia.

3. Dasar Hukum

a. Undang-Undang RI Nomor 1, Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri


b. Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN
c. Undang-undang RI Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
d. Undang-undang RI Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan
e. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2010 tentang Komite Kebijakan Industri Pertahanan
(KKIP)
f. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penggunaan Produksi Dalam Negeri

4. Ruang Lingkup dan Tata Urut


Rancangan program kerja Tahun 2013-2015 pada dasarnya memuat pokok-pokok kegiatan
Kadin yang terefleksi sesuai struktur organisasi Wakil Ketua Umum Kadin bidang BUMN dan Industri
Pertahanan. Acuan dasarnya adalah kebijakan umum Kadin bidang BUMN dan Industri Pertahanan.
Perumusannya, secara internal berorientasi pada lima program prioritas Kadin periode 2010-2015,
dan secara eksternal mengacu kepada Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Keseluruhan
materi disusun dengan tata urut sebagai berikut:

a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Acuan Operasional
c. Bab III Pokok-pokok Kegiatan
d. Bab IV Penutup
e. Bab V

BAB II
ACUAN OPERASIONAL

5. Umum. Penyusunan Progja Kadin periode 2103-2015 bidang BUMN dan Industri Pertahanan
pada dasarnya mengacu kepada:
a. Keterkaitan Kadin dengan BUMN;
b. Keberadaan Industri Pertahanan; dan
c. 5 (lima) Prioritas Progja Kadin tahun 2010-2015.

6. Kadin dengan BUMN. Keterkaitan antara Kadin dengan BUMN terutama dapat dilihat pada
komitmen yang terbangun antara keduanya, sejak Kadin diundang-undangkan pada tahun 1987,
yang kemudian ditindaklanjuti dengan Musyawarah Pengusaha Indonesia tanggal 24 September
1987 di Jakarta yang diselenggarakan oleh seluruh Pengusaha Indonesia dalam wadah Kadin,
bekerja sama dengan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) dan wakil-wakil BUMN.
Komitmen tersebut antara lain dapat dicermati pada UU RI No. 1, tahun 1987 tentang Kamar
Dagang dan Industri yang menetapkan bahwa seluruh pengusaha Indonesia di bidang usaha negara,
usaha koperasi dan usaha swasta secara bersama-sama membentuk organisasi Kamar Dagang dan
Industri sebagai wadah dan wahana pembinaan, komunikasi, informasi, representasi, konsultasi,
fasilitasi dan advokasi pengusaha Indonesia, dalam rangka mewujudkan dunia usaha Indonesia yang
kuat dan berdaya saing tinggi yang bertumpu pada keunggulan nyata sumber daya nasional, yang
memadukan secara seimbang keterkaitan antar-potensi ekonomi nasional, yakni antar-sektor,
antar-skala usaha, dan antar-daerah, dalam dimensi tertib hukum, etika bisnis, kemanusiaan, dan
kelestarian lingkungan dalam suatu tatanan ekonomi pasar dalam percaturan perekonomian global
dengan berbasis pada kekuatan daerah, sektor usaha, dan hubungan luar negeri.

Dari rumusan kebijakan yang bersifat makro di atas, Kadin kemudian merumuskan visi dan
misinya. Visi Kadin adalah “Menuju ekonomi Indonesia yang tangguh dan berkeadilan”, sedangkan
Misi Kadin sebagai berikut:
a. Mewujudkan revitalisasi Kadin menjadi solusi dan inisiator perubahan pola pikir dan
tindakan dalam perencanaan, penataan dan pelaksanaan kebijakan strategis ekonomi yang
lebih adil;
b. Menjadi motor pendorong agar daerah berperan lebih besar dalam penguatan dan
pemerataan ekonomi nasional;
c. Mendorong pemanfaatan sebesar-besarnya investasi dalam negeri dan asing untuk
kemakmuran dan keamanan bangsa dan Negara.

Mengacu kepada visi dan misi Kadin, maka kebijakan umum Kadin bidang BUMN dan Industri
Pertahanan dapat dirumuskan sebagai berikut: “Mendorong dan menggiatkan segenap pelaku
bisnis yang tergolong dalam BUMN dalam rangka mendukung implementasi kebijakan pemandirian
industri pertahanan dalam negeri”

7. Keberadaan Industri Pertahanan. Keberadaan industri pertahanan yang dapat diacu dalam
penyusunan Progja Kadin bidang Industri pertahanan setidaknya pada UU RI No. 16, 2012 dan
Kebijakan KKIP

a. UU RI No. 16, 2012, tentang Industri Pertahanan, pasal 22, ayat (4) menjelaskan
keanggotaan KKIP terdiri atas: Kementerian Pertahanan, Kementerian BUMN, Kementerian
Perindustrian, Kementerian Ristek, Kementerian Dikbud, Kementerian Kominfo,
Kementerian Keuangan, Bappenas, Kementerian Luar Negeri, TNI, dan Polri.

b. Keputusan Ketua KKIP, Nomor: KEP/01/KKIP/I/2012, Kebijakan Nasional, tentang Kebijakan


Dasar Pengadaan Alutsista TNI dan Almatsus Polri untuk Pemberdayaan Industri
Pertahanan, antara lain menyatakan bahwa dalam rangka modernisasi alat peralatan dan
keamanan serta terealisasinya program revitalisasi industri pertahanan, telah ditetapkan
Grand Strategy KKIP serta Master Plan Revitalisasi Industri Pertahanan. Dalam pencapaian
master plan tersebut telah disusun program pembinaan dan pengembangan yang terbagi
dalam 4 (empat) tahap yang masing-masing tahap berjangka 5 (lima) tahun dari Tahun 2010
s.d 2029. Pentahapan disusun sebagai upaya sistematis dalam mewujudkan produk
unggulan strategis.
8. 5 (lima) Prioritas Progja Kadin 2010-2015

a. Peningkatan capacity building organisasi Kadin


b. Medorong pertumbuhan investasi
c. Mempercepat pertumbuhan infrastruktur
d. Meningkatkan hubungan internasional
e. Pemberdayaan SDM dan mendorong penciptaan entrepreneur baru

BAB III
POKOK-POKOK KEGIATAN

9. Umum. Progja Kadin periode 2013-2015 pada dasarnya merupakan penyatuan dan penguatan
komitmen di antara semua anggota Kadin umumnya, dan organ Kadin pengelola bidang BUMN dan
Industri Pertahanan khususnya dalam mengimplementasikan kebijakan umum Kadin bidang BUMN
dan Industri Pertahanan

10. Pokok-Pokok Kegiatan. Penyebutan kegiatan dalam Progja ini disesuaikan dengan nama-nama
Komite Tetap (Komtap) yang tersusun dalam struktur organisasi di bawah Wakil Ketua Umum Kadin
Bidang BUMN dan Industri Pertahanan, berdasarkan Keputusan Dewan Pengurus Kadin Nomor:
Skep /027/DP/III/2003. Sedangkan penyusunan jenis kegiatan dari masing-masing Komtap mengacu
kepada pertimbangan keterkaitan Kadin dengan BUMN dan keberadaan industri pertahanan yang
telah dibahas pada Bab II, sebagai berikut:

a. Industri Primer BUMN


1) Maksud, Tujuan dan Sasaran
2) Jenis Kegiatan ( Antara lain : MoU, Sarasehan, Seminar, FGD, Audiensi, Membangun
Kemitraan, Kunjungan, dst. )
3) Monitoring dan Evaluasi
4) Hal-hal lain
b. Manufaktur dan Jasa BUMN
1) Maksud, Tujuan dan Sasaran
2) Jenis Kegiatan ( Antara lain : MoU, Sarasehan, Seminar, FGD, Audiensi, Membangun
Kemitraan, Kunjungan, dst. )
3) Monitoring dan Evaluasi
4) Hal-hal lain
c. Kebijakan Publik Industri Pertahanan
1) Maksud, Tujuan dan Sasaran
2) Jenis Kegiatan ( Antara lain : MoU, Sarasehan, Seminar, FGD, Audiensi, Membangun
Kemitraan, Kunjungan, dst. )
3) Monitoring dan Evaluasi
4) Hal-hal lain
d. Diklat Industri Pertahanan
1) Maksud, Tujuan dan Sasaran
2) Jenis Kegiatan ( Antara lain : MoU, Sarasehan, Seminar, FGD, Audiensi, Membangun
Kemitraan, Kunjungan, dst. )
3) Monitoring dan Evaluasi
4) Hal-hal lain
e. Logistik dan Pariwisata BUMN
1) Maksud, Tujuan dan Sasaran
2) Jenis Kegiatan ( Antara lain : MoU, Sarasehan, Seminar, FGD, Audiensi, Membangun
Kemitraan, Kunjungan, dst. )
3) Monitoring dan Evaluasi
4) Hal-hal lain

BAB V
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai