Disusun Oleh :
1. Husen Maulana, S.IP, M.Si
2. Putri Sarah Sembiring
1
DAFTAR ISI
3. Peranan PMA................................................................................................4
Perusahaan PMA................................................................................... 7
8. Ketentuan Divestasi............................................................................13
2
BAHAN AJAR
KEBIJAKAN DAN PERANAN PENANAMAN MODAL ASING
Selama periode Januari s/d Juni 2021, total realisasi PMA sebesar Rp. 228,5
trilyun lebih besar dari realisasi PMDN sebesar Rp. 214,3 trilyun.
Total realisasi PMA selama periode Januari s/d Juni 2021 sebesar 48,6% dari
target realisasi PMA selama tahun 2021 sebesar Rp. 469,8 trilyun.
3
Sedangkan total realisasi PMDN selama periode Januari s/d Juni 2021
sebesar 49,8% dari target realisasi PMDN tahun 2021 sebesar Rp. 430,2
Selama periode Januari s/d Juni 2021, 5 negara dengan total investasi
terbesar secara berurutan adalah:
1) Singapura, US$. 4,7M
2) Hong Kong RRT, US$. 2,3M
3) RRT, Tiongkok, US$. 1,7M
4) Belanda, US$. 1,3M
5) Korea Selatan, US$. 1,1M
Sedangkan sektor yang diminati oleh PMA selama periode tersebut secara
berurutan yaitu:
1) industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya
2) transportasi, gudang dan telekomunikasi
3) industri makanan
4) pertambangan
5) listrik, gas dan air
Sementara itu, lokasi yang diminati PMA selama periode yang sama adalah :
1) Jawa Barat, US$. 3,0M
2) DKI Jakarta, US$. 2,0M
3) Maluku Utara, US$. 1,4M
4) Sulawesi Tengah, US$. 1,1M
5) Riau, US$. 1,0M
4
Dari sisi bentuknya, penanaman modal dapat dibedakan menjadi
penanaman modal langsung dan penanaman modal tidak langsung.
Sementara itu, dari sisi sumber pembiayaannya dapat dibedakan menjadi
penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing.
Adapun definisi penanaman modal asing menurut UU tersebut dan tertuang
dalam Pasal 1 Ayat 3 adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam
modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang
berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Dengan demikian, jika
terdapat usaha yang berpatungan dan memiliki porsi modal dari luar negeri
akan termasuk ke dalam kategori penanaman modal asing.
3. Peranan PMA
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan masuknya investasi asing
ke Indonesia. Salah satunya adalah masuknya modal baru untuk membantu
mendanai berbagai sector yang kekurangan dana. Investor asing ini juga
banyak membuka lapangan kerja baru sehingga angka pengangguran dapat
berkurang. Selain itu, masuknya investasi asing biasanya disertai dengan
transfer teknologi. Mereka membawa pengetahuan teknologi baru ke
Indonesia yang lama-kelamaan akan berkembang pula di Indonesia. Tidak
menutup kemungkinan pula para investor asing akan bekerjasama dengan
UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah). Keterlibatan UMKM ini tentunya
akan mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat. UMKM atau
perusahaan dalam negeri juga berpeluang untuk memasarkan produknya ke
pasar internasional. Manfaat paling nyata dari masuknya investasi asing
adalah meningkatkan pendapatan Negara melalui pajak. Selain itu,
menciptakan hubungan uang lebih stabil dalam lingkup perekonomian dua
Negara (BKPM, 2017).
5
Dona, F (Peran Penanaman Modal Asing (PMA) dalam Pembangunan
Ekonomi di Era Otonomi Daerah) memberikan penjelasan sebagai berikut:
1. Penanaman modal dapat menjadi salah satu alternatif untuk memecahkan
kesulitan permodalan yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia dalam
pelaksanaan pembangunan saat ini;
2. Industri yang dibangun dengan penanaman modal akan berkontribusi
dalam perbaikan sarana dan prasarana, yang pada gilirannya akan
menunjang pertumbuhan industri-industri di wilayah sekitarnya.
3. Penanaman modal akan membantu pemerintah memecahkan masalah
lapangan kerja, yakni menciptakan lowongan kerja untuk tenaga kerja
terampil maupun tenaga kerja yang tidak terampil.
4. Penanaman modal akan memperkenalkan teknologi dan pengetahuan
baru yang sangat bermanfaat bagi peningkatan keterampilan pekerja lokal
dan peningkatan efisiensi produksi.
5. Penanaman modal akan memperbesar perolehan devisa yang didapatkan
dari industri yang hasil produksinya sebagian besar ditujukan untuk ekspor.
6. Penanaman modal akan menciptakan penerimaan pemerintah dalam
bentuk pajak maupun bentuk penerimaan Negara lainnya.
7. Penanaman modal mendorong terciptanya efisiensi dengan penerapan
skala produksi yang tinggi (economics of scale).
6
d. Protecting owner-ship benefit, yaitu motif untuk mengamankan
keuntungan bagi pemiliknya
7
6. Industri Manufaktur Yang Dapat Ditawarkan Ke Perusahaan PMA
1) Nikel
8
b. Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah;
c. Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara;
d. Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
2) Furnitur
Furnitur dari kayu menyumbang sebesar 58% dari total ekspor barang
mebel Indonesia (Sumber: ASMINDO). Saat ini Industri furnitur Indonesia
hanya menyumbang sebesar 2% dari penjualan mebel diseluruh dunia
9
yang senilai US$ 122 Miliar dengan China dan Vietnam mendominasi
industri dengan lebih dari 50% dari total pangsa pasar dunia.
3) Tekstil
4) Alas Kaki
10
berbagai negara, sementara lokasi industri yang strategis dan dukungan
pemerintah juga telah berkontribusi terhadap pengembangan sektor ini.
Lokasi strategis Indonesia di kawasan dengan pertumbuhan tinggi dan
kedekatannya dengan pasar raksasa Tiongkok dan India menjadikan
Indonesia sebagai pusat produksi ideal untuk merek alas kaki global
seperti Nike, Adidas, Reebok, dan sepatu mode terkenal lainnya.
11
Memfasilitasi penyusunan Standar Kompetensi Kerja Standar
Nasional Indonesia (RSKKNI) di Industri Alas Kaki dan
penerapan Standar Nasional.
Memberikan bantuan dalam hal hubungan kerja.
Menetapkan dan/atau mendorong terbentuknya kelompok
industri yang bertujuan untuk memfasilitasi integrasi vertikal
dan horisontal serta pelatihan staf.
Memfasilitasi bantuan teknis, kegiatan penelitian dan
pengembangan melalui:
Pusat Kulit, Karet dan Plastik Indonesia;
Akademi Teknologi Kulit Indonesia berlokasi di Yogyakarta.
Mendukung pengorganisasian pameran, seperti:
Pameran Kulit dan Alas Kaki Indonesia;
Pameran Alas Kaki, Kulit, dan Produk Kulit Indonesia;
Pameran Produk-Produk Indonesia.
Secara global, total produksi baja mentah mencapai 1,621 juta ton pada
tahun 2016 (naik 0,8% dari tahun sebelumnya). Adapun 50% produk
tersebut berasal dari Tiongkok, selanjutnya diikuti oleh Jepang, India,
Amerika Serikat, Rusia dan Korea Selatan. Dari sudut pandang ekonomi,
baja merupakan logam dasar paling utama dengan global market value
USD225 miliar per tahun. Total konsumsi baja mentah (crude steel)
Indonesia pada tahun 2016 yaitu sebesar 14 juta ton, sedangkan total
produksi dalam negeri baru mencapai 8 juta ton. Sehingga, untuk
mencukupi kebutuhan dalam negeri, Indonesia harus mengimpor 6 juta
ton produk baja.
12
1. PMA wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum
Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh Undang-Undang.
2. Penanam modal dalam negeri dan asing dalam melakukan penanaman
modal dalam bentuk perseroan terbatas dilakukan dengan:
a. mengambil bagian saham pada saat pendirian perseroan terbatas;
b. membeli saham; dan
c. melakukan cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3. Pemerintah memberikan perlakuan yang sama kepada semua
penanam modal yang berasal dari Negara manapun yang melakukan
kegiatan penanaman modal di Indonesia sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
4. Perlakuan yang dimaksud dalam poin 3 tidak berlaku bagi penanam
modal dari suatu Negara yang memperoleh hak istimewa berdasarkan
perjanjian dengan Indonesia.
5. Pemerintah tidak akan melakukan tindakan nasionalisasi atau
pengambilalihan hak kepemilikan penanam modal, kecuali dengan
undang-undang.
6. Dalam hal Pemerintah melakukan tindakan nasionalisasi atau
pengambilalihan hak kepemilikan sebagaimana poin 5, Pemerintah
akan memberikan kompensasi yang jumlahnya ditetapkan
berdasarkan harga pasar.
7. Penanam modal dapat mengalihkan aset yang dimilikinya kepada
pihak yang diinginkan oleh penanam modal seusai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
8. Jika di antara kedua belah pihak tidak tercapai kesepakatan tentang
kompensasi atau ganti rugi sebagaimana dimaksud pada poin 7,
penyelesaiannya dilakukan melalui arbitrase.
9. Penanam modal dapat mengalihkan aset yang dimilikinya kepada
pihak yang diinginkan oleh penanam modal sesuai dengan ketentuan
13
peraturan perundang-undangan kecuali aset yang ditetapkan undang-
undang sebagai aset yang dikuasai Negara.
10.Penanam modal diberi hak untuk melakukan transfer dan repatriasi
dalam valuta asing, antara lain terhadap:
a. modal;
b. keuntungan, bunga bank, deviden dan pendapatan lain;
c. dana yang diperlukan untuk:
- pembelian bahan baku dna penolong, barang setengah jadi,
atau barang jadi; atau
- penggantian barang modal dalam rangka melindungi
kelangsungan hidup penanam modal;
d. tambahan dana yang diperlukan bagi pembiayaan penanaman
modal
e. dana untuk pembayaran kembali pinjaman;
f. royalty atau biaya yang harus dibayar
g. pendapatan dari perseorangan warga Negara asing yang bekerja
dalam perusahaan penanaman modal;
h. kompensasi atas kerugian;
i. kompensasi atas pengambilalihan;
j. pembayaran yang dilakukan dalam rangka bantuan teknis, biaya
yang harus dibayar untuk jasa teknik dan manajemen, pembayaran
yang dilakukan di bawah kontrak proyek, dan pembayaran ha
katas kekayaan intelektual; dan
k. hasil penjualan aset.
11.Dalam hal adanya tanggung jawab hukum yang belum diselesaikan
oleh penanam modal:
a. penyidik atau Menteri Keuangan dapat meminta bank atau
lembaga lain untuk menunda hak melakukan transfer dan/atau
repatriasi; dan
b. pengadilan berwenang menetapkan penundaan hak untuk
melakukan transfer dan/atau repatriasi berdasarkan gugatan.
14
8. Ketentuan Divestasi
15
2) berhak menggunakan tenaga ahli warga Negara asing untuk
jabatan dan keahlian tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3) Wajib meningkatkan kompetensi tenaga kerja warga Negara
Indonesia melalui pelatihan kerja sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
4) PMA yang memperkerjakan tenaga kerja asing diwajibkan
menyelenggarakan pelatihan dan melakukan alih teknologi kepada
tenaga kerja warga Negara Indonesia.
10. Contoh Program CSR Perusahaan PMA : PT. Unilever Indonesia Tbk.
Sejarah
16
Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan telah membangun Unilever
Indonesia Foundation (UIF) yang dibentuk pada tahun 2001. Yayasan ini
juga memiliki tujuan untuk melaksanakan misi dari Unilever yaitu untuk
memberdayakan potensi yang ada pada masyarakat di Indonesia,
memberikan sebuah nilai tambah yang positif kepada masyarakat, serta
menyatukan kekuatan antara mitra-mitra yang bertindak sebagai katalis
dalam pembentukan sebuah mitra. Selain itu tujuan dibangun Yayasan
Unilever Indonesia adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
kehidupan masyarakat.
17
bukti kontribusi perusahaan dalam upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
2. Pilar Lingkungan
18
kualitas air Sungai Brantas melalui peningkatan kesadaran pada
komunitas di Jambangan.
19
diperkuat sistemnya dan menyebarkannya ke berbagai daerah di
Indonesia. Jadi melalui program ini, erbagai manfaat yang dapat
diperoleh dari sisi manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Daftar Referensi
Penanaman Modal Asing di Indonesia. 2017. BKPM.
Undang-Undang No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Dona, F. Peran Penanaman Modal Asing (PMA) dalam Pembangunan Ekonomi di Era
Otonomi Daerah. 2017. Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum. Fakultas Syariah IAIN
Surakarta.
Perpres 122 Tahun 2020 tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun
2021
https://csr-indonesia.com/analisa-csr-perusahaan-unilever-nestle-indonesia/
https://id.wikipedia.org/wiki/Unilever_Indonesia
https://www.unilever.co.id/planet-and-society/prakarsa-keberlanjutan/prakarsa-di-bidang-
lingkungan/
https://www2.investindonesia.go.id/
https://bplawyers.co.id/2021/02/26/tidak-lagi-berdasarkan-dni-sektor-usaha-
dengan-kepemilikan-100-asing-diperluas/
20