Program:
Kegiatan:
Pekerjaan:
Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas keseluruhan kurang lebih
7,7 km2. Wilayah Indonesia yang demikian luasnya, tentunya menyimpan potensi
kekayaan alam yang sangat besar, baik di darat maupun di laut. Potensi kekayaan alam
tersebut untuk memanfaatkan berbagai kegiatan pembangunan yang dapat
mensejahterakan masyarakat, misalnya pertumbuhan dan perkembangan industri
perikanan, perhubungan laut, pertambangan, pertanian, energi, pariwisata dan
sebagainya.. Indonesia merupakan negara yang sedang membangun..Pada umumnya
persoalan yang utama dihadapi oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia
dalam pembangunan ekonominya adalah kurang tersedianya modal (capital). Padahal
modal memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian suatu
negara. Modal memiliki peran untuk mengembangkan potensi kekayaan sumber daya
alam tersebut yang belum dimanfaatnya secara optimal.. Minimnya modal tersebut
disiasati dengan dengan membuka perekonomian bagi masuknya investasi asing
maupun dalam negeri (domestik). Daerah-daerah sangat membutuhkan pemikiran
perencanaan bahkan pengusaha dan investor untuk dapat mengubah potensi tersebut.
Investasi merupakan instrument penting bagi keluar masuknya arus modal dari dalam
maupun luar negeri untuk ditanamkan pada sektor-sektor yang berpotensi menghasilkan
keuntungan ekonomis. Peran ganda dari investasi adalah selain untuk menggerakan
perekonomian, juga membantu menyerap tenaga kerja, sehingga akan menekan angka
pengangguran.
Statistik investasi nasional dan daerah menunjukkan dinamika yang
menjanjikan, beberapa studi menunjukka banyaknya kelemahan, terutama di sektor
kebijakan yang cenderung menghambat iklim investasi di daerah (Pusat Kajian
Administrasi Internasional-LAN, 2008:3).
Di masa globalisasi sekarang ini, peran penanaman modal semakin krusial.
Apalagi terhadap negara-negara yang sedang taraf membangun seperti Negara Republik
Indonesia ini. Istilah membangun secara berdikari (berdiri di atas kaki sendiri)
berdasarkan asas kemandirian dengan mengabaikan sama sekali penanaman modal
terutama terhadap penanaman modal asing sudah bukan zamannya lagi.
Istilah investasi dan penanaman modal merupakan istilah-istilah yang dikenal,
baik dalam kegiatan bisnis sehari-hari maupun dalam bahasa perundang-undangan.
Istilah investasi merupakan istilah yang popular dalam dunia usaha, sedangkan istilah
Identifikasi Masalah Naskah Akademik merupakan rujukan dan sebagai dasar rancangan Peraturan
Daerah tentang Rancangan Peraturan Daerah tentang Pemberian Insentif dan
Kemudahan Penanaman Modal di Kota Singkawang.
1.1.1. Permasalahan Yang Dihadapi
Dengan adanya perkembangan kebijakan dan pengaturan perundang-undangan
dalam percepatan reformasi birokrasi khususnya dalam tata cara pemberian insentif dan
kemudahan bagi penanaman modal di Kota Singkawang dapat segera terwujud, maka
perlu dilakukan berdasarkan 5 (lima) prinsip sebagai berikut:
a. kepastian hukum, yang mengandung pengertian meletakkan hukum dan
ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai dasar Pemerintah Daerah
Tujuan
Sebagai bahan acuan untuk merumuskan pokok-pokok pikiran, konsep-konsep,
asas-asas, dan norma-norma hukum, maka tujuan disusunnya naskah akademik dan
Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dari pekerjaan Penyusunan Naskah Akademik dan
Rancangan Peraturan Daerah tentang Kebijakan Pemberian Insentif dan Kemudahan
Bagi Penanaman Modal di Kota Singkawang adalah:
1. Tersedianya dokumen penelitian dan pengkajian hukum dalam penyusunan
Rancangan Peraturan Daerah dan Naskah Akademik tentang Kebijakan Pemberian
Insentif dan Kemudahan Bagi Penanaman Modal di Kota Singkawang.
2. Tersedianya rumusan norma hukum mengenai materi yang akan diatur dalam
Rancangan Peraturan Daerah tentang Kebijakan Pemberian Insentif dan
Kemudahan Bagi Penanaman Modal di Kota Singkawang.
3. Dapat meningkatkan penanaman modal di daerah.
4. Dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
berkelanjutan di daerah, khususnya Kota Singkawang.
5. Dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
6. Dapat meningkatkan kemampuan dan daya saing daerah.
7. Dapat mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan dan mewujudkan
kesejahteraan masyarakat Kota Singkawang.
Lokasi Pekerjaan Lokasi pekerjaan studi yang harus ditangani oleh Penyedia Jasa adalah di Kota
Singkawang Provinsi Kalimantan Barat.
Sumber Pendanaan Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Pemerintah Kota Singkawang
Tahun Anggaran 2018 pada pekerjaan Penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan
Peraturan Daerah tentang Kebijakan Pemberian Insentif dan Kemudahan Bagi
Penanaman Modal di Kota Singkawang dan nilai Pagu Dana Anggaran sebesar Rp.
......................................................... (.................................................................).
Sumber Data a. Bahan hukum primer, terdiri dari peraturan perundang-undangan yang terkait
langsung dengan masalah pembentukan Peraturan Daerah Kota Singkawang
tentang Kebijakan Pemberian Insentif dan Kemudahan Bagi Penanaman Modal
Kota Singkawang, di tingkat Pusat dan Daerah.
b. Bahan hukum sekunder, berupa literatur-literatur ilmu hukum, hasil penelitian,
literatur dan dokumen resmi lainnya yang terkait dengan masalah yang dikaji.
c. Bahan hukum tertier, ialah kamus hukum, kamus bahasa dan kamus
Pemerintahan yang dapat memperjelas istilah-istilah yang digunakan dalam
penulisan naskah akademik ini.
DATA PENUNJANG
Kerangka Acuan Kerja 14
Penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Kebijakan Pemberian Insentif dan Kemudahan Bagi Penanaman Modal di Kota Singkawang
Standar Teknis Dalam kegiatan ini seperti yang dimaksud pada Pedoman KAK ini, Penyedia Jasa
harus memperhatikan persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
Persyaratan Umum Kegiatan
Setiap bagian dari kegiatan ini harus dilaksanakan secara benar dan tuntas dan
memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pengguna
Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pengendali Kegiatan.
Persyaratan Objektif
Pelaksanaan kegiatan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk kelancaran
pelaksanaan, baik yang menyangkut macam dan kualitas dari setiap bagian
kegiatan.
Persyaratan Fungsional Kegiatan
Persyaratan Prosedural dan Penyelesaian administratif sehubungan dengan
pelaksanaan tugas/kegiatan di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan
prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan yang berlaku.
Kriteria Lain-lain
Selain kriteria umum di atas, untuk Kegiatan ini berlaku pula ketentuan-ketentuan
seperti standar, pedoman dan peraturan yang berlaku, antara lain ketentuan yang
diberlakukan untuk kegiatan kegiatan yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian
Pelaksanaan Kegiatan (Kontrak), dan ketentuan-ketentuan lain sebagai dasar
perjanjiannya. Adapun standar teknis dalam melaksanakan kegiatan ini
menggunakan daftar referensi teknis sebagai dasar pelaksanaan. Referensi
dimaksud adalah :
Perpres No. 70 Tahun 2012 dengan lampiran- lampirannya.
Ketentuan dan peraturan lain yang dikeluarkan oleh jawatan/instansi
pemerintah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan pekerjaan
Penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Daerah tentang
Kebijakan Pemberian Insentif dan Kemudahan Bagi Penanaman Modal di Kota
Singkawang.
Draft Penyusunan Peraturan Daerah Tentang Kebijakan Pemberian Insentif dan
Kemudahan Bagi Penanaman Modal di Kota Singkawangyang disusun oleh
Penyedia Jasa yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk juga lingkup
layanan yang sudah disyahkan oleh PPK/PPTK dan disahkan/disetujui oleh PA.
Referensi Hukum Penyusunan Peraturan Daerah Tentang Kebijakan Pemberian Insentif dan Kemudahan
Bagi Penanaman Modal di Kota Singkawang harus memperhatikan ketentuan-ketentuan
teknis dan Rancangan Peraturan Daerah sebagaimana diatur dalam:
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 18 ayat 6;
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi
Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Singkawang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1106);
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lemabaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lemabaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4724);
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4866);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Ruang Lingkup Pekerjaan Penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan
Daerah tentang Kebijakan Pemberian Insentif dan Kemudahan Bagi Penanaman
Modal di Kota Singkawang adalah mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Menentukan dasar kepastian hukum, kesetaraan kepada penanam modal
(investor), transparansi keterbukaan informasi, akuntabilitas dalam kemudahan
penanaman modal, efektifitas serta efisiensi dalam pertimbangan yang rasional
dalam pelayanan publik.
2. Merumuskan kewenangan serta kebijakan Pemerintah Daerah dalam memberikan
insentif dan kemudahan bagi penanaman modal sesuai dengan kemampuan daerah
yang bersangkutan.
3. Menentukan dan merumuskan jenis atau bidang usaha yang dapat memperoleh
insentif serta kemudahan dalam penanaman modal.
Kerangka Acuan Kerja 18
Penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Kebijakan Pemberian Insentif dan Kemudahan Bagi Penanaman Modal di Kota Singkawang
4. Merumuskan bentuk-bentuk pemberian insentif dan pemberian kemudahan bagi
penanaman modal.
5. Merumuskan ketentuan/kriteria mengenai klasifikasi dan batasan pemberian
insentif dengan memperhatian ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di daerah, khususnya di Kota Singkawang.
6. Merumuskan tata cara pemberian insentid dan kemudahan bagi penanaman
modal.
7. Merumuskan dasar penilaian serta melaksanaan penilaian dalam pemberian
insentid dan kemudahan kepada penanam modal (investor).
8. Merumuskan pihak, kewajiban dan tanggung jawab bagi penerima insentif serta
kemudahan bagi penanam modal (investor).
9. Menentukan serta mendeskripsikan pelaporan dan evaluasi yang harus
disampaikan kepada penanam modal yang menerima insentif serta kemudahan
pemberian perizinan.
Keluaran Keluaran yang diharapkan dari pekerjaan ini adalah tersusunnya Naskah Akademik
dan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Kebijakan Pemberian Insentif dan
Kemudahan Bagi Penanaman Modal di Kota Singkawang.
Peralatan, Personil Pejabat Pembuat Komitmen akan menugaskan personil dalam proses pekerjaan
dan Fasilitas dari Penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Kebijakan
Pejabat Pembuat Pemberian Insentif dan Kemudahan Bagi Penanaman Modal di Kota Singkawang.
Komitmen Dari instansi akan membantu menyediakan ruang untuk rapat-rapat rutin beserta
perlengkapannya.
Peralatan dan Menyangkut persyaratan yang tercantum dalam dokumen pengadaan sesuai daftar
Personil dari kuantitas dan harga.
Penyedia Jasa
Lingkup Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala perlengkapan dan peralatan
Kewenangan yang berkaitan dengan kegiatan.
Penyedia Jasa
LINGKUP KEWENANGAN
Lingkup kewenangan bagi Penyedia Jasa adalah pelaksanaan Studi, meliputi :
Seluruh pelaksanaan Kegiatan Studi, baik mengenai kualitas dan kuantitas.
TANGGUNG JAWAB
Penyedia Jasa bertanggung jawab secara profesional atas jasa layanan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode etik profesi yang berlaku. Dalam hal ini
kegiatan yang dilaksanakan harus bisa dipertanggungjawabkan secara teknis dan
administratif, sehingga Penyedia Jasa dalam melaksanakan tugasnya harus mengacu
pada ketentuan-ketentuan yang berlaku secara profesional. Secara umum tanggung
jawab Penyedia Jasa antara lain:
Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan Dokumen Kontrak Pelaksanaan yang
dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman teknis yang berlaku,
diantaranya Dokumen Pelaksanaan dari kegiatan, yaitu :
Rancangan Rencana Strategis (Renstra);
Kerangka Acuan Kerja/Term Of References (KAK/TOR) dan Syarat-syarat
yang ditentukan.
Dokumen Kontrak Pelaksanaan, Bar Chart dan S-Curve dari kegiatan yang dibuat
oleh Penyedia Jasa (setelah disetujui) Pengarahan Penugasan/Kerangka Acuan
Kerja (KAK) Kegiatan Studi.
Ketepatan waktu pelaksanaan
Penanggung jawab profesional kegiatan tidak hanya Penyedia Jasa sebagai suatu
Perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional yang terlibat.
Jangka Waktu Kegiatan penyedia jasa dilaksanakan sejak pelaksanaan kegiatan dimulai sesuai Surat
Penyelesaian Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang diterbitkan sampai dengan diserahkannya
Kegiatan kegiatan tersebut kepada Pengguna Jasa (Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Kerangka Acuan Kerja 20
Penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Kebijakan Pemberian Insentif dan Kemudahan Bagi Penanaman Modal di Kota Singkawang
Komitmen/Pemilik Kegiatan). Dalam hal ini waktu yang disediakan untuk
melaksanakan tugas Studi yang diberikan kepada Penyedia Jasa secara optimal
adalah selama 60 (Enam Puluh) hari kalender atau 2 (dua) bulan.
Tenaga ahli yang akan melaksanakan pekerjaan Penyusunan Naskah Akademik dan
Kerangka Acuan Kerja 21
Penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Kebijakan Pemberian Insentif dan Kemudahan Bagi Penanaman Modal di Kota Singkawang
Rancangan Peraturan Daerah tentang Kebijakan Pemberian Insentif dan Kemudahan
Bagi Penanaman Modal di Kota Singkawang ini disesuaikan dengan ruang lingkup
kajian, dengan kualifikasi tugas sebagai berikut:
Ketua Tim / Ahli Hukum Peraturan Daerah.
Ketua Tim adalah 1 (satu) orang Ahli Hukum Peraturan Daerah dengan kriteria
lulusan pendidikan minimal Sarjana (S-1) Ilmu Hukum, dengan pengalaman
minimal 5 (lima) tahun serta diupayakan memiliki pengalaman menyusun
dokumen Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Daerah tentang
Kebijakan Pemberian Insentif dan Kemudahan Bagi Penanaman Modal
Kota/Kabupaten, dan bertanggung jawab kepada Pengguna Jasa, mempunyai
kemampuan dibidang Administrasi Kontrak dan Manajemen Kontrak pada
kegiatan yang sedang dilaksanakan. Tugas ketua tim adalah sebagai berikut :
Bertanggung jawab penuh mengenai jalannya hasil kegiatan.
Memberi pengarahan kepada anggota tim tentang pelaksanaan kegiatan.
Melakukan persiapan pelaksanaan baik teknis maupun administrasi.
Mengkoordinir dan memberikan pengarahan dalam rangka pengumpulan data
yang akan dilakukan oleh tim tenaga ahli.
Mengkoordinir kegiatan survey data termasuk melaporkannya ke kepada
Pemrakarsa, Dinas/Badan setempat.
Bersama dengan tenaga ahli lainnya mengevaluasi pengolahan data lapangan.
Melakukan koordinasi dengan pihak pemrakarsa, instansi terkait serta
presentasi hasil studi.
Jadwal Tahapan Kegiatan ini dapat dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu:
Pelaksanaan Tahap Persiapan.
Kegiatan Tahap Survey Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tahap Analisa Kegiatan
Tahap Penyusunan Laporan
Penyedia Jasa harus memerinci sendiri kegiatannya dan dalam menjalankan tugasnya
akan mendapatkan pula arahan dari Pengelola Kegiatan secara tertulis agar fungsi
dan tanggung jawab Penyedia Jasa dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan
keluaran (produk) sebagaimana yang diharapkan. Secara garis besar, uraian tugas
Penyedia Jasa secara bertahap di lapangan antara lain adalah sebagai berikut :
Kegiatan Persiapan
Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi/metodologi
pelaksanaan kegiatan.
Membuat dan memeriksa Time Schedule (Jadwal Pelaksanaan) Bar Chart
LAPORAN
Laporan Laporan Pendahuluan berisikan gambaran umum kegiatan dan rincian rencana
Pendahuluan kegiatan yang akan dilaksanakan. Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat-
lambatnya pada 30 (tiga puluh) hari kalender setelah penandatanganan SPMK
kegiatan, dan diserahkan kepada Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK)/Pejabat Pelaskana Teknis Kegiatan (PPTK) atau
Pengelola Kegiatan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
Laporan Akhir Laporan ini merupakan laporan hasil akhir kegiatan setelah mendapat
masukan/koreksi dari pemberi tugas dan telah mendapatkan rekomendasi layak dari
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Singkawang.
Laporan Akhir harus diserahkan selambat-lambatnya pada 60 (enam puluh) hari
kalender setelah penandatanganan SPMK kegiatan, dan diserahkan kepada
Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK)/Pejabat Pelaskana Teknis Kegiatan (PPTK) atau Pengelola Kegiatan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.
Softcopy CD Softcopy CD (Cakram Padat) berisikan tentang softcopy file Laporan Pendahuluan,
Laporan Antara, Laporan Akhir, Foto Dokumentasi Hasil Survey Kegiatan, Foto
Dokumentasiu Hasil Diskusi serta Presentasi Seminar Laporan Kegiatan. Softcopy
CD (Cakram Padat) ini harus diserahkan bersamaan dengan penyerahan
Laporan Akhir kegiatan dan diserahkan kepada Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK) atau Pengelola Kegiatan sebanyak 10 (sepuluh) keping cakram CD.
HAL-HAL LAIN
Produksi dalam Semua kegiatan jasa Penyedia Jasa berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia dengan pertimbangan keterbatasan
Alih Pengetahuan Memberikan penjelasan secara singkat mengenai hasil dan kesimpulan Penyusunan
Peraturan Daerah Tentang Kebijakan Pemberian Insentif dan Kemudahan Bagi
Penanaman Modal di Kota Singkawang.
Penutup Setelah Pengarahan Penugasan ini diterima Penyedia Jasa hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan. Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang Pengarahan
Penugasan ini dari Pemberi Pekerja, Penyedia Jasa agar segera membuat Usulan
Teknis/Proposal Teknis mengikuti ketentuan terlampir mengenai syarat-syarat
mengikuti Pengadaan Penyedia Jasa sesuai peraturan yang berlaku.
Demikian Kerangka Acuan Kerja/Term of References (KAK/TOR) ini dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan, agar dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
....................................................
.................... (...../…...)
NIP. ....................................................