Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM 100 HARI

BUPATI-WAKIL BUPATI WONOSOBO PERIODE 2016-2021 (EKO


PURNOMO, S.E. M.M. Ir. H. AGUS SUBAGIYO, M.Si)

Semangat Bersatu Untuk Maju, Mandiri dan Sejahtera Untuk Semua


I.

Program Prioritas Panca Bhakti: (1), Berbakti untuk masyarakat Wonosobo


membangun bidang agama dan keagamaan. (2), Berbakti untuk masyarakat Wonosobo
membangun bidang pendidikan; (3), Berbakti untuk masyarakat Wonosobo membangun
bidang kesehatan; (4), Berbakti untuk masyarakat Wonosobo membangun bidang
perekonomian dan (5), Berbakti untuk masyarakat Wonosobo membangun bidang
infrastruktur.

II.

Tema Program 100 hari:


Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah Daerah yang Santun,
Jujur dan Profesional dalam Rangka Mewujudkan Wonosobo yang Bersatu untuk
Maju Berbasis Penurunan angka tingkat pengangguran dan kemiskinan

III.

Strategi Umum:
1. Berbenah; benah internal, peningkatan disiplin kerja aparatur, peningkatan
kualitas pelayanan masyarakat;
2. Inovasi; dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang santun dan
peduli; Pemerintahan yang peduli, Pemimpin yang santun, swasta yang peduli dan
masyarakat yang berkesejahteraan.
3. Bersatu; dalam koordinasi dan komunikasi, bermitra kerja dengan semua pihak
baik Pemerintah , Organisasi Kemasyarakatan, Perguruan Tinggi, dan Lembaga
Swadaya Masyarakat serta Masyarakat luas.

IV.

Penataan dan Pemantapan Program Reformasi Birokrasi:


Penataan dan pemetaan

keahlian dan kompetensi para pegawai serta

kemampuan dalam mengimplementasikan visi dan misi Bupati Wonosobo Periode


1

2016-2021. Dalam masa 100 hari kepemimpinan Bupati bersama Wakil Bupati yang
pertama-tama akan melakukan koordinasi, mengenal keahlian dan kompetensi para
pegawai dan juga akan melakukan kerja sama dengan BPK, BPKP untuk mengaudit
semua SKPD serta berkoordinasi dengan Menpan dan BKN.
Evaluasi Peraturan Daerah (Perda) Organisasi Perangkat Daerah dengan
kajian secara mendalam dengan memperhatikan aspek yuridis, sosioloagis dan
psikologis serta politis. Adapun mutasi dan perombakan kabinet pasti akan terjadi
setelah

mengkaji dan mengenal keahlian, kompetensi para pegawai dan tetap

memperhatikan jenjang karier jabatan dan kepangkatan serta kompetensi kemampuan


dalam mengimplementasi atau menjabarkan program visi dan misi.
Birokrat yang baik, yang sudah dicapai oleh pemimpin sebelumnya akan terus
dipertahankan , sementara yang kurang baik akan diperbaiki sementara yang tidak
baik akan ditinggalkan.
Memulai 100 kerjanya, Bupati dan Wakil Bupati, akan meminta Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) untuk belajar tepat waktu, disiplin menghargai waktu agar
kegiatan menjadi lebih efektif. Terobosan program strategis tersebut, agar SKPD
sampai camat bisa menularkan etos kerja, dan kedisiplinan kerja pada anak buahnya
guna sebuah pelayanan masyarakat yang lebih baik. Bupati dan Wakil Bupati akan
memberi waktu dead line waktu, agar semua SKPD mempersiapkan bahan presentasi
program kerjanya. Hasilnya sebagai langkah strategis, utamanya menejemen waktu,
yang bukan hanya basa-basi untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Wonosobo.
Oleh karenanya, sangat penting dibentuk kelompok kerja di masing masing
SKPD terkait. Sebuah pemikiran yang perlu dirubah, terkait rencana program yang
ada dilingkungan kerjanya. Terlebih lagi, program bisa dirancang, dikaji, dan
dikerjasamakan dengan instansi yang lain, hingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
Program yang dirancang akan dikaji. Jika tidak tepat sasaran dan belum bisa
dilaksanakan, harus diganti dengan yang tepat sasaran. Hilangkan pemikiran asal
anggaran habis, tapi peruntukan manfaatnya belum jelas. Nantinya, kinerja SKPD
akan dibagi menjadi 15 Kecamatan hingga dapat bersinergi dengan camat, dalam
rangka membina kecamatan untuk melaksanakan program Bupati dan Wakil Bupati

terpilih. Secara teknis, pembagian wilayah hasilnya akan lebih rinci. Ini jalan keluar
yang terbaik, apalagi sesuai renstra yang diambil Pemerintah Kabupaten Wonosobo.

V.

Strategi Khusus:
1. Menjalin Silaturahim : Kunjungan kerja/ Inspeksi mendadak (Sidak) Gerakan
Disiplin Nasional pada semua SKPD, Kecamatan, Desa, Sekolah, Rumah Sakit,
Puskesmas, Pasar dan Instansi lain.
2. Membangun komunikasi dan silaturahin kepada lembaga legislatif dan yudikatif.
3. Pendekatan dengan Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat untuk memperkenalkan
diri, mencari masukan dan merumuskan permasalahan menjadi kebijakan.
Silaturahmi ke tokoh masyarakat, agama pada 100 hari kepemimpinan untuk
mendengarkan aspirasi mereka sambil menjalankan program pada anggaran yang
sudah disahkan dalam Peraturan Daerah.
4. Menerapkan prinsip kepemimpinan yang saling Asah, Asih dan Asuh dalam
mewujudkan pemerintahan yang baik dan santun, masyarakat yang empatik dan
kalangan bisnis dan swasta yang sinergis;
5. Membangun kebersamaan saling gotong royong, guyup-rukun dalam upaya
membangun semangat Bersatu untuk Maju dan sinergis antara Pemerintah,
Masyarakat dan pihak Swasta dalam pencapaian tujuan pembangunan.
6. Melakukan akselerasi dalam percepatan pencapaian tujuan dengan melakukan
koordinasi dan komunikasi dengan banyak pihak .

VI.

Program dan Kegiatan Prioritas 100 hari:


1. Prioritas Program Penanggulangan Kemiskinan:
Program-program penanggulangan kemiskinan yang terpencar di setiap
institusi harus bersinergi satu dengan lainnya dan menggunakan basis data yang
sama dalam penetapan sasarannya. Untuk memastikan dilaksanakannya SDGs
dalam kerangka pembangunan Indonesia, keterlibatan pemerintah daerah
Kabupaten Wonosobo dibutuhkan untuk memastikan pencapaian tujuan dan
penyesuaian yang dibutuhkan berjalan sesuai rencana. Di samping itu, diperlukan
kemitraan yang sejajar dari berbagai pemangku kepentingan
3

Adapun Program kegiatan yang terkait dengan pengentasan kemiskinan terdiri


dari 6 kegiatan; yakni:
a. Sejumlah program yang menjadi prioritas 100 hari antara lain mempercepat
perbaikan infrastruktur/fasilitas umum, pembenahan bidang pendidikan
pembenahan

bidang

kesehatan,

pemberdayaan

masyarakat,

penataan

pemerintahan umum, dan pertanian.


b. Penyaluran subsidi pendidikan bagi keluarga miskin oleh Bagian Sosial dan
Kesra;
c. Penyaluran subsidi kesehatan bagi keluarga miskin oleh Bagian Sosial dan
Kesra;
d. Penyantunan kepada anak yatim dari dana infaq oleh Bagian Sosial dan
Kesra;
e. Pemberian bantuan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial oleh
Bagian Sosial dan Kesra; >> PMKS
f. Pelatihan Ketrampilan bagi pencari kerja, 9 paket yaitu komputer, montir,
las listrik, teknik pendingin, menjahit, furniture, mix farming, teknisi HP dan
montir sepeda motor oleh Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

2. Program kegiatan yang terkait dengan peningkatan Kinerja Aparatur


Pemerintahan Daerah terdiri dari 10 kegiatan;
a. Benah internal; rapat-rapat koordinasi; rapat komprehensif , bertujuan
merumuskan permasalahan menjadi kebijakan oleh Sekda/Asisten/Bappeda;
b. Penguatan komunikasi dan membangunan sinergisitas antar lembaga
eksekutif, legislative dan yudikatif;
c. Kunjungan kerja/lapangan, sidak dan Gerakan Disiplin Nasional (GDN) dgn
sasaran SKPD, Puskesmas, sekolah, kecamatan, desa, Lembaga PAUD dan
PKBM; bertujuan mengetahui permasalahan, dan merumuskan permasalahan
dimaksud kedalam kebijakan guna mencari solusi pemecahan masalah) oleh
Inspektorat/TIM.
d. Program evaluasi lima (5) hari kerja , bertujuan untuk pencapaian efisiensi
biaya operasional dan pemeliharaan oleh Bag.Organisasi/Inspektorat;
4

e. Bimbingan konseling bagi PNS, bertujuan melayani permasalahan yang


terkait masalah pribadi, dan masalah hubungan sosial, dalam rangka
meningkatkan produktivitas kerja oleh Bagian Organisasi dan Kepegawaian;
f. Inventarisasi dan Evaluasi Pelaksanaan Peraturan Daerah;
g. Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah; bertujuan pencapaian target
Pendapatan Asli Daerah;
h. Rapat komprehensif dengan aparat penegak hukum, yang bertujuan untuk
Akselerasi Implementasi Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan KKN oleh Inspektorat;
i. Silaturahim Pengurus KONI dalam rangka peningkatan prestasi Olah Raga;
j. Silaturahim dan Safari Jumat;
k. Pemberdayaan perempuan dalam penanganan dan penyelesaian kasus
kekerasan fisik, kekerasan psikis, perkosaan, pencabulan dan penelantaran
oleh BKKB-PP-PA.
l. Peliputan Dinamika Pembangunan Kota dan Desa dengan mengikutsertakan
wartawan oleh Bagian Humas.
3. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat:
Upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat tidak terlepas dari perluasan
kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Terkait dengan
pemberdayaan

masyarakat

dalam

memperluas

kesempatan

kerja,

maka

dipengaruhi salah satunya oleh kebijakan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM). Pengembangan UMKM terutama Usaha Kecil Menengah
(UKM), memiliki potensi yang strategis dalam rangka pemberdayaan masyarakat,
mengingat pertumbuhan dan aktifnya sektor riil yang dijalankan oleh UKM
mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat, yaitu tersedianya lapangan
kerja dan meningkatnya pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok
UKM dapat menjadi penyeimbang pemerataan dan penyerapan tenaga kerja.
Berkaitan dengan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, maka beberapa
kegiatan pokok antara lain:

a. Program pengembangan sistem pendukung usaha UKM - Kegiatan


pokok yang akan dilaksanakan melalui program ini, yaitu:
1) Sumber pembiayaan, khususnya skim kredit investasi dan penyediaan
skim pembiayaan ekspor melalui lembaga modal ventura dan lembaga
non bank lainnya, terutama yang mendukung UKM;
2) Penguatan jaringan pasar domestik produk-produk UKM melalui
pengembangan lembaga pemasaran, jaringan/kemitraan usaha, dan sistem
transaksi usaha yang bersifat on-line, terutama bagi komoditas unggulan
berdaya saing tinggi;
3) Penguatan infrastruktur pembiayaan bagi petani dan nelayan di perdesaan
dan pengembangan skim-skim pembiayaan alternatif seperti sistem bagi
hasil dana bergulir, sistem tanggung renteng atau jaminan tokoh
masyarakat setempat sebagai pengganti agunan, penyuluhan perkoperasian
kepada masyarakat luas;
4) Fasilitasi pengembangan skim penjaminan kredit melalui kerjasama bank
dan lembaga asuransi, dan fasilitasi bantuan teknis kepada BPR dan
Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) untuk meningkatkan
penyaluran kredit bagi sektor pertanian;
5) Penyediaan dukungan pengembangan usaha mikro tradisional dan
pengrajin, melalui pendekatan pembinaan sentra-sentra produksi/klaster
disertai dengan dukungan penyediaan infrastruktur perdesaan;
6) Bantuan perkuatan untuk KSP/USP yang masih dapat melakukan
kegiatan;
7) Memfasilitasi UKM untuk dapat berdagang di pasar darurat yang
disediakan pemerintah daerah.

b. Pemberdayaan usaha skala mikro - Kegiatan pokok yang akan


dilaksanakan melalui program ini, yaitu:
1) Peningkatan kesempatan dalam berusaha dengan penyediaan kemudahan
dan pembinaan teknis manajemen dalam memulai usaha, perlindungan

usaha, tempat berusaha wirausaha baru, dan penyediaan skim-skim


pembiayaan alternatif untuk usaha;
2) Penyelenggaraan pelatihan budaya usaha dan perkoperasian serta fasilitasi
pembentukan wadah koperasi di daerah kantong-kantong kemiskinan;
3) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan LKM dan KSP
di sektor pertanian dan perdesaaan antara lain melalui pembentukan sistem
jaringan antar LKM dan antara LKM dan bank;
4) Pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah melalui pendekatan
klaster di sektor agribisnis dan agroindustri disertai pemberian kemudahan
dalam pengelolaan usaha, termasuk dengan cara meningkatkan kualitas
koperasi sebagai wadah organisasi untuk meningkatkan skala ekonomi
usaha dan efisiensi kolektif;
5) Memfasilitasi sarana usaha bagi usaha skala mikro, yang berlokasi di
sekitar tenda-tenda penampungan, dan pasar darurat yang pelaksanaan
dikoordinasikan oleh Departemen Perdagangan;
6) Peningkatan kredit skala mikro dan kecil serta peningkatan kapasitas dan
jangkauan pelayanan KSP/USP;
7) Peningkatan pengetahuan dan kemampuan kewirausahaan pengusaha
mikro dan kecil;
8) Program pemberdayaan ekonomi kerakyatan, dengan cara memberikan
bantuan permodalan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah,
termasuk program tersedia dana bergulir;
9) Program Ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas pembangunan
Kabupaten Wonosobo. Karenanya untuk mewujudkan program tersebut,
penanganan pasca panen hasil pertanian mutlak diperlukan demi
peningkatan kualitas, kuantitas dan nilai ekonomis komoditas pertanian;
VII.

Sumber Anggaran
Sumber Anggaran Implementasi Program 100 hari Pemerintah Daerah Kabupaten
Wonosobo, bersumber dari APBD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016.

VIII. Penutup
Demikian rumusan Program 100 hari Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo
periode 2016-2021. Kebersamaan, Kejujuran dan Keikhlasan dalam mengemban
amanah adalah kunci utama menuju perubahan Wonosobo yang lebih . Semoga
bermanfaat. Amin.

Wonosobo, 25 Januari 2016

AGENDA PRA PELANTIKAN


BUPATI DAN WAKIL BUPATI WONOSOBO
EKO PURNOMO Ir. H. AGUS SUBAGIYO, M.Si.
NO
1

AGENDA
Pertemuan Pembahasan Konsep
Program 100 Hari.

WAKTU

PESERTA

Sabtu,
6 Pebruari 2016
Jam 19.00 WIB

TIM Penasehat

KETERANGAN
Di Hotel Surya
Yudha Banjarnegara.

Tema:
Aksi dan Simpati Pemimpin Baru
Wonosobo
2

Pertemuan Inventarisasi Masalah


Pembangunan di Wonosobo.

Sabtu,
20 Pebruari 2016
Jam 19.00 WIB.

TIM Penasehat

Di Hotel Surya
Yudha Banjarnegara

Sabtu,
27 Pebruari 2016
Jam 19.00 WIB.

TIM Penasehat

Di Hotel Surya
Yudha Banjarnegara

Tema:
Mencari format solusi
Pembangunan di Kabupaten
Wonosobo cepat dan tepat.
3

Pertemuan Silaturahin dengan


Tokoh mantan Birokrasi.
Tema:
Mempersiapkan dan Pemantapan
Birokrasi yang Santun dan
Profesional.

Wonosobo, 25 Januari 2016

Anda mungkin juga menyukai