TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL
PROGRAM KEWIRAUSAHAAN SOSIAL TAHUN 2021
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal September 2021
ttd
SERIMIKA BR KARO
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN
SOSIAL PERORANGAN KELUARGA DAN
KELEMBAGAAN MASYARAKAT
NOMOR: /5.2/KPTS/09/2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN
BANTUAN OPERASIONAL PROGRAM
KEWIRAUSAHAAN SOSIAL TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah multi dimensional
yang tidak saja dipengaruhi faktor ekonomi, tetapi juga bersumber
sekaligus berdampak pada faktor sosial, budaya dan politik. Upaya-
upaya penanganan kemiskinan yang telah dilakukan perlu beradaptasi
dengan situasi dan kondisi yang berkembang. Upaya penanganan
kemiskinan untuk memandirikan masyarakat miskin melalui program
pemberdayaan sosial menjadi salah satu keniscayaan. Pemerintah tidak
dapat bekerja sendiri, memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak,
baik masyarakat, perguruan tinggi maupun dunia usaha. Hal ini sejalan
dengan semakin banyaknya perguruan tinggi/lembaga/badan usaha
sebagai inkubasi bisnis dalam pengembangan usaha/bisnis. Perguruan
tinggi/lembaga/badan usaha semakin besar perannya dalam membantu
pemerintah untuk meningkatkan mutu layanan dan penyelenggaraan
kursus/pelatihan/inkubasi/akselerasi yang telah dilakukan selama ini,
antara lain memikirkan, menelaah, dan mengembangkan kurikulum,
sarana pembelajaran, peningkatan mutu ketenagaan, pengujian dan
sertifikasi peserta kursus.
Pemerintah pusat yang sebelumnya lebih dominan dalam
pemberian bantuan sosial secara karitatif, perlu lebih menekankan pada
perubahan pola pikir masyarakat. Masyarakat sebagai subyek pelaksana
perubahan melalui fasilitasi pendampingan kegiatan pemberdayaan sosial
yang diwujudkan dalam kegiatan kewirausahaan sosial. Berdasarkan hal
tersebut dipandang perlu melibatkan dan bekerjasama dengan perguruan
tinggi/lembaga/badan usaha sebagai inkubasi bisnis dalam
penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan sosial keluarga melalui
kewirausahaan sosial, khususnya kepada keluarga miskin dan rentan
yang memiliki potensi untuk menumbuhkan dan mengembangkan
-6-
B. Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
2. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Sosial sebagaiman telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Sosial Nomor 22 Tahun
2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Sosial Nomor
20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial
C. Tujuan
1. Petunjuk teknis BOP-ProKUS ini adalah untuk memberikan acuan
dalam pelaksanaan/penyelenggaraan operasional kewirausahaan
sosial.
2. Memfasilitasi kebutuhan dalam proses pelaksanaan kewirausahaan
sosial yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi/lembaga/badan
usaha sebagai inkubator bisnis.
3. Meningkatkan rintisan usaha Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS).
H. Kewajiban Pajak
BOP-ProKUS untuk inkubator bisnis dikenai pajak sebesar:
1. 10% (sepuluh persen) Ppn dan 1,5% (satu koma lima persen) Pph
digunakan untuk belanja bahan (ATK, konsumsi);
2. 5% (lima persen) digunakan untuk uang saku; dan
3. 15 % (lima belas persen) digunakan untuk jasa profesi.
I. Kewajiban pengguna
Setelah BOP-ProKUS digunakan, inkubator bisnis dan penerima dari
Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) berkewajiban untuk:
-9-
K. Kepanitiaan
Panitia pelaksana kegiatan kewirausahaan Sosial yang dilakukan
inkubator bisnis terdiri dari:
L. Sumber Biaya
Anggaran BOP-ProKUS bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) yang dikelola melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Direktorat PSPKKM, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial,
Kementerian Sosial Republik Indonesia Tahun Anggaran 2021.
-10-
BAB II
TATA CARA MEMPEROLEH DANA BANTUAN BOP-ProKUS
E. Verifikasi Proposal
1. Inkubator Bisnis
a. Mekanisme verifikasi proposal melalui :
1) Seleksi administrasi dan jenis kegiatan yang diusulkan oleh
perguruan tinggi/lembaga/badan usaha sebagai inkubator
bisnis yang meliputi identitas organisasi, ketepatan jenis
kegiatan yang diusulkan, dan dokumen-dokumen yang
meliputi: akta notaris/SK pembentukan inkubator
bisnis/lembaga/badan usaha, NPWP, surat rekomendasi,
rekening bank, struktur organisasi, dan foto-foto pendukung;
-12-
F. Penyaluran Dana
1. Jumlah dana yang diberikan untuk masing-masing inkubasi bisnis
disesuaikan dengan jumlah sasaran program kewirausahaan sosial.
2. Mekanisme penyaluran BOP-ProKUS dilakukan setelah Perjanjian
Kerjasama ditandatangani, selanjutnya disiapkan kelengkapan
administrasi yang akan diajukan ke Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) untuk proses pencairan dana
bantuan.
-13-
G. Pelaporan
1. Laporan awal, inkubator bisnis penerima BOP-ProKUS
menyampaikan kepada Direktur PSPKKM perihal telah diterimanya
BOP-ProKUS paling lambat 15 hari setelah BOP-ProKUS diterima di
rekening organisasinya.
2. Laporan akhir dibuat paling lambat 30 hari setelah kegiatan selesai
dilaksanakan kepada Direktur PSPKKM.
-14-
BAB III
AKUNTABILITAS PENYELENGGARAAN BOP-ProKUS
A. Pernyataan Kesanggupan
Pernyataan kesanggupan adalah surat pernyataan pimpinan untuk
melaksanakan dan menyelesaikan program sesuai dengan proposal yang
telah disetujui dan mematuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam petunjuk teknis pelaksaan program. (lihat lampiran 5)
B. Pakta Integritas
Pakta Integritas adalah pernyataan tidak akan melakukan korupsi,
kolusi, dan nepotisme serta penyelewengan dalam pengelolaan dan
penggunaan dana bantuan operasional bagi inkubator bisnis pelaksana
kewirausahaan sosial. (lihat lampiran 6)
C. Pertanggungjawaban Mutlak
Pertanggungjawaban mutlak adalah tanggung jawab organisasi penerima
dana BOP-ProKUS untuk melaksanakan program sesuai dengan proposal
yang telah disetujui oleh Direktur PSPKKM. Pemanfaatan dana yang
diterima, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pimpinan organisasi.
Apabila terjadi penyelewengan maka segala akibat yang ditimbulkan
menjadi tanggung jawab penerima dana. (lihat lampiran 7)
-15-
BAB IV
INDIKATOR KEBERHASILAN DAN PENGENDALIAN MUTU
A. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penyaluran dana BOP-ProKUS dilihat dari:
1. Adanya laporan perkembangan kegiatan kewirausahaan sosial;
2. Lengkapnya bukti transaksi dalam laporan keuangan yang
disampaikan Inkubator Bisnis yang menjadi mitra Kerjasama; dan
3. Tersampaikannya laporan tepat pada waktunya.
BAB V
PENUTUP
ttd
SERIMIKA BR KARO
-17-
LAMPIRAN 1
CONTOH COVER PROPOSAL :
PROPOSAL
(JUDUL KEGIATAN)
NAMA ORGANISASI
Sekretariat : ..............................................................
Kota Pengusul
Bulan, Tahun
-18-
LAMPIRAN 2
CONTOH SURAT PERMOHONAN :
Kepada Yth.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial
Cq. Direktur Pemberdayaan Sosial Perorangan,
Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat
Kementerian Sosial
Di Jakarta
..........................., ...................2021
Pimpinan Lembaga
(Nama Lengkap)
-19-
LAMPIRAN 3
CONTOH PROPOSAL :
A. IDENTITAS ORGANISASI
NO INFORMASI KETERANGAN
1. Nama Organisasi :
2. Tingkat Wilayah Kerja :
3. Nama Ketua Organisasi :
4. Alamat Lengkap Sekretariat :
5. Kabupaten/Kota :
6. Provinsi :
7. Kode Pos :
8. No. Telepon :
9. Faksimile :
10. Email :
Catatan :
Dokumen administrasi nomor 1-4 cukup melampirkan fotocopy, dan
dokumen nomor 5 dan 6 harus melampirkan aslinya. Dokumen tersebut
disusun sesuai dengan urutan pada bagian B ini.
-20-
b. Jasa
(..... orang/binaan)
-21-
c. Pertanian
(..... orang/binaan)
d. Lainnya
(..... orang/binaan)
D. SUBSTANSI
NO SUBSTANSI
A. JENIS KEGIATAN KETERANGAN
1. Jenis Kegiatan yang .........................................................
diusulkan .........................................................
.........................................................
E. PENUTUP
......................., .......................2021
Penanggung Jawab/
(Nama Lengkap)
-23-
LAMPIRAN 4
CONTOH Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Program
(Dilakukan pada saat akad kerjasama) :
KOP LEMBAGA
SURAT PERNYATAAN
......................, .......................2021
Penanggung Jawab/
(Nama Jelas)
-24-
LAMPIRAN 5
CONTOH PAKTA INTEGRITAS
(dilakukan saat perjanjian kerjasama) :
PAKTA INTEGRITAS
4. Apabila saya melanggar hal–hal yang telah saya nyatakan dalam Pakta
Integritas ini, saya bersedia dikenai sanksi hukum, moral, dan/atau
sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang–
undangan yang berlaku.
_____________________________ __________________________
NIP. ...................................
-25-
LAMPIRAN 6
CONTOH SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM) :
KOP SURAT
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, apabila dikemudian hari terjadi kelalaian yang mengakibatkan
kerugian negara dalam melaksanakan kegiatan dimaksud.
........................, ......................2021
Penanggung Jawab/
Ketua Inkubator Bisnis..............
(Nama Jelas)