1
MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO
MATA KULIAH
KULIAH KOMPETENSI LAINNYA
BAHAN KAJIAN:
APLIKASI KEJUANGAN, OJT MILITER DAN INDUSTRI STRATEGIS
TOPIK:
STUDI WISATA INDUSTRI PERTAHANAN
TERBATAS
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO AD
DEPARTEMEN MANAJEMEN
ESSAY
KONSEPSI PEMBANGUNAN INDUSTRI PERTAHANAN
UNTUK MENDUKUNG PERTAHANAN NEGARA
DALAM RANGKA MENGHADAPI PERANG MODERN
PENDAHULUAN
1
Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
2
Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia
yang kompleks dan dinamis, serta berdampak pada tuntutan pembangunan
dan pengelolaan Sistem Pertahanan Negara yang baik untuk menghasilkan
suatu konsep daya tangkal yang handal. Kondisi wilayah yang sangat luas,
baik daratan maupun perairan dan jumlah penduduk yang besar, serta nilai
kekayaan strategis yang harus dijamin keamanannya tersebut, menjadikan
tantangan tugas dan tanggung jawab bidang pertahanan negara menjadi
sangat berat
Alutsista mempunyai peran yang sangat penting dalam
penyelenggaraan Pertahanan Negara. Meskipun kita mengenal istilah ”the
man behind the gun”, yaitu menempatkan manusia/prajurit sebagai unsur
utama dalam pertempuran (perang), namun ke depan seiring dengan
meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain manusia
sebagai unsur yang paling dominan dalam memenangkan pertempuran,
kesiapan Alutsista satuan-satuan TNI juga harus ditingkatkan secara optimal
mengikuti kemajuan teknologi dan memenuhi interoperabilitas Tri Matra.
Penyelarasan dalam pemenuhan kebutuhan Alutsista TNI merupakan
standarisasi pencapaian kekuatan Pertahanan Negara yang dirancang dalam
rangka mendukung tugas pokok TNI. Pengembangan industri pertahanan
merupakan bagian terpadu dari perencanaan strategis pengelolaan sumber
daya nasional untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara.
Ketersediaan alat peralatan pertahanan dan keamanan selama ini belum
didukung oleh kemampuan industri pertahanan secara optimal sehingga
menyebabkan ketergantungan terhadap produk alat peralatan pertahanan
dan keamanan dari luar negeri. Untuk mewujudkan ketersediaan alat
peralatan pertahanan dan keamanan secara mandiri yang didukung oleh
kemampuan industri pertahanan, diperlukan pengelolaan manajemen yang
visioner dengan memperhatikan tata kelola pemerintahan yang baik,
mengandalkan sumber daya manusia yang memiliki idealisme dan
intelektualisme tinggi pada berbagai tingkatan manajemen sehingga mampu
mengikuti perkembangan zaman.
3
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 Ttg Industri Pertahanan
a. Pendahuluan.
b. Pembahasan dan Analisis.
c. Penutup.
PEMBAHASAN
4
Nugraha, A., Djuwarsa, T., & Mayasari, I. (2020). Analisis Tingkat Kesehatan Kinerja Keuangan
Perusahaan BUMN Bidang Industri Pertahanan (Indhan) Indonesia Periode 2015-2019. Indonesian
Journal of Economics and Management, 1(1), 11-34.
Logo PT. Pindad (Persero), adalah lambang perusahaan berupa senjata cakra
dengan bintang bersudut lima dan bertuliskan Pindad. Cakra adalah senjata
pemungkas kresna Keampuhannya memiliki kemampuan untuk menghancurkan atau
sebaliknya menambarkan (menetralisir) bahaya / senjata yang datang mengancamnya,
sehingga dengan demikian memiliki potensi untuk mendukung perang ataupun
menciptakan perdamaian. Bintang bersudut lima, melambangkan bahwa gerak dan
laju PT. Pindad (Persero) berlandaskan Pancasila, falsafah/ dasar/ ideologi bangsa dan
negara Indonesia di dalam ikut serta mewujudkan terciptanya masyarakat adil dan
makmur. Pisau Frais, melambangkan industri, dengan: 4 (empat) buah lubang Spi,
melambangkan kemampuan teknologi untuk : mengelola, meniru, merubah, dan
mencipta sesuatu bahan/produk. 8 (delapan) buah pisau (cakra), melambangkan
kemampuan untuk memproduksi sarana militer/hankam/dan sarana Sipil/komersil
dalam rangka ikut serta mendukung terciptanya ketahanan nasional bangsa Indonesia
yang bertumpu pada 8 (delapan) gatra (aspek). Batang dan ekor, melambangkan
pengendalian gerak dan laju PT. Pindad (Persero) secara berdaya dan berhasil guna, 4
(empat) helai sirip ekor, melambangkan keserasian gerak anta unsur-unsur : manusia,
modal, metoda dan pemasaran. Warna : • Senjata Cakra : Biru laut • Bintang : Kuning
emas • Tulisan “Pindad” : Kuning emas
5
Setia, A. (2018). Analisis Kemampuan Daya Saing PT. Dirgantara Indonesia Guna Mendukung
Sistem Pertahanan Negara. Jurnal Renaissance, 3(01), 319-331.
6
https://id.linkedin.com/company/komodoarmament diakses 29 Oktober 2023
produktif dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat. Agar cita-cita
kemandirian industri pertahanan bisa tercapai dan bisa diberdayakan lebih
cepat. Produktivitas industri pertahanan membutuhkan sumber daya manusia,
raw material, dan teknologi. Ketiga hal ini mendukung kesiapan produksi.
Apabila kesiapan produksi baik maka produktivitas industri pertahanan
meningkat. Adapun sumber daya manusia membutuhkan kerjasama
pengembangan dan pengawasan untuk menghasilkan kualitas sumber daya
manusia yang kompeten.
8
Kuswanto, H., Lazuardi, R., & Al Amin, M. (2022). Peran dan Kebijakan Industri Pertahanan di
Indonesia: Sebuah Studi Observatif. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(9), 3537-3543.
kekuasaannya, negara-negara berkembang mementingkan industri
pertahanan sebagai alat untuk menjamin kecukupan persenjataan, keamanan
dan kemandirian, sekaligus mengurangi pengaruh negara pemasok.9
11
William S. Lind, “Understanding fourth Generation War”, dalam http://antiwar.com/lind, diunduh
pada 29 Oktober 2023.
Analisis Faktor Internal. Langkah pertama yang dilakukan adalah
menganalisis faktor internal yang terdiri dari kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness) yang dimiliki oleh industri pertahanan di Indonesia.
Kekuatan (strength) yang dimiliki yaitu:
PENUTUP
Penulis
Hikmat illahi
Pasis Nosis 63093
ALUR PIKIR
INSTRUMENTAL INPUT
PERSOALAN 1. UU Hanneg No.3 Thn 2002.
2. UU TNI No.34 Thn.2004
1. Bagaimana Kondisi Industri 3. UU Inhan No. 16 Thn 2012
strategis pertahanan dalam 4. UU Nomor 23 Tahun 2019
mendukung pertahananan 5. Perpres No. 59 Thn. 2023 ttg KKIP
negara guna menghadapi
dinamika perang modern ke
depan?;
STREENGTH WEAKNESS
Faktor 1. Kian tumbuhnya 1. Kuantitas Sumber
Internal
industri pertahanan, Daya Manusia (SDM)
tidak hanya membawa industri strategis
dampak langsung pertahanan nasional (PT
kepada pemenuhan Komodo Armament
kebutuhan alutsista dan Indonesia, PT Dirgantara
pendukung alutsista Indonesia, dan PT
saja, namun akan PINDAD (Perindustrian
menjadi pijakan bagi TNI AD) Persero) masih
pengembangan industri sangat minim, termasuk
nasional lainnya kualitas SDMnya juga
2. Perusahaan industri sangat sulit menemukan
strategis pertahanan figur SDM
nasional (PT Komodo
Armament Indonesia, PT 2. Perkembangan industri
Dirgantara Indonesia, strategis pertahanan
dan PT PINDAD nasional di Indonesia
(Perindustrian TNI AD) dinilai masih jalan di
Persero) adalah badan tempat. Selain riset yang
usaha yang dimiliki oleh belum optimal, proporsi
BUMN maupun BUMS anggaran yang tak
Faktor yang memiliki status berkembang serta tidak
Eksternal sebagai industri strategis adanya program yang
yang diizinkan berkelanjutan