Abstrak
Sebagai negara kepulauan posisi strategis Indonesia memiliki implikasi terhadap
pengembangan kekuatan pertahanan guna menghadapi dinamisnya perubahan lingkungan
strategis baik dalam tataran regional maupun secara global. Naiknya anggaran pertahanan
negara-negara di Kawasan telah memberikan tantangan tersendiri bagi Indonesia seperti
apa perencanaan kekuatan yang diharapkan oleh negara kepulauan terbesar di dunia ini.
Kebijakan pemerintah dalam bidang industri pertahanan merupakan langkah strategis guna
membangun kekuatan pertahanan di Kawasan yang secara langsung berimplikasi secara
global terhadap perimbangan kekuatan. Industri pertahanan memiliki peranan yang sangat
signifikan dihadapkan dengan perkembangan teknologi dewasa ini. Oleh karena itu,
kebijakan terkait penganggaran dalam mewadahi kepentingan pembangunan kekuatan
pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia harus diatur sedemikian rupa sehingga
arah perencanaan pembangunan kekuatan dapat terwadahi secara maksimal dan tepat
guna. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh serta memiliki keterkaitan dalam rangka
membangun kekuatan pertahanan sebuah negara dalam hubungannya dengan kebijakan
industri pertahanan adalah sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia
bersifat linear terhadap pembangunan kekuatan pertahanan. Oleh karena itu peningkatan
kekuatan pertahanan selalu diikuti dengan peningkatan sumber daya manusia. Dalam
tataran kebijakan, pemerintah memiliki peran yang sangat penting terhadap upaya alokasi
pendanaan anggaran pertahanan guna mewujudkan sebuah Angkatan perang yang memiliki
daya pukul yang besar.
Kata kunci: kebijakan, penganggaran dan sumber daya manusia
Abstrack
As an archipelagic country, strategic position of Indonesian territory has an implication
toward it defense power development in dealing with a dynamic changing of strategic
environment not only in regional site but also global international vicinity. A rising defense
budgeting of nations in regional area has brought a significant challenging to Indonesia
related to its defense power planning. Indonesian government policy especially in term of
defense industry has judged as strategic step to develop its defense power in regional area,
which has a direct implication, In the global level related to defense balancing policy.
Defense industry has a significant role in dealing with current technology development.
Therefore, policy tied to defense budgeting to allocate defense power development interest
should be arranged until defense power planning could be maximally allocated and on target.
One of the factors that bring a significant impact in term of building a country defense power
related to its defense industry policy is human resource. Rising human resource give an
impact linearly toward defense power development. So, defense power development always
followed by human resource improvement. In the strategic level policy, Indonesian
government has an important role toward defense budgeting allocation effort to embody the
strong Indonesian armed forces.
Keywords: Policy, Defense Budgeting, Human Resource
81, No. 3, Mei-Juni 1973. and Alliances in the Twenty-First Century Defense
18
Henrik Heidenkamp, John Louth dan Trevor Taylor,
op.cit. Terutama Bab 1 dan Bab 2.
pengerjaan pemesanan Alutsista dari Selain itu juga, negara harus memastikan
negara lain. Keterbatasan anggaran pada bahwa perusah aan swasta yang
Cambridge University Press, 2005). Lihat juga Jacques. S. Gansler, op.cit. Terutama Bab 3
25
industri pertahanannya. Hal yang terpenting
Lihat misalnya Paul. R. Verkuil, Outsourcing
Sovereignty: Why Privatization of Government dalam penganggaran industri pertahanan
Functions Threatens Democracy and What we Can Do
About It, (Cambridge: Cambridge University Press, 2007),
khususnya Bab 1
26 Silmy Karim, Membangun Kemandirian Industri 27 Ian Montratama, “Strategi Optimalisasi Pengadaan
Pertahanan Indonesia (Jakarta :Kepustakaan Populer Sarana Pertahanan Bagi Industri Pertahanan Indonesia,”
Utama, 2014), hal 235 Jurnal Pertahanan Vol 04 No 3, Desember 2014, hal. 79
BUMN dan perbankan nasional adalah juga Enterpreneurship and Alliances in the