Anda di halaman 1dari 23

Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 38

MANAJEMEN PRODUKSI PESAWAT TERBANG TANPA AWAK (UNMANNED


AERIAL VEHICLES/UAV) DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN INDUSTRI
PERTAHANAN (STUDI KASUS PT. UAVINDO NUSANTARA DAN PT. FAMINDO
INOVASI TEKNOLOGI)

PRODUCTION MANAGEMENT OF UNMANNED AERIAL VEHICLES (UAV) IN


SUPPORTING DEFENSE INDUSTRY INDEPENDENCE (CASE STUDY OF PT.
UAVINDO NUSANTARA AND PT. FAMINDO INNOVATION TECHNOLOGY)

Ciptandi Syahlavida1, Yusuf Ali2, HerlinaJR Saragih3, G. Royke Deksino4


UNIVERSITAS PERTAHANAN
(ciptandi@gmail.com)

Abstrak – Bangsa Indonesia memiliki keinginan untuk membangun suatu industri pertahanan yang
kuat dan mandiri. Industri pertahanan yang kuat dan mandiri akan dapat mempengaruhi
kedaulatan dan kewibawaan suatu negara dalam mempertahankan negaranya. Undang-Undang RI
no.16 Tahun 2012 menyatakan industri pertahanan meliputi empat bidang yaitu industri alat utama,
industri komponen utama dan penunjang, industri komponen dan pendukung serta industri bahan
baku. Salah satu produk industri alat utama pengembangan dan produksi Pesawat Terbang Tanpa
Awak (Unmanned Aerial Vehicles/ UAV) oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha
Milik Swasta (BUMS). PT UAVINDO Nusantara dan PT Famindo Inovasi Teknologi merupakan
perusahaan BUMS yang mengembangkan dan memproduksi UAV. Bagaimanakah manajemen
produksi UAV pada kedua perusahaan tersebut dalam mendukung kemandirian industri
pertahanan menjadi objek penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan secara kualitatif dan
menggunakan data primer dan sekunder serta analisis data dengan Mals & Hubberman. Hasil
penelitian pada kedua kasus menunjukkan bahwa kedua perusahaan menggunakan elemen-
elemen yang terdapat di perusahaan manufaktur dan perusahaan engineer. Persamaan kedua
perusahaan terdapat pada time management yang fleksibel dalam proses produksi, dan konfigurasi
produk sesuai pesanan pelanggan, sedangkan perbedaan terdapat pada kompleksitas proses
produksi kedua perusahaan. Kedua perusahaan dihadapi hambatan berupa terbatasnya bahan
baku dan ketergantungan terhadap perusahaan luar negeri. Upaya yang dilakukan oleh PT
UAVINDO Nusantara adalah dengan meminimalisir jumlah inventori mereka. Sedangkan PT
Famindo Inovasi Teknologi melalui Project Mapping. Rekomendasi dari hasil penelitian pemerintah
sesuai dengan Undang-Undang RI no. 16 Tahun 2012 pemerintah memberikan perhatian kepada
industri bahan baku untuk mendukung industri alat utama, sehingga akan terwujud kemandirian
industri pertahanan.

Kata Kunci: BUMS, Industri Pertahanan, Kemandirian Pertahanan, Manajemen Produksi, Unmanned Aerial
Vehicles

Abstract – Indonesia desire to build a strong and independent defense industry, to achieve country's
sovereignty and authority in defence. RI Law No. 16 of 2012 states that the defense industry covers four

1
Program Studi Manajemen Pertahanan, Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan
2
Program Studi Manajemen Pertahanan, Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan
3
Program Studi Manajemen Pertahanan, Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan
4
Program Studi Manajemen Pertahanan, Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 39

fields, namely the main tool industry, the main and supporting component industry, the component
and support industries and the raw material industry. One main tool industry product is the
development and production of Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) by State-Owned Enterprises
(BUMN) and Private-Owned Enterprises (BUMS). PT UAVINDO Nusantara and PT Famindo Inovasi
Teknologi are BUMS that develop and produce UAVs. The management of UAV production in both
companies in supporting the independence of the defense industry is the object of the research. This
research used qualitative method with primary and secondary data and data analysis by Mals &
Hubberman. Research in both companies show that both use elements found in manufacturing
companies and engineering companies. The similarities between the two companies are in flexible
time management within the production process, and customized product, while the difference lies in
the complexity of the production processes of the two companies. Both faced obstacles in the form of
limited raw materials and dependence on foreign companies. PT UAVINDO Nusantara tries to minimize
the amount of their inventory. While PT Famindo Inovasi Teknologi through Project Mapping.
Recommendations made with Indonesian Law no. 16 of 2012 as the basis; the government should pay
attention to the raw material industry to support the main tool industry, to support the independence
of defense industry.
Keywords: BUMS, Defense Independence, Defense Industry, Production Management, Unmanned
Aerial Vehicles, VTOL

Pendahuluan Indonesia dalam industri pertahanan.

Kebijakan Industri pertahanan Setiap BUMN akan dikembangkan agar

mempunyai arah menuju kemandirian, lebih maju.

yang diharapkan pada pembangunan "…kita ingin mengembangkan


industri pertahanan tahap IV pada industri strategis pertahanan kita agar ke
periode tahun 2025 sampai dengan tahun depan kita memiliki sebuah
20295. Bangsa Indonesia memiliki kemandirian sehingga… BUMN mana
keinginan untuk membangun suatu yang terlebih dahulu ingin kita dorong
industri pertahanan yang kuat dan untuk maju dan nanti pada berikutnya
mandiri, hal ini dikemukakan oleh BUMN yang kedua, ketiga, dan
Presiden RI Joko Widodo, pada saat seterusnya."
kunjungan dan rapat terbatas di PT PAL Industri pertahanan yang kuat dan
Surabaya6, Presiden Joko Widodo mandiri akan dapat mempengaruhi
menyatakan tentang kemandirian kedaulatan dan kewibawaan suatu
5
Purnomo Yusgiantoro, Ekonomi Pertahanan negara dalam mempertahankan
Teori & Praktik. (Jakarta: Gramedia Pustaka
negaranya. Pertahana negara
Utama, 2020)
6
Kanavino, Ahmad, Rizqo “Cerita soal Perubahan merupakan segala bentuk kegiatan atau
PT PAL, Jokowi: Saya Ini Orang Pabrik”. Dalam
usaha untu mempertahankan
detik news: https://news.detik.com/berita/d-
4874626/cerita-soal-perubahan-pt-pal-jokowi- kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan
saya-ini-orang-pabrik

Manajemen Produksi Pesawat Ter...| Ciptandi S., Yusuf Ali, Herlina JR Saragih, Royke Deksino | 39
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 40

keselamatan segenap bangsa dari segala ini, industri pertahanan berperan dalam
bentuk ancaman, baik yang berasal dari menyediakan teknologi pertahanan yang
dalam maupun luar negeri7. Pengertian ini canggih dan dapat mendorong
menyiratkan bahwa pertahanan negara kemandirian pertahanan Indonesia8.
merupakan suatu hal yang penting bagi Namun hingga saat ini, peran industri
sebuah negara dalam mempertahankan pertahanan Indonesia dalam mendukung
eksistensinya di dunia. Oleh karena itu, pertahanan negara Indonesia masih
pembangunan pertahanan negara belum optimal. Hal ini dikarenakan
merupakan hal yang wajib untuk industri pertahanan Indonesia masih
dilaksanakan oleh setiap negara dalam terbatas dalam sumber bahan baku untuk
rangka untuk menegakan kedaulatan, memproduksi Alat Peralatan Pertahanan
menjaga keutuhan wilayah dan menjaga Keamanan (alpalhankam) yang
keselamatan segenap bangsa dari diperlukan oleh TNI dan juga instansi
ancaman militer, nirmiliter, maupun terkait dalam melaksanakan tugas
hibrida. pokoknya.
Salah satu cara yang dapat Sampai saat ini, sebagian besar
dilaksanakan oleh pemerintah dan warga industri pertahanan Indonesia masih
negara Indonesia dalam mendukung mengandalkan bahan baku maupun
pembangunan pertahanan negara yang sparepart dari luar negeri dalam
tangguh adalah melalui peningkatan memenuhi kebutuhan produksinya.
kemandirian industri pertahanan yang Direktur Teknologi dan Pengembangan
ada di Indonesia. Industri pertahanan ini PT. Pindad, Ade Bagdja menyampaikan
dapat berupa Badan Usaha Milik Negara bahwa produsen alpalhankam di
(BUMN) maupun Badan Usaha Milik Indonesia masih dalam kategori industri
Swasta (BUMS) yang telah diakui dan hilir. Dimana lebih dari 70% bahan baku
bekerjasama dengan Kementerian alpalhankam masih berasal dari luar
Pertahanan (Kemhan) dan Tentara negeri. Hal ini dikarenakan industri
Nasional Indonesia (TNI). Dalam konteks

7 8
Angga, N. Rachmat, “Tantangan dan Peluang R. M. J. Indrawan, dan B. Widiyanto
Perkembangan Teknologi Pertahanan Global “Kebijakan Ofset dalam Membangun
Bagi Pembangunan Kekuatan Pertahanan Kemandirian Pertahanan Negara.” Jurnal
Indonesia” Jurnal Tansformasi Global. Vol. 1. pertahanan, Vol. 6, No. 2, 2016, Hal. 29-49.
No. 2. Hal. 199-212.
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 41

pertahanan hulu yang ada di Indonesia Dwi Persada, PT mandiri Mitra


masih belum mampu memenuhi Muhibbah, PT Bhima Sena, dan lain-lain.
kebutuhan bahan baku tersebut. Undang-Undang Republik Indonesia
Pendapat ini senada dengan pendapat No. 16 Tahun 2012 tentang Industri
Direktur Keuangan PT. Pindad, Wildan Pertahanan menyatakan bahwa industri
Arief, yang mengungkapkan bahwa pertahanan merupakan industri nasional
industri pertahanan Indonesia, misalnya: yang terdiri atas badan usaha milik negara
Krakatau Steel, belum mampu memenuhi (BUMN) dan badan usaha milik swasta
kebutuhan baja untuk memenuhi (BUMS), baik secara sendiri maupun
produksi alpalhankam yang dilaksanakan berkelompok, yang ditetapkan oleh
oleh PT. Pindad. Padahal jika bahan baku pemerintah untuk sebagian atau
yang diperlukan untuk memproduksi seluruhnya menghasilkan alat peralatan
alpalhankam bisa diproduksi dalam pertahanan dan keamanan, jasa
negeri, maka biaya produksi alpalhankam pemeliharaan untuk memenuhi
akan lebih murah dibandingkan kepentingan strategis di bidang
menggunakan bahan baku yang berasal pertahanan dan keamanan yang
dari luar negeri9. Oleh karena itu, berlokasi di wilayah Negara Kesatuan
kemandirian industri pertahanan Republik Indonesia. Industri pertahanan
Indonesia sangat diperlukan demi saat ini masih perlu dikembangkan
memenuhi kebutuhan alpalhankam yang sebagai bagian terpadu dari perencanaan
akan digunakan oleh TNI. Beberapa strategis pengelolaan sumber daya
perusahaan industri pertahanan swasta nasional untuk kepentingan pertahanan
(BUMS) yang memproduksi alpalhankam dan keamanan negara. Hal ini
seperti Unmanned Aerial Vehicle (UAV) diperlukan dalam rangka untuk
adalah PT. UAVINDO Nusantara, PT. memenuhi ketersediaan alat peralatan
Famindo Inovasi Teknologi, PT Bhinneka pertahanan dan keamanan secara
mandiri oleh industri pertahanan dalam
negeri.
9
Dedi Andhika, “70 Persen Bahan Baku Alutsista
Dalam Undang-undang RI No.16
RI Ternyata Masih Impor” Dalam Jakarta Greater:
https://jakartagreater.com/70-persen- bahan- tahun 2012 tentang industri pertahanan
baku-alutsista-ri-ternyata-masih-impor.html,
bab II pasal 3 menyatakan bahwa dalam
diakses pada tanggal 02 Agustus 2019.
penyelenggaraannya, IndustriPertahanan

Manajemen Produksi Pesawat Ter...| Ciptandi S., Yusuf Ali, Herlina JR Saragih, Royke Deksino | 41
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 42

bertujuan untuk; (1) mewujudkan merupakan badan usaha milik


Industri Pertahanan yang profesional, negara yang ditetapkan oleh
efektif, efisien, terintegrasi, dan inovatif; Pemerintah sebagai pemadu utama
(2) mewujudkan kemandirian (lead integrator) yang menghasilkan
pemenuhan Alat Peralatan Pertahanan alat utama sistem senjata dan/atau
dan Keamanan; dan (3) meningkatkan mengintegrasikan semua komponen
kemampuan memproduksi Alat utama, komponen, dan bahan baku
Peralatan Pertahanan dan Keamanan, menjadi alat utama.
jasa pemeliharaan yang akan digunakan b) Industri Komponen Utama dan/atau
dalam rangka membangun kekuatan Penunjang yang merupakan badan
pertahanan dan keamanan yang andal. usaha milik negara dan/atau badan
Sedangkan UU RI no.16 tahun 2012 pasal usaha milik swasta yang
4 tentang fungsi dari penyelenggaraan memproduksi komponen utama
Industri Pertahanan adalah untuk (1) dan/atau mengintegrasikan
memperkuat Industri Pertahanan; (2) komponen atau suku cadang
mengembangkan teknologi Industri dengan bahan baku menjadi
Pertahanan yang bermanfaat bagi komponen utama Alat Peralatan
pertahanan, keamanan, dan Pertahanan dan Keamanan dan/atau
kepentingan masyarakat; (3) wahana (platform) sistem alat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi utama sistem senjata.
dan penyerapan tenaga kerja; (4) c) Industri Komponen dan/atau
memandirikan sistem pertahanan dan Pendukung (Perbekalan) yang
keamanan negara; dan (5) membangun merupakan badan usaha milik
dan meningkatkan sumber daya manusia negara dan/atau badan usaha milik
yang tangguh untuk mendukung swasta yang memproduksi suku
pengembangan dan pemanfaatan cadang untuk alat utama sistem
Industri Pertahanan. senjata, suku cadang untuk
Lebih lanjut dalam UU RI no.16 komponen utama, dan/atau yang
tahun 2012, pasal 10, 12, 13, dan pasal 14 menghasilkan produk perbekalan.
menyatakan industri pertahanan meliputi d) Industri Bahan Baku yang
4 bidang, yaitu: merupakan badan usaha milik
a) Industri Alat Utama yang negara dan badan usaha milik
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 43

swasta yang memproduksi bahan desain, pembuatan dan kualifikasi


baku yang akan digunakan oleh yang lengkap. Produknya yaitu
industri alat utama, industri Rajawali 330 dan Rajawali 720.
komponen utama dan/atau c) PT. Carita Boat Indonesia yang
penunjang, dan industri merupakan perusahaan yang
komponen dan/atau pendukung memproduksi kapal dan pesawat.
(perbekalan). Perusahaan ini telah ditetapkan
Di dalam Badan Usaha Milik Negara sebagai Industri Pertahanan oleh
dan Swasta (BUMN/BUMS) di Ditjen Pothan Kemhan pada tahun
Indonesia, terdapat beberapa industri 2016. Produknya yang terkenal
pertahanan yang telah adalah UAV Elang Laut.
mengembangkan dan memproduksi d) PT. Len Industri (Persero) yang
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau merupakan perusahaan yang
Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA). membuat Mission Sistem PTTA
Berikut beberapa perusahaan di dalam oleh dalam rangka menyediakan
sektor industri pertahanan yang sistem Guidance, Navigation and
membidangi pengembangan UAV: Control (GNC) yang mana dapat
a) PT. Dirgantara Indonesia yang diimplementasikan pada setiap
merupakan perusahaan platform PTTA. Saat ini, mission
kedirgantaraan Indonesia yang system diinstal di PTTA Wulung.
terlibat dalam desain, )e PT. Indo Pacific Communication &
pengembangan, dan pembuatan Defence (PT. IPCD) yang

pesawat komuter regional sipil dan merupakanmerupakan perusahaan


swasta nasional yang bergerak pada
militer. Perusahaan ini sebelumnya
pembuatan desain, manufaktur, dan
bernama Industri Pesawat
pemasaran PTTA. PT. IPCD
Terbang Nusantara dan produknya
beranggotakan Tim Ahli yang
bernama Wulung.
berpengalaman di bidangnya dan
b) PT. Bhinneka Dwi Persada yang pernah tergabung dalam berbagai tim
merupakan perusahaan yang kerja PTTA di BPPT dan Kementerian
berpengalaman dalam bidang Pertahanan. Saat ini PT. IPCD juga
yang memproduksi PTTA. menjalin kerjasama dengan mitra

Perusahaan ini menawarkan asing dalam mengembangkan PTTA

Manajemen Produksi Pesawat Ter...| Ciptandi S., Yusuf Ali, Herlina JR Saragih, Royke Deksino | 43
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 44

kelas MALE (Medium Altitude Long bergerak dalam bisnis engineering


Endurance) untuk memenuhi services yang berbasiskan
kebutuhan pasar dalam negeri dan teknologi dirgantara dan teknologi
ASEAN.Produknya adalah Target
automasi. PT Uavindo Nusantara
Drone
berdiri sejak Oktober 2000 dengan
)f Bhimasena Research & Technology
menjalankan bisnis awal pada
yang merupakan badan riset &
bidang teknologi dirgantara,
teknologi serta manufaktur yang
mengembangkan dan membuat
fokus pada industri pertahanan
produk PTTA. Produk ini
dengan salah satu kegiatannya
mempunyai manfaat yang cukup
adalah pembuatan PTTA.
luas baik untuk kepentingan sipil
Produknya adalah PTTA jenis MAN
maupun kepentingan militer.
PACK THROW SERI SWG RI-1 SYSTEM
Produknya adalah MR 40 dan
dan PTTA jenis VTOL SERI
Close Range C21SR Mission.
BHIMASENA VTOL UAV.
)i PT. Famindo Inovasi Teknologi
g) PT. Mandiri Mitra Muhibbah (M-3)
yang menawarkan jasa UAV
yang merupakan perusahaan yang
multirotor untuk kegunaan
menawarkan layanan khusus,
agriculture, teknologi anti-drone,
termasuk perbaikan dan
perawatan senjata dan sistem
serta UAV dengan kemampuan

komunikasi untuk Militer Indonesia Vertical Take-off and Landing


yang berada di Jakarta. M-3 menjadi (VTOL) yang diproduksi secara in-
salah satu produsen terkemuka house dengan menggunakan 80%
Drones dan PTTA sejak tahun 2005 bahan baku dari dalam negeri.
dan telah mengirimkan target drone Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau
ke Militer Indonesia. M-3 telah
Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA)
menjadi industri yang memproduksi
merupakan jenis pesawat yang
PTTA Surveillance, target drone dan
beroperasi tanpa menggunakan jasa
semua suku cadang, serta memelihara
pilot manusia. Teknologi terkini telah
dan memperbaiki sistem radar dan
memungkinkan pengembangan berbagai
senjata.
jenis kendaraan udara tak berawak
h) PT. UAVINDO Nusantara yang
canggih yang digunakan untuk berbagai
merupakan perusahaan yang
keperluan.
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 45

Di masa lalu, UAV sering dikaitkan patroli keadaan pesisir, kelautan,


dengan militer, di mana mereka awalnya dan perbatasan.
digunakan untuk latihan target, 4) Pencarian dan penyelamatan pada
pengumpulan intelijen dan kemudian, daerah yang sulit dijangkau.
sebagai platform senjata. UAV sekarang 5) Perjalanan transportasi, seperti
juga digunakan dalam berbagai peran sipil membawa kargo kecil, kargo besar
mulai dari pencarian dan penyelamatan, hingga mengangkut penumpang.
pengawasan, pemantauan lalu lintas, 6) Alat penghubung komunikasi
pemantauan cuaca dan pemadam permanen ataupun sementara dan
kebakaran, hingga drone pribadi dan juga untuk menyalurkan siaran
fotografi berbasis drone bisnis, serta seperti siaran televisi dan radio.
videografi, pertanian, dan bahkan 7) Membawa dan mengirimkan suatu
layanan pengiriman. muatan, seperti membawa air
Saat ini UAV telah berkembang untuk memadamkan kebakaran
dengan sangat pesat dan digunakan atau membawakan zat kimia untuk
dalam berbagai kegiatan. Berikut ini merawat tanaman.
beberapa contoh kegiatan dengan 8) Pengambilan gambar untuk
menggunakan PTTA: keperluan didaerah perbatasan,
1) Penginderaan jarak jauh, seperti pencurian Ikan, Narkoba dan
memantau jaringan listrik, penyebaran Terorisme.
melakukan pemetaan suatu UAV merupakan satu jenis pesawat
daerah, melihat keadaan geologi penjelajah udara tanpa pilot di
suatu daerah, dan memantau lahan dalamnya, yang dikendalikan dari jarak
pertanian. jauh menggunakan Kendaraan
2) Respons terhadap bencana yang Pengendali Jauh disebut Remotely
terjadi, seperti melakukan Piloted Vehicle (RPV) dan dapat
pemantauan kerusakan akibat bermanuver secara otomatis
bencana banjir dan melakukan berdasarkan program yang sudah
pemantauan kebakaran hutan. ditanamkan pada sistem komputernya.
3) Pengawasan hukum, seperti Setidaknya terdapat tiga kelas UAV
patroli keamanan suatu lokasi, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
pemantauan keadaan lalu lintas, a) Low Altitude Low Endurance (LALE)

Manajemen Produksi Pesawat Ter...| Ciptandi S., Yusuf Ali, Herlina JR Saragih, Royke Deksino | 45
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 46

yaitu UAV jarak pendek dengan bekerjasama dengan Kemhan dan TNI
ketinggian rendah beroperasi kira- dalam memproduksi dan ngembangkan
kira 50 km dengan waktu terbang Pesawat Terbang Tanpa Awak (UAV) atau
antara 2-5 jam. Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA).
b) Medium Altitude Medium Salah satu UAV yang telah diproduksi
Endurance (MALE) yaitu UAV jarak oleh PT. UAVINDO Nusantara dan
menengah sampai 200 km dengan dioperasikan oleh TNI adalah UAV
waktu terbang 8-10 jam. Survaillance SS-5 (SkySpy-5). UAV SS-5 ini
c) High Altitude High Endurance diproduksi pada tahun 2003 dan
(HALE) yaitu UAV enduran dilengkapi dengan Ground Control
(endurance UAV) untuk melakukan Station yang ditempatkan pada sebuah
operasi jarak jauh dengan waktu truk keluaran Texmaco. UAV SS-5 ini
terbang yang lama serta ketinggian mampu terbang selama 2-3 jam dengan
terbang yang tinggi. Ukurannya besar jarak sampai 25 km dan berfungsi
dan memerlukan landasan yang lebih sebagai alat survaillance melalui kamera
panjang. Tipeini mampu yang dibawanya11. Dalam rangka untuk
mengudara hingga 24 jam nonstop dan menjaga tingkat produksi UAV oleh PT.
dapat mengirim data gambar dan video UAVINDO, maka diperlukan manajemen
secara langsung. produksi yang baik.
Saat ini terdapat beberapa masalah di Dalam konteks ini, konsep
dalam produksi UAV Indonesia seperti manajemen diperlukan untuk menjaga
masalah sumber daya manusia yang agar produksi yang dilaksanakan oleh
belum mumpuni serta tidak terdapat industri pertahanan dapat dilaksanakan
regulasi mengenai spesifikasi desain dan secara tepat, baik jumlah maupun
produksi10. waktu, serta sesuai dengan spesifikasi
PT. UAVINDO Nusantara merupakan yang diharapkan dan diperlukan oleh TNI
salah satu BUMS pendukung yang telah

11
Indocropcircle, “Inilah Drone & Pesawat
10
Ahmad Zaenuddin, “Menanti Drone Buatan Terbang Tanpa Awak (UAV) Buatan Indonesia”
Indonesia Mendunia” Dalam Tirto: Dalam IndoCopCircle:
https://tirto.id/menanti-drone-buatan-indonesia- https://indocropcircles.wordpress.com/2014/0
mendunia-ctGg.html, diakses pada tanggal 02 9/06/drone-buatan-indonesia/, diakses pada
Agustus 2019. tanggal 02 Agustus 2019.
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 47

sebagai pengguna. Melalui penerapan produksi merupakan kegiatan yang


konsep manajemen ini diharapkan mengatur dan mengkoordinasikan
industri pertahanan Indonesia akan penggunaan sumber- sumber daya yang
mandiri, baik dalam hal memenuhi berupa sumber daya manusia, sumber
seluruh kebutuhan alpalhankam sektor daya alat dan sumber daya dana, serta
pertahanan beserta seluruh suku cadang bahan, secara efektif dan efisien untuk
yang diperlukan alpalhankam yang telah menciptakan dan menambah kegunaan
dimiliki oleh TNI12. Kondisi ini tentunya (utility) sesuatu barang atau jasa14.
akan mengurangi jumlah impor
Metode Penelitian
kebutuhan alpalhankam beserta suku
Penelitian menggunakan metode
cadangnya dari luar negeri.
kualitatif dengan pendekatan studi
Salah satu cabang manajemen yang
kasus untuk. Metode penelitian kualitatif
dapat diterapkan dalam mendukung
dapat menyediakan data yang kaya dan
kemandirian industri pertahanan
holistik, menyediakan pemahaman atas
Indonesia adalah manajemen produksi.
proses yang berkelanjutan, berfokus
Menurut Handoko, manajemen produksi
pada pengalaman nyata dalam konteks
merupakan usaha-usaha pengelolaan
tertentu, menginterpretasikan dan
secara optimal, penggunaan sumber
menjelaskan lebih dalam mengenai data
daya-sumber daya (atau sering disebut
kuantitatif, pengalaman dan pandangan
faktor-faktor produksi), tenaga kerja,
dari narasumber15. Data-data yang
mesin-mesin, peralatan, bahan mentah
diperoleh dikondensasi dan dianalisis
dan sebagainya dalam proses
menggunakan teknik analisis deskripsi
transformasi bahan mentah dan tenaga
kualitatif, yang selanjutnya akan diuji
kerja menjadi berbaga produk atau
keabsahannya dengan metode
jasa13. Pendapat ini senada dengan
triangulasi sumber.
pendapat Sofjan Assauri yang
menyatakan bahwa manajemen

14
Sofjan Assauri. Manajemen Produksi dan
12
Makmur Supriyatno & Yusuf Ali, Pengantar Operasi. (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Manajemen Pertahanan. (Bogor: Universitas Ekonomi Universitas Indonesia, 2016)
15
Pertahanan, 2018) Tracy, S.J. Qualitative Research Method:
13
Hani, T, Handoko. Dasar-Dasar Manajemen Collecting Evidence, Crafting Analysis,
Produksi dan Operasi. (Yogyakarta: BPFE. Comunicating Impact. (West Sussex, UK:
2000) Wiley-Blackwell. 2013)

Manajemen Produksi Pesawat Ter...| Ciptandi S., Yusuf Ali, Herlina JR Saragih, Royke Deksino | 47
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 48

Hasil dan Pembahasan Indonesia, Kepolisian Nasional Indonesia,

1. Profil PT. Uavindo Nusantara dan Badan SAR Nasional dan Badan Intelijen

PT. Famindo Inovasi Teknologi Negara Republik Indonesia.

PT. Uavindo Nusantara merupakan PT FIT berdiri pada April 2018 dan

perusahaan yang berkutat di bidang memiliki satu workshop di Sentul, dan

aerospace dengan menghasilkan produk- merupakan perusahaan drone pertama di

produk seperti pesawat terbang tanpa Asia Tenggara. PT FIT juga menyediakan

awak (UAV), Mata Garuda, Windtunnel sekolah pilot drone. Sekolah drone PT

serta skydiving wind tunnel. Uavindo Famindo Inovasi Teknologi dibagi

menganut model solution-based menjadi 3 kelas pelatihan, yaitu kelas

company dimana perusahaan hanya akan Basic, Captain dan Instructor. Ketiga

memproduksi barang ketika terdapat kelas ini memiliki standar yang berbeda.

permintaan. Hal ini membuat perusahaan Kelas Basic, untuk mengenali cara

untuk dapat dengan leluasa mengendalikan UAV beserta aspek

menghasilkan produk yang ditujukan keselamatannya.

untuk kebutuhan sipil dan juga militer. Kelas Captain, mencakup seluruh

PT. Uavindo Nusantara adalah pioneer materi keselamatan menggunakan

pesawat terbang tanpa awak di drone, kendali drone secara manual, serta

Indonesia. Perusahaan tersebut pengenalan Ground Control System (GCS)

merupakan perusahaan Indonesia untuk mengendalikan UAV.

pertama yang mampu memproduksinya Kelas Instructor, didirikan untuk

melalui kerjasama dengan Institut memenuhi kebutuhan pelatihan bagi pilot

Teknologi Bandung, serta Kementrian drone yang ingin menjadi pelatih bagi

Riset dan Teknologi yang menghasilkan calon pilot drone. Materi pelatihan yang

Sky-Spy-20 (SS-20) pada tahun 1994. diberikan disesuaikan dan mengacu pada

PT. Famindo Inovasi Teknologi (PT standar yang telah dibuat oleh peraturan

FIT) merupakan perusahaan yang dalam negeri maupun internasional.

bergerak di bidang teknologi drone dan 2. Manajemen Produksi


adalah salah satu anak perusahaan dari Unmanned Aerial Vehicles PT.
Uavindo Nusantara
Famindo Group yang telah menjalin kerja a. Proses Pengolahan (Process)
sama yang baik dengan Tentara Nasional
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 49

Proses pengolahan merupakan sangat spesifik. Jenis manufaktur ini


metode atau teknik yang digunakan oleh disebut engineer-to-order (ETO)16.
perusahaan untuk pengolahan bahan
PT. Uavindo dan juga PT. Famindo
mentah menjadi suatu produk.
Inovasi Teknologi tergolong dalam
Keputusan-keputusan dalam kategori ini
perusahaan ETO karena banyaknya
menentukan proses fisik atau fasilitas
kegiatan rekayasa (engineering) yang
yang digunakan untuk untuk
merupakan salah satu indikator
memproduksi barang atau jasa.
perusahaan ETO17.
Keputusan mencakup jenis peralatan dan
Proses pengolahan merupakan
teknologi, arus proses, tata letak
rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
peralatan dan seluruh aspek fisik pabrik
mengolah masukan yang dimiliki
atau fasilitas jasa pelayanan.
perusahaan dengan menggunakan
Manajemen produksi yang ideal peralatan dalam rangka untuk
berhubungan dengan bagaimana menciptakan keluaran berupa barang
industry menetapkan strategi produksi atau jasa yang dapat dijual oleh
yang umumnya berhasil diterapkan pada perusahaan yang bersangkutan.
suatu industri manufaktur lainya. Sejak Berdasarkan jenisnya, proses pengolahan
berdirinya perusahaan, manajemen yang dilaksanakan oleh PT. Uavindo
produksi PT. Uavindo Nusantara bersifat Nusantara merupakan bagian dari proses
semi-ETO (engineered to order). konstruksi. Dimana pada proses ini,
kegiatan pengolahan dilaksanakan
Dalam industri manufaktur saat ini,
dengan menggunakan bahan-bahan atau
permintaan akan produk-produk customs
barang-barang, serta komponen-
terus meningkat, terutama di dalam
komponen yang dikumpulkan pada suatu
industri-industri dengan alat-alat berat
yang canggih, seperti industri pembuatan 16
Jo, W, Strandhagen & Logan, R, Vallandingham,
“Operationalizing lean principles for lead time
kapal, maritim, dan minyak dan gas.
reduction in engineer-to-order (ETO)
Untuk dapat menanggapi permintaan ini, operations: A case study”, IFAC: Conference
papers archive, 2018.
perusahaan harus mengirimkan produk
17
Antti Pulkkinena, Simo-Pekka Leinob,
yang diproduksi dan direkayasa
Jorma Papinniemic, “Transforming ETO
berdasarkan kebutuhan pelanggan yang Businesses with Enhanced PLM Capabilities”,
FAIM 2017: Elsevier, 2017.

Manajemen Produksi Pesawat Ter...| Ciptandi S., Yusuf Ali, Herlina JR Saragih, Royke Deksino | 49
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 50

tempat pada saat proses konstruksi dilakukan pengadaan bahan baku oleh
berlangsung. Proses konstruksi ini pihak produksi perusahaan.
memang hanya terdapat pada Menurut manajer divisi komposit
perusahaan atau industri yang dan airframe, Suharsono, PT. Uavindo
memproduksi kapal atau pesawat Nusantara memiliki langganan supplier
terbang, seperti yang dilakukan oleh PT. untuk bahan baku. Hal ini memudahkan
Uavindo Nusantara yang memproduksi perusahaan dalam menyediakan bahan
UAV. baku yang akan digunakan dalam
Pada proses konstruksi ini, memproduksi UAV.
peralatan yang digunakan meliputi: 1)
b. Jasa (Service)
perangkat keras (hardware), seperti: Jasa (service) merupakan sarana
computer, mesin-mesin produksi dan penunjang yang berupa badan
peralatan lain, serta 2) perangkat lunak pengoorganisasian untuk menetapkan
(software), seperti program yang teknik–teknik sehingga proses dapat
digunakan untuk mendesain produk atau dilaksanakan seefektif dan seefisien
mengontrol mesin produksi. Selain itu mungkin.
juga diperlukan sarana dan prasarana Jasa atau service yang dimaksud
penunjang lainnya, seperti air, listrik, gas, dalam konteks ini merupakan seluruh
dan lain sebagainya. ilmu pengetahuan dan teknologi yang
Berdasarkan hasil wawancara digunakan untuk melaksanakan proses
dengan Robert Bessie, diketahui bahwa produksi secara efektif dan efisien18.
proses pengolahan yang dilaksanakan Jasa pelayanan ini duibutuhkan dalam
oleh PT. Uavindo Nusantara dimulai rangka untuk membantu proses
dengan kegiatan riset produk dimana produksi atau teknologi yang
divisi general engineering melakukan digunakan agar dapat mengolah bahan
kegiatan- kegiatan rekayasa untuk baku menjadi produk jadi yang akan
menghasilkan ide-ide baru dan diserahkan kepada konsumen. Pada PT.
mengevaluasi dan memprioritaskannya Uavindo Nusantara, jasa yang
untuk menentukan apakah ide tersebut digunakan meliputi:
layak untuk di eksekusi. Selanjutnya, dari
18
Sofjan Assauri. Manajemen Produksi dan
desain tersebut ditentukan bahan baku
Operasi. (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
yang akan digunakan sebelum kemudian Ekonomi Universitas Indonesia, 2016)
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 51

1) Jasa desain produk yang general engineering.


dilakukan oleh PT. Uavindo Menurut Robert Bessie dan
Nusantara untuk menetapkan Suharsono, pengelompokan tersebut
spesifikasi produk yang meliput dilakukan tergantung dari skala proyek
kualitas dan rancangan produk yang akan dikerjakan. Jika proyek yang
yang akan dibuat. akan dikerjakan besar, maka perusahaan
2) Jasa teknologi yang digunakan akan mempekerjakan tenaga kerja lepas
oleh PT. Uavindo Nusantara untuk untuk membantu dalam kegiatan
mempermudah proses produksi. produksi. Jumlah tenaga lepas bisa
Selain itu, keberadaan teknologi berkisar 10 sampai 100 orang tergantung
ini juga penting untuk tenaga yang dibutuhkan.
meningkatkan kualitas dan
c. Perencanaan (Planning)
kuantitas produk yang akan Perencanaan yang dimaksud
diproduksi. Sehingga perusahaan merupakan hubungan dari setiap
dapat memproduksi produknya kegiatan produksi yang akan dilakukan
dengan cepat dan tetap memiliki selama kurun waktu tertentu.
kualitas yang baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan
Berdasarkan hasil wawancara Ronald Bessie, hingga saat ini proses
dengan narasumber dari PT. Uavindo perencanaan selalu dilaksanakan untuk
Nusantara, dalam setiap proyek yang mengefesiensikan proses produksi yang
dilaksanakan, perusahaan selalu dilaksanakan oleh perusahaan.
membuat sub-group untuk Perancanaan tersebut dilaksanakan
mempermudah proses produksi. dengan time management yang
Pembuatan group ini didasarkan pada fleksibel. Apabila waktu produksinya
kompetensi setiap personil yang ada. cukup, maka perusahaan akan
Pengalokasian personil ke dalam grup melakukan beberapa pekerjaan yang
bersifat fleksibel. Sehingga setiap berhubungan dengan proyek secara
karyawan, baik yang lama maupun baru, bersamaan.
bisa mendapatkan peran sesuai dengan Kegiatan produksi suatu
keterampilan teknis atau kompetensi perusahaan biasanya dimulai dengan
yang dimilikinya. Pengelompokkan ini kegiatan penyusunan rencana atau
merupakan tanggung jawab dari divisi perencanaan. Kegiatan ini diharapkan

Manajemen Produksi Pesawat Ter...| Ciptandi S., Yusuf Ali, Herlina JR Saragih, Royke Deksino | 51
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 52

dapat membuat proses produksi sebagai suatu acuan untuk menilai


berjalan dengan lancar dan sesuai produk yang telah dibuat.
dengan jadwal yang ditentukan. Proses 4) Perencanaan penggunaan kapasitas
perencanaan ini meliputi kegiatan mesin yang dilakukan untuk
pengorganisasian sumber daya manusia, mengontrol beban kerja mesin
bahan baku, mesin dan peralatan produksi dan jadwal penggunaannya
lainnya, serta modal yang diperlukan dalam rangka untuk
untuk memproduksi produk yang telah mengefesiensikan kinerja
ditentukan. Proses perencanaan ini mesin dan menjaga performa mesin
meliputi beberapa kegiatan seperti yang digunakan dalam proses
berikut: produksi.
1) Perencanaan proses produksi yang 5) Perencanaan pemanfaatan sumber
dilaksanakan melalui kegiatan daya manusia yang dilakukan
perencanaan jalur pengerjaan, untuk mengkoordinir sumber
jadwal kegiatan, beban pengerjaan, daya manusia yang dibutuhkan
pengiriman perintah, kegiatan dalam rangka memenuhi tuntutan
follow up dan finishing. produksi. Sehingga dapat
2) Perencanaan persediaan dan ditentukan kapan produksi dapat
pengadaan yang dilaksanakan selesai dilakukan dan berapa biaya
melalui penetapan persediaan yang dibutuhkan.
bahan baku yang harus diadakan Saat ini, PT. Uavindo Nusantara
untuk menjamin kelancaran proses sedang berusahaa mengembangkan
produksi perusahaan. Kegiatan sebuah UAV yang dapat terbang secara
perencanaan persediaan ini meliputi vertikal dan horizontal. Produk ini masih
jadwal pengadaan dan pemesanan dalam tahap rancangan dan akan segera
yang akan dilakukan. Karena PT. direalisasikan. Sampai saat ini, PT.
Uavindo Nusantara merupakan Uavindo Nusantara berencana untuk
perusahaan yang semi ETO, maka tetap berada di market pertahanan dan
perencanaan persedian ini sering tidak memasuki pasar komersiil. Hal ini
dilakukan sesaat setelah perusahaan dikarenakan kompetisi yang ketat dari
menerima pesanan dari klien. perusahaan-perusahaan UAV Cina yang
3) Perencanaan mutu yang ditetapkan dapat memproduksi UAV komersiil
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 53

dalam jumlah yang banyak dengan harga baik, sehingga apabila terjadi
yang relatif lebih murah. masalah dapat segera diatasi agar
tidak mengganggu pencapaian
d. Pengendalian atau Pengawasan
target produksi yang telah
(Control)
ditentukan sebelumnya.
Kegiatan pengendalian atau
2) Pengendalian dan pengawasan
pengawasan biasanya dilakukan untuk
persediaan yang dilakukan untuk
mengelola, mengatur,mengkoordinir dan
menjaga persediaan atau stok
mengarahkan proses produksi
bahan baku yang ada agar tidak
(peralatan, bahan baku, mesin dan
mengalami kekurangan yang
tenaga kerja) ke dalam suatu arus aliran
dapat menghambat proses
yang memberikan hasil dengan jumlah
produksi yang sedang dilakukan.
biaya yang seminimum mungkin dan
3) Pengendalian dan pengawasan
waktu yang secepat mungkin. Disisi lain,
mutu yang dilakukan untuk
kegiatan pengendalian dan pengawasan
menjamin mutu produk yang
ini dilakukan untuk menjamin agar
sedang dibuat agar sesuai dengan
kegiatan produksi yang dilaksanakan
standar mutu yang telah
sesuai dengan apa yang telah
ditentukan sebelum kegiatan
direncanakan. Sehingga apabila terjadi
produksi dilaksanakan. Hal ini
suatu penyimpangan, maka dapat segera
perlu diperhatikan agar tidak
dikoreksi agar apa yang diharapkan dapat
menimbulkan ketidakpuasan
tetap tercapai meskipun terdapat
konsumen atas produk yang telah
beberapa hambatan dalam pelaksanaan
diproduksi dan diperjual- belikan.
proses produksi.
4) Pengendalian dan pengawasan
Kegiatan pengendalian dan
biaya yang dilakukan untuk
pengawasan ini dapat dilakukan melalui
menjaga penggunaan biaya
beberapa kegiatan berikut:
produksi agar tidak melewati
1) Pengendalian dan pengawasan
anggaran yang telah ditentukan.
proses produksi yang dilakukan
Selain itu, kegiatan ini perlu
utnuk menjamin apa yang telah
dilakukan untuk meningkatkan
ditetapkan dalam rencana
efisiensi proses produksi dengan
produksi dapat terlaksana dengan
terus memperhatikan mutu dan

Manajemen Produksi Pesawat Ter...| Ciptandi S., Yusuf Ali, Herlina JR Saragih, Royke Deksino | 53
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 54

biaya yang digunakan pada proses masih banyaknya spekulasi dan asumsi
produksi. yang dibuat oleh peneliti.
b. Jasa (Services)
3. Manajemen Produksi PT. Famindo
Untuk perusahaan start-up, PT FIT
Inovasi Teknologi
memiliki struktur organisasi yang cukup
a. Proses Pengolahan (Process)
birokratis yang mampu untuk
PT. Famindo Inovasi Teknologi
mengendalikan proses produksi dengan
memiliki tiga tahap proses produksi yang
baik. Sistem inventori yang mengalami
dinamis. Di dalam video profil website
proses digitalisasi juga merupakan
perusahaan dijelaskan bahwa
kebijakan yang sesuai dengan
pendesainan suatu produk didasarkan
perkembangan zaman, yang membantu
atas tiga kategori, yaitu ergonomis,
mempermudah pekerjaan karyawan
efisien dan praktis. Selanjutnya untuk
inventori. Untuk saat ini PT FIT
perakitan digunakan material terbaik
menggunakan metode manual dan juga
untuk pembuatan drone, material bisa
digital dalam sistem inventori mereka.
berasal dari luar atau dalam negeri,
Perusahaan berencana untuk sedang
namun perusahaan sedang berusaha
dalam proses digitalisasi sistem inventori
untuk meningkatkan penggunaan
mereka.
material lokal dalam produksi UAV.
c. Perencanaan (Planning)
Terakhir dalam tahap ini PT FIT
Peneliti menilai kebijakan manajemen
melakukan ujian presisi pada setiap
untuk menempelkan print-out proses
produk, dengan ekspetasi pada
produksi dan bagan-bagan lainnya di
ketahanan cuaca, fungsi, dan keamanan.
hampir setiap ruangan perusahaan
Alur proses produksi terlihat
sebagai tahap yang tepat dalam
sederhana, namun alur ini bersifat
memaksimalkan efektifitas dan efisiensi
dinamis, artinya realita lapangan, serta
proses pekerjaan. Ini juga memudahkan
dinamika pemesanan dapat dengan
proses knowledge transfer dari karyawan
mudah menambah atau mengurangi
yang lama ke karyawan yang baru.
kegiatan produksi. Pada saat ini
Transparansi merupakan hal yang
pembahasan dibatasi dengan usia
penting bagi perusahaan manufaktur,
perusahaan yang masih dini, hingga
konsekuensi positif dari transparansi bisa
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 55

digolongkan menjadi dua faktor; factor militer, PT. Uavindo Nusantara tidak
kepercayaan dan faktor efisiensi dimana dapat menggunakan bahan baku yang
kedua faktor tersebut turut andil dalam sembarangan. Bahan baku yang
meningkatkan. digunakan harus yang berkualitas tinggi
d. Pengendalian atau Pengawasan atau setara dengan standar militer
(Controlling) (military degree). Namun pada
Perekrutan anggota dengan latar kenyataannya, di Indonesia masih
belakang militer membuat PT Famindo sangat sulit untuk menemukan bahan
Inovasi Teknologi untuk memeluas baku dengan spesifikasi tersebut.
jaringan informasi merekan akan Kondisi ini juga terjadi pada komponen
pesanan klien dan juga skill serta tacit mesin dan dan komponen elektronik
knowledge yang tidak dimiliki oleh yang digunakan dalam proses produksi
karyawan sipil. Tentunya hal ini juga UAV. Sehingga hal ini memaksa PT.
membawa ancaman tersendiri; Uavindo Nusantara untuk mengimpor
perbedaan latar belakang kerapkali bahan baku dan komponen-komponen
menjadi masalah dalam hal komunikasi tersebut.
antar-personal namun juga mindset Dalam konteks ini, ternyata proses
pada saat kerja. Sudah menjadi tugas impor juga tidak semudah yang
departemen HRD untuk dapat dipikirkan. Terdapat beberapa masalah
mengelola risiko tersebut dan turut yang sering terjadi pada proses impor
andil jika memang terjadi konflik. tersebut, misalnya masalah ketepatan
4. Hambatan Manajemen Produksi PT. waktu pengiriman, biaya pengiriman,
Uavindo Nusantara dan tingkat ketergantungan yang akan
Hasil penelitian ini menunjukkan disebabkan oleh proses pembelian
bahwa hambatan yang dialami oleh PT. tersebut.
Uavindo Nusantara dalam
5. Hambatan Manajemen Produksi PT.
memproduksi UAV adalah ketersediaan
Famindo Inovasi Teknologi
bahan baku, engine, komponen
Menurut peneliti lokasi perusahaan
elektronik, dan market place yang sulit
yang terletak di daerah dengan curah
untuk ditemukan di Indonesia. Kondisi
hujan yang tinggi bisa dijadikan sebagai
ini terjadi karena dalam proses produksi
ancaman atau peluang untuk
UAV, terutama yang telah berspesifikasi

Manajemen Produksi Pesawat Ter...| Ciptandi S., Yusuf Ali, Herlina JR Saragih, Royke Deksino | 55
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 56

perusahaan; disebut sebagai ancaman Berbagai upaya yang dapat


karena pada dasarnya UAV tidak dapat diperhatikan di PT UAVINDO Nusantara
berfungsi secara optimal ketika ada merupakan kebijakan yang bertujuan
hujan, atau badai. Namun dengan untuk mengurangi biaya, baik itu dari sisi
keadaan tersebut, perusahaan dapat SDM maupun Inventory. Penulis
menguji ketahanan drone dan juga berargumen bahwa upaya dalam
teknologi atau material anti-hujan mengatasi hambatan produksi UAV
mereka dengan relatif mudah. masih belum maksimal. Problema bahan
Mengenai ketergantungan terhadap baku merupakan isu yang membutuhkan
perusahaan dari Cina, menurut peneliti waktu dan modal yang banyak jika akan
untuk pada tahap awal ini, bisa dibilang dituntaskan, karena untuk supplier
bahwa ketergantungan PT FIT dalam negeri agar dapat mampu
merupakan suatu hal yang normal. membuat bahan baku UAV seperti
Tentunya untuk membantu Indonesia composite material airframe, maka
dalam merealisasikan kemandirian mereka harus diberikan insentif untuk
industri pertahanan, PT FIT harus beroperasi di bidang tersebut.
berangsur-angsur untuk mengurangi Dalam kasus ini, PT UAVINDO dapat
ketergantungan mereka. mengenalkan bahan baku kepada
supplier lokal, supaya supplier lokal
6. Upaya PT. Uavindo Nusantara untuk
dapat meningkatkan kualitas material
Menghadapi Hambatan dalam
mereka, walaupun proses ini akan
Manajemen Produksi Pesawat
memakan waktu yang lama.
Terbang Tanpa Awak
Dalam rangka untuk menghadapi
7. Upaya PT. Famindo Inovasi
hambatan-hambatan dalam proses
Teknologi untuk Menghadapi Hambatan
produksi UAV, PT. Uavindo Nusantara
dalam Manajemen Produksi Pesawat
senantiasa menerapkan manajemen
Terbang Tanpa Awak
produksi semi-ETO. Hal ini dilakukan
Peneliti berpendapat bahwa
sebagai upaya untuk meminimalisir biaya
mengukur upaya PT FIT membutuhkan
produksi UAV yang dilaksanakan oleh
waktu yang lebih lama mengingat
perusahaan.
perusahaan baru beroperasi selama 2
tahun. Untuk saat ini upaya-upaya PT FIT
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 57

masih dalam bentuk rencana sehingga dan Keamanan; dan c) meningkatkan


sulit untuk dievaluasi oleh pihak ketiga. kemampuan memproduksi Alat
Jika melihat dari orientasi Peralatan Pertahanan dan Keamanan,
perusahaan yang cenderung mengarah jasa pemeliharaan yang akan digunakan
kepada inovasi teknologi UAV, maka dalam rangka membangun kekuatan
perusahaan dapat dihadapkan dengan pertahanan dan keamanan yang andal.
pengimplementasian teknologi-teknologi Untuk poin a, peneliti
mutakhir yang dapat meningkatkan cost beranggapan bahwa kedua BUMS yang
production. Tentunya hal ini akan menjadi diteliti telah mampu mengelola
pertimbangan bagi perusahaan untuk manajemen produksi dan SDM yang
kedepannya, apakah perlu untuk professional, efektif, efisien,
melakukan diversifikasi produk yang lebih terintegrasi, dan inovatif. Hal ini terlihat
lanjut atau memberdayakan UAV VTOL dari portofolio kedua perusahaan yang
yang sudah menggunakan bahan baku beragam, struktur organisasi yang
lokal. fleksibel, serta hubungan anatar divisi
yang bersifat horizontal, walaupun
8. Pembahasan manajemen
dalam aspek yang terakhir PT. Famindo
produksi kedua perusahaan dikaitkan
Inovasi Teknologi tidak se-horizontal PT.
dengan Undang-Undang Industri
Uavindo Nusantara, karena lebih banyak
pertahanan
terdapatnya birokrasi.
Untuk menilai kinerja kedua
Untuk poin b, peneliti
perusahaan dalam sisi manajemen
menemukan kedua perusahaan masih
produksi, peneliti menggunakan
kesulitan dalam memandirikan bahan
Undang- Undang Republik Indonesia
baku dan segala teknologi yang
Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri
digunakan dalam produksi UAV masing-
Pertahanan pasal 3, dimana dijelaskan
masing perusahaan.
tujuan dari penyelenggaraan Industri
Untuk poin c, peneliti ingin
Pertahanan yaitu: a) mewujudkan
mengungkapkan bahwa tujuan ini
Industri Pertahanan yang professional,
berkaitan juga dengan peningkatan
efektif, efisien, terintegrasi, dan inovatif,
skala produksi industri pertahanan.
b) mewujudkan kemandirian
Dapat dilihat bahwa kedua perusahaan
pemenuhan Alat Peralatan Pertahanan
berkontribusi secara signifikan dalam

Manajemen Produksi Pesawat Ter...| Ciptandi S., Yusuf Ali, Herlina JR Saragih, Royke Deksino | 57
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 58

membangun pasar UAV di Indonesia dan klien mereka yang juga memperkaya skill
juga kemampuan produksinya, namun dan knowledge para pegawai.
BUMS masih membutuhkan peran Hambatan yang dihadapi oleh
pemerintah jika skala produksi ingin perusahaan berupa bahan baku yang
ditingkatkan, karena pada saat ini relatif mahal, dan kurangnya dukungan
sepertinya peran dan keterlibatan pemerintah dalam permintaan UAV.
pemerintah dalam pasar UAV masih Sementara itu banyak upaya yang
belum maksimal. dilakukan oleh PT UAVINDO, namun
upaya tersebut hanya dilakukan untuk
Kesimpulan Rekomendasi dan
menjamin keberlangsungan hidup
Pembatasan
perusahaan dan bukan untuk mengatasi
Pada penelitian ini telah diuraikan
hambatan di sisi manajemen produksi,
manajemen produksi unmanned aerial
seperti perihal bahan baku.
vehicles yang dilaksanakan oleh PT.
Berdasarkan hasil penelitian dan
Uavindo Nusantara. Berdasarkan hasil
pembahasan, serta kesimpulan yang
penelitian dan pembahasan yang telah
telah di uraikan di atas, maka peneliti
diuraikan pada Bab 4 di atas, maka dapat
merekomendasikan:
disimpulkan bahwa:
a. Rekomendasi penulis adalah agar
Dalam segi manajemen produksi, PT.
pemerintah menaruh lebih banyak
UAVINDO Nusantara merupakan salah
perhatian kepada sektor industry
satu contoh positif perusahaan swasta
pertahanan strategis beserta
yang mampu untuk dapat terus
produknya seperti UAV, karena alat
berlangsung dan masih beroperasi
pertahanan tersebut akan mampu
sampai saat ini. Karena ada contoh
meningkatkan kekuatan pertahanan
seperti PT. Aviator yang juga bergerak di
Indonesia dalam fungsi pengawasan
bidang dirgantara namun harus gulung
batas wilayah, dan juga dalam
tikar dalam beberapa tahun. Kesuksesan
pertahanan negara jika perang
PT UAVINDO Nusantara dapat ditelusuri
terjadi. Pemerintah dapat mengikuti
dari kemampuannya untuk mengadopsi
saran yang diberikan oleh Dr.
model produksi hybrid, yaitu dengan
Jupriyanto, karena ini akan
mendiverifikasi portofolio produk dan
membantu PT UAVINDO dan juga
jasa mereka sehingga memperluas tipe
industri pertahanan strategis
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 59

Indonesia.
b. Rekomendasi selanjutnya adalah Daftar Pustaka Buku:
untuk PT UAVINDO Nusantara agar Assauri, Sofjan. (2016). Manajemen
menuangkan kerangka manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta:
produksi dan proses produksi Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
mereka kedalambentuk tulisan Universitas Indonesia.
supaya pegawai baru dapat Handoko, T. Hani. (2000). Dasar-Dasar
mengerti dengan cepat dan juga Manajemen Produksi dan Operasi.
dapat digunakan jika mereka lupa, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
yang kemudian dapat mengurangi Supriyatno, Makmur dan Ali, Yusuf.
risiko kesalahan dalam pelaksanaan (2018). Pengantar Manajemen
kerja. Penulis juga Pertahanan. Bogor: Universitas
merekomendasikan pembuatan Pertahanan.
website perusahaan serta Tracy, S.J. (2013). Qualitative Research
membuat akun di sosial media untuk Method: Collecting Evidence, Crafting
memperluas jaringan mereka dan Analysis, Comunicating Impact. West
meningkatkan kemungkinan Sussex, UK: Wiley-Blackwell.
diversifikasi klien, karena mayoritas Artikel Jurnal:
proyek UAVINDO masih berasal dari Indrawan, R. M. J. dan Widiyanto, B.
permintaan kementrian pertahanan. (2016). Kebijakan Ofset dalam
c. Akademisi atau Peneliti selanjutnya Membangun Kemandirian
disarankan untuk melaksanakan Pertahanan Negara. Jurnal
penelitian lebih lanjut tentang pertahanan. Vol. 6. No. 2. Hal. 29-49.
manajemen produksi UAV pada Pulkkinena. A, Leinob S.P, Papinniemic. J,
industri pertahanan lain yang ada di Transforming ETO Businesses with
Indonesia. Sehingga hasil penelitian Enhanced PLM Capabilities. FAIM
yang akan diperoleh dapat 2017: Elsevier, 2017.
digunakan sebagai landasan untuk Rachmat, Angga N. (2014). Tantangan
mengembangkan konsep dan Peluang Perkembangan
manajemen produksi UAV yang Teknologi Pertahanan Global Bagi
efektif dan efisien dan dapat
diterapkan di Indonesia.

Manajemen Produksi Pesawat Ter...| Ciptandi S., Yusuf Ali, Herlina JR Saragih, Royke Deksino | 59
Jurnal Manajemen Pertahanan, Vol 6 No 2 Desember 2020 60

Pembangunan Kekuatan Pertahanan


Indonesia.
Jurnal Tansformasi Global. Vol. 1. No. 2.
Hal. 199-212.
Strandhagen, J, W & Vallandingham,
Logan, R “Operationalizing lean
principles for lead time reduction in

engineer-to-order (ETO) operations: A


case study”, IFAC: Conference
papers archive, 2018
Website:

Andika, Dedi. “70 Persen Bahan Baku


Alutsista RI Ternyata Masih Impor”
retrieved from
https://jakartagreater.com/70-
persen- bahan-baku-alutsista-ri-
ternyata- masih-impor.html, diakses
pada tanggal 02 Agustus 2019.
IndoCropCircles. (2014). Drone &
Pesawat Terbang Tanpa Awak (UAV)
Buatan Indonesia dalam
https://indocropcircles.wordpress.c
o m/2014/09/06/drone-buatan-
indonesia.html, diakses pada
tanggal 02 Agustus 2019.
Zaenudin, Ahmad. “Menanti Drone
Buatan Indonesia Mendunia”
retrieved from https://tirto.id/menanti-
drone-buatan-indonesia-mendunia-
ctGg.html, diakses pada tanggal 02
Agustus 2019.

Anda mungkin juga menyukai