Implementasi Tahapan Ofset Pertahanan Pada Pengadaan Simulator Sukhoi ... | Siti Lutifyanah | 49
based on Government Regulation No. 76/2014. Currently, the procurement is still at the first
stage; pre-implementation. This study analyzes whether this defense offset phase has been
implemented in accordance with applicable laws and regulations. This study uses a
qualitative approach with case studies on the stages of defense offset procurement
conducted in Sukhoi simulator and degaussing procurements by using the framework of
policy implementation. Data was drawn from analysis of procurement documents,
literature, and interviews. The study shows that pre-implementation stage in the
procurement of Sukhoi simulator and Degaussing is in accordance with Government
Regulation No. 76/ 2014. This study shows that the defense offset phase is in conformity with
the existing policy. However, further researches on implementation stages on other defense
equipment procurements are still needed in the future.
Keywords: defense offset, defense equipment procurement, sukhoi simulator, degaussing,
policy implementation, government regulation no. 76/2014
K
ebijakan dan strategi paradigma capability based planning, dan
pertahanan harus luwes dan bukan berdasarkan perimbangan
mampu menghadapi kekuatan (balance of power). Paradigma
kecenderungan perubahan berbagai ini kemudian yang memungkinkan
faktor. Oleh karena itu, hubungan antara pembangunan kekuatan pertahanan
visi, misi, dan tujuan pembangunan (bangkuathan) Indonesia ditujukan untuk
nasional penting untuk dikaitkan dengan menjaga segenap kegiatan perekonomian
tujuan pembangunan pertahanan yang dalam rangka mensejahterakan rakyat,
sifatnya sektoral dengan perubahan karena kegiatan perekonomian dapat
lingkungan strategis yang sedang mendukung kesejahteraan rakyat (butter)
berlangsung, namun tetap berpedoman di satu sisi, dan pertahanan (gun) di sisi
pada lingkungan yang sifatnya hakiki. Hal yang lain.
ini berarti, bahwa pembangunan Adapun capability based planning
kekuatan pertahanan (bangkuathan) dibangun untuk menghadapi ancaman
diarahkan sebagai alat pertahanan yang yang semakin dinamis dan tidak
defensif agar Kedaulatan Negara berskenario rigid, serta tidak terbatas
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada aktor negara, melainkan juga aktor
senantiasa terjaga sesuai dengan amanat non-negara dan juga aktor non-manusia
UUD 1945 (Yusgiantoro, 2014). Oleh (alam). Untuk mendukung capability
karena hal tersebut, Kekuatan Pokok based planning, maka segala sumber daya
Minimum (Minimum Essential Force, MEF) alam yang dimiliki Indonesia harus juga
Implementasi Tahapan Ofset Pertahanan Pada Pengadaan Simulator Sukhoi ... | Siti Lutifyanah | 51
lainnya, seperti bahan dasar pembuatan Implementasi adalah kegiatan
persenjataan seperti besi baja dan lain administrasi dalam menafsirkan
sebagianya. komitmen kebijakan (Gerston, 2008).
Sesuai dengan rencana strategis Implementasi merupakan salah satu
pertahanan negara, Indonesia saat ini tahapan dalam kebijakan publik. Afan
sedang melakukan alih teknologi untuk Gaffar (2009) menyatakan bahwa
simulator Sukhoi dan degaussing. implementasi merupakan rangkaian
Permintaan untuk teknologi tersebut aktifitas dalam rangka menghantarkan
belum sepenuhnya dapat dipenuhi oleh kebijakan kepada masyarakat sehingga
produsen dalam negeri terkait kendala kebijakan tersebut dapat membawa hasil
kemampuan jumlah produksi. Oleh sebagaimana yang diharapkan. Rangkaian
karena itu, pemerintah melakukan joint kegiatan tersebut mencakup persiapan
production dengan perusahaan luar seperangkat peraturan lanjutan yang
negeri untuk pemenuhan permintaan merupakan interpretasi dari kebijakan
tersebut. tersebut.
Ofset pertahanan merupakan hal Van Meter dan Van Horn dalam
yang penting dalam pemenuhan Purwanto dan Suliyastuti (2012)
Alpalhankam dan pengembangan Industri menyebutkan bahwa implementasi
Pertahanan Indonesia. Ada beberapa kebijakan mencakup kegiatan yang
langkah yang dilakukan sebelum ofset dilakukan oleh publik maupun individu
pertahanan dilakukan. Dari penjabaran yang bertujuan mencapai tujuan yang
tersebut diatas, penelitian ini menganalisa sudah ditetapkan berdasarkan kebijakan.
tentang bagaimana implementasi ofset Hal ini mencakup upaya untuk mengubah
pertahanan Indonesia dengan studi kasus keputusan menjadi istilah operasional
pada pengadaan simulator Sukhoi dan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
degaussing. dalam kebijakan.
Abdullah dan Smith dalam Tachjan
Tinjauan Teoritis
(2006) menyebutkan bahwa unsur-unsur
Implementasi Kebijakan
implementasi kebijakan terdiri dari unsur
Untuk dapat menganalisa implementasi
pelaksana (implementor), program yang
tahapan ofset ini, maka perlu dipahami
dilaksanakan, dan target groups. Donald
terlebih dahulu pengertian implementasi.
Van Meter dan Carl Van Horn dalam
Selanjutnya Van meter dan Van Horn mendefinisikan ofset sebagai praktik
(atau kelompok variabel) yang harus syarat pembelian untuk penjualan antar
sumber daya, disposisi atau sikap pertahanan dan jasa yang disebut dalam
menggunakan irisan variabel dari ketiga biasanya dalam bentuk produksi bersama,
Implementasi Tahapan Ofset Pertahanan Pada Pengadaan Simulator Sukhoi ... | Siti Lutifyanah | 53
perjanjian penjualan. Transaksi ini tidak penetapan faktor pengali, komunikasi
secara langsung berhubungan dengan antar pemangku kepentingan KLO dan
barang pertahanan atau jasa yang penetapan nilai KLO. Untuk dapat
diekspor oleh perusahaan pertahanan. diberlakukan KLO maka pengadaaan
Jenis-jenis ofset yang dianggap tidak Alpalhankam merupakan pengadaan dari
langsung termasuk pembelian, investasi, luar negeri serta terdapat analisa
pelatihan, pendanaan, bantuan keberlakuan KLO.
pemasaran/ekspor, dan alih teknologi. Tahapan implementasi dibagi
Ofset pertahanan Indonesia menjadi 3 kegiatan utama, yaitu kontrak
berupa ofset langsung dan tak langsung. Kemhan dengan principal, kontrak
Ofset yang dilaksanakan dalam principal dengan Industri Pertahanan, dan
pengadaan simulator Sukhoi merupakan penyelesaian kontrak KLO. Tahapan
ofset langsung, sedangkan degaussing paska implementasi merupakan tahapan
merupakan ofset tak langsung. Dalam terakhir dan merupakan efek jangka
pelaksanaannya, tahapan ofset panjang yang diharapkan dalam proses
pertahanan Indonesia menggunakan PP pengadaan ofset ini. Dari segi teknologi,
No. 76 tahun 2014. Tahapan ofset ofset pertahanan diharapkan dapat
pertahanan dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu menciptakan produk baru, meningkatkan
pra-implementasi, implementasi, dan pengetahuan dan keahlian, meningkatkan
paska implementasi. metoda, fasilitas, alat bantu, adanya
Tahapan pra-implementasi terdiri sertifikasi dan lain sebagainya.
dari lima aktivitas kegiatan, yaitu Tahapan tersebut dapat dilihat pada
persyaratan Kandungan Lokal dan/Ofset gambar berikut:
(KLO), penetapan aktivitas KLO,
Database
Teknologi
Implementasi Tahapan Ofset Pertahanan Pada Pengadaan Simulator Sukhoi ... | Siti Lutifyanah | 55
Vats et. al (dalam Kirchwehm, 2014) dapat dilakukan. Langkah-langkah
menyatakan bahwa dalam ofset, tersebut dibutuhkan karena Industri
pembangkit nilai bagi semua pihak yang Pertahanan negara pembeli umumnya
terlibat adalah kunci dan dapat dicapai masih pada tahap awal partisipasi dalam
melalui proses bertahap yang rantai pasokan, namum mereka
merangkum semua pihak dalam mencapai mempunyai peluang besar untuk
nilai ekonomi, komersial, dan kemampuan mengembangkan dan menciptakan nilai
pertahanan. Untuk menggerakkan (value). Berikut adalah fase
ekonomi di negara pembeli, langkah- perkembangan dalam ofset:
langkah di bawah ini
Implementasi Tahapan Ofset Pertahanan Pada Pengadaan Simulator Sukhoi ... | Siti Lutifyanah | 57
aktivitas KLO yang terdiri dari identifikasi Imbal Dagang terhadap pengembangan
Industri Pertahanan dan penerima KLO, perekonomian nasional. Faktor pengali ini
identifikasi struktur teknologi, dan dibutuhkan untuk nilai item komponen
identifikasi aktivitas KLO. Pada identifikasi dagang sebagai dasar dalam menentukan
Industri Pertahanan & penerima KLO nilai perkiraan harga.
ditetapkan Industri Pertahanan yang Simulator Sukhoi ini merupakan
sesuai untuk pengadaan teknologi ini pengadaan ofset langsung, kegiatan
adalah PT. LEN, PT. Dirgantara Indonesia, dalam pengadaan ini terdiri dari alih
PT. TES, dan PT. Infoglobal. Struktur teknologi dari aplikasi negara asal ke
teknologi dalam pengadaan simulator Industri Pertahanan Indonesia. Alih
Sukhoi terdiri dari Full Mission Simulator teknologi tersebut terdiri dari (a) semua
(FMS) dan Flight Training Device (FTD). kode sumber software terintegrasi
Selanjutnya dilakukan pemetaan dan/atau dikembangkan selama FMS
tentang lokal konten dan potensi lokal PROGRAM, (b) Berbagi desain
konten serta kegiatan ofset yang belum terkomputerisasi dan rekayasa data
secara penuh dikuasai oleh Industri (online jika memungkinkan), (c)
Pertahanan dalam negeri. Lokal konten Memberikan pelatihan dan dukungan
dan potensi lokal konten dalam teknis, dan (d) Berbagi data integrasi
pengadaan simulator Sukhoi ini terdiri komputerisasi secara interaktif.
dari Cockpit, Modelling, dan Visual system. Setelah penentuan nilai ofset, maka
Kegiatan ofset terdiri dari subsistem dilakukan komunikasi antar pemangku
simulator yang belum dikuasai secara kepentingan KLO. komunikasi yang
penuh oleh Industri Pertahanan, seperti, pertama berupa Komunikasi Kemhan
Modelling (khususnya aircraft data (initial dengan calon penyedia barang/jasa
data package)), Radar system, Control (principal) dalam bentuk
loading system, Motion system/G-seat, G- Aanwijzing/Explanation Procurement Of
suit and Vibration Generation. Simulator Sukhoi 27 & 30. Selanjutnya
Setelah menentukan struktur adalah komunikasi Kementerian
teknologi yang dibutuhkan, selanjutnya Pertahanan (Kemhan) dengan Industri
dilakukan penetapan faktor pengali. Pertahanan dalam hal ini rapat koordinasi
Faktor pengali ini merupakan nilai dari di Potensi Pertahanan Kementerian
hasil perhitungan dampak komponen Pertahanan (Pothan Kemhan) dengan PT
Implementasi Tahapan Ofset Pertahanan Pada Pengadaan Simulator Sukhoi ... | Siti Lutifyanah | 59
yang dibutuhkan, selanjutnya dilakukan mempertimbangkan batas minimal KLO
penetapan faktor pengali. sebesar 35%. Pada saat pengambilan data,
Apabila faktor pengali sudah seluruh rangkaian telah selesai dan
ditentukan, maka diadakan komunikasi menunggu keputusan pemenang dari
antar pemangku kepentingan KLO. Menteri Pertahanan.
Komunikasi ini terdiri dari komunikasi
Perbandingan Pengadaan Simulator
Kemhan dengan calon principal,
Sukhoi dan Degaussing
komunikasi Kemhan dengan Industri
Dalam praktiknya, walaupun degaussing
Pertahanan, dan komunikasi calon
merupakan ofset tidak langsung dan
principal dengan Industri Pertahanan.
simulator Sukhoi merupakan ofset
Komunikasi Kemhan dengan calon
langsung, implementasi tahapan
principal berupa Aanwijzing/penjelasan
pelaksanaan ofset untuk simulator dan
mengenai pengadaan Degaussing Corvet
degaussing tidak terdapat perbedaan.
Sigma Class. Komunikasi Kemhan dengan
Keduanya telah dilaksanakan sesuai
Industri Pertahanan berupa rapat
dengan PP No. 76 tahun 2014.
koordinasi antara Kemhan (dalam hal ini
Kegiatan tahapan pra implementasi
Pothan Kemhan) dengan PT PAL, PT. LEN
ofset simulator Sukhoi dan degaussing
dan PT. Infoglobal. Setelah komunikasi
dimulai dengan menentukan jenis
tersebut dilakukan maka selanjutnya
pengadaan. Baik simulator Sukhoi dan
adalah komunikasi antara Industri
degaussing keduanya merupakan
Pertahanan penyedia (dari luar negeri)
pengadaan luar negeri dengan JSC
dengan Industri Pertahanan Indonesia,
Aviaton Holding Company Sukhoi, Rusia
dalam hal ini antara ECA Prancis dan SAAB
dan Poly Technologies, China sebagai
dengan Industri Pertahanan terkait.
penyedia barang/jasa (principal) untuk
Penetapan nilai KLO merupakan
simulator Sukhoi dan ECA EN (Perancis)
kegiatan terakhir dalam tahapan pra-
dan SAAB (Swedia) sebagai principal
implementasi ini. Kegiatan ini terdiri dari
untuk degaussing.
evaluasi proposal KLO dan perhitungan
Setelah penentuan jenis pengadaan,
nilai KLO. Kegiatan evaluasi dilakukan
selanjutnya dilakukan analisa keberlakuan
dengan mengidentifikasi tawaran pada
Kandungan Lokal dan Ofset (KLO). Dalam
proposal KLO dengan aktivitas yang
praktiknya, kedua pengadaan ini
diinginkan dalam KLO dengan
Implementasi Tahapan Ofset Pertahanan Pada Pengadaan Simulator Sukhoi ... | Siti Lutifyanah | 61
simulator Sukhoi menunjukkan adanya simulator dapat membuat dan
komunikasi Kemhan dengan calon mengembangkan simulation software
principal dan industri pertahanan, juga simulator secara mandiri. Hal ini juga
terdapat komunikasi antara calon dilakukan untuk memberikan kesempatan
principal dengan Industri Pertahanan. dan akses kepada Industri Pertahanan
Kegiatan terakhir dalam tahapan bidang simulator untuk melaksanakan
pra implementasi ini adalah evaluasi aircraft data gathering pada pesawat yang
proposal KLO dan perhitungan nilai KLO. dimiliki pemerintah, sehingga simulator
Dalam pengadaan kedua ini telah software tetap bisa dikembangkan seperti
dilaksanakan evaluasi proposal dan yang telah dikembangkan oleh Cina dalam
perhitungan nilai KLO. mengembangkan industri simulatornya.
Dari segi kegiatan ofset yang Berbeda dengan simulator Sukhoi,
dilakukan dalam pengadaan simulator ofset pada degaussing melibatkan Industri
Sukhoi dan degaussing terdapat Pertahanan dalam negeri secara penuh
perbedaan dalam hal kegiatan ofset yang mulai dari instalasi sistem degaussing dan
dilakukan. Pengadaan simulator Sukhoi peralatan ukurnya sampai dengan
Su-27dan Su-30 berfokus kepada metode pengujian. Hal ini menyangkut
pengadaan produk dan alih teknologi pemahaman terhadap prosedur kerja dan
yang dilakukan. Akan tetapi, berhubung pengujian, pelaksanaan instalasi sampai
sebagian besar struktur produk dalam dengan setting to work, pelaksanaan
pengadaan ini dapat diproduksi oleh pengujian berdasarkan standar yang
Industri Pertahanan dalam negeri, maka diacu dan sepenuhnya melibatkan industri
ofset yang diberlakukan berupa alih lokal dalam pembangunan portable
teknologi dalam desain dan manufaktur magnetic ranging sebagai alat ukur
yang belum dikuasai oleh Industri kemagnetan. Alih teknologi juga
Pertahanan dalam negeri. Selain itu, merupakan ofset yang dilakukan dalam
dalam hal aircraft data (initial data pengadaan degaussing ini. Alih teknologi
package), Kementerian Pertahanan berfokus kepada pelatihan tentang
memberlakukan hal tersebut sebagai desain dan engineering kemagnetan
salah satu prasyarat dalam kontrak kapal, pengetahuan tentang deperming,
pengadaan pesawat. Hal ini dilakukan dan pelatihan tentang magnetic ranging.
agar Industri Pertahanan bidang
Implementasi Tahapan Ofset Pertahanan Pada Pengadaan Simulator Sukhoi ... | Siti Lutifyanah | 63
untuk melaksanakan kegiatan agar sesuai Karakteristik lembaga/organisasi
juklak dan juknis. pelaksana merupakan komposisi dalam
Dari segi kewenangan, tim ofset implementasi kebijakan. Komposisi dalam
Kemhan mempunyai kewenangan untuk implementasi kebijakan terdiri dari
memberikan penawaran kepada industri- transmisi, kejelasan dan konsistensi. Dari
industri Pertahanan, berkomunikasi segi komposisi, ofset pengadaan
dengan penyedia barang/jasa (principal), simulator Sukhoi dan degaussing ini
melakukan survei dan menentukan dilakukan sepenuhnya oleh Pothan
Industri Pertahanan penerima ofset. Kemhan.
Fasilitas yang digunakan untuk tim ofset Dari dokumen pengadaan yang ada,
dalam mengimplementasikan kebijakan dapat diketahui bahwa dalam komposisi
yang dilaksanakan menginduk kepada ini kejelasan dan konsistensi dalam
Kemhan. Jadi, semua fasilitas yang pelaksanaan sudah terlihat. Dari pihak
digunakan dalam menjalankan kebijakan panitia pengadaan, prosedur sudah
tersebut menggunakan fasilitas yang ada dijalankan sesuai dengan Peraturan
pada Kemhan. Pemerintah No. 76 tahun 2014 dengan
Kualitas hubungan inter- Direktorat Potensi Pertahanan sebagai
organisasional berkaitan dengan pelaksana operasional pengadaan ofset
prosedur dan mekanisme kelembagaan pertahanan.
yang memungkinkan struktur yang lebih Dari dokumen yang tersedia, dapat
tinggi mengontrol agar implementasi disimpulkan bahwa pengadaan
berjalan sesuai dengan tujuan dan degaussing ini sudah sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Dalam prinsip komposisi dimana kebijakan
tahapan pengadaan simulator Sukhoi dan disalurkan pada pejabat yang akan
degaussing, hal ini dapat terlihat dari melaksanakannya.
bagaimana tim ofset Kemhan mengatur Lingkungan politik, sosial dan
hubungan antara penyedia barang dan ekonomi merupakan salah satu
jasa dengan Industri Pertahanan dan komponen dalam implementasi. Hal ini
bagaimana tim ofset memantau mencakup apakah sumberdaya ekonomi
komunikasi antar penyedia barang dan mencukupi; seberapa besar dan
jasa dan Industri Pertahanan. bagaimana kebijakan dapat
mempengaruhi kondisi sosial ekonomi
Implementasi Tahapan Ofset Pertahanan Pada Pengadaan Simulator Sukhoi ... | Siti Lutifyanah | 65
dari ofset pertahanan. Dalam siaran pers Su-30 dan degaussing sudah sesuai
Kementerian Pertahanan (01/03/2011), dengan prosedur yang tertuang dalam
KKIP mempunyai rencana program yang Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 2014.
bersifat normatif, dinamis, RUU Perbedaan dalam tahapan
Revitalisasi Industri Strategis Pertahanan pelaksanaan ofset langsung (simulator
dan Keamanan, produk strategis, dan Sukhoi Su-27& 30) dan ofset tak langsung
evaluasi manajemen BUMNIP. (degaussing) terletak pada kegiatan ofset
Program-program ini meliputi yang dilaksanakan. Kegiatan ofset
bidang kebijakan, Litbangyasa, Alutsisa, langsung berfokus kepada produksi
Non Alutsista dan Kerjasama. Selain itu, bersama dan alih teknologi komponen
pembentukan KKIP bertujuan untuk yang belum dapat dikuasai ataupun
mewujudkan revitalisasi dan diproduksi oleh Industri Pertahanan
pengembangan industri pertahanan dalam negeri. Sedangkan kegiatan ofset
dengan memberikan peluang kepada tak langsung berfokus kepada joint
BUMNIP bahwa produknya digunakan research dan pendampingan pelatihan
untuk memenuhi sarana pertahanan. dan penguasaan produk dari tahapan
Agar ofset pertahanan ini dapat berjalan awal sampai menjadi produk utuh serta
sesuai dengan Undang Undang dan dapat penjaminan penguasaan teknologi untuk
berkembang menjadi fase-fase berikutnya penerima ofset pertahanan.
maka pengawasan yang ketat harus Dalam hal implementasi kebijakan,
dilakukan. tahapan-tahapan yang dilaksanakan
sudah sesuai dengan prosedur yang
Kesimpulan
tertuang dalam Peraturan Pemerintah
Hasil penelitian ini dapat
No. 76 tahun 2014. Sikap para pelaksana
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
kebijakan pun sudah sesuai dengan
dalam pelaksanaan tahapan ofset
prinsip-prinsip implementasi kebijakan
pertahanan langsung dan tak langsung
dimana pelaksana kebijakan mempunyai
seperti terlihat dalam pelaksanaan
sikap dan komitmen untuk melaksanakan
tahapan ofset pertahanan pada simulator
prosedur berdasarkan peraturan yang
Sukhoi Su-27dan Su-30 serta degaussing.
ada. Hal ini juga didukung oleh lingkungan
Pelaksanaan tahapan ofset yang
sosial, ekonomi dan politik yang kondusif.
dilakukan untuk simulator Sukhoi Su-27&
Implementasi Tahapan Ofset Pertahanan Pada Pengadaan Simulator Sukhoi ... | Siti Lutifyanah | 67
Institute of Security Assistance Peraturan Presiden No. 41 tahun 2010
Management, 16th Edition tentang Kebijakan Umum
Pertahanan Negara
Guest, Greg, et.al. (2013). Collecting
Qualitative Data: A Field Manual for Undang-Undang No. 16 tahun 2012
Applied Research. Sage Publication tentang Industri Pertahanan
Kirchwehm, Heinz. (2014). Why Failed So Undang-Undang No. 3 tahun 2002
Often the Offset Part of a Defence tentang Pertahanan Negara
Procurement Deal? – A Case Study
Based Examination. Business Daring/Online
Management and Strategy, Vol. 5, Defense ofsets: From ‘contractual
No. 2 burden’ to competitive weapon,
Muradi. 2008. Praktik-praktik Defense http://www.mckinsey.com/insights/
Ofset di Indonesia. public_sector/defense_ofsets_from
http://pustaka.unpad.ac.id/wp- _contractual_burden_to_competitiv
content/uploads/2013/08/praktik_de e_weapon, diakses pada 1 Juli 2015
fense_ofset_indonesia.pdf, diakses Menhan RI : Meski Pejabat Telah Berganti
pada 9 September 2015 Namun Cita-Cita Renstra
Weida, W. (1986), Paying for Weapons: Bangkuathan Harus Terus Berjalan,
Politics and Economics of Counter http://puskompublik.Kemhan.go.id/
trade and Offsets, Frost & Sullivan post-menhan-ri---meski-pejabat-
Press telah-berganti-namun-citacita-
renstra-bangkuathan-harus-terus-
Yang, Chyan dan Colonel Wang, Tsung- berjalan.html, diakses pada 7 Juli
Cheng. (2006). Interactive Decision- 2015.
Making for the International Arms
Trade: the Ofset Life Cycle Model.
The DISAM Journal
Perundang-undang
Departemen Pertahanan Republik
Indonesia, Doktrin Pertahanan
Negara 2014
Departemen Pertahanan Republik
Indonesia, Buku Putih Pertahanan
Indonesia 2008
Peraturan Menteri Pertahanan 19 tahun
2012 tentang Kebijakan
Penyelarasan Minimum Essential
Force Komponen Utama
Peraturan Menteri Pertahanan No. 17
tahun 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Di Lingkungan
Kementerian Pertahanan Dan
Tentara Nasional Indonesia