BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Ayat 2 Pasal 50 Undang undang TNI menegaskan bahwa prajurit
memperoleh rawatan dan layanan dinas diantaranya berupa perumahan. Itu
berarti perumahan merupakan hak prajurit. Sehubungan terbatasnya fasilitas
yang dimiliki dan dihadapkan pada jumlah prajurit aktif yang makin banyak,
maka perumahan menjadi isu krusial yang dapat saja dimanfaatkan oleh
pihak yang tidak bertanggungjawab. Isu perumahan bisa melemahkan
semangat juang prajurit jika tidak di-manage dengan baik. Ini merupakan
kewenangan staf logistik untuk mengatur ketertiban penggunaan rumah
dinas di jajaran Korem.
b. Pembinaan material sebenarnya merupakan wilayah kompetensi dari
lima pembina bekal di TNI AD, yaitu Perhubungan, Zeni, Kesehatan, Bekang,
dan Peralatan. Misal Bekang mempunyai empat kelas bekal dan peralatan
mempunyai 5 kelas bekal. Paling tidak mereka mempunyai alat bengkel,
ketersediaan tenaga pekerja, melaksanakan pemeliharaan material dan suku
cadang.
c. Pakumrem sebagai staf khusus berkewajiban untuk mengamankan
kebijakan Komandan Korem 031/WB berkaitan dengan perumahan prajurit.
Sebagai staf koordinasi, pakumrem mem-backup tindakan yang diambil staf
intelijen Korem dalam mengantisipasi kemungkinan pengamanan perumahan.
Berdasarkan uraian di atas, maka diambil tema ‘Pembinaan Material Dalam
Rangka Pengamanan Rumah Dinas Korem 031/WB’.
2
5. Pengertian-pengertian
a. Pengamanan bangunan terdiri dari pengamanan administrasi,
pengamanan fisik, dan pengamanan hukum.
b. Pembinaan material dilakukan dengan upaya pemeliharaan dan
pembekalan yg diarahkan agar keandalan kualitas secara teknis mampu
memenuhi kebutuhan TNI AD.2
1
Slide Metode Pemecahan Masalah.
2
Slide Pelajaran Pembinaan Satuan.
3
BAB II
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
6. Umum
Pembinaan materiil berupa pemeliharaan maupun pengaman asset tanah
maupun perumahan Korem 031/WB bertujuan mewujudkan kesiapan material guna
menjamin kelancaran pelaksanaan tugas pokok. Disamping itu juga bertujuan untuk
memelihara daya pakai material guna mendukung kebutuhan satuan. 3
7. Landasan Pemikiran
Jika prajurit masih memikirkan perumahan untuk anak isterinya, maka
pelaksanaan tugas pokok akan terkendala. Perumahan yang sudah adapun, jika
tidak dikelola dengan baik tentu akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Untuk itu perlu tindakan antisipasi maupun represif untuk mengamankan material
perumahan dinas satuan Korem 031/WB. Tindakan antisipasi dapat berupa mulai
dari pemberian batas yang tepat, dengan pagar ataupun parit sampai dengan
pensertifkatan tanah seperti yang diamanatkan Undang-Undang Pendaftaran Tanah.
Pada tahap ini maka staf logistik dan staf intelijen terlibat dalam bentuk koordinasi
dengan Pakumrem.
8. Landasan Konsepsional
a. Undang Undang TNI tidak satupun menyebut masalah logistik,
material ataupun perlengkapan. Secara spesifik justeru langsung menyebut
adanya perumahan4 sebagai rawatan dinas bagi prajurit. Buku putih
Pertahanan RI menggunakan istilah logistik wilayah 5 untuk mengartikan
keperluan material prajurit. Dalam Keputusan Kasad mengenai organisasi
dan tugas Kumdam disebutkan adanya beberapa peralatan yang perlu
dilengkapkan seperti senjata, kendaraan ataupun alsintor. 6
3
Hal 14, Naskah Sementara Buku Petunjuk Induk tentang Hukum, Disahkan dengan surat keputusan Dirkumad
Nomor Skep/39/XI/2003 tanggal 5 Nopember 2003.
4
Ayat 2 Pasal 50 Undang Undang TNI
5
Hal 135, Buku Putih Pertahanan Indonesia 2008
6
Subsublampiran 2Sub Lampiran B , Keputusan Kasad No Kep/42/XI/2006 tanggal 27 Nopember 2006 tentang
Organisasi dan Tugas Kumdam
4
BAB III
PENGAMANAN BANGUNAN TAK BERGERAK KOREM 031/WB SAAT INI
9. Umum
10. Kondisi
7
Logistik Militer, diakses melalui http://id.wikipedia.org/wiki/Logistik_militer#Asal_usul_logistik_militer
tanggal 29 Nopember 2009
5
11. Permasalahan
Bahwa ketentuan ketentuan yang sudah dibuat staf logistik mengenai
penempatan rumah dinas sudah semestinya. Namun demikian dalam
pelaksanaannya sekarang ini tidak konsisten dalam arti bahwa kesatuan pengguna
rumah dinas tidak secara tegas menerapkan aturan di atas dengan pertimbangan
tertentu hingga akhirnya berlarut- larut keadaannya seperti sekarang ini.
Upaya yang harus dilakukan tni ad dalam mengamankan tanah dan
bangunan , yaitu tindakan preventif dan melakukan pengamanan fisik dilapangan.
Represif berupa penertiban penghunian rumah dinas dan menyelesaikan sengketa
yang terjadi secara hukum di pengadilan
BAB IV
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
12. Umum
Ditinjau dari tujuan dan sasarannya, maka pembinaan material dapat
mempengaruhi peningkatan pengamanan bangunan tidak bergerak Korem 031/WB.
8
Ini melanggar ayat 1 pasal 14, Peraturan Menteri Keuangan No 96 Tahun 2007, yang menegaskan bahwa
semua bangunan milik Negara harus disertifikasi.
6
b. Kendala
Lembaga swadaya masyarakat yang ditumpangi kepentingan asing
karena dibiayai oleh asing, akan berusaha mengungkit keberadaan tanah AD
yang memang lemah kedudukannya karena kekurangan bukti kepemilikan.
BAB V
PENGAMANAN BANGUNAN TAK BERGERAK KOREM 031/WB YANG
DIHARAPKAN
15. Umum
a. Untuk menjamin terwujudnya tertib administrasi dan pengelolaan
barang milik negara cq Korem 031/WB diperlukan adanya kesamaan persepsi
7
dan langkah secara integral dan menyeluruh dari unsur-unsur yang terkait
dalam perumahan Korem 031/WB
16. Kondisi
Kondisi yang diharapkan adalah asset Korem yang tertata administrasi
maupun yuridis. Artinya, dengan mengadopsi pada ketentuan peraturan perundang-
undangan9 yang berlaku maka seluruh prajurit Korem 031/WB mengetahui
ketentuan sebagai berikut:
a. Rumah dinas TNI AD pada hakekatnya diperuntukan bagi prajurit/PNS
TNI AD yang masih aktif dan menjadi anggota organik kesatuan pengguna.
b. Penghuni yang tidak berhak lagi menempati rumah dinas TNI AD
secara bertahap harus meninggalkan /mengosongkan rumah dinas yang
ditempati.
c. Prajurit/PNS TNI AD yang masih aktif, tetapi menjadi penghuni non
organik sesuai dengan kemampuan penyediaan rumah dinas diusahakan
untuk mendapatkan rumah dinas yang lain.
d. Prajurit/PNS TNI AD tidak berhak menguasai/menempati lebih dari
satu rumah dinas.
e. Bagi anggota yang diberhentikan dengan tidak hormat, harus
meninggalkan rumah dinas yang dihuninya selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sejak tanggal dihentikan.
f. Bagi anggota yang diberhentikan dengan hormat, harus meninggalkan
rumah dinas yang dihuninya selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak tanggal
dihentikan.
9
Bab II, Keputusan Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata Nomor : KEP/28/VIII/1975
tanggal 21 Agustus 1975 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Perumahan Dinas Departemen Hankam dan
Petunjuk Pelaksanaan Kasad Nomor: Juklak/8/VIII/1990 tanggal 21 Agustus 1990 tentang Pendayagunaan
Rumah Dinas TNI AD.
8
BAB VI
UPAYA MENINGKATKAN PENGAMANAN BANGUNAN TAK BERGERAK
KOREM 031//WB MELALUI PEMBINAAN MATERIAL YANG BERKUALITAS
17. Umum
Sasaran pembinaan logistik diantaranya terpeliharanya materiil, fasilitas dan
jasa pemeliharaan agar selalu dalam kondisi siap pakai, sehingga tugas pokok
Korem 031/WB tetap dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, baik dalam
rangka pembinaan maupun dalam rangka penggunaan kekuatan. 10
18. Tujuan
Dengan amannya bangunan tidak bergerak yang dimiliki, maka Korem
031/WB dapat berkonsentrasi melaksanakan tugas pokoknya.
19. Sasaran
Sesuai dengan sasaran pengawasan dan pemeriksaan bidang logistik
meliputi pengelolaan, penguasaan dan pengurusan logistik serta untuk mengukur
apakah penyelenggaraannya telah sesuai dengan kebijakan, program, rencana,
norma, ketentuan perundang undangan yang berlaku. 11
20. Subyek
Komandan Korem 031/WB
21. Obyek
Pakum rem, Kasi Intel, Kasi log, Kapenrem.
22. Metode
10
Hal 5, Buku Pentunjuk Pembinaan tentang Logistik, Disahkan dengan peraturan Kepala Staf Angkatan Darat,
Nomor Perkasad/144/IX/2007 tanggal 28 September 2007.
11
Hal 1, Buku Petunjuk Teknik tentang Pengawasan dan Pemeriksaan Bidang Logistik, Disahkan dengan Surat
Keputusan Kasad Nomor Skep/33/II/2006 Tanggal 7 Pebruari 2006.
9
bersama Staf Intelijen Korem 031/WB, sesuai bidangnya yaitu pengamanan material
satuan, menyelidiki dan mengupayakan kemungkinan pensertifikatan tanah dan
bangunan korem 031/WB sehingga tidak bermasalah di kemudian hari. Pakum
bersama Kapenrem, sesuai bidangnya yaitu mengkomunikasikan kepada intern
maupun ekstern mengenai status tanah dan bangunan korem 031/WB secara
sosiologis maupun yuridis.
24. Upaya
a. Preventif.
1) Pendataan Aset Bangunan.
2) Penerbitan Surat Ijin Penempatan.
3) Menyosialisasikan Peraturan Penggunaan Rumdis.
4) Mengeluarkan Aturan tentang Keharusan dan Larangan
Pengunaan Rumah dinas oleh Kotama.
b. Represif.
1) Tahap Perencanaan:
a) Membentuk Tim Penertiban Rumah dinas.
b) Melaksanakan pendataan Rumah dinas.
2) Tahap Persiapan:
a) Menyiapkan bukti administrasi kepemilikan aset
bangunan TNI AD.
b) Koordinasi dengan Staf Terkait.
c) Menerbitkan Surat Perintah Pelaksanaan.
d) Menyiapkan Sarana dan Prasarana Pendukung.
3) Tahap Pelaksanaan:
a) Mencabut Surat ijin Penempatan.
b) Melaksanakan Pengosongan dan Berita Acara Simpan
Barang Penghuni.
4) Bila terjadi Tuntutan hukum, maka
a) Penertiban rumah dinas tetap dilaksanakan
10
BAB VII
PENUTUP
25. Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a. Tanpa pembinaan material yang baik, maka tidak mungkin usaha
pengamanan bangunan Korem 031/WB berhasil dengan baik.
b. Pengamanan bangunan dapat berupa preventif maupun represif.
26. Saran
a. Lahan yang dipersengketakan dengan masyarakat segera diselesaikan
melalui mekanisme hukum yang benar, setelah itu disertifikatkan HGU.
b. Tanah dan bangunan yang ada segera disertifikasi.
11
DAFTAR PUSTAKA
8. Peraturan Menteri Keuangan No 96/ PMK.06/ Tahun 2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, Dan Pemindahtanganan
Barang Milik Negara.
BIODATA