Anda di halaman 1dari 1

EFEK JANGKAR (ANCHORING EFFECT)

Juga dikenal sebagai jebakan relativitas, ini adalah kecenderungan di mana kita harus
membandingkan dan mengontraskan hal-hal yang terbatas.
Ini disebut efek jangkar (anchoring effect) karena kita cenderung terfokus pada sebuah nilai atau angka
yang pada gilirannya akan dibandingkan dengan nilai-nilai dan angka-angka yang lain.

Contoh klasik adalah sebuah barang yang diobral dalam sebuah toko; kita cenderung melihat (dan
menilai) perbedaan dalam hal harga, namun bukan harga itu sendiri secara keseluruhan.

Inilah sebabnya mengapa sebagian menu restoran menampilkan daftar makanan yang sangat mahal,
sambil juga (tampaknya) mencantumkan makanan yang murah-murah.

Itulah sebabnya juga mengapa, ketika diberi pilihan, kita cenderung memilih yang ditengah-tengah—
yang tidak terlalu mahal namun juga tidak terlalu murah.

Andaikan anda ditanya apakah penduduk Kanada kurang atau lebih dari 20 juta. Jelas anda akan menjawab lebih
dari 20 juta atau kurang dari 20 juta. Jika kemudian anda diminta untuk memperkirakan angka mutlak jumlah
penduduk Kanada, perkiraan anda akan jatuh didekat angka 20 juta tersebut karena anda akan tunduk pada
jangkar anda yang pada contoh ini jangkarnya adalah angka 20 juta.

Anchoring dan Adjusting Bias bagaimana pun juga berimplikasi pada penafsiran. BIAS ini tak semestinya memberikan
tekanan pada kesewenang-wenangan statistik (pengabaian statistik), menentukan jangkar secara psikologi. Oleh karena
itu bias ini dapat membuat keputusan menyimpang dari penentuan norma-norma yang rasional.

Implikasi bagi Investor


1. Dow Jones Industrial Average (DJIA) berada di tingkat 10.500, investor cenderung meramalkan indeks dengan cara
yang lebih sederhana dari apa yang terlihat dari sejarah luktuasi. Contoh, seorang investor tunduk pada jangkar
(10.500)mungkin memperkirakan DJIA akan berada pada angka 10.000 atau 11.000 pada akhir tahun dari pada
membuat perkiraan absolut berdasarkan analisis standar deviasi.

2. Jika DJIA memperoleh earning/keuntngan 10% tahun lalu, investor akan menjadikan jangkar persentasi tersebut
ketika membuat ramalan untuk tahun depan.

3. Di tahun 1980-an Jepang merupakan pusat ekonomi dan banyak investor percaya bahwa Jepang akan tetap
demikian selama beberapa dekade. Namun sayangnya ternyata Jepang mengalami stagnan atau kemandegan
selama bertahun-tahun setelah tahun 1980-1n. Demikian pula IBM yang mengalami perkembangan saham untuk
beberapa dekade.beberapa investor menjadi menjangkar ide bahwa IBM akan selalu mengalami peningkatan nilai
saham. Sayangnya, IBM tidak mengalaminya.

Anda mungkin juga menyukai