SAINS: Paus menjelaskan “sebuah sensus sains solid" menunjukkan bahwa pemanasan
global itu nyata, dan akan mengurangi ketersediaan air minum, merusak pertanian,
menyebabkan kepunahan hewan dan tumbuhan, meningkatkan keasaman laut dan menaikkan
permukaan air laut yang menyebabkan kebanjiran di kota-kota besar dunia. Ia mengatakan
perubahan iklim terjadi secara alami, tetapi penelitian menunjukkan bahwa pemanasan global
“terutama” disebabkan oleh aktivitas manusia.
EKONOMI: Ensiklik Laudato Si merupakan kritik ekonomi dan juga panggilan untuk
menyelamatkan lingkungan. Paus Fransiskus mengatakan negara-negara kaya mempunyai
“utang ekologis” terhadap negara-negara berkembang, yang sumber daya alamnya diambil
untuk produksi dan konsumsi bahan bakar bagi negara-negara industri. Ia menyebutkan
hubungan ekonomi ini adalah hubungan dengan “struktur yang sesat” dan menolak argumen
bahwa pertumbuhan ekonomi saja bisa memecahkan masalah kelaparan dan kemiskinan
global serta memperbaiki keadaan lingkungan. Menurutnya pola pikir seperti itu sebagai
sebuah “konsep pasar yang ajaib.”
MANUSIA: Paus mengatakan setiap aktivitas yang berdampak pada lingkungan juga harus
“memperhitungkan hak-hak dasar kaum miskin dan mereka yang kurang mampu.” Dia
mengatakan "konsumerisme yang tidak beretika” telah menyebabkan tingkat konsumsi yang
menyebabkan memperparah kerusakan lingkungan. Dia mengajak setiap orang untuk
membentuk jaringan sosial dengan tujuan menekan pemimpin politik untuk melakukan
perubahan dan membantu mereka yang kehilangan tempat tinggal atau pekerjaan akibat
perubahan iklim. Ia juga mendesak agar masyarakat mengubah gaya hidup mereka, termasuk
“menggunakan transportasi umum, atau naik mobil bersama-sama, dan menanam pohon
serta mematikan lampu-lampu yang tidak digunakan.
IMAN: Paus Fransiskus menyebutkan inti ajaran Katolik adalah menekankan kepedulian
terhadap makhluk ciptaan Tuhan dan kaum miskin. Ia mendesak manusia bertanggungjawab
secara moral untuk merawat lingkungan seperti yang tertulis di kitab Kejadian 2:15 bahwa
kita memiliki tugas untuk “menjaga” dan “merawat” Bumi. Paus berdoa untuk diskusi tentang
iklim yang diselenggarakan oleh PBB dan menulis dua doa tentang pelestarian lingkungan,
dan meminta Tuhan untuk memberikan, “kesembuhan dalam hidup kita, agar kita dapat terus
melindungi dan merawat bumi dan menggerakkan hati orang-orang yang hanya mencari
keuntungan dan mengorbankan orang-orang miskin dan dunia.”
Sumber: http://www.voaindonesia.com/
Diagram Venn dan Fishbone
Industrialisasi Ekstraktif
(Studi Kasus Pembangunan Pabrik Semen di Kendeng)
Kepentingan
Masyarakat
Sukolilo
Kepentingan Pabrik
(Kendeng, Sikep
Semen dan Bonum Commune dll)
Pemerintah Daerah
Dampak-
Akibat
Ekonomi Lingkungan
dan Material sekitar Pengelolaan