Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH KEADILAN ORGANISASIONAL DAN MOTIVASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MITRA TRAKTOR


CAKRABUANA PEKANBARU

Oleh:
Anggi Pratama Putra
Pembimbing: Marnis dan Nuryanti
Faculty Of EconomicRiau University, Pekanbaru, Indonesia
E-mail: anggiep13@gmail.com

Impartiality Effects of Organization and Motivation For Employee Performance of PT.


Mitra Traktor Cakrabuana Pekanbaru

ABSTACT

Research done PT. Mitra Traktor Cakrabuana Pekanbaru. The aim of the research
was conducted to determine the effect of organizational justice and motivation on employee
performance. The study population included all employees who totaled 43 people and set a
model census. The variables used were organizational justice and motivation as independent
variables, and performance as the dependent variable. Data analysis method used is
descriptive analysis and multiple linear regression analysis with the help of the tool SPSS 17
for windows. The study concluded that simultaneous organizational justice and motivation
significant effect on performance. The partially only motivation that shows a positive and
significant effect of organizational justice while not a significant influence on employee
performance. The recommendation is that the management do justice program of
organizational improvement and motivation of employees, especially in terms of information
disclosure, change management system to be participatory and to formulate the criteria and
measures are transparent and fair view of the opportunities for employees to gain increased
post.

Keywords: Organizational Justice, Motivation and Performance

Pendahuluan melakukan pemeliharaan, agar karyawan


Organisasi merupakan suatu berkualitas tidak pindah ke perusahaan
kesatuan yang komplek yang berusaha lain.
mengalokasikan sumber daya manusia PT. Mitra Traktor Cakrabuana
secara penuh demi tercapai tujuan. adalah sebuah perusahaan kontraktor alat
Apabila suatu organisasi mampu berat yang cukup besar di Pekanbaru.
mencapai tujuan yang telah ditetapkan Dalam aktivitasnya, perusahaan sangat
maka dapat dikatakan bahwa organisasi bergantung kepada kinerja para
tersebut efektif. karyawannya untuk bisa melayani para
Kinerja unggul dapat dilihat pada pelanggan perusahaan dengan baik.
perilaku SDM yang menunjukkan Namun pada kenyataannya karyawan di
profesionalisme dan berorientasi kepada perusahaan menunjukkan adanya
hasil yang maksimal. Perusahaan perlu permasalahan pada sejumlah indikator

JOM. FEKON VOL. 2 NO. 1 Februari 2015

1
kinerja seperti: (a) kualitas kerja yang Metode
kurang memuaskan, (b) masih cukup
Pengujian Validasi & Reliabilitas
sering dijumpai kesalahan-kesalahan kerja
Validitas menunjukkan seberapa
yang bisa mengecewakan klien, (c) kurang
nyata suatu pengujian mengukur apa yang
tepat waktu, (d) kerjasama yang kurang
seharusnya diukur. Validitas berhubungan
harmonis antar bagian dan (e) banyak
dengan dengan ketepatan alat ukur untuk
karyawan yang kurang handal di bidang
melakukan tugasnya mencapai
tugasnya.
sasarannya. Pengukuran dikatakan valid
Agar dapat memperoleh sebuah
jika mengukur tujuannya dengan nyata
kinerja yang optimal maka dibutuhkan
atau benar. Alat ukur yang tidak valid
sejumlah faktor yang mempengaruhinya.
adalah yang memberikan hasil ukuran
Oleh Armstrong & Baron disebutkan
menyimpang dari tujuannya.
bahwa keadilan organisasi merupakan
Penyimpangan pengukuran ini disebut
salah satu elemen sistem organisasi yang
kesalahan (error) atau varian [3].
dapat mempengaruhi kinerja seorang
Reliabilitas menunjukkan akurasi
karyawan [1].
dan ketepatan dari pengukurnya.
Keadilan organisasional merupa-
Reliabilitas berhubungan dengan
kan persepsi keseluruhan dari apa yang
konsistensi dari pengukur. Suatu pengukur
dirasakan di tempat kerja. Dalam
dikatakan reliabel (dapat diandalkan) jika
pengukurannya, keadilan ini dipandang
dapat dipercaya. Supaya dapat dipercaya,
dari sisi keadilan distributif, proseduran
maka hasil dari pengukuran harus akurat
dan interaksional. Keadilan distributif
dan konsisten. Dikatakan konsisten jika
terkait dengan masalah jumlah
beberapa pengukuran terhadap subyek
penghargaan. Sedangkan keadilan
yang sama diperoleh hasil yang tidak
prosedural terkait dengan bagaimana
berbeda [3].
penghargaan itu dibagikan. Sementara
keadilan interaksional terkait dengan Pengujian Normalitas
perlakuan terhadap para karyawan [2]. Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi,
variabel residual memiliki distribusi
normal. Untuk menguji apakah distribusi
data normal atau tidak, ada dua cara untuk
mendeteksinya, yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistik. Pengujian
normalitas data secara analisis statistik
dapat dilakukan dengan menggunakan Uji
Kolmogorov – Smirnov.
Gambar 1.Gambaran Keadilan yang dirasakan
Karyawan PT. Mitra Traktor Cakrabuana Teknik Analisis Data
Berdasarkan hasil prariset pada Tehnik analisis data dipergunakan
Gambar 1 tersebut jelas terlihat bahwa untuk menguji hipotesis dalam penelitian
mayoritas karyawan masih merasa kurang ini. Setelah data yang relevan dari
diperlakukan adil oleh perusahaan dalam instrumen penelitian dihimpun, lalu data
berbagai aspek. Ketidakadilan ini diduga tersebut ditabulasi untuk mencari skor
menjadi penyebab kurang optimalnya masing-masing jawaban yang menjadi
kinerja karyawan dan juga perusahaan. bobot nilai untuk setiap variabel yang
akan diteliti dan diukur.

JOM. FEKON VOL. 2 NO. 1 Februari 2015

2
Analisis Deskriptif b 2X 2= Koefisien regresi
Analisis deskriptif digunakan variabel motivasi
untuk mengukur kecenderungan Rumus mencari nilai Fhitung adalah [5]:
tanggapan responden terhadap setiap 2
R (n - m - 1)
indikator yang dikonfirmasikan kepada F = 2
mereka. Untuk mengukur secara pasti m (1 - R )
nilai skor tiap indikator maka digunakan
skala penilaian sebagai berikut [4]: b1X1Y + bX2Y
R =
Y
2
( m-1) RS : Rentang Skala
RS =
m m : Jumlah pilihan jawaban
Dimana:
F = Nilai hitung simultan
(5 - 1)
RS = R2 = Nilai korelasi kuadrat
5
n = Jumlah sampel
RS = 0.8 m = Jumlah variabel independen
1 = Jumlah variabel dependen
Dari nilai interval tersebut maka Apabila telah diketahui ada atau
akan dapat disusun sebuah tabel acuan tidaknya pengaruh signifikan antara
yang dapat dijadikan landasan kesimpulan variabel independen terhadap variabel
deskriptif berikut ini: dependen, maka langkah selanjutnya
Tabel 1 Rentang Skala adalah menentukan berapa besar pengaruh
tersebut berkontribusi dalam menjelaskan
variasi yang terjadi pada variabel
dependen, yang disebut sebagai pengujian
koefisien determinasi, dengan notasi R2 (R
Squared). Formulasinya adalah [6]:
Sumber: Diolah untuk keperluan penelitian KD = r2 x 100%, dimana
Persamaan Regresi Berganda KD =Koefisien determinasi yang
Analisis regresi adalah suatu sedang dicari
analisis yang mengukur pengaruh variabel r = Nilai r berasal dari perhitungan
bebas (independen) terhadap variabel rxy
terikat (dependen). Jika pengukuran 100% = Bilangan konstan (tidak boleh
melibatkan lebih dari satu variabel bebas diubah-ubah)
maka dinamakan analisis regresi linier Untuk mengetahui tingkat
berganda. Dikatakan linier karena setiap signifikansi pengaruh variabel produk dan
estimasi nilai diharapkan mengalami harga secara parsial terhadap perilaku
peningkatan atau penurunan mengikuti pembelian (hipotesis dua dan tiga)
garis lurus. Persamaan estimasi regresi dilakukan pengujian parsial atau yang
linier berganda adalah [5]: disebut uji t. Level of significance (α)
Y = a = b1X1 + b2X2, dimana: ditentukan sendiri sebesar 10%. Rumus
Y = Kinerja yang digunakan dalam melakukan uji t
a = konstanta adalah [7]:
b1X1 = Koefisien regresi ̅ – μ0
thitung =
variable keadilan s/√
organisasional

JOM. FEKON VOL. 2 NO. 1 Februari 2015

3
Dimana: alpha telah melampaui batas bawah yang
̅ = rata-rata hasil pengam- sudah ditetapkan. Sehingga dengan
bilan data demikian seluruh indikator yang
μ0 = nilai yang dihipo- dipergunakan dalam instrumen penelitian
tesiskan sudah memenuhi kaidah validitas dan
s = standar deviasi sampel reliabilitas.
n = jumlah sampel
Analisa Deskriptif
Ada pun kaidan pengujian uji t
adalah sebagai berikut [7]: Keadilan Organisasi
Hasil penelitian menunjukkan
- H0 diterima jika: ttabel (α, n-1) ≤
bahwa mayoritas karyawan masih
thitung (terdapat pengaruh tidak
merasakan adanya perlakuan yang kurang
signifikan)
adil dari perusahaan. Kondisi yang paling
- H0 ditolak jika: ttabel (α, n-1) >
buruk terjadi akibat perusahaan cenderung
thitung (terdapat pengaruh
menjalankan manajemen informasi yang
signifikan)
tertutup. Transparansi hampir tidak
terjadi, sehingga karyawan kurang
Hasil
mendapatkan feedback yang jelas
Hasil Pengujian Instrumen Penelitian mengenai hasil kerja yang sudah mereka
Hasil pengujian validitas dan lakukan dan bagaimana kondisi organisasi
reliabilitas instrumen penelitian sebenarnya. Kebijakan-kebijakan
menunjukkan informasi sebagai berikut: penggajian dan promosi juga terkesan
Tabel 2 Hasil Validasi Instrumen tertutup sehingga karyawan tidak
memiliki ukuran-ukuran yang jelas untuk
mencapainya.
Kondisi terburuk kedua terjadi
akibat perusahaan tidak menjalankan
manajemen partisipatif dimana karyawan
sama sekali tidak diberikan kesempatan
untuk berkontribusi gagasan dan
keterlibatan dalam keputusan-keputusan
manajemen khususnya yang terkait
dengan hubungan ketenagakerjaan.
Akibatnya banyak kebijakan-kebijakan
perusahaan yang kurang mengakomodiasi
keberatan dan permasalahan yang
dihadapi karyawan. Kesediaan karyawan
untuk mau memperhatikan kebutuhan-
kebutuhan para karyawan juga relatif tidak
terpenuhi. Hal ini tentu saja sebagai akibat
Sumber: Data olahan tertutupnya saluran informasi dan juga
Tabel 2 yang merupakan hasil keengganan manajemen untuk memberi
pengujian instrumen yang mencakup saluran partisipasi dari bawah sehingga
validitas dan reliabilitas dengan aspirasi para karyawan menjadi kurang
mempergunakan SPSS menunjukkan didengar oleh manajemen.
bahwa, baik nilai r maupun nilai cronbach

JOM. FEKON VOL. 2 NO. 1 Februari 2015

4
Sebagian karyawan juga menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai
merasakan bahwa penghasilan yang dengan jumlah/kuantitas yang ditargetkan
diterima kurang adil mengingat beban dan kualitas yang diharapkan yang
kerja yang diberikan perusahaan menurut para karyawan hasil tersebut
dirasakan cukup memberatkan. Keluhan- merupakan dampak dari kerjasama yang
keluhan yang muncul terhadap aspek- baik dan kepemilikan kemampuan kerja
aspek keadilan ini menjadikan banyak yang sudah cukup baik dari para
karyawan masih merasakan bahwa karyawan.
perusahaan kurang memperlakukan Namun demikian karyawan juga
mereka dengan manusiawi. mengakui bahwa untuk aspek tingkat
kesalahan kerja masih cukup sering
Motivasi
terjadi. Kesalahan-kesalahan kerja yang
Hasil penelitian memperlihatkan
terjadi mengakibatkan terjadi kerja ulang
bahwa mayoritas responden memiliki
(rework) yang tentu saja menjadi inefisien
motivasi yang tinggi untuk bekerja.
dari sisi waktu dan biaya. Kesalahan-
Kondisi ini cukup kontradiktif mengingat
kesalahan kerja yang terjadi lebih
ternyata motivasi karyawan tinggi kurang
diakibatkan oleh karena pengabaian pada
diimbangi oleh kebijakan organisasi yang
prosedur kerja standar yang dilakukan
dirasakan kurang adil. Harapan untuk
oleh sejumlah karyawan. Akibat dari
mendapatkan gaji yang sepadan dengan
terjadinya rework maka tentu saja waktu
tanggung jawab menjadi motif paling
penyelesaian kerja menjadi terlambat
tinggi yang dimiliki mayoritas responden
akibat harus dilakukan proses ulang
mengingat memang banyak karyawan
pekerjaan.
yang mash merasakan bahwa penghasilan
yang didapatkan kurang sebanding dengan Hasil Pengujian Normalitas
beratnya beban kerja yang dibebankan Hasil pengujian normalitas adalah
perusahaan. sebagai berikut:
Satu-satunya motif yang dirasakan Tabel 3 Hasil Pengujian Normalitas Data
masih kurang oleh mayoritas responden
adalah dikarenakan masih ada sebagian
karyawan yang pesimis untuk bisa
memperoleh jenjang karir yang lebih baik
di perusahaan. Kondisi ini relevan dengan
temuan pada aspek ketertutupan informasi
mengenai parameter promosi jabatan yang
memang kurang transparan di perusahaan.
Penilaian kelayakan promosi lebih
didasarkan penilian subyektif pimpinan
perusahaan. Sumber: Data olahan

Kinerja Hasil Pengujian Regresi Linier


Hasil penelitian menunjukkan Berganda
bahwa rata-rata karyawan yang menjadi Hasil pengujian regresi linier
responden penelitian merasa bahwa berganda adalah sebagai berikut:
mereka sudah menunjukkan kinerja yang
bagus terhadap perusahaan, khususnya
adalah keberhasilan mereka dalam

JOM. FEKON VOL. 2 NO. 1 Februari 2015

5
Tabel 4 Hasil Pengujian Regresi Linier dari hasil pengujian adalah 53,423 > 3,214
Berganda dengan sig. F yaitu 0,000 < 0,05. Dengan
hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa
keadilan organisasional dan motivasi
secara simultan mempengaruhi tinggi
rendahnya kinerja karyawan secara
Sumber: data olahan signifikan.
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Persamaan Regresi Linier Berganda Pengaruh signifikan apabila nilai
Pada hasil unstandardized thitung > ttabel dan sig. t < 0,05 pada level of
coefficient dapat disusun sebuah significance 5% (0,05). Nilai ttabel
persamaan regresi: Y = 1,572 + 0,036X1 + berdasarkan tabel t untuk 43 jumlah
1,306X2 dimana dari persamaan ini dapat sampel adalah 2,017. Nilai thitung keadilan
dimaknai bahwa, kinerja karyawan akan organisasional yang didapatkan dari hasil
tetap bernilai 1,572 meskipun tidak terjadi pengujian adalah 0,424 < 2,017 dengan
perubahan (konstan) pada aspek keadilan sig. t1 0,674 > 0,05. Maka dapat
organisasional dan motivasi karyawan. disimpulkan bahwa keadilan
Peningkatan kinerja akan lebih organisasional berpengaruh positif namun
tinggi apabila yang dilakukan peningkatan tidak signifikan terhadap kinerja.
adalah dari sisi motivasi karyawan itu Maknanya adalah bahwa meskipun akan
sendiri. Hal ini terlihat dari persamaan terjadi kenaikan pada kinerja seorang
bahwa setiap penambahan 1 poin pada karyawan yang merasa diperlakukan adil
aspek motivasi akan mampu mendorong oleh perusahaan, namun dampaknya di
peningkatan kinerja sebesar 1,306 dengan PT. Mitra Traktor Cakrabuana tidak besar.
asumsi bahwa faktor-faktor keadilan Hasil tersebut dengan begitu
organisasional adalah konstan. kurang mampu membuktikan hipotesis
Koefisien Determinasi (R2) kedua pada penelitian ini. Kurang
Kemampuan faktor keadilan terbuktinya hipotesis kedua lebih
organisasional dan motivasi cukup kuat disebabkan karena terjadinya kesenjangan
dalam mempengaruhi tinggi rendahnya skor tanggapan antara faktor keadilan
kinerja karyawan di perusahaan. organisasional dengan kinerja. Dalam
Kesimpulan ini didasarkan pada nilai R2 = analisis deskriptif ditemukan bahwa
0,728 yang artiya adalah bahwa kinerja karyawan merasa bahwa kinerja mereka
para karyawan diperusahaan sebesar bagus-bagus saja meskipun banyak dari
72,8% ditentukan oleh variasi yang terjadi mereka masih merasa kurang
pada aspek keadilan organisasional yang diperlakukan secara adil oleh perusahaan.
dirasakan serta motivasi yang dimiliki Artinya, adil atau tidak adil perlakukan
oleh para karyawan. organisasi di PT. Mitra Traktor
Cakrabuana ternyata tidak mempengaruhi
Hasil Uji Simultan (Uji F) kinerja secara signifikan. Karyawan di
Pengaruh signifikan apabila nilai perusahaan tidak menjadikan aspek
Fhitung > Ftabel dan sig. F < 0,05 pada level keadilan sebagai penentu bagi kinerja
of significance 5% (0,05). Nilai Ftabel mereka.
berdasarkan tabel F untuk dua variabel Dari hasil penelitian ini ternyata
independen dan 43 jumlah sampel adalah diketahui bahwa kinerja karyawan lebih
3,214. Adapun nilai Fhitung yang diperoleh ditentukan secara signifikan oleh faktor
JOM. FEKON VOL. 2 NO. 1 Februari 2015

6
tinggi rendahnya motivasi yang dimiliki masih tidak adil bagi karyawan, terutama
oleh para karyawan yang bersangkutan. dari sisi keterbukaan informasi,
Pada analisis deskriptif terlihat bahwa kesempatan karyawan untuk berpartisipasi
motivasi tinggi yang dimiliki karyawan dan kesediaan perusahaan untuk menaruh
ternyata berimbas positif pada tingginya perhatian kepada kebutuhan karyawan.
kinerja yang dihasilkan oleh para
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
karyawan yang bersangkutan. Hasil uji
Hasil penelitian menyimpulkan
juga menunjukkan nilai thitung motivasi
bahwa motivasi berpengaruh positif dan
9,731 > 2,017 dengan sig. t2 9,731 < 0,05
signifikan terhadap kinerja karyawan.
yang dapat diartikan bahwa motivasi
Motivasi tinggi yang dimiliki karyawan
memberikan pengaruh yang positif dan
ternyata berimbas positif pada tingginya
signifikan terhadap kinerja karyawan.
kinerja yang dihasilkan oleh para
Dengan demikian maka hipotesis ketiga
karyawan yang bersangkutan. Sebaliknya
penelitian dapat dibuktikan kebenarannya.
jika karyawan kurang termotivasi maka
akan sulit bagi karyawan untuk
Pembahasan mendapatkan suatu tingkatan kinerja yang
Pengaruh Keadilan Organisasi baik.
Terhadap Kinerja Kesimpulan ini secara teoritis
Hasil penelitian menyimpulkan mendukung apa yang dinyatakan dalam
bahwa keadilan organisasional tidak buku yang menjelaskan bahwa motivasi
memberikan pengaruh signifikan terhadap berisikan sikap mental seseorang yang
kinerja karyawan. Artinya, adil atau tidak mendorong pegawai untuk mencapai
adil perlakukan organisasi di PT. Mitra kinerja secara maksimal [8]. Mengenai
Traktor Cakrabuana ternyata tidak motivasi kerja, kesimpulan ini juga sejalan
mempengaruhi kinerja secara signifikan. dan mendukung hasil penelitian
Karyawan di perusahaan tidak menjadikan menyimpulkan bahwa motivasi kerja
aspek keadilan sebagai penentu bagi memiliki pengaruh yang signifikan dalam
kinerja mereka. meningkatkan kinerja karyawan [9].
Kesimpulan ini secara teoritis Implikasi manajerial dari hasil
berimplikasi pada tidak didukungnya penelitian ini menuntut adanya kesediaan
landasan teori yang dikemukakan oleh perusahaan untuk menjaga dan memenuhi
Armstrong & Baron menyatakan bahwa segala motif yang menjadi pendorong
faktor keadilan organisasi merupakan karyawan untuk bekerja. Aspek terpenting
salah satu elemen sistem organisasi yang yang harus mendapat perhatian
dapat mempengaruhi kinerja seorang manajemen adalah pada sisi keterbukaan
karyawan [1]. Kesimpulan ini juga kesempatan mendapatkan jenjang karir
bertentangan dengan hasil penelitian yang adil dan transparan dalam proses
Kaleem, et.,al., (2013) dan Fitri & penilaiannya.
Wijayanti (2009) yang pada hasil
penelitiannya menyimpulkan bahwa Simpulan
keadilan organisasi berpengaruh Berdasarkan hasil temuan
signifikan pada kinerja. penelitian maka dapat ditarik sejumlah
Adapun secara manajerial maka kesimpulan berikut ini:
hasil penelitian ini berimplikasi pada 1. Peningkatan pada aspek keadilan
pentingnya perusahaan meningkatkan organisasional dan motivasi kerja
aspek-aspek organisasi yang dirasakan secara bersama-sama akan dapat
JOM. FEKON VOL. 2 NO. 1 Februari 2015

7
mendorong peningkatan kinerja secara [9] Ma’rifah, Dewi, 2004. Pengaruh
signifikan. Motivasi Kerja dan Budaya
2. Meskipun peningkatakan kondisi Organisasi Terhadap Kinerja
keadilan di organisasi mampu Pekerja Sosial Pada Unit
meningkatkan kinerja namun Pelaksana Teknis Dinas Sosial
dampaknya tidak begitu nyata. Propinsi Jawa Timur. Tesis
3. Kemampuan perusahaan dalam Universitas Airlangga, Surabaya.
meningkatkan motivasi kerja http://www.damandiri.or.id
karyawan akan dapat mendorong
peningkatan kinerja secara signifikan.

Daftar Pustaka
[1] Wibowo, 2011. Manajemen
Kinerja. Rajawali Press, Jakarta
[2] Robbins, S.P & T.A. Judge, 2008.
Perilaku Organisasi. Salemba
Empat, Jakarta
[3] Hartono, Jogiyanto, 2012.
Metodologi Penelitian Bisnis,
Edisi 5. Penerbit BPFE
Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta

[4] Wasito, Abraham, 2009. Metode


Penelitian Ekonomi. Rosda Karya,
Bandung

[5] Sunyoto, Danang, 2009. Analisis


Regresi dan Uji Hipotesis. Media
Pressindo, Yogyakarta

[6] Arikunto, Suyono, 2013. Cara


Dahsyat Membuat Skripsi. Jaya
Star Nine, Madiun

[7] Siregar, S., 2011. Statistika


Deskriptif Untuk Penelitian:
Dilengkapi Perhitungan Manual
dan Aplikasi SPSS Versi 17.
Rajawali Press, Jakarta

[8] Mangkunegara, Anwar Prabu,


2005. MSDM Perusahaan. PT.
Remaja Rosdakarya Bandung

JOM. FEKON VOL. 2 NO. 1 Februari 2015

Anda mungkin juga menyukai