Anda di halaman 1dari 17

1

Analisis Pengukuran Kinerja Karyawan Dengan Metode Human


Resources Scorecard
Di BMT Logam Mulia
Yossi Aristo Garcia I 21221170
Teknik Industri l B2

Start to Presentation
Kinerja Karyawan

kinerja karyawan adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) yang
dicapai karyawan per satuan periode waktu dalam melaksanakan tugas
kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
(Anwar Prabu, 2014: 9).

Kinerja diukur dengan mempertimbangakan 3 variabel, yaitu perilaku


(proses), output (produk langsung suatu aktivitas), dan outcome (dampak
aktivitas)
Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja
1) Faktor personal/individu : pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan,
kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu.
2) Faktor kepemimpinan : kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan,
dan dukungan yang diberikan manajer atau team leader.
3) Faktor tim : kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu
tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota
tim.
4) Faktor sistem : sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh
organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi.
5) Faktor kontekstual (situasional): tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan
internal.
Indikator Kinerja Karyawan

1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Ketepatan waktu
Sistem Pengukuran Kinerja

1. Relevan (relevance)
kaitan yang erat antara standar untuk pekerjaan tertentu dengan tujuan
organisasi
2. Sensitivitas (sensitivity)
kemampuan sistem penilaian kinerja dalam membedakan pegawai yang efektif
dan pegawai yang tidak efektif
3. Reliabilitas (reliability)
konsistensi penilaian. Dengan kata lain sekalipun instrumen tersebut digunakan
oleh dua orang yang berbeda dalam menilai seorang pegawai, hasil penilaiannya
akan cenderung sama.
4. Akseptabilitas (acceptability)
pengukuran kinerja yang dirancang dapat diterima oleh pihak-pihak yang
menggunakannya.
5. Praktis (practicality)
Instrumen penilaian yang disepakati mudah dimengerti oleh pihak- pihak yang
terkait dalam proses penilaian tersebut.
Metode Human Resources
Scorecard (HRSC)
Alat Pengukuran Kinerja

1. KPI (Key Performance Indicator)


KPI mengidentifikasi :
a. kesehatan dan perkembangan organisasi
b. keberhasilan kegiatan
c. program atau penyampaian pelayanan untuk mewujudkan target-target atau
sasaran organisasi
2. Pembobotan dengan AHP
mendapatkan bobot kinerja berdasarkan bagaimana preferensi dari pengambilan
keputusan terhadap tingkat kepentingan dari masing-masing perspektif kelompok KPI
3. Skala Likert
PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Struktur hierarki kinerja karyawan di KSPS BMT “X”


Dari struktur hierarki kinerja karyawan tersebut dapat dibuat kuesioner
pembobotan KPI yang disebar kepada manajer operasional dan manajer
cabang, yang rekapitulasi hasilnya:

A. Perspectif financial
Perhitungan AHP

A. Menentukan nilai prioritas KPI


B. Mendefinisikan data keempat perspektif HRSC
dalam penelitian ini ada 11 item program, maka
terdapat KPI A s/d KPI K.

C. Melakukan perbandingan setiap KPI


menganalisa prioritas antar KPI baris
dibandingkan dengan KPI kolom
● Penentuan bobot KPI
● Menentukan nilai bobot prioritas
● Penghitungan konsistensi
● Kriteria pengukuran kinerja
Perhitungan Keempat Perspektif HRSC

A. Perspektif finansial
B. Perspektif Pelanggan
C. Perspektif Operasi
D. Perspektif Strategi
Perhitungan Komprehensif

Dari tabel di atas dapat dilihat total skor hasil pengukuran kinerja karyawan
di KSPS BMT “X” pada tahun 2013 sebesar 3.01 dapat digolongkan
sedang, dan tahun 2014 sebesar 3.85 dapat digolongkan baik.
1

. . . Thank you . . .

Anda mungkin juga menyukai