Anda di halaman 1dari 19

PENILAIAN KINERJA

(PERFORMANCE APPRAISAL)

Ns Diah Fitri P, M.Kep


Penilaian Kinerja
 Penilaiankinerja adalah proses yang dilakukan organisasi untuk
mengevaluasi hasil kerja para karyawannya. (Werther & Davis
1996)
 Penilaian kinerja adalah sistem formal untuk meninjau dan
mengevaluasi kinerja para individu atau tim dalam menjalankan
tugasnya. (Mondy 2008)
 Penilaian kinerja melibatkan evaluasi kinerja yang didasarkan
pada penilaian dan pendapat dari para bawahan, rekan kerja,
atasan, manajer lainnya, dan bahkan karyawan itu sendiri.
(Schuler & Jackson 2006)
 Merupakan proses yang digunakan untuk Mengidentifikasi,
Mendorong, Mengukur, Mengevaluasi, Meningkatkan dan
Memberi Penghargaan Terhadap Kinerja Karyawan.
Manfaat dari Penilaian Kinerja

1. Perbaikan Kinerja
2. Untuk keputusan administrasi
3. Pemberian pemghargaan
4. Kompensasi
5. Promosi
6. Pemberhentian
7. Pengurangan, PHK
8. Untuk Pengembangan
Manfaat Penilaian Kinerja (Werther & Davis
1996)
1. Perbaikan kinerja
2. Penyesuaian kompensasi
3. Penempatan karyawan
4. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan
5. Perencanaan dan pengembangan karir
6. Mendeteksi kelemahan proses staffing
7. Mendeteksi ketidaktepatan informasi
8. Mendeteksi kesalahan desain jabatan
9. Menjamin kesempatan kerja yang setara
10. Mendeteksi faktor eksternal yang mempengaruhi
kinerja
11. Memberikan umpan balik bagi departemen SDM
Syarat Penilaian Kinerja
Suatu sistem penilaian kinerja harus mampu
menggambarkan secara akurat kinerja yang
tipikal dari seorang karyawan. Untuk itu sistem
penilaian kinerja harus:
1. Job-related:Mengevaluasi berbagai perilaku
kritikal yang dapat menghasilkan kinerja
yang sukses.
2. Praktis:Dapat dipahami dengan mudah oleh
para evaluator dan karyawan.
3. Terstandarisasi:Memungkinkan
terwujudnya praktik penilaian kinerja yang
Standar Kinerja

 Standar kinerja (performance standards)


adalah tolok ukur (benchmark) yang digunakan
untuk mengukur kinerja.
 Agar efektif, standar tersebut harus terkait
dengan hasil yang diharapkan dari suatu jabatan.
 Standar-standar kinerja yang terkait dengan suatu
jabatan (job-related) bisa diperoleh melalui
proses analisis jabatan.
Standar Kinerja
 Prinsip SMART dalam penetapan standar
kinerja:
› Specific: Jelas dan rinci
› Measurable: Dapat diukur
› Achievable: Dapat dicapai (berdasarkan
kesepakatan antara karyawan dengan atasannya).
› Result oriented: Berorientasi pada hasil
› Time framed: Jelas jangka waktu pencapaiannya.
Ukuran Kinerja
 Ukuran kinerja (performance measures) adalah
nilai atau peringkat yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja.
 Ukuran kinerja harus mudah digunakan, dapat
diandalkan (reliable), dan mampu melaporkan
perilaku-perilaku kritikal yang menentukan
kinerja.
Dua Komponen Kunci Penilaian Kinerja

Aspek Results
(Key Performance
Indicators)
Penilaian Kinerja
Karyawan
(Performance
Appraisal)
Aspek Kompetensi
(Kompetensi dan
Perilaku)
Dua Komponen Kunci Penilaian Kinerja
Mengambarkan aspek hasil kerja
Aspek Results (results) karyawan. Pengukuran
(Key Performance hasil kerja dilakukan melalui
Indicators) penyusunan key performance
indicators karyawan.

Mengambarkan aspek kompetensi


Aspek Kompetensi
(kecakapan) yang perlu dimiliki
(Kompetensi)
oleh karyawan agar mampu
menghasilkan kinerja (results) yang
optimal.
Komponen 1 : KPI (Key Performance Indicators)

Area Kinerja
• Job Utama
Descriptio
n
• Work
Flow Key Performance
• Expected
Indicators
Results
Hasil kerja
karyawan
Identifying dapat di-
Defining ukur secara
Measuring lebih
obyektif
Monitoring
Reporting 11
Manfaat Komponen KPI dalam
Performance Appraisal

Kinerja organisasi dan pegawai dapat


dievaluasi secara lebih obyektif dan
terukur, sehingga dapat mengurangi
unsur subyektivitas Organisasi yang
lebih responsif :
performance-
based culture
Setiap anggota organisasi juga akan terbangun
menjadi lebih memahami
mengenai hasil kerja kunci
(key results) yang diharapkan
darinya.

12
Sample Komponen KPI untuk HR Manager
Komponen 2:
KOMPETENSI

Nilai dengan skala


1 – 5, dimana :
5 = Outstanding
4 = Good
performance
3 = Standard
performance
2 = Need
Improvements
1 = Unacceptable

14
Komponen 2:
KOMPETENSI

Angka 72 didapat dari


total skor = 18 / 5 (jumlah
kompetensi) x 20.
Dikalikan 20, supaya hasil
nilai sebanding dengan
skala nilai KPI (maks
100) 15
Dua Komponen Kunci Penilaian Kinerja

Aspek Results
(Key Performance
Indicators)
Skor Total
Bobot : 60%
Penilaian Kinerja
Karyawan
(Performance
Aspek Kompetensi Appraisal)
(Kompetensi dan
Perilaku)
Bobot : 40 %

16
Dua Komponen Kunci Penilaian Kinerja

Aspek Results Dari contoh (yang diuraikan


(Key Performance dalam slide sebelumnya)
Indicators) terdapat data sbb:
Bobot : 60% Skor KPI = 92
Skor Kompetensi = 72

Maka Skor Total =


Aspek Kompetensi (60% x 92) + (40% x 82)
(Kompetensi dan = 84
Perilaku)
Bobot : 40 %

17
Dua Komponen Kunci Penilaian Kinerja

Aspek Results
(Key Performance
Indicators) • Bonus
Bobot : 60% Skor • Kenaikan
Total = Gaji
84 • Promosi
• Training
Aspek Kompetensi
Plan
(Kompetensi dan
Perilaku)
Bobot : 40 %

18
Kesalahan dalam penilaian :
1. Standar yang berbeda/ Kurang jelas
2. Efek Resensi
3. Kecendrungan memusat/ sentral
4. Efek Hello
5. Terlalu Longgar/ Terlalu Ketat
6. Prasangka
7. Kesalahan Kontras

Anda mungkin juga menyukai