PRODUKSI BERSIH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pegelolaan Limbah Industri
Dosen Pengajar : Dr. H. Widodo, HL, SKM, MM
Oleh :
UNIVERSITAS FALETEHAN
SERANG – BANTEN
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini.
Dan semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini. Harapan saya
semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun
pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya
dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Saya sadar bahwa saya ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari aspek
kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni didasari
oleh keterbatasan yang dimiliki saya. Oleh sebab itu, saya membutuhkan kritik dan saran
kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di
kemudian hari.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………. 4
LAMPIRAN …………………………………………………………………………..13
3
BAB I
PENDAHULUAN
Berkaitan dengan hal itu, mengkaji dan memahami paradigma produksi bersih
merupakan upaya yang sangat bermanfaat, mengingat paradigma tersebut dikembangkan
berdasarkan pengamatan terhadap berbagai kesalahan praktek industri yang telah terjadi.
Produksi bersih (Cleaner Production) merupakan sebuah pendekatan dalam mengelola
lingkungan hidup. Pada dasarnya konsep Cleaner Production adalah mencegah maupun
meminimalisasi terbentuknya limbah atau bahan pencemar lingkungan dari seluruh tahapan
dalam proses produksi. Di sisi lain, Cleaner Production juga melibatkan upaya untuk
meningkatkan efisensi penggunaan bahan baku dan bahan penunjang serta energi dari
seluruh tahapan produksi sehingga dengan menerapkan konsep tersebut diharapkan sumber
daya alam dapat lebih dilindungi dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.
4
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apa itu Produksi Bersih.
2. Mengetahui peraturan-peraturan tentang Produksi Bersih.
3. Mengetahui penerapan Produksi Bersih pada Industri.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Kebijakan produksi bersih merupakan salah satu bentuk respons pemerintah terhadap
isu global. Namun Kita mempunyai tantangan bagaimana menumbuhkan kesadaran akan
perlunya produksi bersih. Diperlukan integritas dari semua kalangan untuk mengintegrasi
prinsip - prinsip produksi bersih dalam proses produksi
8
2. Daur ulang
Daur ulang merupakan penggunaan kembali limbah dalam berbagai bentuk, di
antaranya:
a. Dikembalikan lagi ke proses semula
b. Bahan baku pengganti untuk proses produksi lain
c. Dipisahkan untuk diambil kembali bagian yang bermanfaat
d. Diolah kembali sebagai produk samping
Sejalan dengan Prinsip Produksi Bersih tersebut, PT. Indah Kiat Pulp and Paper
(IKPP) Serang yang berlokasi di Serang Banten merupakan salah satu perusahaan
kertas yang telah menerapkan program produksi bersih. Pelaksanaan produksi bersih di
PT. IKPP adalah sebagai berikut :
9
● Pengurangan dosis bahan kimia dalam proses produksi sedikit dengan tidak
mengurangi kualitas
● Pemilihan bahan baku yang tidak mengkonsumsi bahan kimia terlalu banyak
yaitu dengan menggunakan bahan baku dari waste paper yang masih cukup
bagus.
c. Efisiensi penggunaan steam
Tindakan yang dilakukan adalah menutup mesin menggunakan bahan dari
besi. Tindakan ini mendatangkan manfaat berupa:
● Mengurangi lolosnya uap panas yaitu uap panas yang terdistribusi ke
lingkungan yang memiliki suhu yang lebih rendah dari steam dapat ditekan.
● Tercipta lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan, yaitu lingkungan
yang tidak terlalu panas.
d. Mengurangi terjadinya broke
Mengatur dengan baik turbulensi buburan yang menuju head box.
● Mengatur tekanan roll saat pengepresan, yaitu jangan terlalu kuat karena
dapat memutuskan lembaran kerja yang terbentuk.
● Mengontrol kualitas buburan di stock preparation untuk memastikan buburan
terbebas dari kotoran yang dapat menghambat proses pembentukan lembaran
kerja di paper machine.
e. Reuse Broke
Broke adalah terputusnya lembaran kerja saat melalui Wire Part yang
terjadi di paper machine. Broke terjadi dikarenakan tekanan yang terlalu kuat, atau
adanya kotoran yang masih terbawa dalam buburan serat. Broke akan
dikembalikan ke machine chest untuk diproses kembali melalui tahapan awal di
paper machine
3. Recycle di Finishing
Kegiatan produksi bersih yang dilakukan di finishing adalah produk disortir.Produk
yang cacat seperti bergelombang, sobek atau kotor akan dikirim ke gudang bahan baku
untuk diproses kembali mulai dari awal proses produksi sebagai bahan baku.
BAB III
10
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Produksi Bersih merupakan tindakan efisiensi pemakaian bahan baku maupun
bahan pendukung dalam suatu tahapan proses produksi, dengan sasaran
peningkatan produktivitas dan minimalisasi residu maupun limbah yang dihasilkan.
2. Produksi Bersih telah diatur dalam beberapa peraturan diantaranya dalam Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 31 Tahun 2009, Peraturan Menteri
Perindustrian Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2021, dan Peraturan Pemerintah
Ri Nomor 41 Tahun 2015.
3. Produksi bersih dapat diterapkan dengan cara pengurangan pada sumber yang
meliputi perubahan produk, perubahan material input, volume buangan diperkecil,
perubahan teknologi, dan penerapan operasi yang baik. Selainitu, bisa juga dengan
teknik daur ulang.
3.2 Saran
Cleaner production ini merupakan produksi bersih yang harus diterapkan oleh semua
perusahaan agar selalu mempertimbangkan limbah yang dihasilkan oleh setiap proses
produksi. Apabila produksi bersih ini dilakukan dan dipangau secara terus-menerus, hal
ini dapat mengurangi limbah dan dampak lingkungan melalui pengurangan di sumbernya
yaitu menghilangkan atau mengolah limbah dalam proses.
DAFTAR PUSTAKA
11
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 25 Tahun 2021. Pedoman dan Tata Cara
Pengawasan dan Pengendalian Industri.
Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2021. Pedoman Dan
Tata Cara Pengawasan Dan Pengendalian Industri.
LAMPIRAN
12
Gambar 1. Produksi Bersih
13