Dosen Pengampu :
Nizar Azizatun Nikmah, M. Pd.
SEMESTER VI
JURUSAN TADRIS BIOLOGI 6C
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
MARET 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
serta berkah-Nya kepada kami sehingga makalah yang berjudul “Prinsip Dasar dan
Pendekatan Dasar Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Beserta Perkembangannya” ini
dapat kami selesaikan dengan baik. Dalam penulisan makalah ini kami tidak terlepas dari
pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan makalah ini, untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Maftukhin, M. Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung yang telah memberikan fasilitas sehingga makalah dapat
selesai dengan baik.
2. Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M. Pd. I. selaku Dekan FTIK Universitas Islam Negeri
Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
3. Ibu Dr. Eni Setyowati S. Pd. M, M. selaku Ketua Jurusan Tadris Biologi Universitas
Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
4. Ibu Nizar Azizatun Nikmah, M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan
Lingkungan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang
telah memberikan pengarahan kepada kami sehingga makalah ini pun dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Teman-teman yang telah mendukung proses pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,
maka dari itu kami memohon untuk dimaklumi dan untuk itu kami menerima kritik dan
saran yang membangun dari pembaca, yang diharapkan dalam penulisan makalah
berikutnya dapat diperbaiki agar lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis maupun pembaca dimanapun berada.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana prinsip dasar pengelolaan lingkungan hidup?
1.2.2 Bagaimana pendakatan dasar dalam pengelolaan lingkungan?
1.2.3 Bagaimana perkembangan pendekatan pengelolaan lingkungan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui prinsip dasar pengelolaan lingkungan hidup.
1.3.2 Mengetahui pendakatan dasar dalam pengelolaan lingkungan.
1.3.3 Mengetahui perkembangan pendekatan pengelolaan lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Departemen Pekerjaan Umum. 2005. Modul SE-02 Pengendalian Lingkungan.Pelatihan Ahli Teknik Supervisi
Pekerjaan Jalan:Badan Pembinaan Konstruksi Dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi
Dan Pelatihan Konstruksi (PUSBIN-KPK).
2
Evi Purnama Wati.Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dalam Pembangungan Yang Berkelanjutan. Bina
Hukum Lingkungan. (2018). Vol 3(1).
3
Ibid, Departemen Pekerjaan Umum.
3
4
4
Nina Herlina, Permasalahan Lingkungan Hidup dan Penegakan Hukum Lingkungan di Indonesia,
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/galuhjustisi/article/download/93/85 (diakses pada 16 Maret 2022),
2017.
5
Suhartini, Pengelolaan Lingkungan, Modul Pengayaan Materi Proyek Pendampingan SMA, Yogyakarta :
Universitas Negeri Yogyakarta, 2008, hlm. 5.
5
6
Tim PT. Bajradaya Sentranusa, “Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL)’’, PLTA Asahan-1, Jakarta, 2010, hlm.
3.
6
7
Azis Djajadiningrat, PERKEMBANGAN IPTEK DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN Strategi Dalam
Rangka Transfer Teknologi Lingkungan”. Jurnal Teknologi Lingkungan, 2002, Vol.3(l) : 181.
8
Soekirno, Kendala Alih Teknologi dan Alternatif Solusinya, 2013, Hlm. 13.
9
Ibid, Suhartinin, hlm. 6.
10
Ibid, Suhartini. hlm 5.
7
11
Ibid, Suhartini, hlm. 6.
12
Saipul Bahri, dkk., Optimalisasi Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendekatan Holistik Kultural, Journal Of Science
and Social Development, Vol. 2(2) : 57, 2019.
13
Ibid, Suhartini, hlm. 7.
8
14
I Nyoman Wardi, “Pengeloaan Sampah Berbasis Sosial Budaya : Upaya Mengatasi Masalah Lingkungan di Bali.
Jurnal Bumi Lestari, 2011, Vol. 11(1) : 173-175.
9
15
Ibid hlm 7.
16
Arbaningrum Rizka.Pengelolaan Lingkungan.Rekayasa Lingkungan.Banten (2019): Program Studi Teknik Sipil,
Universitas Pembangunan Jaya.
17
Ibid, Suhartini, hlm. 7.
10
mengatur manusia serta pemberi arahan dalam mengelola bumi dan lingkungan
hidupnya. Maka dari itu, dengan pendekatan agama diharapkan manusia akan lebih arif
dan bijaksana terhadap lingkungannya (Suhartini, 2008).18 Dalam perspektif agama
Islam, manusia dan lingkungan mempunyai hubungan yang sangat erat karena Allah
SWT. menciptakan alam ini termasuk di dalamnya manusia dan lingkungan dalam
keseimbangan dan keserasian. Dalam perspektif etika lingkungan (etics of environment)
komponen penting hubungan antara manusia dan lingkungan adalah pengawasan
manusia. Tujuan agama adalah melindungi, menjaga serta merawat agama, kehidupan,
akal budi, dan akal pikir (Rabiah, 2015).19
18
Ibid, Suhartini, hlm. 8.
19
Rabiah S. Harahap, Etika Dalam Mengelola Lingkungan Hidup, Jurnal EduTech, Vol. 1(1).
20
Lestario Widodo & Joko Prayitno Susanto, Pendekatan Pengelolaan Lingkungan Melalui Produksi dan Konsumsi
Berkelanjutan (Sustainable Consumption and Production), Jurnal Teknologi Lingkungan, 2012, hlm. 129.
11
Kawasan. Dalam pendekatan ini aktivitas yang berdampak lingkungan, diatasi dengan
memaksimalkan daya dukung lingkungan, misalnya dengan cara membuang limbah ke
sungai pada saat air yang disungai mengalir cukup deras, atau limbah cair sebelum
dibuang digelontor air terlebih dahulu agar lebih encer, atau kalua kegiatan industri
yang menghasilkan debu pembakaran, maka upayanya adalah dengan meninggikan
cerobong, dengan maksud daya dukung lingkungannya memadai. Konsep daya dukung
lingkungan ini ternyata sangat sulit untuk diterapkan mengingat kendala-kendala yang
timbul dan sering kali harus dilakukan upaya untuk memperbaiki kondisi lingkungan
yang kemudian tercemar dan rusak, sehingga menjadi mahal biaya (Widodo dan Joko,
2012).21
2.3.2 Pendekatan End Of Pipe
End of pipes adalah bahwa pengelolaan sampah yang baik adalah membuang
sampah langsung ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dengan menggunakan
prinsip tiga (3) R, yakni reduce, reuse, dan recycle. Kebijakan pengelolaan sampah
ditekankan pada pengurangan sampah pada sumbernya, pemilahan dan daur ulang.
Konsep end of pipe menitikberatkan pada pengelolaan dan pembuangan limbah konsep
ini pada kenyataannya tidak dapat sepenuhnya memecahkan permasalahan lingkungan
yang ada sehingga pencemaran dan perusakan masih terus berlangsung hal ini
disebabkan karena dalam prakteknya pelaksanaan konsep ini menimbulkan banyak
kendala masalah utama yang dihadapi adalah peraturan perundangan masih rendahnya
compliance atau penataan dan penegakan hukum masa pembiayaan serta masih
rendahnya tingkat kesadaran.22
Kendala lain yang dihadapi oleh pendekatan end of pipe treatment diantaranya yaitu :
a. Pendekatan ini bersifat reaktif yaitu bereaksi setelah limbah berbentuk.
b. Tidak efektif dalam memecahkan permasalahan lingkungan karena pengolahan
limbah cair padat atau gas memiliki resiko pindahnya polutan dari satu media ke
media lingkungan lainnya di mana dapat menimbulkan masalah lingkungan yang
sama kawannya atau berakhir sebagai sumber pencemar secara tidak langsung pada
media yang sama.
c. Biaya investasi dan operasional tinggi karena pengolahan limbah memerlukan biaya
tambahan pada proses produksi sehingga biaya persatuan produk naik hal ini
21
Ibid, Widodo, Lestario & Joko Prayitno Susanto, hlm. 127-138.
22
Kurniawan, Konsep End Of Pipe dalam Produksi Bersih, 2017, https://id.scribd.com (diakses pada 15 Maret 2022).
12
23
Deiking Plant, PT., STUDI EVALUASI PERENCANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN MELALUI
PENDEKATAN EKO-EFISIENSI (Studi Kasus pada Unit Deiking Plant,PT Kertas Lece Probolinggo ), 2015.
13
Adapun prinsip-prinsip dari produksi bersih diaplikasikan dalam bentuk kegiatan yang
disebut sebagai 4R, meliputi :
a. Reuse, yaitu penggunaan kembali merupakan teknologi yang memungkinkan suatu
limbah dapat digunakan kembali tanpa mengalami perlakuan secara
fisika/kimia/biologi.
b. Reduction, yaitu pengurangan limbah pada sumbernya merupakan teknologi yang
dapat mereduksi ataupun mencegah timbulnya pencemaran di awal produksi.
c. Recovery, merupakan teknologi untuk memisahkan suatu bahan atau energi dari
suatu limbahn yang mana kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi dengan
ataupun tanpa perlakuan fisika/kimia/biologi.
d. Recycling, atau daur ulang merupakan teknologi yang berfungsi untuk
memanfaatkan limbah dengan mengubah atau memprosesnya kembali ke proses
semula yang dapat dicapai melalui perlakuan fisik/kimia/biologi (Widodo & Joko,
2012).24
24
Ibid, Widodo, Lestario & Joko Prayitno Susanto, hlm. 130.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, telah dijelaskan bahwasanya pengelolaan dan perlindungan lingkungan
hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
pencemaran atau pengrusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, serta penegakan hukum. Sedangkan menurut UU
No.23 Tahun 1997 lingkungan hidup adalah kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya
manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainya. Oleh karena itu dengan adanya prinsip dasar dalam pengelolaan
lingkungan hidup merupakan sebagai pegangan atau acuan dalam melaksanakan pengelolaan
lingkungan dengan tetap memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan untuk masa yang
akan datang.
Dalam instrumen pengelolaan lingkungan terdapat beberapat pendekatan yang perlu
dilakukan sesuai dengan karakteristiknya. Pendekatan-pendekatan tersebut diantaranya yaitu,
pendekatan teknologi, pendekatan administrasi, hukum dan peraturan,pendekatan ekonimis,
pendekatan pendidik atau pelatihan,pendekatan sosial budaya, pendekatan sosio-politik,
pendekatan ekologis, dan pendekatan agama.
Di Indonesia sendiri, perkembangan pengelolaan dan pembangunan lingkungan relatif
belum lama dilakukan, dan baru dirintis tahun 1978, diawali dengan terbentuknya Menteri
Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Men-PPLH) dengan prioritas pada
peletakan dasar-dasar kebijaksanaan “membangun tanpa merusak”. Dengan perkembagan
pengelolaan lingkugan terdapat 3 jenis pendekatan diantaranya yaitu pendekatan daya dukung
lingkungan, pendekatan end of pipe, dan produksi bersih. dari ke tiga pendekatan tersebut
sangat baik dalam menjaga lingkungan karena menitik beratkan terhadap pengelolaan
lingkungan.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih terdapat banyak
kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan
untuk penyusunan makalah kedepannya agar lebih baik lagi. Semoga sedikit ilmu yang kami
bagi dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Saipul dkk. 2019. Optimalisasi Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendekatan Holistik
Kultural. Journal Of Science and Social Development, Vol. 2(2) : 57.
Harahap, Rabiah S. Etika Dalam Mengelola Lingkungan Hidup, Jurnal EduTech, Vol. 1(1).
Herlina, Nina. 2017. Permasalahan Lingkungan Hidup dan Penegakan Hukum Lingkungan di
Indonesia. https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/galuhjustisi/article/download/93/85
(diakses pada 16 Maret 2022).
Kurniawan. 2017. Konsep End Of Pipe dalam Produksi Bersih. https://id.scribd.com (diakses
pada 15 Maret 2022).
Soekirno. 2013. Kendala Alih Teknologi dan Alternatif Solusinya. Hlm. 13.
Suhartini. 2008. Pengelolaan Lingkungan, Modul Pengayaan Materi Proyek Pendampingan SMA.
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. hlm. 5.
Tim PT. Bajradaya Sentranusa. 2010. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL). PLTA Asahan-1,
Jakarta. hlm. 3.
Wardi, I Nyoman. 2011. Pengeloaan Sampah Berbasis Sosial Budaya : Upaya Mengatasi Masalah
Lingkungan di Bali. Jurnal Bumi Lestari. Vol. 11(1) : 173-175.
Wati, Evi Purnama. 2018. Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan
Yang Berkelanjutan. Bina Hukum Lingkungan. Vol 3(1).
15
16
Widodo, Lestario & Joko Prayitno Susanto. 2012. Pendekatan Pengelolaan Lingkungan Melalui
Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan (Sustainable Consumption and Production),
Jurnal Teknologi Lingkungan. hlm. 129.