Disusun oleh :
YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ilmu lingkungan yang berjudul Penerapan
Industri Bersih Pada Industri Pulp. Meskipun banyak hambatan yang kami alami
dalam proses pengerjaannya, tetapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada Ibu Ir. Giyatmi, M.Si selaku
dosen Ilmu Lingkungan kami yang telah membantu dalam mengerjakan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa TKN 2014
yang telah mensupport dan mendoakan, serta yang juga sudah memberi kontribusi
baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada mahasiswa dan masyarakat
dari hasil makalah ini. Oleh karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi
sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................................................3
BAB II PRODUKSI BERSIH.........................................................................................................4
A. Definisi Produksi Bersih.......................................................................................................4
B. Prinsip Prinsip Strategi Produksi Bersih............................................................................4
C. Prinsip-prinsip Pokok Produksi Bersih.................................................................................5
D. Teknik Pelaksanaan Produksi Bersih....................................................................................6
E. Kegiatan Produksi Bersih.....................................................................................................8
F. Kendala Pelaksanaan dan Implementasi Produksi Bersih....................................................9
BAB III PRODUKSI BERSIH INDUSTRI PULP PT. IKPP........................................................12
A. Penerapan Produksi Bersih di PT. IKPP.............................................................................12
B. Manfaat Penerapan Produksi Bersih di PT.IKPP................................................................14
C. Analisis perhitungan ekonomi dalam penerapan pro..........................................................16
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................19
A. Kesimpulan.........................................................................................................................19
B. Saran...................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................21
A. Latar Belakang
C. Tujuan
1. Re-think (berpikir ulang), adalah suatu konsep pemikiranyang harus dimiliki pada
saat awal kegiatan akan beroperasi, dengan implikasi:
a. Perubahan dalam pola produksi dan konsumsi berlaku baik pada proses maupun
produk yang dihasilkan, sehingga harus dipahami betul analisis daur hidup
produk.
b. Upaya produksi bersih tidak dapat berhasil dilkasanakan tanpa adanya
perubahan dalam pola pikir, sikap dan tingkah laku dari semua pihak terkait
pemerintah, masyarakat, maupun kalangan usaha.
2. Eliminasi (pencegahan) adalah upaya untuk mencegah timbulan limbah langsung
dari sumbernya, mulai dri bahan baku, proses produksi sampai produk.
3. Reduce (pengurangan) adalah upaya untuk menurunkan atau mengurangi timbulan
limbah pada sumbernya.
4. Reuse (penggunaa kembali/pakai ulang) adalah upaya yng memungkinkan suatu
limbah dapat digunakan kembali tanpa perlakuan fisika, kimia atau biologi.
5. Recycle (daur ulang) adalah upaya mendauur ulang limbah untuk memanfaatkan
imbah dengan memprosesnya kembai ke proses semula melalui perlakuan fisika,
kimia, dan biologi.
6. Recovery/Reclaim (ambil ulang) adalah upaya mengambil bahan-bahan yang masih
mempunyai nilai ekonomi tinggi dari suatu limbah, kemudian dikembalikan ke
dalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika, kimia, dan biologi.
Meskipun prinsip produksi bersih dilakukan dengan strategi 5R, namun perlu
ditekankan bahwa strategi utama adalah penerapan aspek pencegahan dan pengurangan
atau 2R pertama. Bila strategi 2R pertama masih meniimbulkan pencemar atau limbah,
baru kemudian melakukan strategi 3R berikutnya (reuse, recycle, recovery) sebagai suatu
strategi tingkatan pengelolaan limbah (Purwanto, 2004).
Ada beberapa prinsip pokok dalam produksi bersih, antara lain sebagai berikut :
a. Mengurangi atau meminimumkan bahan baku, air, energi dan terbentuknya limbah pada
sumbernya.
b. Menghindari bahan baku beracun dan berbahaya .
c. Memahami analisis daur hidup produk .
d. Menerapkan pola manajemen di kalangan industri dan pemerintah yang telah
mempertimbangkan aspek lingkungan.
e. Mengaplikasikan teknologi ramah lingkungan, manajemen dan prosedur standar sesuai
persyaratan yang telah ditetapkan.
f. Mengarah pada pengaturan sendiri (self regulation) dan peraturan yang sifatnya
musyawarah mufakat (negotiated regulatory approach).
F. Teknik Pelaksanaan Produksi Bersih
a. Belum tersedianya kebijakan publik yang kondusif untuk menerapkan Produksi Bersih
b. Ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkan informasi teknologi Produksi Bersih
relatif masih terbatas
c. Terbatasnya kapasitas dan pengetahuan tentang Produksi Bersih pada sektor industri,
asosiasi, aparat pemerintah, lembaga jasa/konsultan
d. Penerapan dan pengembangan Produksi Bersih yang terfokus hanya pada sektor
manufaktur
e. Skema-skema pendanaan untuk suatu kegiatan belum mengadopsi prinsip-prinsip
Produksi Bersih
f. Belum adanya insentif, pengakuan dan penghargaan bagi kegiatan-kegiatan yang telah
menerapkan Produks Bersih
Tindakan-tindakan produksi bersih beserta contoh kegiatan pada kegiatan industri
dirangkum pada tabel 1.
Tabel 1. Tindakan dan Kegiatan Produksi Bersih
Tindakan berupa tata kelola industri digunakan sebagi tindakan awal padaa suatu
industri yang mudah dilakukan dan memberikan hasil segera dapat terlihat, pada umunya
teknologi tepat guna dan biaya rendah.
BAB III
Pada industri pulp dan kertas, bahan baku utama yang digunakan adalah serat yang
berasal dari tanaman (dengan kandungan utama berupa selulosa). Dalam proses produksinya,
ditemukan adanya serat yang hilang dan terbawa bersama air limbah. Adanya serat dalam air
limbah ini tentu akan menambah beban pada instalasi pengolahan air limbah yang pada
akhirnya akan menambah beban pencemaran pada lingkungan (sungai). Oleh karena itu perlu
dilakukan upaya menangkap kembali serat ini agar tidak terbuang dan dapat digunakan
kembali sebagai bahan baku.
Adapun manfaat dari penerapan produksi bersih di PT.IKPP, adalah sebagai berikut :
1. White Water Recovery
Manfaat dari pengolahan air sisa produksi adalah :
a. Menghemat penggunaan air dari sungai Ciujung dan mengurangi terbentuknya
limbah cair yang harus diolah oleh WWT.
b. Serat yang diperoleh dari proses recovery dapat digunakan kembali untuk proses
produksi, hal ini dapat menghemat penggunaan sumber daya alam dan sangat
menguntungkan dari segi ekonomi bagi perusahaan.
2. Penerapan Produksi Bersih di Paper Machine
a. Mengurangi fiber loss
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini adalah :
1) Kerusakan mesin yang dapat menyebabkan lolosnya serat atau dapat menghambat
kelancaran proses dapat teratasi dengan baik.
2) Diperoleh buburan serat yang memiliki karakter sesuai dengan standar mesin
yang digunakan, misalnya dari segi konsentrasi buburan serat.
3) Mengurangi penggunaan bahan kimia untuk memisahkan serat dari air.
4) Meningkatkan efisiensi produksi dengan
5) minimnya serat yang lolos.
b. Efisiensi penggunaan steam
Tindakan ini mendatangkan manfaat berupa:
1) Mengurangi lolosnya uap panas yaitu uap panas yang terdistribusi ke lingkungan
yang memiliki suhu yang lebih rendah dari steam dapat ditekan.
2) Tercipta lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan, yaitu lingkungan yang
tidak terlalu panas.
c. Mengurangi terjadinya broke
Manfaat dari kegiatan ini adalah:
1) Mengurangi jumlah broke sehingga dapat melakukan efisiensi biaya produksi.
2) Memperlancar proses produksi.
3. Recycle di finishing
Manfaat dari kegiatan ini adalah
a. Tidak ada produk cacat yang dibuang percuma sehingga kerugian tidak terlalu besar.
Selain itu kegiatan penyortiran ini sangat penting untuk menjamin kualitas produk
yang akan dipasarkan benar-benar baik.
b. Menghemat bahan baku alam, karena digunakan produk cacat atau reject finishing
sebagai bahan baku.
4. Penerapan di bagian produksi lain
Manfaat dari kegiatan ini adalah
a. Mengurangi jumlah limbah yang terbentuk dan mendatangkan keuntungan ekonomi
melalui strategi produksi bersih.
b. Penggunaan Continuous Digester dapat menaikan efisiensi proses yang
berkelanjutan, dapat menghemat penggunaan air kurang lebih 50% dibanding cara
konvensional.
c. Elemental Clorine Free System
Bahan pada proses pemutihan pulp yang dipilih untuk digunakan lebih ramah
lingkungan.
d. Daur Ulang Reject Pulp
Mengurangi kandungan lumpur dalam air limbah akan memperkecil volume limbah.
e. Recycle White Water dengan Krofta Supracel Clarifier
Penghematan penggunaan air di Pulp Machine
3. Recycle di finishing
Reject finishing seperti yang telah dijelaskan di atas memiliki keuntungan financial
sebagai berikut:
Jumlah reject = 20 ton per hari
Harga per ton = Rp 5.000.000,00
Profit = 20 ton per hari X Rp 5.000.000,00 per ton = Rp 100.000.000,00 per hari
4. Penerapan di bagian produksi lain
6. PENUTUP
7.
A Kesimpulan
1. Produksi bersih merupakan suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif,
terpadu dan diterapkan secara kontinu pada proses produksi, produk dan jasa untuk
meningkatkan eko-efisiensi sehingga mengurangi resiko terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan.
2. Prinsip-prinsip pokok produksi bersih tertuang dalam Kebijakan Nasional Produksi
BERSIH (KLH, 2003) berupa 5R (Re-think, Re-use, Reduction, Recovery, and Recycle).
3. Industri Pulp Indah Kiat untuk mencapai mutu produk yang baik telah dibuktikan dengan
telah diperolehnya sertifikat ISO 9002 di masing-masing unit produksi. Saat ini
perusahaan telah menerapkan ISO 14001 Environmental Management Sistem (EMS)
yang menuntut produk ramah lingkungan, sekaligus sebagai upaya meningkatkan sadar
lingkungan yang menjadi sikap perusahaan. Proses produksi dan penerapan sistem
produksi bersih di PT.IKPP terdapt diberbagai bagian seperti:
a. White Water Recovery
b. Penerapan Produksi Bersih di Paper Machine
1) Mengurangi fiber loss
2) Efisiensi bahan kimia
3) Efisiensi penggunaan steam
4) Mengurangi terjadinya broke
c. Reuse Broke
d. Recycle di Finishing
e. Penerapan di bagian produksi lain
8. Penggunaan Continuous Digester, Oxigen Delignification System,
Elemental Clorine Free System, Daur Ulang Reject Pulp, Recycle White Water
dengan Krofta Supracel Clarifier.
4. Analisis perhitungan ekonomi dalam penerapan produksi bersih di PT.IKPP menyatakan
bahwa penerapan produksi bersih pada industri pulp mendatangkan keuntungan lebih dari
pada tanpa menerapkan produksi bersih.
9.
B Saran
10. Dalam melakukan produksi bersih ini seluruh pihak-pihak yang berkepentingan
haruslah dilibatkan dan diikutsertakan dalam pengembangan produksi bersih, termasuk
pemerintah. Produksi bersih hendaknya mulai disadari untuk diterapkan diberbagai industri
di Indonesia.
11.
12.DAFTAR PUSTAKA
13.
14. Bapedal. 1998. Rencana Pelaksanaan Produksi Bersih. Booklet Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan, Jakarta.
15. Chomsyatun, dkk.2016.Pengolahan Limbah Industri Kertas (Pt. Indah Kiat Pulp &
Paper).Ciegon : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
16. Masduqi, Ali.,Suciningtias Wardhani. 2005. Minimisasi Limbah Pada Industri Pulp dan
Kertas. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November.
17. Nugraha, Winardi Dwi., Ina Susanti. 2006. Studi Penerapan Produksi Bersih (Studi Kasus
Pada Perusahaan Pulp And Paper Serang). Semarang: Universitas Diponegoro.
19. Susanti, Ina, dkk. Studi Penerapan Produksi Bersih (Studi Kasus pada Perusahaan Pulp
dan Kertas Serang).Jurnal PRESIPITASI. Vol.1 No.1 September 2006, ISSN 1907-187X
21.
22.
23.