Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata
Kuliah Umum Bahasa Indonesia
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
Kupang” dapat terlaksana dengan baik. Pada kesempatan ini penulis juga
ini. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan,karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,
dengan rasa sukacita penulis akan menerima kritik maupun saran yang
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tidak dapat terurai di tanah sehingga banyak sampah plastik yang menyumbat
saluran air maupun sungai, serta dapat tertelan oleh beberapa hewan.
Di sisi lain, teknologi ramah lingkungan telah berkembang pesat dan
menawarkan solusi potensial untuk masalah ini. Teknologi ini mencakup berbagai
metode pengelolaan sampah, seperti daur ulang, komposting, dan pembuatan
energi dari sampah. Namun, penerapan teknologi ini di kota-kota besar khususnya
di Kota Kupang masih menjadi tantangan, baik dari segi teknis, ekonomi, maupun
sosial.
Sampah di Kota Kupang sendiri mencapai 218,98 ton per hari pada tahun
2021, Hal ini menjadi peringatan akan jumlah sampah yang cukup tinggi. Pada
tahun 2019 dan 2022 kota Kupang dinobatkan sebagai salah satu kota sedang
terkotor di Indonesia oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK), dalam penilaian Adipura. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan
sampah di kota Kupang belum maksimal, Untuk memaksimalkannya diperlukan
upaya berupa penerapan Teknologi dalam pengelolaan sampah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, masalah yang dapat dirumuskan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya dan penerapan teknologi ramah lingkungan dalam
pengelolaan sampah di Kota Kupang?
2. Tantangan apa saja yang dihadapi dalam penerapan teknologi ramah
lingkungan dalam pengelolaan sampah di Kota Kupang?
3. Apa saja manfaat ekonomi yang dapat diperoleh dari penerapan teknologi
ramah lingkungan dalam pengelolaan sampah di Kota Kupang?
1.3 Tujuan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, penelitiana ini bertujuan
untuk:
2
3. Mengkaji manfaat ekonomi yang diperoleh dalam penerapan teknologi
ramah lingkungan pengelolaan sampah di Kota Kupang.
1.4 Manfaat
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis dan secara
praktis kepada berbagai pihak dijelaskan sebagai berikut;
3
BAB II
KONSEP, KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Konsep
Penelitian ini menggunaka penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Penelitian ini menghasilkan bahwa kondisi Kota Kupang yang padat
membuat volume sampah semakin meningkat. Dalam hal ini, dilakukan upaya
pengelolaan sampah seperti Bank Sampah, Program Sampah 3R, dan penerapan
pengelolaan sampah berbasis teknologi. Dalam pengelolaanya pemerintahan
setempat telah melakukan upaya berupa pendauran ulang sampah menjadi barang
ekonomi dan refuse derived fuel (RDF) pengolahan sampah menjadi bahan bakar
berupa batubara yang dihasilkan kemudian dijual ke PLTU Bolok atau PT Semen
Kupang. Akan tetapi, dalam penerapannya, Kota Kupang mengalami kendala
dalam kesadaran dan partisipasi masyarakat sehingga upaya penerapan yang
dilakukan tidak teralisasikan dengan baik.
2.2 Kajian Pustaka
Dalam sub bab ini peneliti akan memaparkan tinjauan peneliti atas
beberapa penelitian serta kajian ilmiah terdahulu serta beberapa konsep yang
memiliki keterkaitan dengan penelitian ini. Perlu dijelaskan bahwa hasil penelitian
terdahulu digunakan buat dikaji dan ditelaah secara akurat. Penelitian tersebut
antara lain:
4
sampah/Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter Jakarta Utara.
Penelitian ini difokuskan pada jenis limbah padat yang berasal dari
sampah rumah tangga di Provinsi DKI Jakarta (khususnya sampah yang
berasal dari wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara). Metode yang
digunakan dalam penulisan ini adalah dengan menghitung jumlah sampah
berdasarkan komposisi sampah dan menemukan potensi daya listrik yang
dapat dikonversi melalui proses konversi termokimia dan biokimia.
Jumlah sampah yang dikonversi menjadi energi listrik diperkirakan dapat
memenuhi target daya listrik 20 MW.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Ismi dengan judul Implementasi
Konsep Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan (Green Waste) Di
Kampus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Kabupaten Gowa.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi ideal
pengelolaan sampah pada kampus, mengidentifikasi kondisi eksisting pada
studi kasus, dan memberikan arahan aplikasi konsep pengelolaan sampah
ramah lingkungan berbasis 3R (green waste). Metode pengumpulan data
berupa studi literatur, observasi lapangan, dan kuesioner. Teknik analisis
yang digunakan yaitu sintesis literatur, analisis skoring, dan analisis
komparasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan sampah
yang ideal yaitu kondisi sampah terpilah sejak dari sumbernya, pewadahan
sampah terpilah, pengumpulan sampah menuju TPS 3R dengan sarana
terpilah atau penjadwalan pengumpulan, pengolahan sampah secara
mandiri dalam Kawasan kampus, dan setiap individu berperan aktif dalam
proses pemilahan sampah. Performa pengelolaan sampah pada studi kasus
berada pada kategori cukup dengan persentase 52,2%. Arahan konsep
yang dapat diaplikasikan yaitu peningkatan jenis pemilahan dan
pewadahan menjadi 4 jenis, pengumpulan sampah dengan menggunakan
sarana terpilah, pengadaan TPS 3R dalam kawasan kampus, serta
peningkatan partisipasi sivitas akademika melalui pemilahan sampah dari
sumbernya.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Maimunah, Edwardus Iwantri Goma,
Aisyah Trees Sandy dengan judul Kajian Pengelolaan Sampah Ramah
5
Lingkungan (Green Waste) Dalam Mendukung Konsep Green City Di
Kota Samarinda Tingginya jumlah timbulan sampah di Kota Samarinda
dapat diatasi dengan konsep Green City (Kota Hijau). Tujuan penelitian ini
untuk menganalisis pengembangan tata kelola sampah ramah lingkungan
(Green Waste) dalam mendukung konsep Green City di Kota Samarinda.
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara,
kuesioner dan dokumentasi serta menggunakan metode analisis data
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan sampah
ramah lingkungan (Green Waste) belum sepenuhnya mendukung konsep
Green City di Kota Samarinda. Indikator yang diteliti yaitu pengembangan
sistem tata kelola sampah rumah tangga (household) dan pengembangan
sistem tata kelola sampah publik (public). Dari dua indikator hanya satu
indikator yang berjalan optimal yaitu pengembangan sistem tata kelola
sampah rumah tangga (household) melalui Program Bank Sampah yang
dikategorikan sangat tinggi dalam pengelolaan sampah ramah lingkungan,
namun untuk indikator pengembangan sistem tata kelola sampah publik
(public) pada aspek pewadahan, pengangkutan dan Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Sampah belum sepenuhnya terkelola dengan ramah
lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan belum idealnya jumlah dan
kondisi pewadahan yang ada, jumlah tenaga pekerja pengangkutan yang
belum ideal dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Pinang yang
masih menggunakan metode Open Dumping.
6
Teknologi modern dalam pengolahan sampah ini merujuk pada
metode dan alat canggih yang digunakan untuk mengelola dan memproses
sampah dengan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Ada
beberapa teknologi yang saat ini digunakan secara luas, di antaranya:
1. Pemulihan Energi dari Sampah (Waste-to-Energy/WTE):
Teknologi ini mengubah sampah menjadi energi, biasanya dalam
bentuk listrik atau panas. Proses ini melibatkan pembakaran
sampah pada suhu tinggi untuk menghasilkan uap yang kemudian
digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.
2. Pemulihan Material dari Sampah (Material Recovery
Facility/MRF): Fasilitas ini memisahkan dan mengklasifikasikan
sampah untuk didaur ulang. Teknologi ini menggunakan berbagai
metode seperti pemisahan magnetik, pemisahan optik, dan
pemisahan manual.
3. Pengomposan: Meskipun bukan teknologi baru, pengomposan
telah ditingkatkan dengan penggunaan teknologi modern.
Misalnya, ada sistem pengomposan otomatis yang dapat
mempercepat proses pengomposan dan menghasilkan kompos
berkualitas tinggi.
4. Pengolahan Sampah Menjadi Bahan Bakar (Refuse-Derived
Fuel/RDF): Teknologi ini mengubah sampah non-organik menjadi
bahan bakar yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi
industri.
2.3.2 Pengelolaan Sampah
Sampah dapat didefinisikan sebagai bahan atau material yang tidak
lagi memiliki nilai atau manfaat bagi pemiliknya dan dibuang karena
dianggap tidak diperlukan atau tidak diinginkan. Sampah dapat berupa
sisa-sisa dari kegiatan manusia, seperti sisa makanan, kemasan produk,
barang bekas, limbah industri, dan sebagainya. Sampah dapat berupa
bahan organik (seperti sisa makanan dan dedaunan) atau bahan non-
organik (seperti plastik, kertas, logam, dan kaca). Sampah yang tidak
dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan, mengancam kesehatan
7
manusia, dan merusak ekosistem. Oleh karena itu, penting untuk
mengadopsi praktik pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan
berkelanjutan.
Pengelolaan sampah melibatkan berbagai tahap, mulai dari
pengumpulan sampah, pengangkutan, pengolahan, dan akhirnya
pembuangan atau penggunaan kembali. Semua tahap ini memerlukan
koordinasi dan manajemen yang baik untuk memastikan bahwa sampah
diolah dengan cara yang paling efisien dan ramah lingkungan.
Tahap-tahap dalam Pengelolaan sampah dengan teknologi ramah
lingkungan biasanya melibatkan beberapa langkah berikut:
1. Pengumpulan: Tahap pertama dalam pengelolaan sampah adalah
pengumpulan sampah dari sumbernya. Ini bisa dilakukan melalui
sistem pengumpulan sampah yang disediakan oleh pemerintah,
seperti pengumpulan sampah rumah tangga, pengumpulan di
tempat umum, atau pengumpulan di area industri. Pengumpulan
sampah yang efektif membutuhkan koordinasi yang baik antara
pemerintah, pengelola sampah, dan masyarakat.
2. Pengangkutan: Setelah sampah terkumpul, langkah selanjutnya
adalah pengangkutan sampah ke tempat pengolahan atau
pembuangan akhir. Ini melibatkan penggunaan kendaraan
pengangkut sampah, seperti truk sampah, untuk mengangkut
sampah dari tempat pengumpulan ke fasilitas pengolahan atau
tempat pembuangan akhir yang sesuai.
3. Pengolahan: Setelah sampah diangkut, sampah kemudian diolah
sesuai dengan jenisnya. Proses pengolahan dapat berbeda
tergantung pada jenis sampah yang dihadapi. Beberapa metode
pengolahan sampah meliputi pemilahan, pemrosesan, daur ulang,
kompos, atau pemulihan energi. Tujuan dari tahap ini adalah untuk
mengurangi volume sampah, mendaur ulang bahan yang dapat
didaur ulang, dan mengelola sampah dengan cara yang ramah
lingkungan.
8
4. Pembuangan Akhir: Sampah yang tidak dapat diolah atau didaur
ulang akan dibuang ke tempat pembuangan akhir. Ini dapat berupa
landfill yang dirancang dengan baik atau fasilitas pengolahan
sampah lainnya, seperti insinerator atau fasilitas pirolisis. Penting
untuk memastikan bahwa tempat pembuangan akhir tersebut
memenuhi standar keamanan dan lingkungan yang ditetapkan.
5. Evaluasi dan Peningkatan: Tahap terakhir adalah evaluasi dan
peningkatan sistem pengelolaan sampah. Pemerintah dan pengelola
sampah perlu terus memantau dan mengevaluasi efektivitas sistem
pengelolaan sampah yang ada. Jika ditemukan kelemahan atau area
yang perlu ditingkatkan, langkah-langkah perbaikan harus diambil
untuk meningkatkan pengelolaan sampah secara keseluruhan.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
10
3.4.1 Data Primer
Menurut Husein Umar (2013:42) data primer adalah: “Data primer
merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau
perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner
yang biasa dilakukan oleh peneliti”. Contoh data primer adalah data yang
diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok tokus, dan panel,
atau juga data hasil wawancara peneliti dengan narasumber.
Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari wawancara yang
dilakukan dengan Pimpinan TPA Alak dan Masyarakat sekitar TPA alak
yang melakukan pengelolaan sampah.
3.4.2 Data Sekunder
Menurut Husein Umar (2013:42) data sekunder adalah: “Data
sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain
misalnya dalam bentuk table tabel atau diagram-diagram”. Data sekunder
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain)”.
Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan
berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan
pemerintah, data yang diperoleh dari internet dan lain sebagianya.
3.5 Metode dan Teknik Penumpulan Data
Metode dan Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa metode
observasi, wawancara, dokumentasi dan studi Pustaka yang dijalskan sebagai
berikut.
11
3.5.2 Metode Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan
harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan.
Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-
lain. Dokumetasi dalam penelitian ini berupa foto kegiatan pengelolaan sampah di
TPA Alak.
3.5.3 Metode Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) wawancara merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dari pengertian
diatas penulis menyimpulkan bahwa Wawancara adalah teknik pengumpulan data
berupa sebuah Tanya jawab yang dapat dilakukan secara langsung antar penulis
dan pihak yang berhubungan dengan pengelolaan sampah di TPA Alak.
3.5.4 Metode Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data dari berbagai bahan pustaka
(Referensi) yang relevan dan mempelajari yang berkaitan dengan masalah yang
akan dibahas. Data yang diperoleh melalui studi kepustakaan adalah sumber
informasi yang telah ditemukan oleh para ahli yang kompeten dibidangnya
masing-masing sehingga relevan dengan pembahasan yang sedang diteliti, dalam
melakukan studi kepustakaan ini penulis berusaha mengumpulkan data dari
beberapa referensi. Referensi yang dihimpun meliputi skripsi dan jurnal ilmiah
yang berkaitan dengan pengelolaan sampah ramah lingkungan.
3.6 Metode dan Teknik Analisis Data
Sifat analisis dalam penelitian kualitatif adalah penguraian apa adanya
fenomena yang terjadi (deskriptif) disertai penafsiran terhadap arti yang
terkandung dibalik tampak (interpretif).
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
analisis deskriptif, dimana tujuan dari analisis ini adalah untuk menggambarkan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara
12
fenomena yang diselidiki. Analisadilakukan setelah data-data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini terkumpul.
Data yang terkumpul berupa bagaimana upaya dan penerapan teknologi
ramah lingkungan dalam pengelolaan sampah di Kota Kupang, Tantangan apa
saja yang dihadapi dalam penerapan teknologi ramah lingkungan dalam
pengelolaan sampah di Kota Kupang dan Apa saja manfaat ekonomi yang dapat
diperoleh dari penerapan teknologi ramah lingkungan dalam pengelolaan sampah
di Kota Kupang. Kemudian disajikan dalam bentuk foto, table maupun gambar.
13
DAFTAR PUSTAKA
Alhusna, S. 2009. Satuan Timbulan, Komposisi, dan Potensi Daur ulang Sampah
Domestik Kota Padang Tahun 2009. Tugas Akhir. Padnag: Teknik
Lingkungan Universitas Andalas.
Anwar, A. B. 2011. Studi Timbulan, Komposisi, dan Potensi Daur Ulang Sampah
Kawasan PT. Semen Padang. Padang: Universitas Andalas.
Maimunah, et. al. Kajian Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan (Green Waste)
Dalam Mendukung Konsep Green City di Kota Samarinda. Jurnal
Geography Science Education Journal (GEOSEE) Volume 4 Nomor 2
Bulan Juni Tahun 2023. E ISSN :2745-391X.
Selfiana, Rina. 2014. Studi Timbulan dan Komposisi Sampah Sebagai Usulan
Disain Unit Pengelolaan Sampah Kawasan Rekreasi Ancol, Jakarta
Utara (Studi Kasus: Unit-Unit Rekreasi). Depok: UI Press.
14