Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“ Tanaman Hias Daur Ulang”

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Mata Kuliah Pengantar Technopreneurship

Disusun Oleh:

Nama : Rokhim Anand Firmansyach

Kelas : A3

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SERANG RAYA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah “Usaha Bunga
Plastik” ini Sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini saya akui masih
banyak kekurangan Karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena
itu,saya harapkan kepada para Pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan Makalah yang kami buat ini. Harapan saya semoga
makalah ini bisa membantu menambah Pengetahuan bagi para pembaca, sehingga saya
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah Ini agar kedepannya dapat lebih baik lagi.
Akhir kata,saya selaku penulis mengucapkan terima Kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penulisan dan penyusunan makalah Ini dari awal sampai akhir.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai segala usaha Kita. Aamiin.

Serang, 22 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................6
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................6

BAB II BIAYA KEBUTUHAN USAHA........................................................................7


2.1 Biaya Pra - Investasi................................................................................................7
2.2 Pembelian Aktiva Tetap...........................................................................................7
2.3 Biaya Operasional....................................................................................................8

BAB III ASPEK PEMASARAN DAN PRODUKSI.....................................................10


3.1 Prospek....................................................................................................................10
3.2 Pemasaran ..............................................................................................................10
3.3 Produksi..................................................................................................................11
3.4 Hasil .......................................................................................................................13

BAB IV PENUTUP..........................................................................................................15
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................15
4.2 Saran.......................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Plastik banyak digunakan untuk botol minuman dan kemasan-kemasan
kebutuhan sehari-hari. Karakteristik plastik yang lebih ringan, praktis, dan
pembuatannya mudah menyebabkan banyaknya penggunaan plastik. Bertambahnya
jumlah penduduk di Indonesia juga menyebabkan produksi plastik lebih banyak.
Kemasan plastik yang digunakan kemudian langsung dibuang tanpa pengolahan dan
menjadi sampah plastik. Data di Dinas Pekerjaan Umum Surakarta tahun 2013
tentang presentase jumlah sampah menyebutkan, presentase sampah plastik di
Surakarta mencapai 15 persen dari 80 ton sampah per tahun dan terus mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Hampir semua kota bahkan semua negara mengalami
masalah sampah, tetapi di negaranegara maju yang masyarakatnya telah sadar
lingkungan dan didukung pengetahuan dan teknologi yang cukup, masyarakatnya
telah berhasil mengatasi sampah.
Pengelolaan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja,
tetapi masyarakat dan orang yang mempunyai usaha sebagai penghasil sampah juga
berkewajiban mengelola sampah seperti yang diatur pemerintah dalam UU Nomor
18/2008 tentang tanggung jawab terhadap sampah. Meskipun kewenangan tersebut
sudah didistribusikan, tetapi pengelolaan sampah masih belum maksimal. Hal ini
disebabkan karena terbatasnya lahan untuk pembuangan sampah, kurangnya
kesadaan masyarakat untuk pengolahan sampah, dan minimmya pengetahuan
masyarakat tentang penanganan sampah. Partisipasi masyarakat dalam mengolah
sampah dapat dimulai dari memisahkan tempat sampah organik dan non organik
hingga menerapkan konsep reduce, reuse, dan recycle (3R) yang memberikan nilai
tambah. Sampah organik dapat menjadi pupuk kompos yang berguna di bidang
pertanian dan sampah non organik dapat menjadi kerajinan tangan seperti tas, vas
bunga, pot, aksesoris, gantungan kunci, mainan dan lain-lain.
Kerajinan dari sampah plastik merupakan salah satu cara mengolah sampah
plastik. Jumlah yang mampu dihasilkan tergantung kreativitas dan daya cipta

4
perajin dan harga sesuai dengan tingkat kesulitan pembuatan kerajinan. Bahan baku
yang digunakan tidak mengalami masalah karena sampah non organik. Selalu ada
setiap hari. Data di Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyebutkan volume
sampah mengalami kenaikan 5 sampai 7 persen setiap harinya. Pihak-pihak yang
memiliki kesadaran tanggung jawab akan sampah plastik bisa menjadi solusi
menangani masalah sampah plastik.
Kerajinan dari sampah plastik yang mendominasi merupakan salah satu
subsektor industri kreatif. Industri kreatif termasuk dalam industri kecil dan
menengah (IKM) yang memberikan sumbangan besar untuk memajukan
perekonomian suatu negara. Data dari Kementerian Republik Indonesia tentang
pendapatan nasional menyatakan industri kreatif menyerap 54,3 persen tenaga kerja
di Indonesia dan kontribusi pendapatan domestik bruto (PDB) nasional sebesar
104,6 triliun rupiah. Saat ini Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
mengakui 14 sub-sektor industri kreatif yaitu, periklanan, arsitektur, pasar barang
seni, kerajinan, desain, fesyen, video film dan fotografi, permainan interaktif,
musik, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan
radio, serta riset dan pengembangan. Industri kreatif yang telah berjalan perlu
ditopang oleh pasar dalam negeri dan konsumen dalam negeri melalui dukungan
kecintaannya terhadap produk dalam negeri. Hal ini akan membantu kemampuan
pelaku industri kreatif menjadi tuan di negeri sendiri. Kementerian Republik
Indonesia menyatakan total nilai ekspor nasional industri kreatif berkontribusi
sebesar 10 persen untuk pendapatan nasional. Angka ini termasuk besar dan
menyatakan bahwa industri kreatif masih belum didukung penuh oleh konsumen
dalam negeri. Selama ini bisnis dijalankan tanpa bekal pengetahuan minat pasar,
kondisi pasar, dan potensi pasar yang dibutuhkan sehingga resiko kerugian akibat
produk yang dipasarkan tidak laku sangat mungkin terjadi. Ketidaktahuan akan
minat, kondisi, dan potensi pasar dijembatani dengan riset pasar. Riset pasar
dilakukan saat memulai bisnis baru, memperkenalkan produk/jasa baru, dan saat
menjaga keberlangsungan bisnis yang sedang berjalan (Doman,2002). Riset pasar
bertujuan untuk mengetahui pengetahuan pasar terhadap produk, minat pasar, dan
keinginan pasar terhadap produk yang diinginkan.

5
1.2. Rumusan Masalah

1. Berapa biaya yang dikeluarkan?


2. Sebutkan harga jual produk?
3. Berapa keuntungan yang diperoleh?

1.3. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan?


2. Untuk mengetahui harga jual produk?
3. Untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh?
BAB II
BIAYA KEBUTUHAN USAHA

2.1 Biaya Pra-Investasi


Biaya Pra-Investasi adalah biaya yg dikeluarkan perusahaan dlm rangka
memulai suatu usaha misalnya biaya survey lapangan,biaya studi kelayakan. Dalam
pembuatan usaha pembuatan tanaman hias daur ulang biaya pra-investasi adalah
sebagai berikut.

Kebutuhan Pra-investasi Biaya


Survei Lapangan Rp. 300.000,-
Pengurusan Izin Usaha Rp. 300.000,-
Total Rp. 600.000,-
Tabel 2.1. Biaya pra-investasi untuk pembuatan usaha tanaman hias
daur ulang

Biaya Pra-investasi yang dikeluarkan untuk pembuatan tanaman hias daur


ulang yaitu biaya survei lapangan berupa biaya transportasi dan konsumtif sebesar
Rp. 300.000. Dan pengurusan izin usaha kepada RT dan RW setempat sejumlah
Rp. 300.000. Jadi total biaya yang akan dikeluarkan dalam pembuatan usaha
tanaman hias daur ulang sebesar Rp. 600.000.

2.2 Pembelian Aktiva Tetap


Aktiva tetap adalah aktiva atau harta yang dimiliki oleh perusahaan, yang
secara tetap atau yang sifatnya permanen dan dipergunakan oleh perusahaan untuk
menjalankan kegiatan usaha perusahaan. Jadi aktiva atau harta ini dimiliki oleh
perusahaan bukan dengan maksud untuk dijual kembal. Pembelian aktiva tetap
seperti membeli lahan, bangunan,kendaraan dan inventasi kantor seperti meja,kursi.
Berikut ini biaya pembelian aktiva tetap untuk pembuatan tanaman hias daur ulang.
Kebutuhan Biaya Jumlah Total
Sewa Tempat Rp. 5.000.000 1 Tahun Rp. 5.000.000
Lem Tembak Rp. 3.000 5 Buah Rp. 15.000
Gunting Rp. 10.000 2 Buah Rp. 20.000
Glue Gun Rp. 20.000 2 Buah Rp. 40.000
Pensil Rp.4.000 2 Buah Rp. 8.000
Pilox Rp. 15.000 5 buah Rp. 75.000
Kawat Rp. 90.000 100 cm Rp. 90.000
Pot Rp. 5.000 10 Buah Rp. 50.000
Batu Berwarna Rp. 10.000 1 Kg Rp. 10.000
Tang Rp. 30.000 2 Buah Rp. 60.000
TOTAL Rp. 5.403.000
Tabel 2.2. Biaya kebutuhan awal dalam usaha tanaman hias daur ulang.

Pada pembelian aktiva tetap dalam usaha tanaman hias daur ulang dengan
total sebesar Rp. 5.403.000. Pengeluaran ini terjadi pada awal pembuatan usaha
tanaman hias daur ulang. Pengeluaran terus dipantau saat bahan yang dibutuhkan
habis dan pekerjaan dilakkan setiap bulan agar keuntungan yang dperoleh dari usaha
tanaman hias daur ulang dapat berlanjut secara terus menerus.

2.3 Biaya Operasional


Biaya operasional perusahaan (modal kerja) adalah biaya yang dikeluarkan
untuk menjalankan kegiatan usaha yang sedang berjalan. Biaya operasional
meliputi gaji karyawan,biaya listrik,biaya telepon,biaya internet,biaya pemasaran
dan biaya lainnya. Berikut ini adalah biaya operasional untuk usaha pembuatan
tanaman hias daur ulang.
Kebutuhan Biaya Jumlah Total
Bensin Rp. 1 Bulan Rp.
350.0 350.
00 000
Listrik Rp. 1 Bulan Rp.
200.0 200.
00 000
Internet Rp.150.000 1 Bulan Rp.
150.
000
Pemasaran Rp. 1 Bulan Rp.
100.0 100.
00 000
Total Rp.
800.
000
Tabel 2.3. Biaya operasional dalam usaha tanaman hias daur ulang

Dari tabel diatas dijelaskan bahwa total biaya operasional yang dibutuhkan
sebesar Rp.800.000 untuk 1 bulan. Kebutuhannya berupa bensin motor 350.000,
biaya pembayaran listrik Rp. 200.000, internet ponsel Rp.150.000 dan dalam
proses pemasaran membutuhkan biaya operasional sebesar Rp.100.000 untuk 1
bulan.
BAB III

ASPEK PEMASARAN DAN PRODUKSI

3.1 Prospek Usaha

Usaha yang saya ciptakan ini memiliki potensi yang cukup tinggi, karena produk
yang saya buat ini merupakan produk yang sudah familiar namun sedikit penjualnya.
Jadi dari faktor tersebut persaingan pasar tidak tinggi sehingga saya bisa menarik
para konsumen serta menawarkan kepada konsumen bahwa produk saya ini
memiliki bahan dasar yang unik dan mendukung kegiatan ramah lingkungan.

3.2 Pemasaran
Agar produk kami lebih dikenal, maka kami melakukan berbagai cara dalam
memasarkan produk, antara lain :
 Pemasaran melalui toko sendiri
Dalam hal ini kami memasarkan terlebih dahulu kepada orang-orang terdekat
seperti teman, saudara, kemudian barulah ke khalayak ramai (masyarakat).
Kami memasarkan langsung kepada customer dengan menjual produknya di
toko sendiri. Jadi, jika ada customer yang ingin membeli, dapat datang
lagsung ke toko kami.
 Melalui distribusi
Selain memasarkan di toko sendiri, kami juga memasarkan melalui perantara
toko lain.
 Sistem order (pesanan)
Kami juga melayani pesanan jika ada customer yang ingin memesan. Pesanan
dapat diorder via telepon atau datang langsung ke toko kami dengan
memberikan data dan alamat yang jelas dan lengkap.
Dalam sistem order ini, jika alamat berada di luar provinsi maka akan
dikenakan biaya transport sebesar 10% dari harga jual. Sedangkan yang
berada di luar pulau Sumatra dikenakan biaya transport sebesar 20% dari
harga jual.
Kami juga menerima pesanan melalui e-mail : rokhimanand@gmail.com
 Pemasangan iklan
Supaya produk kami cepat dikenal banyak orang, kami memasang iklan di koran,
menyebar brosur dan memasang pamflet.
 Ekspo (pameran)
Jika penjualan kami sudah mencapai target sasaran, maka setiap 6 bulan sekali
kami akan mengadakan pameran di tempat-tempat tertentu.

3.3 Produksi

Gambar 3.3. Produk tanaman hias daur ulang


Dalam proses produksi tanaman hias daur ulang yang di perlukan adalah keahlian
khusus untuk pembuatannya. Untuk bahan baku utama yaitu pastik dan sedotan bekas
kita menggambil dari pengepul dan tersedianya alat dan bahan adalah sebagai berikut.
Bahan yang diperlukan :
1. Plastik bekas
2. Sedotan bekas
3. pilox
4. batu berwarna
5. Lem tembak
6. Kawat
7. Pot bunga
8. Kardus bekas
Bahan yang diperlukan :
1. Gunting
2. Glue gun
3. Tang
4. Pensil
Cara membuat :
1. Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan.
2. a. Membuat kelopak bunga
plastik digunting, diukur, dibentuk menyerupai kelopak bunga.
b. Membuat daun
Sama halnya dengan membuat kelopak bunga. Plastik warna hiaju
digunting, diukur, dibentuk menyerupai bentuk daun dengan ujungnya
dibentuk runcing.
3. Siapkan glue gun. Jahit kelopak bunga yang sudah dibentuk dengan
menggunakan glue gun.
4. Susun kelopak bunga menjadi tiga tingkat dengan warna dan ukuran yang
berbeda. Jangan lupa untuk menyisipkan putik di bagian tengahnya.
5. Untuk bunga ukuran besar isi pot dengan kerikil dan masukkan ranting pohon
ke dalam pot. Ranting pohon sebelumnya sudah dibuat dari kawat dan di cat
menggunakan pilox
6. Untuk bunga hias ukuran kecil isi pot dengan batu kerikil. Kawat ditancapkan
kedalam pot setelah dirangkai dengan kelopak bunga dan daunnya.
7. Rangkai kelopak bunga yang sudah jadi. Jika bunga hias ukuran besar maka
lilitkan kawat untuk disambungkan ke ranting pohon. Untuk bunga hias ukuran
kecil gunakan kawat dan bentuk kawat itu menyerupai ranting. Jangan lupa
sisipkan daun di sela-sela ranting itu.
8. Rapikan kembali bunga agar terlihat cantik, indah, dan menyerupai bunga yang
sesungguhnya. Dalam 1 bunga hias minimal terdapat 10 kuntum bunga mekar.
9. Bunga hias siap dipajang.

3.4 Hasil Produksi


Analisa ekonomi terhadap usaha pembuatan tanaman hias daur ulang dilakukan
secara praktis berdasarkan rencana pembuatan yang diperhitungkan adalah total biaya
yang dikeluarkan meliputi modal awal dan pembuatan usaha adalah sebagai berikut.
 Biaya yang dikeluarkan meliputi :
Biaya Jumlah
Survei Lapangan Rp. 300.000,-
Pengurusan Izin Usaha Rp. 300.000,-
Sewa Tempat Rp. 5.000.000
Lem Tembak Rp. 15.000
Gunting Rp. 20.000
Glue Gun Rp. 40.000
Pensil Rp. 8.000
Pilox Rp. 75.000
Kawat Rp. 90.000
Pot Rp. 50.000
Batu Berwarna Rp. 10.000
Tang Rp. 60.000
Total Rp.
5.968.00
0,-
Tabel 3.4. total biaya yang dikeluarkan

Total biaya yang dikeluarkan dalam memulai usaha pembuatan tanaman hias daur
ulang ini kurang lebih sebesar Rp.5.968.000 yang sudah saya perkirakan yang akan
dibutuhkan dalam proses pembuatan usaha ini.
 Hasil penjualan
Dalam penjualan tanaman hias daur ulang dijual dengan berbagai macam harga dengan
3 ukuran yaitu ukuran besar,sedang dan kecil.
1. Ukuran kecil Rp. 50.000
2. Ukuran Rp. 100.000
sedang
3. Ukuran besar Rp. 150.000

Dalam usaha ini saya berhasil menjual 20 unit berukuran kecil, 10 unit
berukuran sedang dan 5 unit berukuran besar. Dari hasil penjualan tersebut
mendapatkan sejumlah:
1. Ukuran kecil Rp. 50.000 x 20 Rp. 1.000.000
2. Ukuran sedang Rp. 100.000 x 15 Rp. 1.500.000
3. Ukuran besarRp. 150.000 x 25 Rp. 3.750.000
Total Rp. 6.250.000

Total pendapatan yang didapat dengan cara (pendapatan–total pengeluaran)


yaitu Rp. 6.250.000 – Rp. 5.968.000 = Rp. 282.000. Dapat diambil kesimpulan
keuntungan yang didapat sejumlah Rp. 282.000 dalam sebulan. Dari hasil
penjualan dapat digantikan untuk pembayaran sewa toko dalam waktu 1 tahun,jadi
untuk bulan berikutnya penjualan bisa mendapat keuntungan yang besar.
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

1. Total biaya yang dikeluarkan dalam memulai usaha pembuatan tanaman hias daur
ulang ini kurang lebih sebesar Rp.5.968.000 yang sudah saya perkirakan yang
akan dibutuhkan dalam proses pembuatan usaha ini
2. Dalam penjualan tanaman hias daur ulang dijual dengan berbagai macam harga
dengan 3 ukuran yaitu ukuran besar,sedang dan kecil.
Ukuran kecil Rp. 50.000
Ukuran sedang Rp. 100.000
Ukuran besar Rp. 150.000
3. Total pendapatan yang didapat dengan cara (pendapatan–total pengeluaran) yaitu
Rp. 6.250.000 – Rp. 5.968.000 = Rp. 282.000. Dapat diambil kesimpulan
keuntungan yang didapat sejumlah Rp. 282.000 dalam sebulan. Dari hasil
penjualan dapat digantikan untuk pembayaran sewa toko dalam waktu 1 tahun,jadi
untuk bulan berikutnya penjualan bisa mendapat keuntungan yang besar

4.2 Saran

1. Saran bagi penulis yaitu untuk dapat meningkatkan kreatifitas agar produk dapat
bersaing dipasaran.

2. Dan sapat ditingkatkan pengetahuan permintaan pasar agar produk dapat


berkembang dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Yuni. (2013). Proposal Usaha Bunga Hias Dari Bahan Daur Ulang. Pekanbaru , Riau.

Anna. (2021).Proposal Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Bunga Dari Kantong Plastik.

Wonokroo, Surabaya

Gunawan. (2019) Usaha Lampu Hias Dari Stik Ice Cream. Serang, Banten.

Anda mungkin juga menyukai