Anda di halaman 1dari 1

3.

Jelaskan sejarah perubahan sistem pemerintahan Prancis yang digagas


oleh Jenderal Charles de Gaulle!
Jawaban: (sumber LKS halaman 75)
Jenderal Charles de Gaulle berkuasa di Prancis pada tahun 1958. Pada masa
pemerintahannya,Jenderal Charles de Gaulle melakukan perubahan terhadap sistem
pemerintahan di Prancis. Latar belakang perubahan tersebut karena sering terjadi
pergantian kabinet. Kuatnya legislatif disponsori oleh banyaknya partai yang saling
bertengkar. Lemahnya eksekutif membuat de Gaulle merasa memerlukan tangan
besi dalam memberikan kekuasaan yang dominan kepada eksekutif. Walaupun
begitu, De Gaulle menyetujui dengan sistem demokrasi yang memberikan
kewenangan kepada parlemen untuk melakukan pembubaran kabinet dan
pemberhentian perdana menteri. Kekuasaan parlemen yang bisa menurunkan
perdana menteri itu tidak berlaku untuk menurunkan Presiden dari jabatannya.
Konstitusi Perancis disetujui melalui referendum pada tanggal 28 September 1958.
Konstitusi tersebut memperkuat kewenangan dari Presiden selaku eksekutif

4.Jelaskan pelaksanaan sistem pemerintahan di negara Rusia!


Jawaban: (sumber buku LKS halaman 76)
Seperti Perancis konstitusi Rusia mengakui adanya dwieksekutif, yaitu
presiden dan pemerintahan yang dipimpin perdana menteri. Dalam melaksanakan
pemerintahan, perdana menteri membutuhkan dukungan dan kepercayaan dari
perlemen,sedangkan presiden tidak. Presiden berhak mengumumkan keputusan-
keputusannya dengan kekuasaan hukum meski keputusannya melanggar hukum
yang berlaku dan dapat ditolak oleh parlemen.

Pemerintahan di Rusia dipegang oleh presiden yang berpusat di Kremlin serta


perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen. Parlemen memilki 2 kamar,
yaitu majelis federal yang merupakan majelis tinggi dan rendah yang dikenal
dengan Duma. Duma diatur oleh faksi-faksi partai. Wakil setiap faksi mengisi badan
pengarah , yaitu Dewan Duma. Duma bisa menolak pilihan presiden,apabila sampai
tiga kali kesempatan presiden gagal memperoleh persetujuan Duma , presiden
dapat membubarkan Duma dan dapat menyelenggarakan pemilihan yang baru.
Duma juga dapat dibubarkan jika sudah tidak mendapatkan kepercayaan dari
pemerintah. Mosi tidak percaya yang pertama bisa saja diabaikan oleh presiden dan
pemerintah. Akan tetapi, untuk mosi tidak percaya yang kedua presiden harus
membubarkan parlemen atau pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai