ARTI KINERJA :
Output drive from processes human or otherwise (SMITH).
Kinerja (performance) berarti presentasi kerja, pelaksanaan kerja,
pencapaian kerja, hasil kerja, unjuk kerja ataupun penampilan kerja
(Sedermayanti).
Kinerja (presentasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara)
PRODUKTIVITAS :
Productivity is defined for our purposes as output per employee-hour,
quality considered (Sutermeister).
Produktivitas adalah hubungan antara kualitas yang dihasilkan dengan
jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu (Saint dan Paul).
Produktivitas mencakup dua konsep yaitu daya guna (efisiensi) dan
hasil guna (efektivitas).
Daya guna menggambarkan tingkat sumber-sumber manusia, dana
dan alam yang diperlukan untuk mengusahakan hasil tertentu,
sedangkan hasil guna mengembangkan akibat dan kualitas hasil yang
digunakan.
PRODUKTIVITAS BERHUBUNGAN DENGAN BANYAK
MASUKAN DAN KELUARAN. PRODUKTIVITAS MENINGKAT
BILA KELUARAN TERTENTU DENGAN MASUKAN YANG LEBIH
SEDIKIT ATAU MASUKAN TERTENTU MENGAKIBATKAN
KELUARAN YANG LEBIH BESAR
(EIJI OGAWA)
RUMUS :
KESIMPULAN :
Kinerja lebih menekankan kepada hasil kerja/output. Produktivitas
menekankan kepaa rasio input dan output. Jadi keluaran dari
produktivitas adalah kinerja.
B. BEBERAPA MACAM KINERJA DAN PRODUKTIVITAS
KINERJA
• Kinerja Pegawai
• Kinerja Keuangan
• Kinerja Penjualan
• Kinerja Produksi
• Kinerja Perusahaan
PRODUKTIVITAS
• Produktivitas Kerja
• Produktivitas Modal
• Produktivitas Organisasi
• Produktivitas Produk
KONSEP EVALUASI
ARTI EVALUASI
B D G I
A GAP F
C E H
KET :
A = Faktor yang akan dievaluasi
AB = Apa yang diharapkan dari faktor A
BD = Rentetan mengenai harapan-harapan atas faktor A, jika ada
AC = Fakta-fakta mengenai A
CE = Proses analisis data AC sehingga menghasilkan nilai
DE = Adalah GAP, yaitu besar perbedaan antara harapan (D) dan kenyataan
(E)
F = Suatu tolok ukur untuk menilai GAP
G = Adalah hasil evaluasi menggunakan tolok ukur F, bahwa faktor A
memang bermasalah
H = Adalah hasil evaluasi menggunakan tolok ukur F, bahwa faktor A
memang tidak bermasalah
EVALUASI KINERJA
1. Menurut Levinson :
Manajemen Kinerja adalah proses menyeluruh untuk
mengamati kinerja seorang karyawan, dalam hubungannya
dengan persyaratan jabatan selama jangka waktu tertentu.
2. Manajemen Kinerja sebagai suatu proses untuk menciptakan
pemahaman yang sama tentang apa yang harus dicapai dengn
pengelolaan karyawa sedemikian rupa sehingga meningkatkan
kemungkinan tercapainya tujuan.
KESIMPULAN
Evaluasi Kinerja Uraian tentang kekuatan dan
kelemahan karyawan berkaitan dengan
pekerjaan seseorang/kelompok.
Manajemen Kinerja Proses pengelolaan karyawan
Apa Yang Diukur
Apa
pemanfaatan hasil Apa tujuan
Pengukuran kerja pengukuran
Kinerja Karyawan = IQ + EI + AQ
IQ = Kemampuan potensi
EI = Kecerdasan emosional (Emotional Intelligence)
AQ = Kemampuan dalam mengatasi kesulitan (Adversity Quotient)
IQ
EI KINERJA
AQ
UNSUR-UNSUR POKOK SISTEM PENILAIAN UNJUK - KERJA
PERFORMANCE
MEASURES
PERFORMANCE
RELATED STANDARDS
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN
TENTANG KARYAWAN
TUJUAN/KEGUNAAN
UMPAN BALIK
SISTEM PENILAIAN
BAGI KARYAWAN
UNJUK - KERJA
TUJUAN/KEGUNAAN
SISTEM PENILAIAN
UNJUK - KERJA
Membicarakan hasil
Evaluasi dengan Evaluasi Kinerja
Karyawan
Pemberian nilai
Menyampaikan dan Untuk tiap-tiap
Mendiskusikan hasil Unsur jabatan
penelitian
Analisis Jabatan :
Menentukan tugas-tugas yang harus dijalankan dalam suatu pekerjaan
PENILAI
• Atasan Langsung
• Bawahan
• Rekan Kerja
• Penilaian Kelompok
• Penilaian oleh diri sendiri
• Kombinasi
Metode Peringkat
Distribusi Terkendali
Petunjuk : Untuk setiap faktor Evaluasi Kinerja dibawah ini, tunjukkan Penilaian
Anda tentang karyawan dengan memberikan tanda kolom yang sesuai
Sumber : Werther & Davis. Human Resources and Personnel Management. 5 Th Ed. © 1996. h. 351
PT. PERMATA TBK.
Performanca Checklist
Sumber : Werther & Davis. Human Resources and Personnel Management. 5 Th Ed. © 1996. h. 356
Metode Peninjauan Lapangan
(Field Review Method)
Penyelia turun ke lapangan bersama-
sama dengan ahli dari SDM. Spesialis
SDM mendapat informasi dari atasan
langsung perihal prestasi karyawannya,
lalu mengevaluasi berdasarkan informasi
tsb. Hasil penilaian dikirim ke penyelia dan
di bawa kelapangan untuk keperluan
review, perubahan, persetujuan dan
pembahasan dengan pihak karyawan
yang dinilai.
Pendekatan Evaluasi Komparatif
Metode ini mengutamakan perbandingan
prestasi kerja seseorang dengan
karyawan lain yang menyelenggarakan
kegiatan yang sejenis. (Kenaikan gaji,
promosi, dan imbalan lain-lain).
Tiga Metode dalam CEAP
Metode Peringkat
Metode ini berarti seorang/beberapa penilai menentukan peringkat
bagi sejumlah karyawan, mulai dari yang berprestasi tinggi hingga
pada paling tidak berprestasi.
Metode Distribusi Kendali
Distribusi kendali adalah metode di mana penilai menggolongkan
karyawan yang dinilai ke dalam klasifikasi yang berbeda-beda
berdasarkan berbagai faktor Kritikal yang berlainan seperti prestasi
kerja, ketaatan, disiplin, pengendalian biaya, dan lain-lain.
Penggolongan tersebut dimaksud kemudian dinyatakan dalam
presentase.
Metode Alokasi Kerja
Metode ini yang terjadi ialah bahwa penilai memiliki nilai dalam bentuk
angka kepada semua karyawan yang dimiliki. Karyawan yang
mendapat angka tertinggi berarti dipandang sebagai karyawan terbaik
dan karyawan yang mendapat angka terendah merupakan karyawan
yang tidak mampu bekerja. Jumlah nilai bagi seluruh karyawan
ditentukan Departemen SDM. Nilai jumlah 100 yang didistribusikan
pada 10 karyawan.
Metode Distribusi Terkendali
Karyawan Karyawan
Pemberi Pekerjaan
Rencana Kerja
Periode Kerja
Penilaian Kinerja
Wawancara Penilaian
1. Prestasi yang dicapai
2. Faktor berpengaruh
3. Potensi Karir Jangka Pendek
4. Gagasan Masa Depan
5. Saran Pengembangan
Pemberi Pekerjaan