Anda di halaman 1dari 33

Tak Kenal Tak Sayang

DATA PRIBADI
 Nama Lengkap : Ronny Indrajid, SE., MM., Ak., CA

 Jabatan : Auditor Ahli Madya / NIP. 19620823 198402 1 001

 Pangkat/Gol. : IV.C / Pembina Utama Muda

 Kantor : Perwakilan BPKP Prov. Jawa Timur

 Alamat : Taman Pinang Indah BB3, Sidoarjo

 Nomor Kontak HP/WA : 082310369158

 Alamat E-mail : indrajidronny@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN : S-2 (2003)


SERTIFIKAT PFA : AUDITOR UTAMA (2014)
POKOK BAHASAN

• Pendahuluan

Penilaian Kecukupan

• Penilaian Kecukupan
Indikator Kinerja

Indikator •Latihan
Kinerja

3
Sistem Pengukuran Kinerja
“Sistem Pengukuran
Kinerja” adalah
seperangkat bagian-
bagian yang saling
Kata sistem berasal dari bahasa berhubungan erat satu
Pengukuran kinerja adalah dengan lainya yang
Yunani yaitu sistema, yang
penentuan secara periodik
mempunyai satu pengertian yaitu
efektivitas operasional suatu bertujuan untuk
sehimpunan bagian atau
komponen yang saling
organisasi, bagian organisasi, dan menilai secara
karyawannya berdasarkan sasaran, periodik efektivitas
berhubungan secara teratur dan
standar, dan kriteria yang telah
merupakan satu kesatuan yang
ditetapkan sebelumnya (Mulyadi , operasional orgaisasi,
tidak terpisahkan (Vaza, 2006
dalam Aini, 2001).
2001: 415 dalam Budiarti, 2007). sub organisasi, dan
karyawannya
berdasarkan sasaran,
standar, dan kriteria
yang telah ditetapkan
sebelumnya.

4
Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja (performance measurement) adalah suatu
proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan
sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi
atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan
barang dan jasa; kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang
dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa
jauh pelanggan terpuaskan); hasil kegiatan dibandingkan dengan
maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam
mencapai tujuan (Robertrson, 2002 dalam Mahsun, 2006: 25).

5
Kendala Dalam Pengukuran Kinerja
Organisasi Sektor Publik
Kinerja organisasi sektor publik tidak bisa dinilai hanya berdasar rasio-rasio
keuangan, karena tujuan organisasi bukan memaksimalkan laba.

Output berupa pelayanan biasanya bersifat kualitatif, intangible dan


indirect sehingga sulit diukur.

Antara input dan output tidak mempunyai hubungan secara


langsung (discretionary cost center ) karena sulitnya menetapkan
standar sebagai tolok ukur produktivitas.

Tidak beroperasi berdasarkan market forces sehingga tidak ada


pembanding yang independen dan memerlukan instrumen pengganti
mekanisme pasar dalam mengukur kinerja.

Mengukur kepuasan masyarakat yang heterogen dari jasa pelayanan


organisasi sektor publik tidak mudah dilakukan.

(Mahsun - 2006) 6
TAHAPAN AUDIT KINERJA
Perencanaan Audit

Audit Pendahuluan
Pengujian SMK
Buat Simpulan Pengujian SPIP

Penilaian Kecukupan IK

tidak
Cukup? Koreksi/Tetapkan IK
ya
Pengukuran Capaian Kinerja

GAP?

Analisis Gap & Audit Rinci

Simpulan

Laporan

Tahapan Audit Kinerja Sektor Publik – Pendekatan


Umum
Audit Kinerja relevan,
spesifik,
dapat
diukur, dan
komprehen
sif
Menilai
efisiensi,
efektivitas Meyakini
Fokus pd Membandi kecukupan/
, ng-kan
ekonomis prestasi/un ketepatan
juk kerja target vs IKK
atas capaian
Pelaksana
an TUSI
Kerangka Pikir Audit Kinerja
IKU

VISI MISI Tujuan Sasaran


Cara Mencapai
• Kebijakan
• Program
Risiko

Kendali risiko

INPUT – PROSES – OUTPUT - OUTCOME

ekonomis

efisiensi efektif
SASARAN uji simakin

Perencanaan
Perencanaan Kinerja
Kinerja Perumusan
Perumusan Sasaran
Sasaran yg
yg Diukur
Diukur
Pengukuran
Pengukuran Kinerja
Kinerja
Indikator
Indikator Kinerja
Kinerja Sasaran
Sasaran dan
dan Kegiatan
Kegiatan
Pencapaian
Pencapaian Kinerja
Kinerja

Pelaporan
Pelaporan Kinerja
Kinerja Capaian
Capaian Kinerja
Kinerja Output
Output dan
dan Outcome
Outcome

Pemenuhan,
Pemenuhan, Penyajian,
Penyajian, Pemanfaatan
Pemanfaatan

10
Kenapa diperlukan Indikator Kinerja?
Jika kita tidak mengukur hasil,
kita tidak dapat membedakan keberhasilan dan kegagalan;

Jika kita tidak dapat melihat keberhasilan,


kita tidak dapat memberi imbalan;

Jika kita tidak dapat memberi imbalan atas keberhasilan,


kemungkinan kita memberi imbalan atas kegagalan;

Jika kita tidak dapat melihat keberhasilan,


kita tidak dapat belajar darinya;

Jika kita tidak dapat mengenali kegagalan,


kita tidak dapat memperbaikinya

11
PENILAIAN KECUKUPAN INDIKATOR
KINERJA

12
Tujuan Penilaian Kecukupan Indikator Kinerja

utk menjamin bhw ikin yg digunakan benar2 dpt


menggambarkan kinerja auditi sesuai tujuan
organisasi (visi, misi, tupoksi, tujuan, sasaran
serta strategi)

13
Kriteria Kecukupan Indikator Kinerja

SPESIFIK ●
Dapat dipahami dan tidak ada
kemungkinan kesalahan interprestasi
DAN JELAS:

DAPAT DIUKUR ●
Didukung oleh sistem pengumpulan data yg memadai;

Menggunakan satuan ukuran yang umum(unit, %,bh)
SECARA OBYEKTIF


Sesuai sasaran yang diinginkan (Selaras
RELEVAN: dengan Visi, Misi, Tupoksi, tujuan, sasaan
dan strategi)

KOMPREHE ●
Menyeluruh,berimbang, mencakup
aktivitas kunci
NSIF
14
Kriteria Kecukupan Indikator Kinerja
(menurut kemenpan  SMART)

Indikator kinerja yang disusun memiliki fokus yang


Specific

jelas dan mencakup bidang tertentu secara khusus.

Indikator kinerja yang dirancang dapat diukur


Measurable

pencapaiannya.

Indikator kinerja yang dirancang terjangkau untuk dicapai,


Achievable

baik dari segi waktu, biaya maupun kondisi yang ada.

Indikator kinerja yang dirancang masih relevan


Relevant

dengan kondisi organisasi saat ini.

Indikator kinerja yang dirancang memiliki batasan



Time Bounded waktu pencapaian atau pelaksanaanyang jelas.


15
Keterkaitan IKK – IKP – IKU
ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang
merupakan ikhtisar hasil berbagai program dan kegiatan
sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi.

IKU =
ukuran atas hasil
Outcome/ ukuran atas keluaran
(outcome) dari suatu
program yg merupakan
Impact (output) dari suatu
pelaksanaan tupoksi K/L kegiatan yang terkait
dan Pemda yg secara logis dengan
dilaksanakan oleh Tujuan
IKP.
Satker/SKPD.

IKP =
Program 1 Program 2
Outcome

Keg 1 IKK =
Keg 2 Keg 3 Keg 4 Keg 5 Keg 6
Output
Kriteria Indikator Kinerja
Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian keluaran/hasil suatu kegiatan/ program yang telah ditetapkan

Specific Specific Specific Specific

Measurable

Permenpan 20 tahun 2013


Measurable Measurable Measurable

Perpres 29 tahun 2014


Permendagri 54 tahun 2010
Achievable

Aggressive Achievable Attainable

SM
SM SM
Relevant
AR SM
AR AR
T ATT
Result Oriented T Relevance T Time bound
+C
Time Bound

Time Bond Time bound Trackable


ContinouslyImprove
Langkah Penilaian IK Telah Spesifik

18
Langkah Penilaian Kecukupan Indikator
Kinerja RELEVAN
Tujuan keberadaan visi,misi,tupoksi,tu
Indikator kinerja Prosedur
organisasi juan;sasaran
audit

1. Pastikan bhw ikin telah scr jelas merepresentasikan atau terkait dgn kinerja yg
diukur.
2. Pastikan bahwa ikin telah cukup menggambarkan aktivitas khusus yg diukur
dgn indikator tsb & bagaimana aktivitas itu akan memungkinkan organisasi utk
mencapai sasaran & tujuan.
3. Tentukan apakah ikin akan dpt menyediakan informasi yg relevan
dgn kebutuhan pengguna.
4. Pastikan ikin terkait dgn kegiatan yg akan membantu pencapaian sasaran &
tujuan organisasi.
5. Pastikan bahwa ikin mengukur efisiensi dan efektivitas dan tidak
merepresentasikan indikator beban kerja yg hanya mengindikasikan tingkat
kesibukan organisasi
19
Langkah Penilaian Kecukupan Indikator
Kinerja KOMPREHENSIF

1. Pastikan bahwa indikator telah mencakup seluruh aktivitas kunci


yang dijalankan oleh
2. Pastikan bahwa ada perimbangan yang baik antara indikator
kuantitatif dan kualitatif yg dpt menggambarkan secara
komprehensif kinerja organisasi
3. Pastikan ada perimbangan yang baik antara indikator masa lalu dan
antisipasi kesesuaian program instansi pemerintah dengan kondisi
yang mungkin dihadapi di waktu yang akan datang.
4. uji kecukupan informasi tersedia di dalam laporan bagi pengguna
untuk memahami sifat aktifitas dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja yang telah dicapai.
20
Penetapan Indikator Kinerja yang Disepakati (jika IK tak
penuhi kriteria)

Dapatkan informasi tentang Sepakati bersama dengan auditan


indikator kinerja yang lazim indikator kinerja yang dipandang
digunakan oleh instansi pemerintah sesuai bagi auditan terutama dengan
atau sektor publik sejenis baik di memperhatikan kriteria spesifik,
dalam maupun luar negeri(best dapat diukur, relevan dan
practices). komprehensif.

21
Penyusunan Simpulan Tentang
Kecukupan Indikator Kinerja
indikator
indikator
kinerja
kinerja yang
yang
disusun
disusun
sendiri
sendiri oleh
oleh
auditi
auditi
dinyatakan
dinyatakan
telah
telah cukup
cukup
oleh
oleh auditor
auditor

digunakan
untuk
mengukur
ATAU capaiannyada
lam rangka
menilai
kinerja auditi

indikator
indikator
kinerja yang
kinerja yang
disepakati
disepakati
bersama
bersama
antara
antara
auditor dan
auditor dan
auditi
auditi

22
Kasus
Lembar Kerja
6
Indikator Dapat Kompre-
No Sasaran Spesifik Relevan
Kinerja Diukur hensif
1 2 3 4 5 6 7

Catatan: kolom 4 sd 7 diisi “ya” atau “tdk”, jika “tdk” berikan argumentasinya
Kondisi Data Kinerja

AUDITI

Memiliki IK dan melaporkan data kinerja IK disepakati dan blm ada data capaiannya
Evaluasi Data Kinerja Dan Pengambilan
Kesimpulan

TETAPKAN BAGIAN KUMPULKAN


DATA KESENJANGAN
KINERJA YANG INFORMASI
(GAP) ANTARA
MENUNJUKKAN DETAIL/RINCI UNTUK
TINGKAT CAPAIAN
CAPAIAN JAUH LEBIH MENDAPATKAN
KINERJA DENGAN
RENDAH DARI TOLOK PENYEBAB HAKIKI
TOLOK UKUR
UKUR. GAP
Common Error
 Membedakan apa yang akan dihasilkan (kinerja) dengan apa yang
akan dikerjakan (aktivitas)
 “terselenggaranya diklat” sering dianggap sebagai kinerja, padahal kinerja
harusnya menunjuk pada apa yang dihasilkan dari diklat tersebut
 Membedakan alat untuk mengukur kinerja (indikator) dengan
kinerja yang akan diukur
 “Meningkatnya disiplin pegawai” adalah contoh kinerja yang akan diukur.
Indikator yang digunakan untuk kinerja tersebut a.l. jumlah pegawai yang
mendapat hukuman disiplin, rata-rata hari kehadiran pegawai dalam satu
tahun, dll
 Membedakan alat untuk menukur kinerja (indikator) dengan
target kinerja
 “500 eksemplar buku yang diterbitkan” memuat indikator sekaligus target.
Dalam hal ini 500 eksemplar adalah target, sehingga indikator cukup “jumlah
buku yang diterbitkan”.

26
PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA

27
Tujuan Pengukuran Capaian Kinerja

• untuk mengetahui prestasi auditan dengan


indikator kinerja yang digunakan.

• Sebelumnya auditor harus meyakinkan diri bahwa


laporan kinerja telah disajikan secara wajar (data
besaran indikator kinerja didukung oleh data yang
memadai dan dapat diandalkan)

28
Langkah Penetapan Kewajaran
Penyajian Indikator Kinerja
Tentukan apak ah indik ator k inerja membatasi
Pastikan bahwa sistem info rmasi
observasi pada jenis- jenis permasalahan tertentu
in stansi
Tentukan
atau situasi
Pastikan y pemerintah
apak ahcindik
ang
bahwa enderung
sistem menjamin
ator k berg
inerja membatasi
erak k e rmasi
info arah
observasi pada
pencapaian targjenis- jenis
et. Bila permasalahan
demikian, tertentu
buat penilaian
dihasilkan
in stansi
atau situasi
sejauh ang nya
manay pemerintah
info
c enderung
hal itu
rmasi
menjamin
berg
akan membiask erak
an k e arah
yang
peng dapat
pencapaian
uk uran.
dihasilkan targ et.diandalkan
nyaBilainfo
demikian, buat penilaian
rmasi
sejauh mana hal itu akan membiask an
yang dapat diandalkan
peng uk uran.

Pas
tika
n
bah
wa
bes
ara
n
ang
ka
hasi
l
cap
aia
n
kine
rja
did
uku
ng
ole
h
dat
a
yan
g
cuk
up
dan
ko
mp
ete
n.

29
Data Capaian Kinerja

● Pastikan sumber data sekunder berupa laporan yg dpt digunakan untuk mengukur
realisasi capaian kinerja.
Bila auditi telah memiliki indikator kinerja ●
● Jika SPIP andal, auditor dapat melakukan sampling terhadap dokumen/data sekunder
dan melaporkan data capaiannya. ●
● Jika SPIP tidak andal, maka auditor harus melakukan pengukuran kinerja dengan
mendasarkan pada dokumen primer (berkas awal).

Bila digunakan indikator kinerja yang ●


● Auditor harus ukur kinerja dg menggunakan seluruh
disepakati dan belum ada data informasi yang tersedia untuk mendapatkan hasil capaian
capaiannya kinerjanya.

Bila capaian indikator kinerja diperoleh



● Auditor harus menguji ketepatan metodologi survei dengan
menilai ketepatan penetapan ukuran sampel, pemilihan
melalui survei (Survei Kepuasan Pegawai responden, pengolahan data hasil survei, dan penyimpulan hasil
dan Survei Kepuasan Pelayanan Publik) survei.

30
Capaian kinerja

31
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja

Gap:
Kecukupan ikin Pengukuran ikin Capaian VS tolak
ukurnya

Tolok ukur: target,


standar, capaian th ll
atau unit sejenis
Dasar utk analisis
& uji rinci
32
ALAT ANALISIS UTK PENGUJIAN IK

TUJUAN ALAT
• Menilai validitas indikator • Form evaluasi indikator

• Mencari indikator kinerja • BRAINSTROMING  visi

• Menemukan bukti kinerja • Diagram alir  vouching,


trasir

33

Anda mungkin juga menyukai